Aku Ingin Menyelesaikan Ini!

Di rumah Pei Shishi, dia sangat tenang dan tidak takut, seolah-olah tidak satu pun ucapan sepupunya bisa menyakitinya.

Namun ….

Saat dia keluar dari vila dan naik taksi, seluruh tubuhnya merosot.

Ekspresi tenangnya langsung digantikan dengan kepanikan dan kesedihan.

Sikap acuhnya langsung hilang.

Pei Ge seperti seorang prajurit yang telah dikalahkan tanpa harapan kemenangan.

"Nona, nona. Apa kamu baik-baik saja?"

Ucapan sopir itu menariknya kembali dari pikirannya.

Sedikit kabur, Pei Ge menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja …."

"Tetapi, Nona … kamu menangis …."

Sopir itu melihat penumpangnya menangis melalui kaca spion, berpikir bahwa Pei Ge kemungkinan besar telah menjumpai sesuatu yang sangat menyedihkan.

"Ah?"

Pei Ge mengangkat tangannya untuk menyentuh wajahnya ketika mendengar ini.

Baru kemudian dia menyadari bahwa tanpa disadari dia mulai menangis.