156 Penolakan Qiano

'Ohh iya, untuk apa Julian membuat kompetisi murahan begitu? Kontes pemilihan putra dan putri kampus. Apaan itu? Tidakkah itu terlalu berlebihan? ' Batin Qiara lagi ketika mengingat pengumuman yang di buat oleh Julian. 

Karena terlalu lelah, Qiara bersandar sambil memperhatikan pemandangan di luar lewat kaca mobil. 

Di waktu yang sama. 

Qiano masih duduk di bangku taman kampus itu, berharap Qiara segera datang. 

"Hey ... Kenapa kamu duduk sendirian? Ayo aku antar pulang! " Kata Rena setelah membuka kaca mobilnya yang sudah berhenti di depan Qiano. 

"Maaf. Saya bisa pulang sendiri. "Jawab Qiano sambil berpura-pura membuka bukunya. 

Qiano tidak mungkin pergi karena dia sudah berjanji untuk ketemuan dengan Qiara. 

"Ini sudah hampir gelap. Jika kamu tetap duduk di sana, kemungkinan hantu pohon yang ada di sebelahmu itu keluar." Ucap Rena yang terus berusaha membujuk Qiano. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter