1 Prolog

Saya hidup dan mati pada akhir dunia, Kiamat. Tetapi, saya terjebak di kekosongan ini.

Disini saya merasa hampa tanpa apa pun. Disini pula, saya sering melihat hal-hal yang membuat psikologi manusia menjadi runtuh seketika.

Kalau dipikir-pikir saya seharusnya sudah berada di neraka atau surga. Tetapi saya bingung kenapa saya harus terjebak disini.

Memikirkan ini membuatku bertanya-tanya pula sudah berapa lama saya berada disini. Saya mencoba menghitungnya tetapi saya cukup tahu bahwa hitungan itu telah mematakan angka astronomi hidup seorang manusia.

Disini, saya telah menyaksikan ketika dunia dibentuk kembali beserta kehidupan didalamnya dan kemudian tahun-tahun berikutnya terjadinya kiamat, kehancuran pada dunia itu.

Bahkan saya juga menyaksikan para pahlawan yang bangkit tetapi pada akhirnya juga mati.

Ada kalanya saya melihat burung besar dengan sekujur tubuhnya tertutupi api. Dan burung itu entah bagaimana seperti membuat seluruh tubuhnya memasuki kondisi penghancuran. Tetapi setelah itu burung itu bangkit lagi.

Bahkan ada pula dimana saya melihat seekor kadal terbang yang besarnya mengkhawatirkan seluruh mahluk akan kehadirannya. Binatang itu meraung pada tempat kekosongan ini, akan tetapi entah bagaimana raungannya tiba-tiba berhenti dan kemudian dia mati.

Menyaksikan hal-hal superanatural di kekosongan ini. Saya menyadari bahwa saya telah menyatu dengan seluruh tempat kekosongan ini.

Bagaimana saya mengetahuinya ? Itu karena saya terkejut pada waktu saya melihat dunia hancur, karena membingungkanku bagaimana antara jarak dari tempatku sampai pada dunia itu.

Ada suatu waktu saya menyaksikan apa yang namanya para dewa dan dewi yang sedang melakukan seperti konferensi dan kemudian mereka membentuk sebuah universal dan membuat berbagai planet dan kehidupan didalamnya.

Setelah itu saya mengetahui bahwa mereka telah lelah hanya menciptakan universal dengan kehidupan didalamnya, yang akhirnya mereka memasuki kondisi tidur panjang.

Ada waktu dimana saya bertemu dengan entitas aneh. Entitas itu tak berfisik melainkan seperti roh. Tetapi anehnya entitas itu seluruh rohnya berbentuk berbagai warna warni.

Dan kemudian entitas itu melihatku tiba-tiba, dan saya beranggapan bahwa dia melihatku mengintip. Saya takut pada waktu itu, karena setahuku hanya entitas itu yang melihatku.

Entitas itu kemudian bertanya tiba-tiba padaku. "Siapa kamu? Bagaimana kau manusia dapat hidup di Infinity Void Cosmos ini ?"

Saya menjawab dengan jujur karena saya tahu yang didepanku itu dapat menghilangkan keberadaanku.

Saya menjawab bahwa saya mati pada kiamat yang datang pada duniaku, dan saya berakhir disini.

Entah bagaimana, entitas tersebut tiba-tiba mengerti keadaanku. "Oh, jadi kau itu. Maaf sebenarnya saya lah yang mengacaukanmu tiba-tiba dan menelantarkanmu di kekosongan ini. Dan baru kemudian saya ingat tentang hal yang kemarin saya lakukan ketika saya melihatmu."

Kemarin ? Dan baru sekarang kau mengingatku ? Sial! Saya yang telah menyaksikan dari generasi awal penciptaan dan kehancuran dimana berbagai hal-hal superanatural yang tingkat mengkhawatirkan itu, dan disini saya ditelantarkan olehmu dan kau melupakanku dan berkata 'Kemarin' ? Oi, saya sudah disini melewati apa itu angka yang diketahui oleh ilmuwan manusia.

Seolah-olah melihatku mengejek dan diam bodoh. Entitas itu berkata "Ahaha.. yah memang kau menyaksikan hal-hal itu seperti pikiranmu. Tetapi bagi kami itu kemarin. Singkatnya kalau kau telah memahami konsep Ruang, Waktu, Void, Chaos. Keempatnya akan membawakanmu kemana pemahaman tentang hal-hal itu berkaitan Kemarin, Sekarang, dan Masa Depan."

Mendengar ini saya tercengang. Bagaimana saya mempelajarinya ? Saya bahkan tidak memiliki wujud fisik. Bahkan dengan rohku yang telah berinteragrasi dengan Infinity Void Cosmos ini, saya tidak tahu apakah saya dapat mempelajari hal-hal itu. Karena saya merasa bahwa saya hanya tahu cara menonton disini dan tidur.

"Hmm.. tapi, bocah. Kau menarik juga, bahkan kau dulu yang fana kini telah bergabung dengan Infinity Void Cosmos. Setahu kami para puncak Primordial. Belum ada yang mendengar atau melihat tentang hal-hal yang terjadi padamu. Bagaimana kau dapat bergabung dengan ini?" Kata entitas didepanku sambil memandangiku seolah-olah melihat hal yang menarik didepan matanya.

"Saya tidak tahu masalah itu. Sewaktu saya sudah meninggal, saya telah mendapati diriku berada disini. Saya mengira bahwa ini adalah akhirat, dan saya menunggu. Menunggu sampai saya tidak tahu berapa lama itu. Saya kemudian merasa seolah-olah rohku ditarik dan tiba-tiba merasa bahwa rohku berbeda." Saya menjawab dengan jujur, karena menurut instingku entitas didepanku ini pasti akan tahu tentang apa yang ada dalam pikiranku.

"Hmm, menarik. Baiklah, bagaimana dengan ini. Karena saya telah meninggalkanmu disini, saya akan mereinkarnasikanmu ke dunia lain, kau dapat memikirkan dunia apa itu seperti yang berada dipikiranmu itu. Juga saya akan memberikan 5 permintaan yang dapat kau minta apapun itu."

Mendengar ini, saya merasa jiwa otaku didalam diriku bangkit menendang. Tetapi, saya memilih untuk menunggu karena masih memikirkan masalah dunia dan permintaan. "Bisakah saya menunggu akan hal itu terlebih dahulu ? Saya mencoba memikirkannya."

"Baiklah." Setelah itu, entitas itu berbalik menuju ke tempat tujuannya.

Tetapi, tiba-tiba saya berkata. "Tetapi, bagaimana saya akan memanggil anda nantinya?"

"Hmm.. bagaimana dengan ini. Karena kau masih memikirkannya. Saya akan memberikanmu sebuah komputer seperti diduniami. Disitu kau dapat mengisi apa saja untuk 5 permintaan dan pembentukan wujudmu."

"Baiklah, terima kasih."

"Hmm.. sebenarnya sayalah yang harus berterima kasih kepadamu. Karena kau tahu, bahwa kami sebagai pihak-pihak ras Origin Primordial baru mengetahu perubahan yang kau sebabkan. Ini memungkinkan kami mendapatkan informasi baru. Juga biar kuberitahu kau, tubuhmu dapat kau bentuk tetapi kau akan menjadi entitas terbaru. Dan itu berasal dari integrasimu atas alam ini. Oleh karena itu, kau dapat menyebutnya entitas baru sesuai apa yang ingin kau sebutkan. Dan nantinya, setelah kau menyelesaikan hal itu kau dapat bertanya pada sistem tentang Origin Primordial. Kau adalah salah satunya tapi kau baru memulai. Kalau begitu, itu saja. Sampai ketemu di masa mendatang." Setelah ia berkata begitu, dia tiba-tiba memudar dan menghilang.

Saya terdiam mendengar ini. Saya menjadi entitas seperti dirinya sendiri ? Origin Primordial ? WTF!!! Saya merasa banyak masalah yang akan datang kedepannya.

Melihat ketempat dimana entitas sebelumnya berada, muncul sebuah distorsi dan membentuk sebuah komputer. Melihat ini, saya memusatkan rohku kearah komputer itu.

avataravatar
Next chapter