7 Rai Leonardo

Sekolah Aritima tiga adalah sekolah yang mempunyai sejarah panjang tidak hanya karena siswa-siswanya yang sering tawuran tetapi juga partisipasi mereka di ajang prestasi.

Sekolah ini mempunyai catatan panjang rivalitas dengan salah satu sekolah ternama di kota ini yaitu sekolah internasional St.George.

Persaingan prestasi akademik maupun non-akademik antara Aritima tiga dan St.George selalu menjadi topik pembicaraan di masa-masa olimpiade dan turnamen olahraga seakan kedua sekolah itu menjadi primadona masyarakat.

Meski jam sekolah sudah selesai tetapi masih banyak anak yang tetap berada disekolah.

"AYOAYOAYO Latihan" teriak salah satu anak

mereka berlatih sekuat tenaga dan tidak hanya anak basket saja yang seperti itu banyak sekali anak dari berbagai eskul dari bidang olahraga seperti voli, futsal, bulu tangkis hingga yang eskul dance, cheerleader dan paduan suara.

hal ini tidaklah aneh karena pekan olahraga sebentar lagi datang.

semua anak ingin menunjukan kemampuan mereka dan tentu salah satu faktor lain yang mendorong mereka adalah rivalitas mereka dengan St.george mereka sebisa mungkin ingin menyaingi mereka.

Aldi dan Gale duduk berdua di parkiran mereka tidak tau apa yang mereka harus lakukan karena mereka sendiri tidak gabung atau mengikuti eskul apapun.

"Lu gak ikut eskul apa-apa?" tanya gale

"Gue kan baru pindah sekolah mana ada waktu gue gabung eskul" jawab aldi.

"Oh iye bener juga" jawab gale

"Lu sendiri gimana?" balas tanya aldi.

"Gue dulu ikut basket" jawab gale

"Terus?" tanya aldi sekali lagi.

Gale diam wajahnya menjadi sedikit murung dia membuang pandangannya kearah bawah

"Gue dikeluarin" jawabnya

"Hah? kenapa lu dikeluarin? tawuran?" tanya Aldi yang terkejut

"enggak gue dikeluarin karena gue habis mukulin pemain andalan tim basket kita." jawab gale yang masih tetap menyembunyikan wajahnya.

Aldi memandangnya dia merasa jika pembicaraan ini diteruskan ini hanya akan membuat suasana semakin kelam.

"yuk ke Kopi Humble" Ajak Aldi.

"Ok" jawabnya lalu mereka langsung pergi dengan membawa motor mereka masing-masing.

saat mereka berhenti di Kopi Humble dibelakang mereka ada sebuah mobil sedan yang ikut berhenti.

Sebenarnya aldi dari tadi sudah was-was dia sadar ada sebuah mobil yang mengikuti mereka.

"Klak" suara pintu mobil terbuka.

dari mobil itu keluar seorang perempuan yang mereka kenal berdiri memandang mereka.

"Rita" ucap aldi dengan terkejut.

"Ngapain lu kesini tanya" gale

"kalian sendiri ngapain disini?" tanya balik rita.

"Kita mau ngopi" jawab aldi

"Yaudah ajak aku ngopi" jawab rita

"Hah"

"hah"

ucap aldi dan gale bersamaan tidak paham dengan apa yang baru saja dikatakan rita.

wajah rita menjadi merah lalu dia mempalingkan wajah karena malu dengan ucapannya barusna.

"Sudah ayo kita cari tempat duduk" ucap rita lalu masuk duluan ke kopi humble.

Mereka bertiga duduk bersama dan saling menatap tanpa mengucapkan satu katapun.

"jadi gak ada yang mau pesen nih? kita cuman duduk diam-diaman aja disini?" tanya aldi yang berdiri duluan

"ha..hahaha ya enggak lah, kalau gitu gue pesen cappuccino" jawab rita setelah dia tertawa karena ucapan aldi itu.

"Yaudah pesenan kita sama kalau lu gale lu mau pesen apa?" tany aldi

"gue pesen kopi hitam aja" jawab gale

"Hilih...cappucino aja ya biar kita bertiga pesenanya samaan nanti gue yang bayarin" ucap aldi

"Yaudah kalau gitu cappuccino aja" jawab gale.

Aldi memesan tiga cappucino kepada barista kafe humble setelah itu dia kembali duduk.

"Biar gue tebak kenapa lu ngikut ngopi sama kita karena lu gak ada kerjaan juga kan?" ucap aldi ke rita

Ekspresi rita langsung berubah menjadi datar dan memandang aldi dengan tatapan tidak enak.

"gak usah marah kita juga sama kita kesini karena kita gak ada kerjaan" ucap aldi.

"Anak-anak lain sibuk latihan sedangkan kita disini ngopi kayak orang gak tau jalan hidup" ucap gale

"Emang gak ada ya yang bisa kita lakuin sejujurnya aku juga bosen cuma bisa lihat anak-anak latihan" ucap rita dengan mata yang memantulkan kesedihan tetapi dia menutupinya.

"Gue juga ngerasa begitu banyak temen-temen yang latihan buat lomba sedangkan gue sendiri gak ngapai-ngapain, gue jadi ngerasa sedikit terasingkan" ucap gale.

"kali mau ikut eskul sekarang? udah telat" ucap aldi.

"Ya enggalah siapa tau lu punya jalan keluar lain" ucap gale

"Jalan keluar? becanda lu" ucap aldi.

Jalan keluar seperti apa aldi sama sekali tidak mempunyai ide untuk persoalan Gale dan Rita.

dia paham masalah mereka intinya mereka ingin ikut andil bagian dalam tournamen besok tetapi hal apa yang dapat membuat mereka ikut dalam turnamen.

Sekeras apapun aldi berpikir dia tidak menemukan jalan keluar dari masalah mereka.

"Jadi gimana ada gak solusinya" tanya Rita.

"Hmmm...." gumam aldi

"masa gak ada sih" ucap gale kecewa.

"Lagian kenapa kalian maksa banget sih? kan lebih enak kalu langsung pulang terus dirumah tidur atau dirumah internetan" ucap aldi

"Bener-bener gak ada cara kah al buat kita ikut-ikutan turnamen" tanya gale.

Aldi menggaruk lehernya dia mengerti perasaan temannya itu yang sangat ingin ambil bagian di dalam pekan olahraga tapi bagaiamana lagi mereka bertiga tidak pernah gabung eskul meski mereka bergabung sekarang mereka tidak mungkin tiba-tiba langsung mengikuti turnamen.

"Bentar gue ada ide buat kita dapat bagian di turnamen tapi mungkin ide ini tidak sesuai harapan kalian." ucap aldi yang terpikir sesuatu.

"Beneran?"

"Beneran?"

ucap terkejut Rita dan Gale bersamaan.

"Dengerin sini tapi jangan marah ya dan misal kalian setuju dengan cara ini kalian juga harus kerja keras" ucap aldi

*******

"EEeeeee...oooooooh" teriak banyak anak

"Kurang keras" teriak Gale

"Eeeooo...eo...eoo..." teriak gale yang berdiri di depan banyak anak.

Ini adalah ide dari aldi jika mereka tidak bisa masuk dalam tim yang bertanding di turnamen bagaiamana kalau mereka menjadi supporter dari tim yang bertanding di turnamen.

menjadi koordiner supporter dan membuat yell-yell unik untuk menyemangati tim mungkin berbeda dengan ekspektasi Gale dan Rita untuk mengikuti pertandingan tetapi mereka setuju dengan ide ini setidaknya sekarang mereka dapat ambil bagian dalam turnamen meskipun hanya membantu diluar pertandingan.

Aldi menyuruh gale untuk mengumpulkan anak-anak yang seperti mereka anak-anak yang tidak ikut eskul dan punya banyak waktu luang.

sedangkan untuk rita aldi menyuruhnya untuk menjadi sekertaris koordiner tugasnya adalah untuk mendaftar dan menyusun segala kebutuhan supporter pertama yang essensial adalah air minum bagi supporter baru alat-alat musik pengiring dan bendera tim.

satu minggu mereka sudah berlatih dan mempersiapkan segalanya dari konsumsi sampai Bass drum besar untuk yell-yel mereka, sekarang mereka sudah siap untuk meramaikan turnamen basket.

Supporter berangkat duluan Aldi menemani rita untuk mengangkut barang-barang ke mobil.

"Aku gak sangka kamu punya ide kayak gini" ucap rita

"Ya maaf gak sesuai harapan" jawab aldi

"Eh engga kok aku justru seneng sama ide ini seengaknya aku ngerasa ada tempat buat aku ikut ngerasain apa yang temen-temenku rasain di pertanding" ucap rita dengan senyumnya kearah Aldi.

"Kalau gitu syukurlah" jawab aldi

Semua barang sudah dimuat kedalam mobil dan dikirim ke stadiun sekarang tinggal mereka berdua berangkat.

"Ayo berangkat" ucap aldi

"Kamu bonceng aku ya?" tanya rita

"Lu gak bawa motor?" tanya aldi

"Aku kan antar jemput" jawab Rita

"Okelah kalau gitu" ucap aldi.

Aldi membonceng rita menuju ke stadiun.

Saat mereka sampai banyak sekali anak dari sekolahnya sekolah aritima tiga yang memandang mereka berdua.

Mereka melihat aldi seakan aldi adalah prajurit berani mati tetapi sebenarnya dia adalah agen rahasia yang berani mati.

"Pertanding antara TIM SMA ARITIMA Tiga melawan SMA Jaya Timur segara dimulai"

pengumuman pertandingan antara kedua tim yang akan bermain

semua anak langsung berbaris mengantri untuk masuk.

bagi koor mereka mendapat kartu ID khusus untuk masuk lebih dulu dan menyiapkan segala sesuatu yang akan supporter mereka gunakan.

Gale paling banyak bekerja disini dia sangat semangat menata anak-anak supporter sedangkan Rita dan Aldi sendiri mereka mencari tempat duduk yang paling enak untuk melihat jalannya pertandingan.

Bagian Aldi dan Rita sudah selesai sekarang tinggal bagian gale yang bertugas untuk yell-yell dan irama drum.

"Yoooo...ayoooo...ayo..ayo.ayo" teriak gale dengan ritma yell-yellnya

"Yoooo...ayoooo...ayo..ayo.ayo" teriak anak-anak supporter yang mengikuti

"Ari...tima tiga pasti bisa" teriak gale tetap dengan ritmanya

"Ari...tima tiga pasti bisa" ikuti anak-anak lain.

suasannya sangat ramai mereka semua teriak...tertawa dan terkadang kecewa saat musuh mencetak angka.

"Sikat three-point" teriak seorang anak.

"Gleng...klingkling..dukdukduk" suara bola yang menatap pinggiran ring lalu masuk kedalam ring dan terpantul di lantai.

"Yess..mantap three-point" teriak anak itu.

tidak sia-sia mereka datang menjadi supporter karena hari ini tim dari sekolah mereka menang.

"Lu bisa balik dulu biar gue yang ngurusin barang-barang" ucap Aldi ke gale.

"Enggak gue bakal nunggu disini" jawab Gale.

Aldi mulai memasukan barang-barang kedalam mobil untungnya sekolah meminjamkan mobil untuk mengangkut barang-barang kalau tidak mereka mau tidak mau harus minta tolong rita untuk memakai mobilnya.

"Semua udah masuk oke pak siap berangkat" ucap aldi pada satpam sekolah yang menjadi sopir mobil sekolah.

setelah mobil berangkat kini tinggal mereka bertiga aldi, rita dan gale.

"Yuk balik" ucap gale

"Jadi gimana rit gue anterin lu kerumah atau gimana?" tanya aldi

"Kamu anterin aku langsung ke rumah aja soalnya tadi aku udah nyuruh pembantuku buat ambil tasku di sekolah" jawab rita.

"Oke" jawab aldi

"Woywoywoy kalian pulang boncengan?" tanya Gale ke aldi dengan terkejut.

Dia tidak menyangka kalau seorang rita perempuan yang ditakuti oleh satu sekolah dan sangat terkenal dengan sikap independennya sekarang dia goncengan oleh orang yang pernah mengaku kalau rita membencinya.

mereka bertiga berangkat balik pulang tentu Aldi mengantarkan Rita dulu lalu baru dia pulang kerumah.

saat dia pulang dia melihat ibunya yang sudah menunggunya.

"Aldi..." ucap ibunya dengan menatap aneh

"kenapa ibu?" jawab aldi.

"Tas kamu mana?" ucap ibunya itu

aldi menarik nafas panjang "Astaga gue lupa tas gue masih disekolah" jawab aldi sambil menepuk jidatnya.

"Aldi balik dulu kesekolah" ucap aldi

"Gak bisa besok aja diambil? biarin aja tasnya disekolah besok pakai tas lainnya buat bawa buku nanti pulangnya baru di pindah isinya dari tas pertama ke tas yang lain biar gak ribet bawanya pulang, sekarang yang penting kamu mandi terus makan dulu sana" ucap ibunya ke aldi.

"Iya bener juga aku ambil besok aja deh" ucap aldi lalu dia segera bergegas mandi untuk membilas keringat yang menempel di tubuhnya seharian ini.

Hari demi hari dan Pertandingan demi pertandingan mereka lewati.

SMA Aritima tiga berhasil menang sampai ke babak final.

Mereka sudah menantikan moment ini sebuah moment mereka bertemu dengan rival lama mereka Sekolah Internasional St.George.

Hari ini mereka bagaiamanapun tidak ingin kalah pertandingan seakan bukti latihan mereka ditentukan disini di pertandingan ini.

"Dung...dung..dung...dung" suara ritme drum

"Dung...dung..dung...dungdungdung" suara drum yang terdengar lebih keras lagi

Bertandingan berlangsung sangat sengit aldi melihat gale dengan sekuat tenaga berteriak menyemangati tim mereka.

"selalu berjuang...untuk menang pertandingan....Aritima Tiga" Yell...yell gale yang diikuti semua anak.

"Yesss...yeahhh...." Teriak anak-anak aritima tiga saat mereka menang karena lemparan three-point yang berhasil mereka masukkan.

Dari kedua tim mereka berbaris mereka berjaba tangan lalu menyanyikan lagu indonesia raya.

Sebenarnya Aldi tidak peduli sekolah mana yang akan menang karena hal ini sama sekali tidak berhubungan dengan misinya.

tetapi setelah memandang kedua tim dia bangga dengan jiwa sportifitas dari kedua sekolah apalagi mendengar mereka bernyanyi indonesia raya terasa sangat pas dan sempurna bagi penutupan pertandingan turnamen.

tapi saat dia kembali melihat kearah barisan pemain dari sekolah internasioanl St.George ada satu orang yang tidak bernyanyi indonesia raya.

Pria berambut pirang dan bertama biru seoseorang anak bule kulit putih peranakan luar negeri.

Anak itu juga memandang kearah aldi dengan tatapan mencurigakan.

Sama seperti di hari awal dia menjadi bagian koordiner dia harus membereskan barang-barangnya setelah pertandingan.

"Hey you" teriak seseorang

aldi menoleh ke arah suara itu.

"you...yes youu" ucap anak laki-laki bule itu

Aldi ingat dia adalah anggota dari tim basket St.george yang dia lihat tadi.

Aldi menunjuk dirinya sendiri "Me?" ucapnya

Anak itu datang ke aldi.

"let's talk" ucap anak itu.

dia lalu menarik aldi membawanya pergi ke tempat lain.

Aldi tidak tau alasan kenapa anak bule ini ingin berbicara dengan dia apa anak ini punya masalah dengan dirinya.

"Akhirnya kita bertemu intelegensi negara" ucap laki bule itu.

Ini mengejutkan diri Aldi tidak hanya karena dia menyebut nama intelegensi negara tetapi juga memaksa aldi untuk sadar akan keadaan sekeliling sekaligus berwaspada pada lelaki di depannya itu

apakah dia adalah teman atau dia adalah anggota arkdevil.

"Jangan takut namaku Rai Leonard agen FBI" ucapnya

meski dia bule dia lafal dengan bahasa indonesia tidak ada logat luar yang terdengar dari ucapan kalimatnya seakan dia sudah lama tinggal di indonesia.

tetapi aldi hanya diam tidak menjawab.

"Ahhh....masih belum mau ngaku kalau kamu adalah agen intelegensi negara" ucap Rai

Aldi tidak tau harus meresponnya bagaimana.

"Biar aku jelaskan saat kamu bertemu Obrien bukan hanya kamu yang berada disana ada banyak mata banyak orang dan banyak variabel lain yang secara dinamis bergerak disana mungkin untuk negara selain amerika akan susah mengecek satu persatu latar belakang mereka tetapi untuk kita FBI itu adalah hal kecil, kita menyelidiki semua orang yang ada disana pada saat itu dan ada tiga orang yang paling mencuri perhatian kita pertama adalah andra yang baru saja ditangkap lalu anak bernama gale yang kita sudah cek latar belakang keluargnya secara runtut tapi kita tidak menemukan kejanggalan apapun terakhir adalah kau dimana banyak sekali kejanggalan dokumen pada dirimu" ucap rRai.

Cerdik dan efektif sekali agen FBI ini pikir aldi dengan ini dia sudah tidak bisa mengelak dan jalan terbaik adalah berkompromi dan berdialog dengan rai.

"Apa yang kamu mau? kasus Obrien sudah terselesaikan" ucap aldi.

"Akhirnya kamu merespon, oke memang kasus Obrien sudah selesai dia sudah ditangkap tapi tugas kami di negara ini belum selesai masih banyak organisasi dan orang-orang yang punya hubungan dengan Obrien yang masih bersembunyi di negara ini aku disini secara personal hanya ingin menyampaikan kalimat mohon kerjasamanya yah" ucapnya dengan nada riang seakan bermain-main dengan aldi lalu dia memberikan suatu kertas kepada aldi setelah itu dia pergi.

Aldi membuka kertas itu disana berisi sebuah nomer hape.

menurut aldi dia adalah seorang agen FBI yang menyebalkan tetapi mengerti sekarang fbi juga ikut masuk kedalam penyelidikan tampaknya dia harus siap dengan segala perubahan yang akan dia hadapi.

avataravatar
Next chapter