54 Drunken Master

Aku adalah aku.

Namaku Ruciel dan nama itu dapat berubah. Aku seorang Debt Slave, dan orang yang memiliki aku dapat merubah namaku sesuka hati mereka. Tidak kecil kemungkinannya jika aku akan di beri nama "hewan ternak". Selama bertahun-tahun menjadi Adventure, tidak jarang aku mendengar cerita Slave wanita mendapat nama itu.

Dunia ini kejam terhadap para Slave, dan itu benar.

Seorang Slave dipekerjakan dengan kasar, tanpa istirahat, dan gaji yang layak. Tentu perlakuan setiap Slave berbeda dari jenisnya.

War Slave dan Criminal Slave adalah jenis Slave terendah yang mendapat perlakuan paling buruk. Mereka akan dipekerjakan sampai mati dengan kebutuhan hidup minimal.

Slave biasa biasanya di perlakuan seperti slave biasa. Mereka mendapatkan perlakuan buruk jika tidak beruntung. Namun biasanya mereka mendapat perlakuan biasa. Bagaimanapun juga mereka adalah Slave biasa.

Terakhir adalah Debt Slave. Status yang aku sandang sekarang. Mereka bisanya mendapat perlakuan yang sama dengan Slave biasa tapi dengan perbedaan akan dipastikan mendapat gaji.

Sebagai catatan cara hidup Slave biasa tidak sama dengan Free People.

Slave mendapat jatah makan hanya dua kali sehari. Biasanya hanya satu mangkuk sup, satu roti, dan satu gelas air, makanan yang biasa di sebut Slave Meal.

Slave tidak di perbolehkan memiliki barang pribadi kecuali barang barang yang di berikan oleh pemilik mereka.

Slave tidak boleh bertindak sesuka hati mereka, mereka tidak boleh mengambil keputusan tanpa persetujuan, mereka harus selalu berada di sisi pemilik mereka, mereka tidak boleh menyakiti pemilik mereka, mereka harus melayani kebutuhan pemilik mereka. Dan terakhir, Slave tidak bisa menolak perintah pemilik mereka.

Itu adalah beberapa hal tentang Slave yang aku ceritakan pada pemilikku, tapi dia sama sekali tidak memperdulikannya. Dia tetap memperlakukan aku seperti sebelumnya. Dia masih menganggap aku layaknya Free People.

Aku mencoba mengoreksi dia dan dia sama sekali tidak mau mendengarkan aku. Hal ini membuat aku kembali teringat jika pemilikku adalah orang yang aneh.

Eclaite adalah gadis Beastkin yang aneh.

=∆=

Seorang Beastkin berdiri di pinggir jalan. Saat ini dia memperhatikan sebuah benda mirip pendulum. Kedua telinga rubahnya sesekali berkedut, kedua ekornya berayun kekanan dan kekiri dengan penuh semangat begitu juga pantatnya, dan sesekali, gadis Beastkin itu mengeluarkan suara konyol penuh rasa kekaguman.

Itu benar, gadis Beastkin yang bertingkah aneh itu adalah pemilikku. Dia bernama Eclaite.

"Master, sudah waktunya kita kembali ke penginapan"

Perkataanku membuat Eclaite menoleh, mata ungunya melihatku dan kedua telinga besarnya kembali berkedut.

"Aku tidak ingin pulang, hicup!, jika aku pergi pendu-kun akan kesepian hicup!"

Siapa pendukun?. Dan kenapa dia akan kesepian?.

"Kita akan tidur di luar jika kita tidak kembali ke penginapan sebelum tengah malam"

"Tidak bagus hicup!, Gadis cantik sepertimu tidak boleh tidur di luar. Para pria akan menyerangmu hicup!. Biar aku antar kau pulang"

Ini sulit dipercaya tapi ini adalah kenyataan. Saat Eclaite mabuk, dia menjadi lebih aneh dari biasanya. Dia bahkan merubah cara bicaranya. Aku tahu orang bisa berubah saat mabuk, dan ini adalah pertama kalinya aku melihat perubahan seperti ini.

Jika aku tahu Eclaite akan menjadi seperti ini saat mabuk, aku pasti sudah menghentikan dia sebelum minum terlalu banyak. Tapi, semua sudah terlambat.

Aku berjalan mendekati gadis yang berjalan terhuyung hampir terjatuh itu. Aku meminjamkan bahuku untuk menopangnya, menjaga agar dia tidak terjatuh dan dapat terus berjalan.

"Sungguh pesta yang sangat super mega super menyenangkan hicup!"

"haa"

Pesta yang dia katakan adalah pesta yang kami buat untuk merayakan keberhasilan penjelajahan yang kami lakukan kemarin. Di penjelajahan itu kami menemukan harta karun yang sangat banyak. Ini adalah pertama kalinya aku menemukan harta karun yang berjumlah lebih dari seribu lima ratus koin emas. Dan itu belum termasuk permata, perhiasan, dan berbagai jenis Magic Weapon. Itu adalah jumlah yang sangat besar mengingat harta karun yang pernah aku temukan sebelumnya tidak lebih dari dua ratus koin emas.

"Hicup!"

Hmm… cegukan itu membuat aku mengingat sesuatu. Darimana Eclaite tahu Hidden Area ada di tempat itu?. Lukisan yang menyembunyikan sebuah pintu, mantra aneh, dan puzzle di pintu terakhir juga membuat aku penasaran. Darimana Eclaite mendapat informasi itu?.

Aku ingin bertanya. Tapi aku yakin, aku tidak akan mendapat jawaban pertanyaan ini. Aku bisa membayangkan Eclaite akan menghindari pertanyaan ini, dan mungkin, dia akan memberi jawaban yang aneh.

"Mm… mm…"

"Ada yang salah Master?"

"Aku sudah memikirkan hal ini sejak tadi. Hicup!. Siapa kamu?"

Aku berhenti. Pertanyaan itu membuat aku berhenti berjalan, dan entah mengapa aku merasakan perasaan aneh muncul di hatiku.

Menoleh, aku melihat Eclaite mengamati aku dengan ekspresi wajah kebingungan. Seolah dia memang tidak mengenal aku.

"Saya Ruciel, Slave milik anda"

Kataku yang entah mengapa dengan suara bergetar.

Setelah mendengar jawabanku Eclaite terdiam. Beberapa saat kemudian tubuhnya bergetar dan.

"Hahahaha budak, dia bilang hic!. Dia adalah budak milikku. Hicup!, Apa kau yakin kau tidak mabuk?. Hahahaha…"

Ugh!. Entah mengapa aku merasa kesal saat dia mengatakan semua itu sambil tertawa.

"Saya tidak mabuk!, Andalah yang mabuk!"

Kataku dengan kesal sebelum kembali berjalan. Dan Eclaite masih tertawa.

Aku sama sekali tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan perasaan campur aduk di dadaku. Lebih parah, aku tidak tahu bagaimana aku bisa mendapat perasaan ini. Hal ini membuat aku frustrasi.

"Bagaimana dengan anda, siapa anda?"

"Aku… hic!. Namaku Gale Gibson, seorang pegawai kantor biasa hicup!"

"Haa"

Eclaite sepenuhnya mabuk. Mungkin lebih parah. Dia bahkan tidak ingat dengan namanya sendiri. Dan… bisa saja apa yang dia katakan semuanya adalah candaan. Lagipula orang mabuk tidak bisa membedakan antara kenyataan dan hayalan.

"Ini sungguh aneh, hicup!. Kenapa semua bangunan menggunakan arsitektur abad pertengahan, hic!. Dimana kita?"

"Kota Rishtonbell"

"Rishtonbell, hahahaha… itu sangat lucu, hic!. Aku mabuk sambil bermain game Ark Fantasy Online hicup!, Aku penasaran, apa Dream Device yang aku gunakan rusak?, Hic!. Otakku bisa meledak jika terjadi konsleting listrik hicup!. Hahahaha…"

Ark Fantasy Online, Dream Device, konsleting listrik?. Itu... sungguh kacau balau. Aku sama sekali tidak tahu apa yang dia katakan.

Ada baiknya aku mempercepat langkahku menuju penginapan. Dia harus segera beristirahat. Dengan begitu, dia bisa kembali seperti semula, dan aku tidak akan mendengar ocehan tidak jelas lagi.

Beberapa lama kemudian, kami akhirnya sampai di penginapan tepat sebelum tutup. Aku merasa tidak enak pada Rinne saat kembali hampir tengah malam. Beruntung, Rinne tidak terganggu dengan hal ini. Dia bahkan mengkhawatirkan kondisi Eclaite yang mabuk berat.

Aku kembali berjalan, meninggalkan Rinne untuk kembali ke kamar. Eclaite baru diam setelah aku membaringkan dia di kasur. Tidak membutuhkan waktu lama agar dia dapat tidur.

Ocehan tidak jelas Eclaite sungguh tidak tertahankan. Aku lelah mendengar NPC, Internet, Dan lain lain. Aku takjub dia bisa memikirkan semua hal aneh itu. Dan sekarang, aku lega tidak mendengar semua itu lagi.

"Sungguh melelahkan"

Kataku saat meregangkan tubuh.

Aku kemudian duduk di kursi. Aku meloneh kearah jendela untuk melihat langit malam. Jutaan bintang yang bersinar dan sebuah bulan merah menyapaku. Malam dapat memberikan pemandangan yang indah.

Kemudian keheningan datang. Suara yang aku dengar hanyalah suara nafas Eclaite yang lembut.

Aku menoleh untuk melihat gadis itu. Dia tidur dengan pulas dan ada baiknya aku juga segera tidur. Bagaimanapun juga, aku harus bangun lebih dulu dari gadis ini.

Aku beranjak dari kursi untuk membersihkan lantai di samping tempat tidur. Kemudian aku mengambil tas berisi baju ganti untuk aku jadikan bantal.

Ya, aku akan tidur di lantai. Ini normal bagi seorang Slave. Dan karena Eclaite sudah tidur terlebih dahulu, aku tidak perlu tidur di sampingnya. Ini bukan berarti aku benci tidur di sampingnya, hanya saja aku me-

Pluk! Pluk!

"Panas~"

Aku mendengar kalimat itu setelah baju dan celana panjang menimpaku.

"Uh~ yang benar saja"

Aku menggerakkan tubuhku untuk duduk kemudian melihat Eclaite. Selimut tidak lagi menutupi tubuhnya yang kini hanya mengenakan pakian dalam. Hal ini membuat aku mengerutkan alisku.

"Anda bisa masuk angin"

Mengatakan itu aku merangkak untuk mendekat. Aku meraih selimut kemudi-

Wus!

Aku tidak tahu bagaimana, tapi sekarang. Eclaite memeluk kepalaku, dan wajaku menempel di dadanya. Hal ini membuat aku terdiam untuk beberapa lama.

"Hehe aku mencintaimu Ruciel"

Kembali tersadar karena kalimat itu, aku melepaskan diri dari pelukan Eclaite.

"Master jangan bercanda"

Protesku pada gadis itu dan aku tidak pernah mendapat balasan. Aku bisa melihat gadis itu masih tertidur.

"Mengigau?"

Ya, sepertinya dia mengigau.

Apa yang terjadi membuat aku terduduk lemas. Aku kembali melihatnya, tidak berani mendekat karena keanehan yang mungkin akan terjadi.

Waktu berlalu saat aku memandangnya. Setiap satu detik berlalu wajahku semakin memanas. Hal ini membuat aku kembali teringat jika Eclaite merupakan gadis yang cantik.

Wajahnya yang sempurna, bibir merah muda yang lembut, dan mata ungu yang indah miliknya dapat dengan mudah memikat hati para pria dan wanita. Itu benar, kecantikannya bisa memikat hati para wanita. Saat bersamanya, tidak jarang aku melihat beberapa wanita mencuri pandang untuk melihatnya.

Tidak hanya wajah, dia juga memiliki tubuh yang sempurna. Dia tinggi, memiliki kulit putih tanpa noda, dan memiliki tonjolan tubuh yang lebih besar dariku. Lebih dari semua itu, dia begitu baik hati.

Untukku dia begitu sempurna. Dan saat dia mengatakan dia menyukaiku, aku akan berbohong jika aku berkata aku tidak menyukainya. Jika dia tidak bersikap atau mengucapkan hal aneh aku, aku…

Mengetahui wajahku semakin memanas dan detak jantung semakin cepat aku berhenti berfikir. Aku memalingkan wajah tidak lagi melihat sosoknya yang sedang tertidur.

"Aku tertarik pada pria"

Aku mengatakan itu untuk melarikan diri dari kenyataan ini, tapi…

Alasan itu sama sekali tidak berguna. Aku harus mengakui jika secara perlahan, aku mulai tertarik pada gadis ini. Secara perlahan aku mulai menyukai gadis ini.

Aku melirik gadis itu dan dia masih sempurna.

Aku menarik nafas untuk kembali menentukan pilihanku.

"Saya hanya melaksanakan perintah anda Master"

Mengatakan itu, aku merangkak mendekati Eclaite. Aku mengatakan kalimat itu sebagai alasan agar aku bisa tidur di sampingnya.

Aku melihat wajahnya dan aku yakin pilihanku bukanlah kesalahan. Mencintai gadis ini bukalah sebuah kesalahan. Dan cinta ini akan menjadi rahasiaku.

avataravatar
Next chapter