webnovel

Monster serigala biru

<p>"Selamat datang di planet Ars." Alice menunjukkan dunianya.<br/><br/>Hamparan hutan hijau, gunung yang berderet dan menjulang tinggi terlukis dengan sempurna, Pulau-pulau melayang yang di bungkus oleh gelembung cahaya juga menajamkan nilai estetika pemandangan itu.<br/><br/>"Planet Ars? ... Apakah itu berarti aku dipindahkan?" Dia bergumam, wajahnya menegang, dan ingatannya mulai berputar-putar, itu adalah dimana tubuhnya terhisap oleh lingkaran sihir misterius.<br/><br/>"Itu benar, kau bisa mengatakan ini adalah planet lain atau juga dunia lain. Alasan kau berada di sini adalah karena kami menggunakan batu sihir pemanggilan dan kau adalah orang yang terpilih." Alice menjelaskan.<br/><br/>Kenzo terdiam sesaat, sambil menelan ludah, "Apakah ini seperti novel fantasi atau semacamnya, melawan monster dengan kekuatan super, kau pasti sedang bercanda, kan?" <br/><br/>Alice menatapnya Kenzo dengan serius, lalu berkata. "Aku tidak mengerti dengan dunia yang kau tinggali, tapi seperti yang kau katakan, dunia ini juga di penuhi oleh monster, dan alasan kau di panggil juga berhubungan dengan semua itu." <br/><br/>Mendengar konfirmasi tersebut, hati Kenzo tersentak, mengepalkan kedua tangannya dengan erat.<br/><br/>Sebenarnya dia tidak keberatan jika harus hidup di dunia yang berbeda, bertarung untuk kerajaan atau semacamnya, namun satu hal yang dia khawatirkan adalah kehidupan neneknya di bumi. Neneknya sudah tua renta, akan sulit baginya untuk hidup sendirian.<br/><br/>Tapi, Ucapan Alice selanjutnya membuatnya tercengang.<br/><br/>"Kau juga harus tahu satu hal, keberadaanmu di sini secara tidak langsung akan berhubungan dengan duniamu. Singkatnya, jika kau mati di sini, maka duniamu dan semua makhluk di dalamnya akan di musnahkan.<br/><br/>"Apa..?" Jantung Kenzo hampir melompat keluar, dia sangat kaget, itu terlalu berlebihan, dia mencoba menenangkan diri.<br/><br/>"Heh, gadis sialan! Kau pikir aku akan percaya begitu saja? Bagaimana mungkin nasib duniaku di tentukan dengan hal tidak masuk akal ini?" <br/><br/>Wussst...<br/><br/>Kapak besar tiba-tiba memotong udara dan sudah berada di depan leher Kenzo, nyaris menyentuh kulitnya. "Siapa yang mengizinkanmu berbicara tidak sopan kepada tuan putri?" Dante melotot tajam sambil mengeluarkan aura membunuh.<br/><br/>Kenzo terdiam mematung, wajahnya langsung pucat dan penuh keringat, bagaimanapun itu pertama kalinya seseorang menodongkan benda tajam ke lehernya.<br/><br/>"Dante hentikan! bisakah kau sedikit lebih tenang." Alice memberi peringatan dengan suara dingin.<br/><br/>"Tsk... <br/><br/>"Kau selamat karena tuan putri, tapi jika mengulangnya lagi, aku pastikan tenggorokanmu akan terpotong. Tidak peduli siapa kau dan dari mana asalmu." Dante menurunkan kapaknya, dan langsung membelakangi Kenzo.<br/><br/>"Huuu... Dasar orang gila sialan, bagaimana mungkin dia begitu tenang mengarahkan senjata kepada orang lain." Pikir Kenzo merasa sedikit ngeri.<br/><br/>"Kau, dengarkan aku baik-baik! Semua ini sudah di atur oleh para dewa, kami juga tidak tahu tujuannya, tapi, seperti yang aku katakan sebelumnya, duniamu juga terlibat, jika kau mati di sini, semua yang kau anggap berharga di duniamu akan binasa. Satu-satunya pilihanmu adalah bekerja sama dengan kami dan naik bersama naik ke dunia tertinggi." Alice berkata dengan serius.<br/><br/>"Naik ke dunia tertinggi?" Kenzo tidak mengerti.<br/><br/>"Aku akan menjelaskan beberapa hal, jadi perhatikan baik-baik.<br/><br/>Semua makhluk yang di panggil ke dunia ini di sebut 'Vender', dan bukan hanya sebagai pelindung bagi orang, organisasi, atau kerajaan yang memanggilnya, tapi juga berjuang untuk mempertahankan dunianya sendiri.<br/><br/>Beberapa tahun yang lalu, Sistem tiba-tiba muncul di dunia ini, dan menjelaskan semua yang akan terjadi pada dunia ini dan dunia lain.<br/><br/>Setelah itu, batu sihir spesial secara acak di sebarkan ke seluruh seluruh benua, batu sihir tersebut di gunakan untuk memanggil makhluk dari dunia lain.<br/><br/>Bersamaan dengan itu, hal aneh lainnya muncul; pulau-pulau terbang terbentuk, monster juga muncul di seluruh belahan dunia ini dan membuat kekacauan.<br/><br/>Sebagai gantinya, sebagian dari ras manusia dan elf mengalami kebangkitan, kami dianugrahi 'Mana' yang merupakan energi utama untuk bisa menggunakan kekuatan supernatural.<br/><br/>Sayangnya kekuatan kami tidak cukup untuk menahan para monster yang tidak ada habis-habisnya, terlebih para monster memiliki pemimpin-pemimpin yang sangat kuat.<br/><br/>Jadi, semua orang mencari keberadaan batu sihir pemanggilan, berharap mendapatkan rekan dari dunia lain yang dapat membantu melawan para monster." <br/><br/>Alice menjelaskan beberapa poin penting, dan berharap Kenzo mendapatkan jawaban dari kebingungannya.<br/><br/>Mendengar itu, Kenzo hanya bisa mendesah ringan, itu artinya dia juga secara tidak langsung terlibat dalam kekacauan yang terjadi di dunia ini, "Apakah itu artinya aku harus bertarung? Dia juga mengatakan ada ras manusia di dunia ini." Gumamnya, dia terdiam sesaat.<br/><br/>"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Pada akhirnya Kenzo membuat keputusan.<br/><br/>"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan permainan sialan ini adalah dengan mencapai dunia tertinggi. Dengan itu dunia yang indah dan damai ini akan kembali normal, dan kau mungkin bisa kembali ke duanismu.<br/><br/>Lihatlah pulau-pulau yang melayang di langit, kami menyebutnya sebagai dunia tinggi. Setidaknya ada 99 pulau melayang, dan mereka memiliki tingkatan yang berbeda-beda.<br/><br/>"Jadi itu yang di maksud dunia tertinggi." Kenzo mulai memahaminya. "Lalu, bagaimana cara kita naik ke sana?" <br/><br/>Itu mudah! Kita hanya perlu pergi ke beberapa titik yang terdapat portal, portal itu akan secara otomatis memabawa kita ke pulau terbang tingkat 1. Tapi masalahnya, setiap portal di jaga oleh bos monster dan pasukannya.<br/><br/>"Kalau begitu ajari aku cara bertarung, aku ingin membantu kalian." Kenzo tidak punya pilihan, dia tidak bisa bersembunyi di dunia<br/>Sosok pria berambut biru terbaring dengan pakaian seragam sekolah yang compang camping, sepertinya pingsan.<br/><br/>"Berhasil." Dua orang berjubah hitam terkejut gembira ketika melihat lingkaran sihir di tengah altar bersinar dengan warna biru cerah, kemudian memunculkan seorang pemuda berambut biru terbaring di tengah lingkaran sihir tersebut. <br/><br/>Pemuda itu terbaring tanpa sehelai benang di tubuhnya, dia tidak lain adalah Kenzo.<br/><br/>Sosok berjubah adalah seorang gadis muda berambut pirang panjang yang di kuncir kuda, poninya terbelah dua dengan dominasi ke sisi kanan, bola mata berwarna hijau cerah dan telinga yang sedikit panjang dengan ujung runcing. Sedangkan satunya lagi adalah seorang pria paruh baya berambut biru gelap, dengan tatapan yang tajam, pria itu memiliki postur tubuh kekar, dia juga memiliki bentuk telinga yang runcing.<br/><br/>Keduanya mendekat dan mengamati pemuda itu, "Nona, haruskah kita membangunkannya?" Ucap pria paruh baya tidak sabaran.<br/><br/>"Tidak perlu, dia akan segera bangun."<br/><br/>Tepat setelah itu, Kenzo membuka matanya, samar-samar dia melihat langit-langit batu yang tampak asing, dia segera bangkit terduduk dan memijat kepalanya yang berat dan berdenyut sakit.<br/><br/>Namun, selanjutnya dia langsung dikagetkan oleh sosok gadis aneh itu, wajah gadis itu sudah berada tepat di depan wajahnya. jaraknya hanya beberapa sentimeter, nyaris berciuman.<br/><br/>"Elf ...?" Wajah Kenzo memerah, tersadar dia mundur dengan cepat, "Si ... siapa kau? Apa yang ingin kau lakuan ..." Tanya Kenzo panik dengan jantung yang berdetak kencang.<br/><br/>"Hei nak, kau sedang berhadapan dengan tuan putri, jadi bersikaplah lebih sopan, dan sebaiknya kau menutup tubuhmu." Sosok pria kekar berkata dengan suara intimidasi sambil melempar jubah hitamnya kepada Kenzo yang telanjang.<br/><br/>Mendengar itu, Kenzo akhirnya menyadari dirinya yang telanjang dan dengan cepat memakai jubah hitam tersebut.<br/><br/>"Tuan putri? Bukankah dia lebih mirip bangsa Elf seperti di dalam manga dan anime? Dan Dia melihatku telanjang tanpa ekspresi." Kenzo masih kebingungan dengan kemunculan sosok yang mirip bangsa Elf di cerita fantasi.<br/><br/>Sebelum kebingungannya semakin dalam, sosok gadis cantik dengan cepat berdiri, melangkah ke arah Kenzo, lalu menyodorkan tangannya yang putih dan halus.<br/><br/>"Kau pasti kebingungan, aku akan menjelaskan semuanya, tapi yang pasti kami tidak akan menyakitimu!" Ucapnya mencoba menenangkan. Suara yang tenang dan dingin membuat Kenzo sedikit ragu, tapi dia segera mengangguk dan meraih tangan tuan putri.<br/><br/>Ketiganya segera keluar dari ruangan itu, dan berjalan di lorong aneh yang lebih mirip terowongan bawah tanah, hanya nyala obor yang menjadi penerang.<br/><br/>Kenzo mengamati semuanya dengan cermat, "Apakah kita sedang berada di dalam tambang?" Tanyanya dengan ragu-ragu, faktanya dia hanya bisa menyimpulkan satu-satunya tempat yang mirip dengan lokasinya sekarang adalah tambang.<br/><br/>Kedua sosok berjubah hanya melirik, "Kau akan segera mengetahui semuanya! Namaku 'Alice Holystia'. Aku adalah putri ketiga dari kerajaan Holystia." tuan putri mulai memperkenalkan diri.<br/><br/>Lalu, pria kekar berambut biru gelap juga ikut berbicara, "Aku Dante Kron! Pengawal pribadi tuan putri."<br/><br/>Sedikit canggung, Kenzo juga memperkenalkan diri. "Namaku Kenzo ... Kenzo Reygan." <br/><br/>"Kenzo! Nama yang bagus." Tuan putri menanggapi tanpa ekspresi. Hal itu membuat Kenzo hanya bisa tersenyum kaku.<br/><br/>"Tuan putri!? Kerajaan Holystia? Apa yang sebenarnya sedang di bicarakan orang-orang ini?" Lanjutnya mengumpat dalam hati.<br/><br/>Namun kejadian selanjutnya akan membuatnya syok.<br/><br/>Dante berjalan ke arah dinding, menempelkan telapak tangannya ke batu yang menonjol di dinding gua.<br/><br/>Mata Kenzo sedikit melebar ketika melihat telapak tangan Dante yang di selimuti energi berwarna hijau. <br/><br/>Belum sempat dia bertanya, tanah sedikit bergetar, Kenzo panik dan spontan berlindung dibelakang Alice. <br/><br/>"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Alice bingung dengan sikap Kenzo yang terlalu penakut. itu hanya sebuah getaran kecil.<br/><br/>"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit trauma," jawabnya dengan cepat dan sedikit merasa malu. Bagaimana mungkin seorang pria berlindung di belakang seorang gadis.<br/><br/>Dante yang melihatnya hanya tersenyum miring, jelas mengejek.<br/><br/>Sesaat kemudian, batu besar di depan mereka mulai bergeser, memberikan ruang untuk cahaya masuk ke dalam.<br/><br/>Mereka bertiga keluar dari pintu batu, dan kini Kenzo hanya bisa mematung dengan pemandangan dihadapannya.<br/><br/>"Selamat datang di dunia kami."<br/><br/><br/>Yang penuh bahaya, jadi satu-satunya untuk bertahan hidup adalah dengan ikut bertarung.<br/><br/>"Tentu saja." Alice mengangguk sambil tersenyum tipis, dia tidak menyangka Kenzo akan membuqt keputusan dengan cepat.<br/><br/>Namun sebelum dia bisa menjelaskan apa pun, suara gerangan terdengar tepat di atas mereka.<br/><br/>Itu berasal dari puncak tebing, 3 serigala biru dengan taring dan cakar yang panjang dan tajam menatap mereka dengan keinginan membunuh, Lalu dengan cepat melompat turun ke arah mereka, yang berada di tengah tebing.<br/><br/></p>

Next chapter