19 Mengosongkan Ransel

Reiko masih bertanya-tanya sambil berpikir keras bagaimana caranya agar dia bisa segera mendapatkan uang untuk makan siang nanti.

Matanya secara tak sengaja jatuh pada ransel-ransel yang teronggok di sudut kamarnya. Mendadak, matanya membulat lebar seiring dia menemukan solusi finansial untuk saat ini.

"Kau yakin ingin menjual mantel bulu ini padaku, Rei-chan?" tanya Eri ketika memandangi mantel bulu warna putih sepinggang.

"Ya, Eri-nee. Itu jarang sekali aku pakai dan masih bersih. Aku juga tidak pernah pergi ke klub, hanya pernah pakai itu untuk ke acara cosplay saja." Reiko menatap penuh harap pada Eri.

Tak berapa lama, beberapa potong bajunya sudah berpindah tangan ke Eri, seorang ibu muda yang doyan berpenampilan modis.

Dalam sekejap, baju-baju bagus Reiko sudah ditukar dengan beberapa belas lembar uang. Ia hanya menyisakan baju kasual dan lusuh untuk dirinya sendiri.

Bahkan Eri membeli peralatan rias Reiko yang dia nilai masih layak. Memang tidak terjual mahal, namun Reiko sangat bersyukur bisa memperoleh uang dengan cara demikian mudah.

Kemudian, dia menjual peralatan Yutub dia seperti mikrofon, headset dan berbagai pernik penunjang kegiatan yutuber dia ke seorang tetangga apato lainnya.

Kini, dua ransel Reiko sudah kosong melompong tanpa isi lagi. Namun, Reiko merelakannya demi mendapatkan uang. Mungkin sudah tidak perlu lagi meneruskan pekerjaan menjadi seorang yutuber. Mungkin juga sudah tidak perlu menjadi utaite karena mikrofon dan peralatan merekam lainnya sudah dia jual.

Yah, barangkali inilah saat bagi Reiko untuk lebih serius menjalani hidup dan tidak lagi hanya sekedar menjalani hobi saja.

Akhirnya, dalam beberapa jam, barang-barangnya di ransel sudah berpindah tangan dan kini hanya tersisa 1 ransel saja berisi pakaian kasual lusuh dan dalaman saja serta peralatan mandi, bedak, dan lipgloss.

Reiko memandangi uang yang berhasil dia dapatkan dari menjual sebagian besar barang-barangnya. Kali ini, dia tidak boleh ceroboh lagi dengan uang ini atau dia benar-benar tamat!

"Duh, sepertinya aku lupa kalau aku belum makan pagi, hi hi!" Reiko geli akan dirinya sendiri. Saking sibuknya menjadi pedagang dadakan, dia sampai lupa sarapan.

Maka, sambil menenteng tas ransel dan tas kecil, ia pun keluar dari apato-nya sekaligus menyerahkan kunci pada pengelola apato, Bu Yamato.

"Terima kasih atas segala penjagaan Ibu selama ini." Reiko menundukkan kepalanya pada Bu Yamato yang menerima kunci unitnya.

"Hm." Bu Yamato hanya menjawab dingin tanpa ekspresi dan masuk kembali ke kamarnya di lantai bawah, meninggalkan Reiko berdiri di depan pintu.

Menghela napas pendek, Reiko pun melangkah dari sana. Tadi dia sudah berpamitan pada seluruh penghuni apato yang dia kenal dan kini dia sudah siap untuk menyongsong babak baru hidupnya.

Pertama-tama, cari makan.

-0-0-0-0-

Siang itu, berjalan usai makan, Reiko berharap dia bisa mendapatkan hunian murah, meski tak yakin dengan uang yang dia miliki saat ini.

Yah, kalau memang uang di tangannya sekarang tidak cukup untuk menyewa tempat murah, mungkin dia akan bermalam di salah satu sauna yang kini banyak menjamur di Tokyo, yang bisa berfungsi seperti sauna di Korea Selatan, sebagai tempat bermalam.

Mendatangi sauna terdekat di sana, ternyata sudah penuh dan tidak bisa menambah kuota lagi. Terpaksa berjalan ke sauna lainnya, dan masih sama saja.

Hingga ada 4 sauna dia datangi dan semuanya penuh. Rupanya budaya menginap di sauna seperti di Korea Selatan sedang menjadi tren di Tokyo.

Jika sudah demikian, maka harapan terakhir Reiko hanya satu saja ... kafe internet.

Yah, kafe internet. Itu adalah tempat yang biasa dijadikan hunian sementara para gelandangan atau bocah yang tak ingin pulang ke rumah di kota besar Jepang.

Orang terkadang berpikir biaya sewa sehari di kafe internet lebih murah ketimbang menyewa rumah atau kos. Oleh karena itu, budaya menginap dan bahkan hidup di kafe internet sudah menjamur di Jepang.

Dan sepertinya opsi ini tidak terelakkan lagi di benak Reiko setelah dia tak menemukan tempat layak untuk berteduh beberapa hari ke depan.

Tak apalah, di kafe internet juga tak masalah. Toh ada banyak kafe internet yang aman dipakai.

Kaki pun melangkah dan menemukan sebuah kafe internet yang tidak terlalu buruk. Biliknya cukup luas dan nyaman dengan dinding berkarpet, tidak hanya lantainya saja. Ini sungguh melegakan Reiko.

Ia pun membayar biaya sewa sehari semalam dan menempati bilik tersebut. Menaruh tas ransel dan tas kecil di sudut bilik, sebelum dia mulai menyalakan komputer di sana.

Kemudian, dia mulai masuk ke akun Yutub dia untuk live streaming. Dia sudah tidak mungkin merekam dan mengedit video lagi dalam kondisi demikian.

"Halo, ketemu lagi dengan ReA di sini." Reiko menyapa pemirsanya menggunakan avatar virtual gadis belia imut berambut merah muda dengan highlight kuning keemasan lembut. Rupanya Reiko masuk ke akun VTuber[1] dia.

Tak mungkin dia muncul di akun asli dia dengan kondisi tampang yang masih menyisakan efek babak belur di beberapa area.

Kemudian, dia memulai live streaming dia selama hampir 2 jam hanya mengobrol mengenai hal-hal biasa seputar kejadian umum dan keseharian para muda pada umumnya, namun dia tentu saja tidak membahas mengenai kehidupan dia sendiri.

Reiko pantang menceritakan kehidupan asli dia di semua akun Yutub dia. Gadis ini memang memiliki 2 akun, satu akun yang menampilkan wajah asli dia dan satu lagi akun VTuber yang hanya menggunakan avatar ala gadis anime.

Para pemirsanya tidak akan menyadari bahwa Reiko dan ReA itu sama. Kegiatan menyanyi sebagai utaite hanya terkait dengan akun VTuber dia saja karena teman-teman sesama utaite dia tidak kenal dengan akun asli dia sebagai Reiko.

Sedangkan teman sesama content creator di Yutub, mereka justru tidak mengetahui ReA dan hanya kenal Reiko saja.

Suara Reiko ketika bernyanyi di akun VTuber dengan di akun Reiko ... berbeda. Itulah kenapa orang-orang tidak akan menyangka bahwa dua akun itu dimiliki satu orang.

Ini dikarenakan suara Reiko tergolong unik. Dia bisa menghasilkan suara imut-imut dan juga bisa bersuara matang dengan vibrasi ala penyanyi opera. Hal demikianlah yang merupakan keunikan dari suara Reiko.

Bahkan, dia bisa menirukan suara penyanyi-penyanyi wanita internasional terkenal di dunia. Inilah kenapa konten cover song dia laris ditonton. Selain bisa menikmati wajah cantik Reiko, juga bisa mendengarkan suara menyenangkan telinga darinya.

Hampir dua jam live streaming di akun VTuber-nya, Reiko sudah berhasil mendulang puluhan ribu yen. Meski begitu, tidak bisa langsung diambil besoknya. Harus menunggu setidaknya seminggu. Yah, itung-itung untuk menambah uang penyambung hidup.

----------------

[1] VTuber atau Virtual YouTuber adalah penghibur online yang menggunakan avatar virtual yang dibuat menggunakan grafik komputer. Tren digital yang berasal dari Jepang pada pertengahan 2010-an, mayoritas VTuber adalah YouTuber atau live streamer berbahasa Jepang yang menggunakan desain avatar yang terinspirasi anime. Tapi kini sudah banyak bermunculan VTuber di luar Jepang yang menggunakan bahasa mereka masing-masing. Tren inipun muncul juga di Indonesia. Dan mereka semua mendapatkan uang saat melakukan live streaming dari "saweran" pemirsanya.

avataravatar
Next chapter