1 Bicara dan Sedikit Bantuan

Dihamparan luar angkasa yang luas di kelilingi oleh planet - planet dan bintang - bintang gemerlapan yang menghiasi kosmik, Lin Huang berhasil menembus kekosongan dan melewati saluran spasial dimensi, berkat kultivasinya di puncak Immortal Supreme dia tidak memiliki masalah dalam menjelajahi kekosongan.

Menggunakan Divine Sense untuk mencari jejak kehidupan, Lin Huang berhasil menemukan sebuah planet kecil dari alam yang lebih rendah yaitu Bumi.

Saat pertama kali Lin Huang melihat Bumi dan merasakan kekuatan dan daya hidup di dunia itu menggunakan divine sensenya, Ling Huan terkejut karena setiap kehidupan di planet itu sangat lemah dan rata - rata manusia yang hidup, tidak lebih dari 60 - 100 tahun dan hanya manusia normal, tetapi dia juga merasakan kalau ada beberapa entitas yang sedikit kuat, tetapi dia tidak terlalu memikirkannya, karena itu hanya seperti semut di hadapannya.

Walaupun, tetap menyebabkan Lin Huang merasa bahagia karena jika kebanyakan orang hanya normal dan sedikit yang berkultivasi, itu berarti dia bisa menjalani kehidupan yang damai dan bahagia, asalkan mereka tidak mengganggunya.

Ketika dia memutuskan untuk memasuki planet tersebut dia mendengar sebuah suara.....

"Maaf yang tertinggi, kalau boleh tahu untuk apa anda datang ke Alam yang lebih rendah ini ?"

Terdengar suara Kuno di telinga Lin Huang yang menyebabkan Lin Huang mengerutkan kening dan berfikir sebentar dan dia kemudian tahu apa itu " Ahhh... kau pasti kehendak dunia kan ? "

" Benar yang tertinggi, boleh aku bertanya sekali lagi, untuk apa anda datang ke alam yang lebih rendah ini ? " Suara kuno itu bertanya sekali lagi kepada Lin Huang.

" Perkenalkan namaku Lin Huang, aku berasal dari dunia Immortal, tujuanku ke alam yang lebih rendah adalah untuk mencari kehidupan yang tenang dan damai, karena itu aku mencari planet kehidupan ke alam yang lebih rendah dan kebetulan aku menemukan planet ini dan memutuskan untuk masuk dan tinggal di planet ini " Ling Huang berkata kepada kehendak dunia.

Lalu dia menceritakan pengalaman dan kehidupan yang dia habiskan di dunia abadi, mulai dari dia kecil, pembantaian keluarganya, pelatihannya, berkultivasi dan pembalasan keluarganya hingga dia sampai di tempat ini.

Mengobrol seperti ini membuat Lin Huang sedikit bahagia karena setelah sekian lama. Dia jarang berbicara dengan seseorang dan hanya berfokus pada kultivasi.

" Jadi, begitulah kehidupanku di dunia abadi. terima kasih sudah mendengarkan ceritaku, sudah lama sejak aku berbicara dengan seseorang " Kata Lin Huang sambil tersenyum kepada kehendak dunia tetapi sayang tidak ada yang bisa melihat senyum indah Lin Huang, karena kesadaran dunia tidak memiliki bentuk maka dari itu tidak ada yang bisa melihat senyumnya.

" Hmm... jadi seperti itu, aku mengerti " lalu suara itu tidak terdengar lagi, setelah beberap menit, " Baiklah aku akan mengizinkanmu yang tertinggi untuk tinggal di planet ini, tetapi jangan menghancurkan planet ini " Suara kehendak dunia terdengar seperti memohon kepada Lin Huang dan Ling Huang yang mendengarnya tersenyum kepada Kehendak dunia dan berkata " Tenang saja, aku tidak akan merusak apapun karena aku ingin kehidupan yang damai dan tenang "

Kehendak dunia yang mendengarnya menjadi tenang " Baiklah, silahkan yang tertinggi masuk, aku akan menghapus penghalang dan menyediakan portal agar anda lebih mudah untuk masuk "

Kemudian di depan Lin Huang terlihat Portal melingkar berwarna hitam pekat yang langsung mengarah ke Planet bumi. Lin Huang yang melihat itu tersenyum dan berkata kepada kehendak Dunia " Terima kasih untuk bantuannya kehendak dunia " dan berjalan melangkah ke portal.

" Sama - sama yang tertinggi, semoga di dunia itu kau menemukan kebahagianmu " terdengar lagi suara kehendak dunia tetapi suara ini mengandung sedikit kelembutan yang berbeda dari sebelumnya, seakan - akan tulus berdoa untuk kebahagiaan Lin Huang.

Setelah itu, Lin Huang menghilang dengan menggunakan portal dan ruang angkasa kembali ke keketengannya sebelumnya dan hanya menyisakan keheningan hampa.

....

Setelah menerobos Portal, Lin Huang sampai di bumi tepatnya di pinggiran kota di atas sebuah gedung berlantai 3 di pinggir jalan.

Ketika dia tiba, langit sudah gelap gulita yang menandankan kalau malam hari sudah datang.

Kemudian dia melihat sekeliling dan melihat gedung - gedung bercahaya yang menjulang tinggi di langit, pohon - pohon yang berdiri di pinggir jalan, orang - orang yang berlalu lalang, kendaraan besar dan kecil yang lewat di sepanjang jalan hitam beraspal dengan langit berhiaskan bintang serta bulan yang menambah keindahan malam.

Ketika Lin Huang menghirup Udara untuk pertama kalinya ketika dia sampai di tempat ini, dia mengerutkan kening " Walaupun aku tahu kalau dunia yang lebih rendah atau dunia fana memiliki udara yang kotor, tetapi seharusnya tidak sekotor ini, bahkan Qi disini sangat sedikit dan hampir tidak ada "

Lalu Lin Huang menggunakan Energi Immortal yang melapisi tubuhnya untuk menyaring udara yang di hirupnya agar lebih bersih.

Setelah melihat - lihat sebentar dari atas gedung, dia turun dari gedung lantai 3 dengan hanya melompat, jika ada orang yang melihatnya mereka pasti salah mengira kalau dia adalah hantu, karena tidak ada manusia normal yang bisa melompat dari lantai 3 dengan selamat tetapi Lin Huang bukanlah manusia normal.

Setelah melompat dia mendarat di dekat gang yang gelap di sebelah gedung, kemudian dia berjalan keluar dengan sikap santai menuju kota, tetapi sayangnya dia tidak tahu tempat apa ini dan berfikir untuk mencari tahu sambil menjelajahi kota ini.

Saat Lin Huang sedang berjalan di gang yang gelap ini, dia mendengar suara jeritan seorang wanita di bedepannya.

" Tolong !!!! tolong "

Ketika mendengar teriakan itu, Lin Huang melihat didepan, tepatnya di sudut gang, ada 4 orang pria mengelilingi 1 orang wanita

" Hehehe, percuma teriak, gak akan ada yang dengar " ucap pria bertato dengan tubuh yang gemuk dan tinggi dengan ekpresi mesum sambil meneteskan air liur melihat wanita cantik di depannya

"Bos, kita dapat mangsa yang mantap ni " kata cecunguk di belakang preman bertato dengan wajah mesum, begitu juga dengan 2 preman lainnya

Wanita yang melihat 4 preman itu, menjadi pucat karena ketakutan dan penyesalan di wajahnya, takut karena dia akan kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya dan menyesal karena lewat jalan pintas di gang ini.

"Tolong, jangan " kata wanita dengan wajah pucat sambil menangis memegangi kerah bajunya sambil mundur kesudut gang, tetapi apa daya karna di belakangnya terdapat tembok yang mengelilingi gang.

Lin Huang yang melihat situasi tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berkata " Apakah kalian tidak punya hati nurani ? "

Mendengar suara seseorang, keempat preman tersebut terkejut sebentar, kemudian langsung berbalik dan melihat orang yang berbicara di belakang mereka

" Bos ada orang, gmana ni ? " kata cecunguk preman sambil khawatir

" Apa yang di takutin, dia cuman sendiri " kata Bos preman yang melihat Lin Huang hanya sendiri, meneriaki bawahannya yang pengecut

Kemudian dia meneriaki Lin Huang dengan menunjukkan wajah yang garang sambil mengepalkan tangannya, " Cepat pergi dari sini, kalau kau tidak mau mati "

Wanita yang melihat kalau ada seseorang, mulai berharap kalau dia akan di selamatkan, tetapi ketika melihat kalau Lin Huang hanya sendiri, dia menjadi lebih putus asa

" Pergi, jangan kesini, cepat pergi " kata wanita itu sambil melihat Lin Huang dengan expresi pucat, penyesalan dan putus asa di wajahnya

Jujur, dia sangat ingin diselamatkan, tetapi dia tidak ingin menyeret orang lain dalam masalahnya, walaupun dia tidak tahu kalau situasi ini bukanlah masalah bagi Lin Huang

Lin Huang yang melihat dan mendengarkan ucapan wanita itu mengerutkan kening dan sedikit menghela nafas " Sungguh, aku tidak menyangka, kalau masih ada orang dengan hati sepertimu di dunia ini "

' ini mungkin takdir, maka aku akan menyelamatkanmu, aku tidak bisa hanya berdiam diri melihat situasi ini, apalagi melihat wanita yang memiliki hati yang baik sepertimu berakhir tragis '

Melihat Lin Huang yang berdiri diam dan tidak pergi setelah di teriaki olehnya, Bos preman menjadi emosi dan tanpa basa - basi langsung menghajar Lin Huang

" Hajar " kata Bos preman kepada anak buah nya

" Oke Bos " kata cecunguk dan 2 lainnya sambil berlari menghampiri Ling Huang dengan batang kayu di tangan mereka,langsung menghajar Lin Huang

Melihat tingkah mereka, Lin Huang hanya tersenyum lucu dan kemudian bergerak dengan cepat seperti teleportasi di depan preman yang terkejut karena gerakan Lin Huang sangat cepat

Setelah sampai di depan preman, Lin Huang hanya menggunakan sedikit kekuatan Qi di tangan kanannya dan meninju perut si cecunguk tanpa bisa mengelak " Argh .." tinju Lin Huang membuat cecunguk preman tersedak dan kemudian Lin Huang memukul tengkuk nya dan langsung pingsan.

Dimasa depan cecunguk ini tidak akan bisa hidup normal, karena Lin Huang menghancurkan saraf didalam tubuhnya menggunakan Qi, kalaupun dia bisa hidup normal , hidupnya tidak akan lama.

Melihat temannya pingsang hanya dalam 1 pukulan, 2 preman lainnya mulai sedikit takut, tetapi mendapatkan sedikit kepercayaan diri setelah melihat batang kayu di tangan mereka dan secara bersamaan langsung menghajar Lin Huang.

Lin Huang yang melihat mereka, hanya bisa mengirimnya kejalan yang sama dengan cecunguk sebelumnya, membuat mereka pingsan dan memiliki masa depan yang sama

Untuk orang seperti ini, Lin Huang tidak pernah berbelas kasihan, karena dia tahu orang seperti mereka pasti sudah berulang kali melakukan kejahatan dan meresahkan masyarakat, lebih baik di bersihkan untuk menghindari bencana bagi orang biasa

Melihat anak buah nya yang dengan mudah diselesaikan oleh Lin Huang, membuatnya menjadi ketakutan, karena dia tahu walaupun anak buahnya tidak terlalu kuat, tetapi menghadapi orang biasa, itu lebih dari cukup dan Kali ini dia tahu kalau dia menendang plat besi

Hal ini membuat nya menjadi berkeringat dingin dan mengambil pisau lipat dari kantongnya dan akan menodongkannya ke si wanita tadi

Tetapi sebelum sempat dia melakukannya, Lin Huang sudah tahu apa yang akan di lakukannya, langsung berteleportasi di depan di depannya dan menendang nya hingga tertanam di dinding tembok

" AARRGHHH " jerit si Bos preman dan langsung pingsan dan memiliki masa depan yang sama dengan anak buahnya

Setelah menyelesaikan mereka, Lin Huang tidak memiliki ekspresi apapun, karena mengahadapi preman seperti ini seperti bermain dengan anak - anak, dia bisa saja menggunakan Divine Sensenya untuk mengubah preman tadi menjadi idiot tanpa bergerak, tetapi dia tidak melakukanya karena dia hanya ingin menggerkakkan ototnya.

Wanita itu terlihat seperti berumur 20 tahun dengan tinggi 175cm, berkulit putih dengan perut langsing, payudara yang cukup besar, kaki yang panjang dan bokong yang lebar. memilki rambut hitam panjang sedada yang di gerai terbuka, wajah yang cantik, mata berwarna coklat dengan alis yang indah, hidung mancung dan bibir merah merekah, dia mengenakan pakaian dress putih tanpa lengan dengan renda bunga di sekitar bahu yang memanjang sampai di sekitar dadanya yang menambah kecantikannya, mengenakan rok hitam selutut dan sepatu hak tinggi berwarna Krim.

Setelah memperhatikannya sebentar Lin Huang tersenyum dan menyerahkan tas itu kepada wanita itu " Disini Nona, apakah ini tas milikmu ? "

avataravatar
Next chapter