webnovel

Novice Mastery

Hari ini di mana Kuro tengah berburu monster dengan Saki di hutan belakang Ibukota. Cerita sebelum Kuro bertemu dengan Alice dan belajar memanah.

Pemuda itu menerjang kerumunan monster hutan dengan tebasan cepat dari short-sword miliknya. Kawanan monster seperti Rabbit dan Flowery berhamburan.

Saki dalam hal ini menjadi pendukung yang melapalkan matra untuk memberikan efek kepada Kuro. Terutama healing karena tidak mungkin pemuda itu bertarung tanpa kekurangan darah.

"Akhirnya selesai,"

Saki menghampiri Kuro yang telah menghabisi banyak monster. Memang hari sudah mulai gelap, dan mereka punya urusannya masing masing.

"Kuro - kun?"

Pemuda itu masih fokus melihat jendela pemberitahuan yang muncul di pandangannya bahwa dirinya telah mencapai max level seorang Novice.

[ Selamat, Anda mendapat gelar Novice Mastery!!!

Mencapai batas maksimal level 25 Novice membuat anda menjadi petarung yang gigih. Sebagai penghargaan atas pencapaian, anda berhak mendapatkan bonus;

+1 ability status tiap kenaikan base level Anda ]

Ini menandakan bahwa setiap kenaikan level, status ability Kuro seperti STR, VIT, AGI, Dex, dan INT dapat ditambahkan. Seseorang yang naik base levelnya akan mendapatkan +5 poin tiap kenaikan level dan harus upgrated, karena dalam Utophia tiap orang berhak memilih menambah poin ability yang ia suka.

Contohnya saja Kuro memfokuskan untuk mengisi AGI dan DEX yang efeknya adalah kecepatan dan keterampilannya meningkat. Jika tiap kenaikan base level Kuro adalah +6 poin, maka dirinya akan jauh di atas petualang lain.

"Oh iya maaf, aku melamun"

Pemuda itu sudah kembali dari lamunannya, ia memikirkan banyak hal. Karena memang baik petualang mau pun pribumi kekuatannya sangat amat bergantung pada ability yang mereka pilih.

"Saki, apa aku boleh bertanya?"

"Bertanya tentang apa?"

"Kau fokus memilih ability yang mana?"

"Jelas INT, karena dengan meningkatkan kecerdasan kekuatan sihirmu pun akan meningkat."

Mengingat tiap orang tidak bisa mereset ulang ability mereka. Jadi dalam memilih ability mana yang akan ditingkatkan sangat penting.

Cerita pun bergulir ke waktu sekarang di mana Kuro tengah memanah terus menerus semua target yang ada di area panahan milik Gurunya, Alice.

Ia tidak istirahat, sesekali meminum stamina-pot bahkan heal potion itu semua ia lakukan untuk tetap berdiri dan menarik busur panah.

Memang untuk menjadi seorang Archer, seseorang harus merogoh kocek lebih banyak. Berbicara peralatan memanah cukup mahal, dan tiap anak panah itu dijual dengan harga bervariasi sesuai bahannya. Hal ini yang menambah daftar buruk untuk memilih sebagai Archer.

"Ku dengar ada seorang petualang juga yang memilih job Archer." Alice mencoba membuka obrolan subuh dini hari.

"Iya, ia berada di kelompok Arnold. Aku tidak mengingat namanya, tapi memang dalam party seorang Archer bisa sangat dibutuhkan."

"Masalahnya keuangan party yang ingin seorang Archer menjadi kuat, pasti akan terbebani,"

Kuro tidak menanggapi, ia melesatkan satu persatu anak panah semakin cepat, matanya sudah tidak kuat menahan kantuk.

"Bukan cuma menembakkan panah, kau harus mengenai titik vital target!"

Alice berseru sambil menunjukkan caranya. Menegur Kuro jika melakukan kesalahan. Baginya, tidak ada waktu istirahat jika dalam medan perang.

Meski dalam keadaan mengantuk, baiknya Kuro selalu melesatkan anak panah ke arah target, hanya sesekali saja meleset dan itu pasti di marahi Alice. Hal ini yang membuat gurunya tertarik, karena ia melihat ada bakat.

Semua ini berkat memfokuskan untuk meningkatkan DEX dan sebagian ke AGI. Keuntunganku mendapatkan +1 poin sangat berarti. Gumam Kuro dalam hati.

Dan pada akhirnya Kuro berhasil melewati ujian menjadi seorang Archer, setelah ini ia akan diberikan Job Archer oleh Alice. Ini membutuhkan biaya, tiap first-tier yang mereka ambil harus membayar 5 keping perak.

Keuanganku sudah pada batasnya

Setelah diangkat sebagai seorang Archer, Alice menawarkan sebuah perjalanan yang menarik. Melihat pemuda yang berbakat membuat wanita paruh baya itu kembali bersemangat.

"Kita akan berpetualang, tidak baik di dalam benteng terus, Archer lebih cocok di alam bebas."

Kuro menyetujuinya, karena ini juga akan membuat keuangannya tercukupi. Setidaknya dengan berpetualang ia bisa makan dan tidur di alam, tidak butuh biaya penginapan.

Di sisi lain kelompok Arnold mendapat rekomendasi untuk bergabung di dalam Guild yang berada di bawah naungan Gereja terbesar di Ibukota.

Sword of Freya, menjadi Guild nomor dua setelah Blood Knight di Kerajaan manusia. Berbeda dengan SoF, Blood Knight berisikan orang orang bermacam job. Ketua Guildnya menyandang Spesial-tier sebagai Gladiator, Job lanjutan setelah Warrior yang menggunakan dua buah senjata dengan gaya hancur terbesar setara dengan Berseker.

Sementara SoF memiliki andalan seorang Paladin yang merupakan Job Spesial-tier dari Holy Knight. Hanya beberapa orang saja yang dapat mencapai Spesial-tier karena job ini tidak dapat dipelajari. Melainkan muncul atas pencapaian atau faktor pemicu lainnya.

Dankebanyakan anggota guild SoF memiliki Job berkaitan dengan kesucian atau cahaya, seperti Holy Knight, White Mage, Grand Priest, ada pula beberapa sebagai Monk dan Sage.

Untuk kasus Kuro sendiri yang sekarang seorang Archer, hanya satu jalur yang dapat ia jalani, setelah menjadi Archer akan ada job secound-tier sebagai Hunter dan berlajut ke Grand-tier sebagai Ranger.

Tidak ada keistimewaan bagi seorang pemanah, hanya itu itu saja yang dapat mereka capai. Meski begitu Kuro tetap menjalani jalan yang ia pilih dengan penuh antusias. Mungkin kelak akan ada titik balik di tangan pemuda yang satu ini.

***