40 Bab 40

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Bai Qinghao menyipitkan matanya. Tatapan matanya yang tajam tertuju kepada Fang Xinxin, seolah ia ingin melihat melalui dirinya.

Kau baru saja beberapa hari tinggal di istana dan pergi begitu saja. Apakah kau tidak ingin tinggal bersamaku?

Ataukah keamanan yang kau dapatkan selama beberapa hari di sini hanya pura-pura?

Beberapa saat berlalu, tepat saat Fang Xinxin mengira bahwa Bai Qinghao tidak akan setuju, pria itu malah menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih!" Dengan senang hati Fang Xinxin mencium wajah Bai Qinghao yang dingin.

Fang Xinxin berterima kasih kepadanya karena Bai Qinghao tidak memenjarakannya seperti di kehidupan sebelumnya. 

Bai Qinghao terkejut. Wajahnya yang tampan seakan dihinggapi awan merah.

Saat melihat Fang Xinxin keluar dari pintu vilanya, Bai Qinghao membuang mukanya dengan enggan.

"Tuan Bai, jika Anda membiarkannya pergi seperti ini, apa Anda tidak takut Nona Fang akan pergi menemui Bai Chenxi?" Liu Li bertanya dengan nada cemas. "Bai Chenxi mengalami luka karena kecelakaan mobil dan ia keluar dari rumah sakit hari ini. Saya khawatir Nona Fang akan menjemputnya di rumah sakit .… "

"Lebih baik tidak seperti itu .… " Setetes embun beku seolah muncul di wajah Bai Qinghao. "Jika tidak, dia tidak akan pernah punya kesempatan untuk mengambil setengah langkah keluar dari istana ini!"

Bai Qinghao mengedipkan matanya kepada Liu Li, seolah memberinya isyarat, "Suruh seseorang untuk mengawasinya."

"Baik."

...

Setelah Fang Xinxin keluar dari gerbang halaman vila, ia menyesal karena ia tidak meminjam mobil kepada Bai Qinghao.

Setelah ia mempertimbangkan sejenak, akhirnya ia melupakan keinginannya tersebut.

Ia sekarang bebas makan dan hidup tanpa harus membayar. Ia juga menerima begitu banyak pakaian dan sepatu dari Bai Qinghao.

Bai Qinghao mengendarai beberapa mobil. Ia bertanya kepada Bai Qinghao bahwa meskipun meminjam mobil itu mudah, tapi Fang Xinxin masih ingin melakukan segala sesuatunya sendirian.

Setelah berjalan beberapa saat, Fang Xinxin menunggu bus di depan peron.

Ia hanya punya uang sejumlah 58 yuan delapan sen, dan ia hanya punya satu atau dua yuan untuk naik bus.

Fang Xinxin membeli sekitar sepuluh telur ayam mentah dan membawanya di dalam tasnya. Setelah naik bus dua kali, Fang Xinxin turun dari bus di jalan di pinggir kota.

Berdasarkan ingatannya di kehidupan sebelumnya, sekitar dua puluh menit kemudian, mobil Gu Linyuan, ketua Grup Gu, akan melewatinya dan meledak.

Lalu, berita bahwa Gu Linyuan dan sopirnya terbunuh mendominasi berita utama di berbagai media pada keesokan harinya.

Fang Xinxin sengaja tiba lebih awal dan menunggu sekitar lima belas menit dari lokasi kecelakaan.

Benar saja. Lima belas menit kemudian, sebuah mobil Mercedes Benz melaju dengan kencang.

Fang Xinxin melihat nopol mobil itu dan memang benar bahwa mobil tersebut adalah mobil Gu Linyuan.

Fang Xinxin mengeluarkan telur mentah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Masing-masing tangannya membawa lima butir telur mentah. Ia melemparkannya tepat di kaca depan mobil Mercedes Benz itu. 

Mobil yang dilempari telur mentah itu terpaksa berhenti mendadak.

Sang sopir segera turun dari mobil. Dengan marah, ia berteriak kepada Fang Xinxin, "Ada apa sebenarnya denganmu!"

Fang Xinxin mengabaikan sang sopir. Ia berjalan menuju pintu samping mobil mewah itu dan mengetuk jendela.

Kaca jendela itu diturunkan dari dalam. Seorang pria paruh baya dengan wajah tampan duduk di dalam mobil mewah itu.

Fang Xinxin mengenalinya sebagai Gu Linyuan, ketua Grup Gu, yang sering diwawancarai oleh media.

"Siapa kau?" Gu Linyuan menatapnya dengan pandangan curiga.

"Siapa aku tidak penting. Yang terpenting adalah sekarang Anda berada dalam bahaya dan aku bisa menolong Anda."

"Apa katamu?"

"Jika aku memang bisa menyelamatkan nyawa Anda dan konspirasi ini tidak ada hubungannya denganku, berapa banyak uang yang bisa Anda bayar kepadaku?"

Gu Linyuan merasa bahwa ia telah bertemu dengan orang gila. Namun, saat ia melihat tatapan mata Fang Xinxin yang serius, ia tidak berani meremehkannya.

Terlebih lagi, beberapa hari terakhir, ia selalu merasa tidak fokus. Kelopak matanya terbuka lebar.

"Berapa banyak uang yang kau mau?" Gu Linyuan balik bertanya.

"Seratus juta yuan," wajah Fang Xinxin terlihat dingin dan tegas. "Jangan menawar dan tidak boleh kurang satu sen pun, karena aku tidak akan peduli dengan hal itu."

"Jika kau benar-benar bisa menyelamatkan nyawaku … dengan yayasan dan dana besar keluarga Gu, seratus juta yuan itu sama sekali tidak masalah," lanjut Gu Linyuan.

"Kalau begitu, aku setuju!" Fang Xinxin menarik pintu mobil. Ia meraih dan menarik tangan pria itu dan berseru, "Cepat lari! Ada seseorang yang menaruh bom di mobilmu!"

avataravatar