webnovel

WEDDING DAY

Happy reading💜

⭐⭐⭐

Akifah menatap bayangan dirinya di cermin. Ia hampir tak mengenali bayangan wanita cantik yang mengenakan baju pengantin warna putih. Apakah itu aku? Ternyata aku bisa cantik juga. Hmm... kira-kira apa pendapat dia ya.

"Ipaaaah.... elo cantik banget siiiih!!" Terdengar suara-suara mirip cucakrawa yang akan ikut lomba menyentil gendang telinganya. Gank Cecan Koplak atau GCK. Demikian julukan untuk gank mereka.

"Ipaah, elo beneran mau kawin?" Ini suara Cilla, sahabat Ifa sejak SMP.

"Paaah, elo pake susuk apaan sih kok bisa kece badai kayak gini?" Kalau yang ini adalah suara Onit, juga sahabat dan teman sekelas sejak SMP.

"Ipaaah, bentar lagi elo bakal kehilangan keperawanan lo. Huhuhu... gue nggak rela elo duluan yang nggak virgin." Nah, kalau ini Meta, tetangga sekaligus saudara sepupu calon suaminya.

"Ipah, gue doain elo dan dia bahagia sakinah mawaddah warrahmah dan amanah ya." Kalau yang suaranya lembut ini adalah Alana, sahabat sejak bayi sekaligus calon istri kakaknya.

Akifah cuma nyengir melihat kedatangan para sahabatnya. Mereka kalau kumpul memang selalu bikin heboh. Contohnya seperti saat ini. Kehebohan mereka membuat MUA yang mendandani Ifa geleng kepala.

"Ipah, baju lo kurang seksi." Ujar Onit sambil menarik-narik kerah kebaya sabrina yang dipakai Ifah supaya lebih rendah lagi sehingga terpampanglah kulit mulus Ifah

"Pah, elo sudah mandi kembang tujuh rupa belon?"

"Eh, lo kate si Ipah mau melet orang pake disuruh mandi kembang."

"Yeee emang perlu lah dia melet calon lakinya. Kalau nggak dipelet mana mau tuh lakinya tidur sama cewek tepos model dia."

"Woy bacot lo pada... gue yang mau kawin kenapa lo pada yang rempong sih. Mendingan lo pada doain supaya nanti pas dia cium jidat gue, gue kagak pingsan."

"Ya kali dicium jidat doang pingsan, dasar cupu lo Pah!" Ledek Onit. "Pan jaman pacaran sama si Gio elo sudah digrepe-grepe."

Sebuah bantal melayang dengan sukses menghantam mulut Onit yang masih nge-ghibahin sahabatnya sendiri.

"Sialan lo, kata siapa gue sudah digrepe-grepe sama si kuya Gio. Pacaran aja kagak. Halu tingkat dewa tuh makhluk."

Semua yang ada di ruangan itu tergelak melihat keributan antar sahabat itu.

"Pah, emang elo beneran siap kawin sama si Chico Jericho wanna be?" Kali ini giliran Alana yang bertanya.

Ifa kembali memandang pantulan dirinya di cermin. Siapkah aku menjadi istrinya?

"Nggak tau deh Al. Antara yakin nggak yakin sih. Tapi ini kan maunya emak gue. Ini kan impian emak gue sejak kita kelas 11."

"Iya gue tau ini impian Encing Bella, tapi kan elo yang bakal kawin sama si Chico. Bukan emak lo." Meta yang dari tadi sibuk ngemil opak ikutan nimbrung. Sahabatnya yang satu ini emang gemar banget ngemil opak.

"Met, elo kan sodaraan sama Chico. Menurut penerawangan elo, sodara lo itu siap gak kawin sama Ipah?" Tanya Cilla sambil ikutan ngemil opak.

"Bentar bentar... gue terawang dulu yeeee." Meta bergaya ala-ala paranormal. Semua orang menunggu dan menunggu....

"Ciiiil... kenapa opak gue lo abisin!" Jerit Meta sambil noyor kepala Cilla.

"Et dah nih bocah.. malah opak diurusin. Dasar koplak." Rame-rame mereka melempari Meta pakai tissue. (Itu mah gak kerasa ya😄)

"Guys... becandanya stop dulu. Tuh babang Chico mau mulai ijab kabul." Tiba-tiba Alana memberi pengumuman sambil mengeraskan volume dari tv yang ada di kamar rias.

"Saya nikahkan Akifah Sa'diyyah binti Abdul Karim dengan Rizky Muhammad Khalid bin Amir Mumtaz dengan mas kawin logam mulia seberat 50 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Akifah Sa'diyyah binti Abdul Karim dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Begitu mempelai pria menyelesaikan kalimatnya, para wanita yang menyaksikan melalui layar TV serentak berseru. "SAH!!"

"Ipaaaah... elo sekarang sudah jadi bininya babang Chico Jericho."

"Ipaah, selamat ya sekarang elo nggak jomblo lagi."

"Paaah.. elo yang kawin kenapa gue yang baper ya? Huuuaaaa😭....." Alana menangis di pelukan Meta yang sekarang sibuk ngemil kacang goreng.

Semua yang ada di kamar tersebut bahagia dan terharu Ifa sekarang sudah jadi istrinya Chico, eh Rizky. Sementara itu Ifa tertegun sendiri. Hatinya deg-degan nggak karuan. Emak... sekarang Ifa sudah sah jadi istri bang Chico eh Rizky.

Tak lama Bella, emaknya Ifa yang cantiknya nggak kalah dengan Ashanty tukang sayur yang di pengkolan jalan, masuk ke kamar. "Ipah, sudah sah. Sekarang elo keluar deh temuin laki lo."

"Mak, Ifa takut. Deg-degan nih. Onit aja deh yang keluar nemuin bang Chico."

"Laaaah.. pan elo yang kawin sama si Chico. Kenapa jadi gue yang keluar nemuin dia. Waaah, bener-bener koplak nih pengantin."

"Pah, perasaan tadi babe lo ngawinin elo sama Rizky bukan sama Chico." Mak Bella garuk-garuk kepala sambil mikir. "Lagian kenapa si Onit yang lo suruh nemuin laki lo. Diembat Onit baru tau rasa lo."

"Pah, kalo elo nggak mau. Buat gue aja ya." Cilla langsung mengajukan diri sambil bergaya sok cantik. Sebenarnya emang beneran cantik. Tapi gayanya itu lho yang nggak nahanin.

"Bujuug... celamitan banget Cil. Jomblo akutnya lo simpen dulu di toples ya. Lagian gw mah gak mau sodaraan sama elo Cil. Koplak lo tambah parah." Kali ini Meta yang bersuara.

"Sudah, sudah. AKIFAH SA'DIYYAH, sekarang juga elo keluar temuin laki lo. Jangan sampai laki lo yang merangsek ke kamar ini ya.."

Mendengar nada suara emak, Ifa nggak berani lagi membantah. Dengan didampingi emaknya dan para sahabatnya, Ifa menemui suaminya.

Sementara itu Rizky yang dari tadi bisa mendengar keributan dari kamar rias hanya senyum-senyum. Sebenarnya ia sendiri juga deg-degan mau ketemu istrinya. Lebih deg-degan daripada saat mengucap ijab kabul. Kini ia sudah menjadi suami sah gadis tengil anak tetangga, temannya sejak kecil.

⭐⭐⭐

Baru mulai sudah ada yang deg-degan🤭😋

Next chapter