webnovel

| Titik Awal |

Sinar matahari sudah mulai memancarkan Cahaya Nya pagi ini.

Suara Alarm Yang terus berbunyi disalah satu kamar dirumah ini,Seperti menuntut salah satu makhluk bernyawa yang sedang terlelap dalam mimpinya itu Agar segera bangun untuk menghadapi pahitnya kehidupan.

"Haah,Haah...Mimpi itu lagi" Kali ini aku kembali terbangun dengan mimpi yang sama. Pelipis ku penuh dengan butiran keringat dingin karena mimpi itu.

Aku menarik nafas sejenak lalu ku hembuskan secara perlahan melalui mulut. Seperti biasa 'Teman SetiaKu' sudah menunggu disini.

Aku mengabaikan hal itu dan langsung cepat-cepat Bersiap Karena Hari ini aku sudah bertekat membuat lembaran hidup yang baru dan bahagia.

Ya,ini hari pertama aku masuk Universitas yang selalu aku Dambakan sedari dulu. 'DenganNya' .

Dan seperti hari-hari sebelumnya Aku memulai kegiatan dengan Mandi,Makan lalu berangkat Kuliah.

Dan Kurasa Aku benar-benar beruntung karena memiliki Sahabat dan keluarga yang selalu mendukung ku disetiap keadaan, Baik itu Suka maupun Duka. Sampai keadaanku membaik seperti sekarang.

Yaa seperti Pagi hari ini aku kembali disambut dengan sapaan Hangat dari kedua orang tuaku.

Aku menuruni tangga dengan langkah cepat seakan tak ingin ditinggal oleh mereka.

Lalu aku membalas sapaan mereka dengan Ciuman sayang di Kedua Pipi mereka.

Jika sudah begini aku merasa bahwa keluarga ku adalah keluarga paling bahagia dan sempurna di dunia.

"Sweetie,kamu mau Makan apa pagi ini?" Tanya MamaKu dengan lembut.

Sedangkan Papa ku kembali melakukan aktivitasNya Seperti biasa, Katanya sih melihat kabar dunia dari salah satu Koran baru yang diantar Pagi ini.

Aku hanya menggeleng pelan atas pertanyaan dari Mamaku itu.

"Gak perlu Ma,aku sarapan Roti aja pagi ini. Lagi buru-buru soalnya,Udah ditunggu Teman Di Tempat Biasa." Tolak ku secara halus.

Mamaku pun menanggapi dengan anggukan kepala Yang berarti Setuju.

Akupun menghela nafas lega.

Tanpa banyak tingkah lagi aku langsung merampas salah satu roti Polos dipiring lalu segera Berpamitan kepada Orang tuaku dengan Alibi 'Mau berangkat bareng bersama teman'.

Aku berjalan keluar dari perkarangan rumah yang luas ini sambil sedikit demi sedikit memakan Roti yang aku bawa dan genggam sedari tadi.

Aku juga sempat menyapa ramah Pak Agus Pagi ini yang sedang sibuk dengan Tugas Nya sebagai Tukang Kebun diTaman rumahKu.

Aku memutuskan akan memulai awal hari ini dengan berjalan Kaki tanpa diantar supir atau apapun itu. Dan Dalam hati,aku terus meminta maaf pada Kedua Teman Duniaku karena sudah menjadi bahan alasanKu pagi hari ini.

Ah,tak terasa aku sudah melewati Halte Minibus yang menandakan aku hanya tinggal menuju persimpangan lalu menyebrang jalan dan setelah itu-

Pikiran ku Buyar karena Pekikan dari seseorang dibelakang tubuhku.

"Tungguu... Adeline!!"

Aku pun membalikkan tubuhku keasal suara itu. Dan aku mendapati Mereka disini.

Aku yang melihat itu hanya menghela nafas lalu memutar bola mata malas menatap mereka.

"Kamu dipanggilin dari tadi gak nyaut terus. Emang kamu mikirin apa sih? Oh atau jangan-jangan kamu mikirin di-"

"Ada urusan apa lagi?" Potongku dengan cepat. Sambil sesekali melirik keadaan sekitar dengan ekor mataku.

"Eh? Ahaha kamu taulah. Soal Mata-"

"Maaf aku gak bisa,Aku lagi sibuk. Cari bantuan lain aja." Potongku kembali seraya berbalik dan mempercepat langkah ku menuju tempat Universitas Kuliah Ku tanpa menggubris Teriakan darinya. Terserah orang menganggap aku aneh,aku tak peduli yang terpenting aku harus segera sampai kesana.

Tanpa kendala apapun.

Sesekali aku mengatur nafas ku yang terengah-ngah akibat tadi tiba-tiba berlari.

Serasa nafas yang kuhembuskan sudah kembali Normal aku mulai kembali melangkah masuk kawasan Tempat kuliah ku kini.

Diluar dugaan ku, Ini sama sekali tak tampak seperti apa yang Orang-orang bilang. Bahkan ini Lebih dari kata 'w0w' .

Halaman Universitas disini saja mungkin sudah bisa memuat berbagai macam lomba,tempat Upacara satu untuk semua,tempat Senam Ibu-ibu komplek atau-

Tunggu. Aku mencipitkan mata ku guna melihat dengan jelas sesosok makhluk bernyawa didepan sana.

Ia melambai-lambaikan tanganNya kepada-ku? Aku menoleh ke arah belakang tak ada siapa-siapa disana,tapi ketika aku melirik ke arah kanan,aku menelan saliva dengan susah payah-

"Woii Bengong aja,Kesambet Mampus!" Tegurnya seraya memukul kuat lenganku,Yang tentu berhasil membuatku meringis kesal menatapNya.

Disaat itu juga aku melotot kaget. Mereka masuk Univ disini juga? Ini sebuah keberuntungan atau kesialan yang sedang menimpaku?

Ia menyengir lebar menunjukkan deretan giginya yang - Putih itu. Ya anggap saja putih Seputih detergen hehe.

Kedua makhluk bernyawa yang tak diundang kedatanganNya itu pun langsung merangkul ku dengan akrab sambil menggiring ku masuk Universitas.

Sedangkan aku hanya diam dan pasrah di diarak seperti ini mengelilingi Universitas oleh mereka.

"Kamu tau gak del, Kami itu seneng banget ternyata kita satu Univ" Ujar seorang perempuan disamping kiriku dengan semangat.

Aku hanya diam tanpa mau menggubris omongan Nya.

Tiba-tiba salah satu orang Pria disisi lain tubuhku yang tengah dirangkul olehnya itu Menoyor kepalaku kedepan yang berhasil membuat ku menatap tajam kearahnya. Sedangkan dia hanya Nyengir Dengan WATADOS yang ia miliki.

Aku menghela nafas sabar.

"Gak ada untungnya satu Univ sama kalian" desis ku.

Tiba-tiba pria yang merangkul diriku tadi melepas rangkulan Nya dari ku dan segera berpindah kehadapanku sambil menahan kedua bahuku,Dengan tingkah Dramatis? Ntahlah tingkah Nya memang selalu Random.

"Sebentar aku gak salah dengar kan? Gak ada untungnya? Justru aku yang berperan menguntungkan disini menjadi pangeran paling tampan seUniversitas, dan yang lebih parahnya lagi cuman mau dekat ke orang spesial aja. Ya contohnya kalian berdua!" Ujarnya sok dramatis.

Aku yang mendengar itu hanya menatap dirinya dengan datar,lalu menepis tanganNya yang berada dibahuku tadi.

Setelah itu aku segera mengalungkan tangan perempuan yang merangkul ku tadi ke dalam tanganku. Dan segera pergi meninggalkan pria itu dengan segala Kerandoman Yang ia punya.

"Ehh.. Adel Si Raden kok Di Tinggalin? Ntar dia Ngambek gimana?" Tanya nya sedikit cemas sekaligus bingung. Mungkin.

"Udah biarin aja, Orang Tolol Gak usah ditemenin" Balasku yang berhasil membuat perempuan disebelahku itu Cengo menatapku.

•••

>Thx buat yang Udah Kasih Vote!

Next chapter