18 Xeion vs Toru

Xeion dan Toru masuk ke lapangan.

Mereka berdua diam agak lama.

"Sepertinya kamu tidak memiliki hal untuk di omongkan" ucap Toru.

"Ya"

"Baiklah kalau begitu"

"Ok"

Xeion mengeluarkan sebuah perisai.

Toru mengeluarkan sebuah pedang.

"Kamu seorang tanker?"

"Tidak ini hanya untuk pelindungan diri"

"Jadi kamu mage?"

"Kurang lebih begitu"

Di sekitar Ceion muncul 6 lingkaran sihir

"Lingkaran sihir apa itu?, ku tidak pernah melihatnya" ucap Zeno.

"Pemanggil" jawab Crinea.

"Hooh menarik, dilihat dari ukuran lingkaran sihirnya sepertinya itu ukuran sedang atau mungkin humanoid" ucap Erisa.

"Erisa, pemanggil?" Tanya Crinea.

"Hmm, ku bisa memanggil ooze"

"Ooze?" Tanya Lawney.

"Kenapa?"

"Ooze itu bukanya mitos?"

"Mau ku tunjukin"

"Jangan"

Ke enam lingkaran sihir itu muncul 6 malaikat wanita, dengan pedang dan perisai.

"Wah wah 1 lawan 7"

"Tidak semua ini adalah aku jadi tetaplah 1"

"Heh"

Toru menembakan 6 bola api sekaligus dan masing masing mengenai 1 malaikat.

Malaikat itu menghilan.

"Wow kamu mengalahkan semua malaikat ku"

"Karena mereka tidak bergerak"

Kemudian muncul 12 lingkaran sihir, dan keluar malaikat malaikat itu.

"Mana mu ngak abis seperti itu terus?"

"Ngak"

Ke 12 malaikat itu menyerbu ke arah Toru, Toru menghentakkan kaki nya dan muncul gelombang api biru yang menyapu malaikat malaikat itu.p

"Hmm.. ok ku coba 24"

"Percuma hasilnya sama saja"

"Iya kah, kalau gitu ku coba 1 batalion"

"Haah? Kamu berniat memunculkan 1000 malaikat dilapangan kecil ini?"

"Tidak hanya bercanda"

Lalu muncul sekitar 100 lingkaran sihir.

"Satu kompi huh?"

"Haha kamu tahu banyak ya"

Lalu muncul 100 malaikat.

"Hm... ku ngak terlalu suka memakai ini sih"

100 malaikat itu mengepung Toru.

"Raze"

Tiba tiba malaikan malaikat itu hilang dan tanah si sekitarnya berwarna merah.

"Wow luar biasa"

"Begitu juga dengan mu"

"Kalau begini ku tidak bisa dekat dekat di sekitar mu"

Dia menghilangkan perisai nya.

"World fragment"

Lalu muncul sebuah panah ber warna putih, dia menarik panah itu dan menebakan nya ke arah Toru.

Saat panah itu hampir mengenai Toru, Toru menghilang dah dia tiba tiba muncul di belakang Xeion.

"Mengapa kamu tidak mengeluarkan kekuatan penuh mu Xeion?"

Xeion tetap berdiri dengan tenang.

"Yah.. karena ku tidak tertarik menjadi ketua team 1"

"Itu saja?"

"Iya, namun ku tidak akan menyerah semudah itu"

Badan Ceion bercahaya, dia menghilangkan panah itu dan menggantinya menjadi tombak, lalu di belakangnya muncul sayap cahaya, lalu dia terbang.

"Havenly caress"

"Huuh?"

"Ada apa Riala?" tanya Erisa.

"Sihir original nya cukup membuatku geli"

"Apa maksudmu?"

"Kamu tidak tahu arti caress?, erisa"

"Emang artinya apa?"

"Cumbuan"

"Heeh.. jadi artinya ciuman surgawi"

Tiba tiba Fierre berteriak.

"Apa?, berarti Xeion akan mencium toru!?"

"Mungkin dengan mata tombak"

"Oh.. ok"

Tiba tiba ku mendengar suara dari lapangan.

"Enak saja mana mau aku di cium sama dia!"

"Aku juga ngak sudi"

"Kalau gitu ganti nama sihir mu"

"Tidak akan, dan juga Riala, asal kamu tahu aja caress itu juga berarti elusan"

Lalu ku teringat sesuatu.

"Oh iya, aku lupa, ku lebih mudah mengingat hal yang lebih wuah"

Xeion terbang ke arah Toru dan menyerang Toru, Toru menangkis tiap serangan nya dengan pedang nya.

"Woah woah, cepat juga kamu"

"Tidak ini hanya 40 tusukan per menit"

"Hebat!"

Xeion menusuk semakin cepat, namun Toru bisa menangkis nya.

"Hei kamarku masih ada sisa seorang, maukah kamu pindah ke kamar ku toru?"

"Ohoho, kebetulan ku juga di usir dari kamar ku"

"Hah mereka akan menyesal mengusir mu"

"Omong omong kamu masih bisa berbicara sambil menusuk secepat ini?"

"Kamu yang hebat bisa berbicara sambil menangkis"

Pedang Toru kemudian bercahaya.

"Blast?" ucap Xeion.

Tiba tiba pedangnya memancar sebuah gelombang sihir yang kuat, hingga bisa menerbangkan Xeion.

"Fire ball, fore pillar, fire prison, fire area"

Tiba tiba Xeion terjebak di kotak berwarna merah.

"Hei Toru, kamu berencana membuat ku menjadi daging panggang"

"Tidak juga, lagian ku tahu skill mu itu kebal api"

"ku tidak tahu kamu tahu dari mana tapi kamu benar"

Tak lama kemudian Xeion keluar dari kotak itu, tiba tiba Toru berada di depan nya dan meninju perut nya lalu Toru menendang xeion ke bawah, lalu dia menembakan sebuah bola batu ke arah Xeion.

Xeion terlihat terluka, namun dia berdiri lagi.

"Heal" ucap Xeion

Luka Xeion sembuh.

"Woah.. bar bar juga serangan mu"

"Yah.. mumpung ada kesempatan"

Xeion kemudian merapalkan sesuatu, lalu muncul sebuah lingkaran sihir yang cukup besar.

"Lingkaran sihir apa itu?" Tanya Zeno.

"Haa... itu sihir pemanggil" jawab ku.

"Tapi kok berbeda dengan yang tadi?"

"... sama kok lihat ke bagian tengah lingkaran itu ada lambang yang sama seperti tadi kan?"

"Eh iya"

Dari lingkaran sihir itu muncul makhluk bersayap, seperti manusia, matanya di tutup sesuatu berambut panjang, berbadan pria macho, dan memiliki 4 tangan.

"Woah itu Idreaptry" teriak Fierre

"Fierre apa itu Idreaptry" tanya Zeno

"Buset Zeno, kamu bahkan gak tahu tingkatan prajurit surgawi?"

"Ooh.. itu.. kukira sejenis monster berelemen cahaya"

Monster itu berjalan ke arah Toru, lalu muncul pedang besar di empat tangan nya.

"Wow seharusnya untuk memanggil prajurit tingkat 3 minimal memiliki ep 100.000, namun kamu berhasil melakukan nya dengan ep 50.000 an, pantas sudah di pilih sebagai calon uskup"

"Trimakasih atas pujianmu, tapi sepertinya kamu bisa mengalahkan itu dengan mudah"

"Yaah.. tak lama lagi ku bisa memakai raze ku lagi, kamu bisa memanggil 100 atau 200 prajurit seperti ini"

"Heh.. ku benar benar iri karena tidak memiliki elemen ruang seperti mu"

Malaikat itu sudah berdiri di depan Toru, Toru menghilang dan tiba tiba muncul di bahu malaikat itu, dan tiba tiba malaikat itu menyemburkan api dari mulutnya namun tiba tiba hilang.

"Kamu bisa memindahkan fire ball ke tubuh lawan mu?"

"Kamu ini santai sekali ya, tapi syarat untuk melakukan itu adalah yang ku lawan harus memiliki rongga perut yang pas dengan bola api ku, dan juga dia tidak berelemen"

"Syukurlah, kalau begitu ku menyerah"

"Kamu yakin?"

"Iya, lagian apapun yang ku lakukan pasti akan hancur terkena sihir raze mu"

Toru kemudian menyalami Xeion.

"Toru, semoga beruntung saat melawan Erisa"

"Ah.. sial"

Mereka berdua kemudian masuk ke kursi penonton.

"Oh iya Erisa ku ingin menanyai sesuatu"

"Apa itu, Xeion?"

"Makhluk yang berterik di celah dimensi yang kamu buat itu makhluk neraka kan?, bagaimana bisa kamu mendapatkan nya?"

"... ka.. kan wajar kalau seseorang yang memiliki elemen gelap bisa memiliki sihir itu"

"Itu bukan elemen kegelapan, ini sihir neraka, kenapa kamu bisa memiliki nya?"

"Aku... aku tidak tahu, semua sihir itu ada di otak ku secara otomatis, ku juga tidak bisa melihat jati diriku sendiri"

"Apa mungkin kamu campuran?"

"Ntah lah, ku juga tidak tahu dari mana asal ku, yang pasti aku dirawat kakak ku"

"Lalu dimana kakak mu?"

"Menghilang"

"....."

Kami semua yang mendengarkan hanya bisa diam.

Tiba tiba suara bu Gravia memecahkan keheningan.

"Baiklah sekarang saat nya Lawney melawan Fierre"

------------------

avataravatar
Next chapter