1 kekalahan

Jangan terlalu percaya diri akan sesuatu, jika akhirnya kamu terjatuh juga~

<prolog>

Semua dimulai ketika konflik antara Negara AL dengan Negara Plast semakin memanas, dan akhirnya kedua kubu pemimpin memutuskan untuk perang.

<chapter 1 = Kekalahan Besar>

Ivy : **(berada di alam bawah sadarnya)**

"Haloo, ada orang? Jika ada mohon menjawab"

**(sunyi)***

Ivy : **(dalam hati)**

'gelap, tiada tanda kehidupan, apa saya sudah meninggal? Padahal Eren baru berumur 16th, lalu Koriin dan Mochie baru berumur 14th. Sedih rasaya meninggalkan mereka. Lalu ada Miku yg setia disampin saya dimanapun saya berada. Dia sudah saya anggap bayangan saya sendiri loo padahal'

**(sunyii)**

...

...

**(beberapa menit kemudian)**

Koriin : "Oka-sama, daijobu desu-ka?Oka-sama!"

Mochie : "Ibunda? Ibunda? Tolong buka mata anda! "

Ivy : "eh?"

**(tiba2 membuka mata)**

**(latar berada dikamar Ratu, dan hari sudah larut malam)**

Miku : "Yangmulia? Anda baik2 saja?"

Tabib : "Yangmulia ditusuk tombak oleh pemimpin Negeri Plast yg menyusup ke kerajaan ini. Rupanya yg menjadi pemimpin Kerajaan Plast di medan perang adalah anaknya sendiri. Rela sekali dia mengorbankan nyawa anaknya, ya?"

Mochie : "Cih, orang busuk seperti itu masih layak dianggap raja? Aneh sekali"

Tabib : "Mohon jangan dipikirkan masalah perang, mari kita pikirkan masalah kesehatan Yangmulia Ratu dan prajurit yg tersisa"

Eren : "Sebaiknya Ibunda jangan banyak bergerak dulu, untuk kerajaan saya bisa ambil alih untuk sementara, agar Ibunda bisa istirahat dengan tenang."

Ivy : "Eh, kamu yg ambil alih? Bukannya ada Raja? Dimana dia sekarang?"

**(sunyi, tak ada yg berani menjawab)**

Ivy : "Miku, jawab saya! Dimana Raja sekarang? Kenapa dari tadi batang hidungnya tak kulihat?"

Miku : "Yangmulia Raja..... em.... dari kabar terakhir yg dikirim dari medan perang, Yangmulia Raja tertembak senjata api jenis P90 khusus milik pangeran kerajaan Plast. Dan tubuh Yangmulia Raja kini sudah membusuk."

Ivy : "Haa? Kok bisa? Padahal kan Raja ada di baris tengah. Memang ada berapa prajurit yg masih hidup?" **(syok saat mendengar Raja telah tiada)**

Miku : "Prajurit yg berhasil selamat berkisar 200-an dari 1.800 pasuka yg dikirim ke medan perang. Saat ini 200-an pasukan telah berada di rumah sakit untuk mendapat perawatan medis dari tim medis yg tersisa"

Ivy : "200-an dari 3.400 pasukan? Wah, kita benar2 kalah telak"

"Koriin, pergi ke rumah sakit untuk membantu para korban perang bersama Reva. Mochie, tolong berikan supply obat ke rumah sakit bersama Athena. Eren, tolong kirim surat ke Negeri Seberang untuk memberikan kita supply obat dan prajurit lebih banyak bersama Tomicore"

Eren, Tomicore, Koriin, Reva, Mochie & Athena : "Dimengerti, Ibunda"

**( Eren, Tomicore, Koriin, Reva, Mochie & Athena segera keluar dari kamar Ratu)**

Tabib : "Luka anda sudah selesai saya obati, tinggal masalah waktu sampai anda pulih kembali"

Ivy : "Oh, terima kasih. Anda bisa ke rumah sakit untuk membantu Putri Pertama dan Putri Kedua di rumah sakit"

Tabib : "Dimengerti, Yangmulia Ratu, saya mohon permisi"

**(Tabib membereskan alat2 medisnya dan keluar dari kamar Ratu)**

Ivy : "Oya, Miku, saya mau minta tolong, donk"

Miku : "Apa itu, Ratu?"

Ivy : "Tolong awasi kinerja anak2ku selama aku sakit, dan bawakan hasil data nya padaku setelah itu. Saya takut mereka bermain2 dan tidak fokus pada tugas kerajaan"

Mikuh : "Dimengerti, Yangmulia Ratu. Saya mohon permisi"

Ivy : "sipp, tapi bahasamu tidak usah terlalu baku jika berbicara dengan saya. Kamu kkan asisten saya. Selain keluarga saya, kamu boleh berbicara dengan santai dihadapan saya. Lagipula semua disini, yg lebih lebih tua akan dipanggil 'kakak' sedangkan yg lebih muda akan langsung dipanggil namanya"

Miku : "oke Ratu, saya mengerti. Saya permisi dulu"

**(miku keluar dari kamar ratu, dan ratu tertidur)**

**(esoknya setelah sarapan)**

Ivy sedang duduk dan bersantai di taman kerajaan

Koriin: "Ouhayou oka-sama! Sepertinya Ibunda kelihatan sehat"

Ivy : "Ya, tapi tidak sesehat dirimu. Apa yg membuamu kesini, Koriin?"

Koriin: "Aku kesini untuk menyerahkan surat balasan dari Negeri Seberang. Mereka membalasnya lebih cepat dari yg kita duga"

Koriin pun menyerahkan surat ke Ivy.

Koriin: "Mata nee, oka-sama. Banyak tugas yang harus diselesaikan, lagipula Reva sudah menunggu di rumah sakit"

Ivy : "oke, Riin. Good luck. Jangan membuat asistenmu menunggu lama"

Koriin : "Arigatou, oka-sama"

...

Miku : "Selamat pagi, Yangmulia Ratu. Anda harusnya berada di kamar untuk istirahat"

Ratu : "Selamat pagi juga, Miku. Saya hamya ingin istirahat disini. Suasananya sejuk dan tenang. Tapi sepertinya tak setenang di rumah sakit, ya?"

Miku : "Tentu saja, Yangmulia Ratu. Rumah sakit sekarang sedang ribut oleh tangisan warga yang salah satu anggota keluarganya adalah prajurit yang gugur di medan perang"

Ivy : "Oh... Lalu bagaimana kabar kedua putriku yangsedang bertugas disana? Apakah mereka benar2 bekeja?"

Miku : "Tentu saja, Ratu. Tetapi Putri Ketiga hanya mengirim sedikit supply obat, dan Putri Kedua terkadang kabur dari tugasnya dan menonton anime"

Ivy : "Capek mendengarnya. Ya sudahlah, biarkan saja. Lama2 mereka akan mengerti arti dari pekerjaan mereka masing2. Ayo Miku, kita ke rumah sakit."

Miku : "Dimengerti, Yangmulia Ratu"

Ratu dan Miku pun pergi ke rumah sakit.

Siang hari, sekitar jam 12, latar berada di kamar di sebuah rumah sakit.

Reva : "Putri Koriin, anda harus segera bersiap untuk sekolah"

Koriin : "O iya, arigatou. Ayo ke kerajaan, saya mau bersiap2"

Reva : "Dimengerti Putri"

...

Di kereta dalam perjalanan pulang,

Koriin : "Hari ini kita akan belajar apa?"

Reva : "Hari ini kita akan belajar penyesuaian ability, dan sihir2 lainnya"

Koriin : "Contohnya?"

Reva : "Contohnya belajar healer. Tujuannya adalah untuk menyembuhkan diri sendiri atau orang lain saat sedang terluka atau ditengah perang"

Koriin : "Mirip2 kemampuan tim medis?"

Reva : "Benar sekali, Putri. Oya, untuk pembelajaran hari ini kita akan belajar di Taman Kerajaan, dan akan diajari oleh Menteri Pertahanan, Tn.Banpai "

Koriin : "Oh Menteri itu. Memangnya dia bisa mengajar dengan monster itu?"

Reva : "Tenang saja Putri, dia bukan monster. Hanya saja ability-nya yg dapat menjadi rupa mirip monster. Tn.Banpai masih memiliki rasa kemanusiaan, kok"

Koriin : "Hoo, kuharap dia tak mengamuk ditegah pembelajaran"

Reva : "saya pastikan itu tidak akan terjadi"

**(sampainya di kerajaan, Koriin langsung pergi ke kamarnya untuk beriap2, dan langsung pergi ke Taman bersama Reva"

**(sekitar jam 1 siang, latar berada di lapangan luas, yaitu Taman belakang kerajaan. Miku, Eren, Tomicore, Mochie, dan Athena sudah berada di Taman)**

Banpai : "Akhirnya semua berkumpul. Mari kita mulai pembelajaran kali ini?"

Eren : "Kalian terlambat. Darimana saja?"

Koriin : "Gomenasai. Tadi terlalu banyak keluarga yg datang untuk menengok anggota keluarganya. Jadinya aku kerepotan karena ramai pengunjung"

Mochie : "Rumah sakit itu sudah mirip tempat wisata saja"

Banpai : "Ayo-ayo! Kita akan memulai pelajaran kali ini. Siapkan diri kalian"

Semua : "Baik"

Banpai : "Kalian sudah menguasai sihir elemental kan?"

Semua : "Sudah"

Banpai : Oke, sebelum pelajaran dimulai, saya ingin mengetes kemampuan elemental dan ability kalian. Putri Mochie, coba serang saya dengan elemen [api] anda, dan Eren, coba buat perlindungan mutlak untuk melindungi adik anda"

Eren : "Melindunginya? Dari apa?"

Banpai : "Dari ini, [Tangan Raksasa]!"

Seketika Banpai merubah tangannya menjadi tangan raksasa, lalu langsung menyerang Mochie dan Eren dengan hasrat membunuh. Dengan sigap, Eren dan Mochie langsung menghindar.

Eren : "Apa maksudmu? Kau ingin membunuh kami?"

Banpai : "Apa maksud anda? Saya hanya sedang mengajar. Apa hanya segini kemampuan kalian? Cih, saangat tak pantas menjadi keluarga kerajaan"

Mochie : "HA? KAU MEREMEHKAN KEKUATAN KAMI? SAYA BAHKAN PPERNAH MENGHANGUSKAN NEGARA SEBERANG DENGAN SEKALI SERANGAN! KEKUATANMU BUKAN APA2 DIHADAPAN KAMI! KAMI AKAN TUNJUKKAN SERANGAN SIHIR TERBAIKKU!"

Seketika Mochie termakan emosi dan langsung mengeluarkan serangan terbesar.

Mochie : "[Elemen Api : Meteor Raksasa]! Kak, tolong"

Eren : "Oke! [Kekkai Raksasa]!

Tiba2 ada dinding yang sangat besar yang melindungi kerajaan dan negara, kecuali beberapa bagian Selatan, tempat Banpai berdiri. Pelindung ini tembus pandang, sehingga kami dapat melihat meteor yang kira2 berdiameter 20 km yg dibuat oleh Mochie terbang ke selatan, tempat Banpai berdiri.

Mochie : "Sepertinya aku terlalu besar membuat meteornya ya?" ucapnya dengan nada polos.

Eren : "Biar saja. Lagipula [kekkai]-ku sudah melindungi negara ini. Kecuali beberapa di bagian selatan, biarlah Tn.Banpai terkena meteornya. Aku sudah muak mendengar ucapannya"

Sementara itu, Banpai terlihat sangat senang sambil memandang meteor itu seperti sedang memandang matahari yg akan tengggelam. Dasar orang aneh!

Akhirnya meteor itu menghantam 2/3 Negara AL bagian Selatan. Beberapa menit kemudian, Eren melepaskan perlindungannya. Kami terkejut oleh lubang raksasa yang berada di bagian selatan.

Miku : "Lubang raksasa sebesar 25 km dan sedalam 5 km ini telah menghantam setengah Negara AL bagian Timur. Semua bangunan, jalan dll telah hancur. Tak ada yg tersisa disana"

Koriin : "Hukuman akan menantimu, Mochie-chan" Senyumnya sambil menyolek bahu Mochie

Mochie : "Ah sudahlah aku tak peduli. Mau dihukum bagaimanapun pasti akan berakhir di rumah sakit. Bekerja untuk membantu dokter2 disana"

Reva : "Setelah meteor tadi, aku jadi kasihan terhadap Tn.Banpai. Mungkin dia mmengejek Putri Mochie agar Putri Mochie menyerangnya tanpa segan2"

Mochie : "CIH! ORANG SEPERTI ITU TAK PERLU DIKASIHANI!" Ucapnya sambil marah2

Miku : "Karena semua orang berkumpul di Rumah sakit, jadi pasti tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Em, pertama mari kita cari Tn. Banpai. Mungkin dia masih bernyawa"

Mochie : "Ability-nya hanya dapat mengubah diri menjadi monster. Tak mungkin ia bisa bertahan dengan meteor yg sudah mengantamnya"

Miku : "Tak ada salahnya, kan? Tolong saya untuk mencarinya. Jika ada yg menemukan bekas darah atau mayatnya, beritahu saya. Oh ya, karena penjaga kerajaan dan Ratu pastinya akan kesini, tolong cepat ya? 15 menit lagi kita berkumpul"

Semua : "Okee"

Semua pun mencari dimana Tn.Banpai sekarang. Setelah 15 menit....

Miku : "Semua sudah berkumpul?"

Koriin : "Dimana Mochie dan Athena?"

Eren : "Eh? Ah, Oya, mana mereka?"

Miku : "Mereka mungkin terjebak reruntuhan bangunan. Putri Kedua, tolong buat panggung kecil dengan [es]-mu."

Koriin : "Ha? Untuk apa?"

Miku : "Buat saja." Ucapnya dengan nada dan muka datar

Koriin : "Terserah. [Es]!"

Koriin pun membuat panggung kecil dengan es-nya

Miku : "Semuanya! Tolong naik ke atas panggung itu. Hati2 licin"

Semua pun naik panggung itu dengan hati2.

Miku : "Lalu, tolong naikkan panggung ini keatas"

Pangggung pun langsung panjang keatas. Kepala kami sampai hampir menyentuh awan.

Eren : "Angin diatas sini cukup kuat. Seperti badai"

Miku : "Tomicore, tolong lihat seluruh bagian timur dengan matamu"

Tomicore : "Oke sip. [Seribu Mata]!

Eren : "Seribu mata? Bukan kah ability-mu adalah pengelihatan tembus pandang?"

Tomicore : "Ini adalah tahap dua dari ability-ku. Seperti mata capung yang bis melihat ke segala arah. Makanya namanya adalah [Seribu mata].

Eren : "Tahap dua? Wah hebat. Yang bisa mencapai tahap dua dalam ability-nya kan hanya orang langka! Hebat! Bagaimana caranya?"

Tomicore : "Dengan latihan setiap hari juga bisa. Kak Miku bahkan sudah bisa tahap 3 sejak masih kecil!"

Eren : "Ha? Tahap 3? Itu kan hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang di dunia. Bahkan Ibunda baru2 ini mendapat tahap 3! Masa kau sudah bisa dari kecil?"

Miku : "Tolong hentikan pembicaraan ini, Tomicore, tolong fokus mencari! Tomicore, apa kamu sudah menemukan putri Ketiga dan Athena?"

Tomicore : "Em... Ah, itu mereka! Diarah jam 11" Ucapnya sambil menunjuk reruntuhan pohon.

Miku : "Ah benar! Putri Kedua, tolong turunkan kami!"

Es lama2 mencair. Kami semua langsung lari kearah Mochie dan Athena. Athena terlihat sedang menangis dihadapan Mochie.

Eren : "Athenaaaaaa!" Teriak Eren memanggil nama Athena

Athena langsung menoleh kebelakang untuk melihat kami. Tetapi karena terlalu jauh, kami tak bisa melihat mereka.

Tomicore : "Mereka ada disana. Tetapi, KOK??!!!!" Raut Tomicore terkejut dan melotot dengan sangat kuat, serasa dia baru saja melihat hantu.

Eren : "Ada apa dengannya?" Tanyanya sambil terengah-engah karena berlari.

Tomicore : "Wajah dan tangan Athena penuh dengan darah! Dan aku sekilas melihat Putri Mochie terbaring lemas"

Koriin : "Cih! Apa lagi yang terjadi kali ini? Ayo bergegas!"

Semua pun mempercepat larinya, dan akhirnya mereka sampai ditempat Athena dan Koriin berada"

Eren : "Ada apa ini? EEEHHHH??? KOK ADA BANYAK BEKAS TUSUKAN DIPERUT MOCHIE?"

WAHH? Kami semua terkejut karena ada banyak sekali bekas tusukan yg ada di perut Mochie. Miku dengan sigap mengecek tubuh Mochie

Miku : "Putri Ketiga hanya tak sadarkan diri. Tomicore! Tolong pakai kekuatan matamu dan cari Tabib! Semua ikut Tomicore. CEPAT! Reva tetap disini"

Semua : "Dimengerti!"

Semua langsung mengikuti Tomicore untuk mencari Tabib.

Miku : "Reva, pakai jaketmu untuk alas di tubuh Putri Ketiga yang terluka. Lukanya tidak boleh langsung mengenai permukaan tanah"

Reva membuka jaketnya, Miku mengangkat tubuh Mochie, Reva meletakkan jaketnya, dan Miku kembali

Miku : "Mari kita bicarakan masalah ini, Athena! Bagaimana Putri Ketiga bisa seperti ini?"

Miku menunjuk Athena yang sedang berdiri dengan kepala menunduk kebawah dan tangan bergetar.

Athena : "AKU TAK MELAKUKAN APA APA!!! TADI TIBA2 AKU PINGSAN! DAN SAAT SUDAH SADAR, AKU.... AKU MELIHAT PUTRI MOCHIE SUDAH SEPERTI INI!!! AKU TAK BERSALAH!! AKU.... AKU... AKU TAK TAU APA APA!!!

Miku & Reva : *terlihat sekali bohongnya* (dalam pikiran mereka)

Miku : "Oy, Oy, tenanglah, kenapa kau tiba2 marah? Kau bilang kan kau tak bersalah? Kenapa marah?"

Reva : "Terlihat sekali kau berbohong! Apa kamu yang....."

Athena : "BUKAAAAN!!! SAMA SEKALI BUKAN !! AKU TAK TAU APA-APA!!!"

Athena terlihat semakin panik.

Miku : "Reva, tolong masuk kedalam pikiran Athena dan telusuri ingatannya. Tolong lihat ingatannya beberapa menit yang lalu.

Reva : "Oke"

Athena : "TIDAK, JANGAN BACA PIKIRAN KUUU!!!!"

Teriak Athena sambil menutup matanya dengan kedua tanngannya

Reva : "Buka matamu dan tatap mataku! Aku tak bisa mengaktifkan kekuatanku jika kita belum berkontak mata!"

Ucap Reva sambil memegangi kedua pergelangan tangan Athena.

Athena : "KUBILANG AKU TAK TAU APA2!!!"

Karena Athena berteriak, matanya langsung melotot kearah Reva. Reva pun langsung mengaktifkan kekuatannya.

Reva : "[Pengontrol Pikiran]!

Pikiran Athena langsung terhubung dengan pikiran Reva. Reva dan Athena langsung jatuh terbaring tak sadarkan diri karena efek kekuatan Reva. Reva pun langsung mencari bekas ingatan Athena didalam pikiran Athena dalam 20 menit yang lalu. Lalu tiba tiba.....

Tomicore : "Kak Mikuuuu!!! Kami sudah membawa Tabibnyaa!!"

Miku langsung menoleh,

Miku : "Cepat!"

...

Tabib dan rombongannya sudah tiba di tempat Miku dll.

Eren : "Eh, apa yg terjadi pada Reva dan Athena?"

Miku : "Tabib, apa putri Ketiga masih bisa selamat?"

Tabib : "Sebentar..... Sepertinya masih. Saya akan coba obati"

Miku : "Tolong bantuannya. Kalian jangan berisik ya? Jangan ganggu Reva dan Athena. Reva sedang menggunakan abilty-nya pada Athena"

Reva dan Athena tiba2 sadar, lalu mereka tiba tiba berdiri dan terdiam sejenak. Athena menangis, sedangkan Reva hanya berdiri sambil bengong. Miku pun berdiri dan menepuk pelan punggung Reva.

Eren : "Oy Reva! Jadi bagaimana? Apa benar Athena yang menusuk Mochie?"

Reva : "A... aku.... tak mau percaya akan hal ini! Tapi, sebenarnya Athena....."

<bersambung>

avataravatar
Next chapter