4 penyelamat

Pukul 05:00 wib di jalanan pelosok kota.

"dok, waktu kita semakin sedikit" kata Aji kepada Dokter.

"aku tau ji, semakin lama kita menundanya semakin dekat dia mati" kata dokter kepada Aji.

"Tono, putar balik. Lab 2 terlalu jauh. Kita akan ke rumah Aji" kata dokter kepada tono.

"siap dok" kata tono.

Mobil mereka pun memutar balik menuju rumah aji.

Saat sudah sampai di depan rumah. Aji dan tono menggotong tubuh lelaki itu masuk kedalam rumah sambil di ikuti sang dokter. Setelah berjalan beberapa detik, mereka berhenti di depan sebuah lemari. Dokter itu menekan sebuah remote lalu lemari itu bergeser ke sebelah kanan secara perlahan. Merekapun memasuki ruangan di balik lemari itu.

Lelaki itu di tidurkan di sebuah kasur berwarna putih di ruangan tersebut. Aji menjaga lelaki itu, sedangkan Tono mengikuti dokter untuk mempersiapkan sesuatu.

"dok, sudah ada di posisi" kata Tono kepada dokter.

"baik, kondisi pasien?" kata dokter.

"electrocardiogram(ECG) normal"

"parameter respirasi normal, tidak ada kendala".

"parameter sp0² normal"

"non invasive blood pressure 120/80, normal"

"invasive blood pressure normal"

"suhu tubuh 36°C - 37°C. Normal"

"EtCo2 di 5% - 6% Co2, normal"

"Pasien dinyatakan normal, siap menjalani tahap dua". Kata tono.

Setelah mendengar apa yang Tono katakan, Dokter itu menghampiri lelaki itu sambil membawa sebuah suntikan yang berisi cairan berwarna biru terang. Lalu dia suntikkan ketubuh lelaki itu.

Setelah di suntik oleh dokter. Lelaki itu mengeluarkan asap di sekujur tubuhnya, semua luka yang dia alami mulai menjalani penyembuhan secara cepat. Begitu juga tulang tulang patah itu mulai menyatu kembali.

"this is amazing" ucap tono.

"tono, bagaimana laporannya" dokter bertanya kepada tono.

"parameter 1 sampai 7 semuanya normal, luka luka yang di derita nya juga telah mengalami penyembuhan". Kata dokter kepada Aji.

"oke, rawat dia sampai sembuh Aji. Tono, kita berangkat ke lab 2."katanya lagi.

Dokter dan Tono segera meninggalkan rumah Aji, sedangkan Aji tidak ikut dengan mereka.

Saat mereka sudah pergi, lelaki itu mulai memiliki tanda tanda kesadarannya kembali, Aji diam disana sambil melihat parameter yang ada di pacient monitor.

Pov Aku (on)

Aku tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhku seakan akan aku menjalani kelumpuhan, menggerakkan jaripun tidak bisa. Mataku tidak bisa dibuka, mulutku tidak mau berbicara. Tapi anehnya aku bisa mendengar sesuatu meski tidak jelas.

Pada saat itu ada orang yang menusukkan sesuatu kepada tubuhku, entah apa yang dia masukan. Tapi setelah itu seluruh tubuhku sangat gatal sekali, aku benar benar tersiksa oleh rasa gatal itu tanpa bisa menggaruknya sama sekali. Saat rasa gatal sudah mereda.Tubuhku mulai terasa sakit, tulang tulang yang ada di tubuhku bergerak secara perlahan seakan mau bergabung kembali.

Setelah aku menjalani tahapan tahapan menyiksa seperti itu, akhirnya tubuhku mulai bisa di gerakkan secara perlahan. Aku kemudian mulai membuka mata perlahan.

Saat itu silau sekali yang kulihat. Pemandangan di sekeliling ku terasa asing. Begitu pula orang yang ada di dekatku. Aku tidak mengenalnya sama sekali. Dia menatap tajam kepadaku, lalu berkata.

"nak kau sudah bangun?" katanya kepadaku.

Aku hanya menganggukkan kepala kepadanya. Tidak sopan memang jika ada orang bertanya tapi tidak aku jawab. Tapi bagaimana lagi, aku tidak mengenalnya.

Saat aku sedang menatapnya, dia berbicara.

"nak, bagaimana dengan kondisi tubuhmu" katanya kepadaku.

" tubuhku terasa segar dan bugar sekali, hmm tapi bau" kataku kepadanya sambil tertawa kecil.

"di samping dapur sebelah kiri, ada kamar mandi. Handuk sama pakaian ganti udah ada di dalam kamar mandi" katanya kepadaku sambil.

"oke" kataku.

POV Aku (off)

Lelaki itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Setelah selesai mandi , lelaki itu memakai pakaian yang telah di sediakan oleh Aji. Sebuah kemeja lengan panjang dan celana jenis cargo lah yang dia pakai.

Lalu lelaki itu menghampiri Aji dan berkata "siapa kamu?"

avataravatar
Next chapter