webnovel

Kerajaan Pedang Suci

"*Hahh*sungguh tidak nyaman menaiki kereta kuda, apa lagi harus menempuh jarak yang jauh*Hah*sungguh membosankan. " Gerutu ECY yang sedang berada di kereta kuda.

Sudah 1 jam berlalu sejak keberatan mereka, dan mereka sedang melewati hutan Dax bagian wilayah kerajaan Desan.

Hutan Dax adalah hutan yang begitu banyak aktivitas monster dan sangat jarang dilalu kereta kuda, maupun pejalan kaki.

Bisanya mereka yang ingin Kekaisaran Rosta akan memilih memutari hutan Dax dari pada langsung memotongnya, berbeda dengan ECY yang memilih langsung memotong jalan melewati Hutan Dax yang berbahaya untuk menyingkat waktu.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja kereta kuda yang dinaiki ECY, berhenti secara mendadak. Kejadian itu membuat ECY hampir jatuh kedepan.

"Dev!, apa yang terjadi! " Ucap ECY sedikit kesal pada Dev yang mengemudikan kereta kuda.

"I-itu tuan, didepan ada kereta kuda yang sedang diserang oleh sekelompok hewan buas yang berbentuk beruang. "Ucap Dev menjelaskan apa yang terjadi didepannya.

" Kereta kuda?, apa itu kereta kuda kerajaan? "Tanya ECY yang mulai tenang.

" Iya, tuan. Dari lambang kerajaan yang berada dikereta kuda mereka, mereka kurasa dari kerajaan pedang suci. "Ucap Dev sambil memperhatikan lambang kereta kuda yang di kepung oleh kawanan beruang angin.

" Kerajaan pedang suci!! , biar aku urus mereka kalian tetap disini. "Ucap ECY sambil melangkah keluar dari kereta kuda.

" Tapi, tuann"Ucap Ran dengan ragu.

"Tenang saja, tuan akan segera kembali. " Ucap Dev mencoba menyakinkan Ran.

"Baiklah... "

___________________________________________

Sementara di rombongan kereta kuda dari kerajaan pedang suci yang tengah dikepung oleh segerombolan beruang angin yang berjumlah 5 ekor, membuat para penjaga dan pengawal dari kerajaan pedang suci kesusahan.

Meski jumlah mereka lebih dari beruang angin tersebut yaitu 20 orang, tapi nyatanya mereka tetap saja dibuat kesusahan oleh beruang angin yang menyerang.

"Semuanya! , lindungi kereta kuda jangan biarkan tuan putri terluka! " Ucap salah satu dari mereka yang terlihat seperti pemimpin dari para pengawal kerajaan pedang suci.

"Baik!!.." Ucap yang lain dan mereka langsung mengelilingi kereta kuda untuk menjaganya.

Bukannya membantu untuk mempermudah mereka dalam menghadapi beruang angin, formasi yang mereka bentuk malah membuat para penjaga menjadi berkurang dengan drastis.

Bahkan penjaga dari kerajaan pedang suci terlihat lebih terpojok dari sebelumnya. Dentingan pedang dengan kuku para beruang membuat suasana menjadi suram apalagi dengan beberapa mayat yang berserakan.

Dari 20 penjaga yang tersisa hanya 5 itupun dengan kondisi yang penuh dengan luka, sedangkan beruang angin yang berhasil mereka kalahkan hanya satu saja.

"Sial kekuatan mereka lebih besar dari kita.. " ucap salah satu dari penjaga yang selamat.

"Bagaimana ini Ketua? " Tanya salah penjaga pada ketua mereka.

"Bertahan sampai akhir hayat kita, demi kerajaan pedang suci!! " Teriak tetua dari penjaga tersebut membuat semangat para penjaga yang tersisa berkobar.

"Hyaaa.. " Teriak mereka dengan semangat, kali ini mereka lebih mementingkan menargetkan salah satu dari beruang angin.

Seolah menyadari bahaya dari teriakan para manusia didepannya, membuat para beruang angin lebih siaga. Apalagi saat melihat salah satu dari mereka terbunuh oleh para manusia tersebut.

"Maju!! " Teriak pemimpin penjaga tersebut sambil menerjang salah satu beruang angin yang berada dihadapannya.

Tapi belum sempat mendaratkan sebuah serangan ke arah beruang angin tersebut. Tubuh beruang angin tersebut tiba-tiba berubah menjadi bongkahan es yang tiba-tiba hancur berkeping-keping.

Tidak hanya satu beruang, akan tetapi beberapa beruang angin yang tersisa juga mengalami nasib yang sama, yaitu membeku dan hancur berkeping-keping.

Sontak kejadian itu membuat para penjaga menjadi tercengang, bagaimana tidak.1 beruang angin saya sudah cukup membuat mereka kehilangan lebih dari setengah dari mereka dan sekarang mereka melihat para beruang angin tersebut mati secara instan.

"Apa kalian tidak apa apa... " Sebuah suara menarik pandangan mereka ke tidak jauh dari para beruang angin itu Mati, terdapat seorang pemuda yang menggunakan pakaian bangsawan berwarna putih dengan jubah hitam, pemuda itu memiliki warna rambut hitam dan keunikan di warna matanya yang berbeda yaitu warna mata kirinya berwarna merah darah sedangkan mata kanannya berwarna silver perak.

Pemuda itu sedang membawa sebuah pedang berwarna putih salju ditangannya.

"Si-siapa kamu? " Ucap pemimpin penjaga tersebut terkejut saat baru menyadari kehadiran pemuda tersebut.

"Salam, pemimpin dari salju putih memberikan salam pada penjaga kerajaan pedang suci. " Ucap ECY sedikit membungkukkan badannya.

"Pemimpin kerajaan salju putih!! " Ucap mereka terkejut, kemudian mereka berlutut sambil mengucapkan maaf.

"Maaf, atas kelancanganya Pemimpin kerajaan salju putih. dan terima kasih telah menyelamatkan kami.

" Berdirilah... untuk soal itu jangan kalian hiraukan kami hanya kebetulan melintas juga...kalau begitu sampai bertemu nanti. "Ucap ECY sambil hendak melangkah pergi, akan tetapi langkahnya harus terhenti oleh sebuah suara yang begitu merdu dan menenangkan.

" Tunggu... "Sebuah suara merdu yang membuat langkah kaki ECY terhenti.

Saat menoleh kebelakang, ECY dikejutkan dengan seorang perempuan berusia 15th bersama perempuan lainnya yang berusia 23th.

Kemunculan kedua perempuan itu dari dalam kereta kuda membuat para penjaga yang tersisa, tiba-tiba berlutut lagi dan mengucapkan salam.

"Hormat kami pada tuan putri pertama dan tuan putri kedua. " Ucap mereka serempak.

Sekilas penampilan kedua perempuan itu hampir mirip berambut panjang coklat,yang membedakannya adalah warna mata mereka, yang terlihat lebih mudah memiliki warna mata biru sedangkan yang terlihat yang lebih tua bermata hijau gelap.

Tidak menghiraukan para penjaga salah satu perempuan yang lebih muda berjalan mendekat ke ECY dengan sedikit mengangkat gaun putih agar tidak tersandung.

"Tunggu... apa benar tuan yang menyelamatkan kami? " Tanya perempuan itu yang sudah berada didepan ECY.

"Siapa kamu? "Tanya ECY dengan tatapan bingung.

" Saya adalah, tuan putri kedua dari kerajaan pedang suci, Elana. Dan yang dibelakang aku adalah kakak aku tuan putri pertama, Sara."Ucap Elena memperkenalkan diri, tidak lupa juga ia memperkenalkan kakaknya yang sedari tadi diam.

"Salam kenal tuan putri Elana, saya pemimpin dari kerajaan salju putih, memberikan hormat. " Ucap ECY sambil membungkukkan badannya dan memberikan hormat seperti bangsawan.

"Eh,jangan terlalu formal, tuan..? "

"ECY, nama saya ECY panggil saja EC atau terserah. "

"Baiklah tuan ECY,Bolehkah rombongan kami berjalan bersama dengan rombongan tuan ECY. " Ucap langsung Elana. Yang membuat mereka semua menjadi diam, apalagi mereka tau jika mereka berjalan sendiri sendiri mereka bisa diserang lagi oleh hewan buas lainnya.

"Jika, tuan putri tidak keberatan maka, pemimpin ini merasa tersanjung atas keputusan tuan putri. " Ucap ECY dengan sopan, seperti para bangsawan tingkat tinggi di Kekaisaran. Benar benar lembut dan profesional.

Tapi sebenarnya ECY menahan umpatan di dalam. Dirinya benar-benar kesal karena Putri di depan nya ini secara terang-terangan berani mencoba manfaatkan dirinya.

Next chapter