1 01 | Sakit

Author POV

Seorang laki-laki tampan mulai memasuki rumahnya, hal pertama yang dilihatnya adalah hal yang benar benar diluar otaknya, ia tak habis pikir bahwa orang yang ia sayang melakukan hal yang tidak wajar.

Setelah melihat semuanya anak itu langsung berlari mencari seseorang, ia sudah mengelilingi seluruh penjuru rumah namun tak kunjung anak itu temukan. Namun tiba tiba...

"Aaaghh" suara seseorang yang sedari tadi anak itu cari. Ia langsung melangkahkan kakinya memasuki kamarnya.

"Mama" anak itu terkejut melihat kondisi mamanya sekarang.

"Varo.. Maafin ma~"

"Mama" anak laki laki yang bernama varo itu menitikkan air matanya.

Varo terus saja menggoyang tubuh mamanya, namun mamanya tak kunjung membuka matanya.

Ia langsung mengendong mamanya dan berlari menuju mobil untuk segera dibawa kerumah sakit.

15 menit Varo sudah sampai dirumah sakit, tak perlu membuang waktu banyak karena sedaritadi ia membawa mobil dengan sangat mengebut.

"Susterr tolongin mama saya cepat" Varo langsung menyentak suster yang lewat didepannya.

Suster itu kaget dan langsung mengambil brankar rumah sakit.

♡♡♡

Varo memukulkan kepalanya ketembok terus menerus, dia merasa gagal menjaga mamanya.

"Permisi, nak Varo" seorang berjas putih itu menyentuh pundak varo

"Iyaa dok.. Mama saya gimana keadaannya? Baik baik ajaa kan dok?"

"Mama kamu mengalami koma yang disebabkan oleh racun dari obat obatan" Varo menganga lebar tak percaya jika mamanya telah meminum obat racun.

"Apaa dok? Tapi mama saya masih bisa selamat kan dok?"

"87% kemungkinan bisa selamat, sisanya kami tidak bisa menjamin. Sudah ya saya harus memeriksa pasien yang lainnya" dokter itu menepuk pundak varo bermaksud untuk menenangkan varo.

"Makasi dok"

Setelah dokter itu pergi, seorang suster baru saja keluar dari ruangan mamanya itu.

"Umm.. Anda bisa memasuki ruang pasien tapi tidak boleh terlalu ramai atau hal lain yang bisa mengganggu pasien"

"Iyaa sus makasii yaa"

"Ohyaa silahkan urus administrasinya dulu ya mas"

Setelah varo mengurus administrasi, varo langsung memasuki ruangan dan memegang tangan mamanya. Ia tak tega melihat mamanya sedang tertidur tak berdaya diatas ranjang pasien.

"Haii mama, mama yang kuat yaa.. Mama gak usah pikirin papa yang kayak gitu, mama inget ajaa disini masih ada varo yang butuh mama. Mama juga bisa kok jadiin varo seperti papa, mama gak usah sedih sedih gini lagi.. Apalagi kalo sampai ngelukain diri mama sendiri, dulu mama bilang buat selalu ada untuk varo tapi kenapa mama malah mencoba untuk jauh dari varo? Sudah yaa maa, sekarang yang kuat besok kalo sudah sembuh gak usah kayak gini lagi. Varo sedih kalo mama kayak gini" varo mencium punggung tangan mamanya.

♡♡♡

Varo pulang sebentar kerumah, saat tiba dirumah ia sudah tak melihat peristiwa tadi. Papanya duduk tenang dengan koran ditangannya.

"Mama sakit, sekarang lagi dirawat dirumah sakit. Mama harus tinggal dirumah sakit, mama koma, mama keracunan karena minum obat racun" varo mencoba menahan emosinya.

Setelah lama ayahnya itu diam saja, varo berkata lagi.

"Papa gak pingin kesana?" tanya varo dengan rasa penasaran yang memuncak.

"Iya nanti" singkat jelas padat.

"Habis ini Varo kesana lagi, mungkin besok juga Varo jagain mama. Varo ijin gak masuk" Varo melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamarnya. Dia sudah sangat emosi dengan papanya yang sangat tidak peduli dengan mamanya.

♡♡

Saat sudah selesai membersihkan badannya Varo membuka aplikasi hpnya, ia ingin mengabari temannya jika besok ia tidak bisa hadir disekolah.

Notification

Line (999+)

whatsaap(852)

Instagram (739)

Varo sudah biasa dengan notif dari para fansnya. Varo memutuskan untuk membuka aplikasi Line saja.

Most Wanted Wkwkw

Kelvin_qp: Gtau abang say... (305)

Sherinaa

Hay kak (2)

Chintya

Salam kenal ya kak(19)

Varo tidak menscroll bawahnya lagi, ia hanya membuka grup yang ia sematkan diLinenya itu

Zainned_

Gue besok ijin gak sekolah,

ijinin ke guru ya, thanks.

Tyooop

Lhaa ngapa?

Kelvin_qp

Masalah lagi?

Zainned_

Iya

Setelah membalas itu, Varo langsung mematikan hpnya dan mengambil kunci motornya.

Saat menuruni tangga, Varo masih melihat ayahnya yang masih betah dengan koran ditangannya. Varo hanya menghela nafas dan melanjutkan langkahnya menuju motornya.

♡♡♡

Hayy para readers.. Makasii udah baca cerita pertamaku yang absurd ini.. Semoga kalian suka sama ceritanya yaa. Maaf kalo dichapter ini ceritanya pendek bangett):

Ohyaa aku cuma minta tolong sama kalian buat vote sama comment. Biar aku lebih semangat lagi buat nulis cerita selanjutnya.

Jadi, see you♡

avataravatar