1 Kehokian Pertama Ku

"Haah!? Sudah jam 1 subuh!?"

Hampir setiap hari aku mengucapkan itu.

Setiap malam ku memainkan game, sampai lupa waktu, dan juga karena efek tinggal sendirian.

Aku mengecas hp ku dan tidur.

Walau tidur jam satu ku selalu bangun jam 5, prinsip ku tidur minimal 4 jam.

Aku bangun lalu mengambil hp ku, lalu ku keluar kamar ku dan ke dapur, ku memasak mie instan, sambil menunggu ku membuka game ku, Aku melihat ada promo gacha.

Rank S = 3%

Rank A = 20%

Rank B = 34%

Rank C = 23 %

Rank D = 20%

"Wooow kali ini pasti dapat"

Aku melihat diamond ku ada 4000.

Sekali spin 500 namun 10 kali hanya 4000.

"Ok mulai!"

Aku menekan spin 10× dan hasil nya.

||RANK D WEAPON(10×)||

(AN: ini pengalaman pribadi saya, silahkan tertawa)

"Haah!? Badut pendiam nge lawak!" Teriak ku.

Akuu kemudian menghantamkan tangan ku ke meja.

"Apa apaan! Ini kenapa bisa ku mendapatkan 10 rank D padahal kemungkinanan dapat rank D hanya 1/5, mengapa bisa!!, dan seharusnya ku mendapatkan rank B yang 34% persen kemungkinan nya aaah sial, haaaah 4000 diamond hasil tabung 3 bulan ku. Tidaaaak kurasa ku mau un-install ini game haaaaaaaaah!!!!, tidak ku akan melaporkan ini pada developer nya, hiah tutup aplikasi! Buka situs resmi, ketik woi kenapa ku dapat rank D semua di gacha spesial haaah!?, Kirim! Hah! Langsung dibalas ok, anda sangat sial, apa apa an itu aaaaaaaaaaah!!!"

Aku kesal lalu ku menghapus game itu.

"Huh ku kirim ke grup chat aja siapa tahu ada yang mau donasi"

Aku kirim ss an ku ke grup chat game ku.

"Bwahahaha njer kok ampas semua"

"LOL, hebat tangan sial"

"Njer pensi aja lu, nangis ku lihat gacha mu"

"Skill main bagus tapi gacha ampas terus njer"

"Bangsat kalian!"

Rine keluar dari grup

"Sial!"

Aku duduk di kursi lalu ku menutup mataku.

"Tenang, tenang"

Akuu menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya.

Pertama kali aku gacha ampas seperti itu, Aku menangis hampir setengah jam.

Tak lama kemudian air mendidih, ku memasukan mie ke dalam panci, setelah mie nya lunak ku tiris ke mangkok, ju memasukkan bumbu dan minyak, lalu mencampurnya.

Setelah itu ku memakan nya selesai makan ku ke kamar mandi.

Aku melihat pantulan diriku di cermin, bermata biru, rambut coklat karamel dan agak hijau.

"Aku imut" ucap ku sambil menusuk kedua pipiku dengan jari telunjuk.

Aku kemudian mandi, karena mandi hanya untuk menyegarkan diri ku hanya mengoleskan sabun bilas keringkan.

Benar benar tipe shut-in.

Alu menutupi badanku dengan handuk lalu masuk ke kamar, Aku memakai celana dalam ku lalu bra, dan.. aku kesulitan memakai nya

"Aah.. dadaku membesar lagi, ku harus keluar rumah buat beli bra lagi"

Ku memaksakan agar bisa, sebagai ganti nya ku tidak boleh banyak bergerak, pernapasan ku juga harus lebih pelan dari biasa nya, Aku kemudian memakai baju seragam sekolah ku.

Akuu mengambil tas penuh bukuku lalu pergi keluar rumah.

"Ah hp ku"

Aku masuk lagi dan mengambil hp yang tertinggal di meja makan.

Aku mengunci pintu ku lalu berjalan ke sekolah.

Hampir 20 menit berjalan aku tiba di sekolah ku, terlihat sepi karena masih jam 6.

Aku masuk ke kelas ku, lalu menulis tanggal dan piket sendiri, lumayan dapat uang 30k.

Aku menyelesaikan piket itu dengan mudah hanya 5 menit, karena terlalu sering jadi sudah pro.

Aku duduk santai lalu mengambil hp dan earphone, ku mendengar lagu rythm, kadang kadang ku mengetuk meja mengikuti melody lagu nya.

"Hmm hmm hmm hmm hmm hmm hmm hm hm hmmm"

lalu ku lihat jam, sudah jam 6.35 ku mematikan lagu ku dan memasukan headset dan hp ke tas.

Tak lama kemudian ketua kelas kami datang, dia pria berambut pendek berwarna hitam.

"Yoo Rine, datang awal seperti biasa ya?"

"Iya"

"Seharusnya kamu yang menjadi ketua kelas, kamu yang paling rajin di kelas ini"

"Tidak tidak ku hanya melakukan itu agar dapat uang tambahan"

"Yaah.. keras juga hidup mu"

"Tidak juga ku dapat uang dari trading"

"Buset!"

"Ada apa?"

"Ti-tidak"

"Mau lihat?"

Ku membuka aplikasi trading ku dan memperlihatkan nya.

"Jadi berapa yang kau dapat perbulan?"

"Lumayan 2 juta, tabungan ku sudah agak banyak"

"Woow... lain kali kalau pemilihan osis kamu ku calonkan"

"Eeh jangan, ini rahasia kita berdua, kalau kamu beritahu ntar rahasia mu ku bongkar"

"Emang apa rahasia ku?"

"Kamu nge hodekan?"

Tiba tiba dia menampar pipinya sendiri.

"Apa bukan mimpi?!"

"Mau tahu ku tahu dari mana?"

"Kurasa ku ingat, kita pernah 1 team saat boss raid"

"Ooh kamu ingat, kamu berusaha menutupi identitas mu, kamu bilang kamu sekolah di kecamatan titra, dan sekolah yang ada di kecamatan ini hanya 1, dan kebetulan ku melihat kamu memainkan chara yang sama"

"Ah sial, tak ku sangka rahasia ku bocor"

"Ok kita sama sama punya rahasia"

Tak lama kemudian beberapa murid lain masuk, ketua kelas langsung ke tempat duduk nya.

Tak lama kemudian pelajaran di mulai.

Riiiiing riiiing.

"Yeay istirahat!, teriak siswa lain"

Aku hanya diam saja.

Kami kemudian istirahat, ku berjalan ke perpus, ku selalu belajar di perpus demi masa depan yang cerah, eaaa~~

Ku mengambil buku matematika, ku rencananya ikut olimpiade matematikan tahun depan.

Aku belajar sambil mendengarkan lagu, Aku memasang timer agar tahu kalau istirahat telah usai.

Timer ku berbunyi, lalu ku berjalan kelas, ku berjalan ke bangku ku lalu duduk.

Guru masuk dan lalu guru menjelaskan, aku ditunjuk untuk mengerjakan soal di depan.

Ku berjalan ke papan tulis, tiba tiba sebuah lubang terbentuk di bawah ku, dan aku terjatuh ke dalam lubang itu.

""RINE!!"" teriak teman teman ku.

Aku mencoba menahan ku terjatuh dengan menempelkan kaki dan tangan ku ke dinding, tangan ku terasa begitu , kaki ku seperti hampir patah, akhinya aku nyerah.

Ntah berapa lama ku terjatuh, makin lama semakin panas, lalu ku melihat lapisan tanah yang belum pernah ku lihat.

"Mantel bumi!?"

Aneh nya ku tidak berteriak sama sekali dari awal ku terjatuh.

Makin lama semakin panas, ku bukan merasa takut tapi seru.

Dan kecepatan jatuh ku semakin cepat.

Lalu badan ku seperti berada dekat di api unggun, tak lama kemudian aku mulai merasa sedikit rasa sakit, sedikit!?

aku kemudian melihat batuan berharga.

"Kalau ku bisa selamat mungkin aku akan menulis buku soal struktur bumi"

Lalu ku merasakan panas air mendidih, rasa sakit ku mulai hilang.

"Apa!?"

Lalu ku seperti menghantam batu, namun ku tenggelam.

Aku terjatuh ke lava, namun tidak merasakan sakit maupun panas, dan juga ku bisa bernapas??.

Dan kesadaran ku perlahan menghilang.

Saat bangun ku melihat gadis berambut kuning panjang, memakai baju roma.

"Aah.. ku meninggal ya"

"Maafkan aku, ku tidak sengaja membuat lubang itu"

"Aah tidak apa apa, lagian cukup bagus karena tidak terasa sakit"

"Apa tidak merasa sakit?"

"Hm?"

"Tidak"

Ku melihat sekeliling hanya putih saja.

"Oh iya, sebagai permintaan maaf ku akan memberimu kesempatan untuk memilih keadaan kehidupan kedua mu"

"Yaah.. aku mau ada sihir dan ada monster"

"Hanya itu? Bagaimana soal kekuatan?"

"Hmm.. aku akan menentukan nya dengan gacha"

"Kamu yakin?"

"Iya, tolong buatkan gachapon dengan 1 juta kemungkinan"

"Hoo hoooh menarik"

Tiba tiba sebuah mesin gachapon ukuran biasa muncul.

Aku menekan tombol yang ada lalu jatuh sebuah bola.

Aku memutar bola itu, di dalam ada kertas betuliskan 1.

"Haha... masih saja ampas huuh?"

Ku melihat muka gadis itu, dia terlihat sangat terkejut, lalu sebuah buku terjatuh.

Ku mengambil dan membuka nya.

Nomor 1 = di reincarnasikan menjadi bayi, terlahir di keluarga petani dengan nasib sial, yaitu kedua orang tua di bunuh monster, sang bayi di pungut seorang kakek.

"Bwahahahaha, hardcore life huh!?"

Ku lanjut membaca.

Kekuatan setara dengan dewa, mampu menciptakan sihir apapun bahkan membuat nya sendiri, bisa berpindah antar dimensi, dapat membuat ultimate skill sesuka hati nya, dan jika mati akan menjadi salah satu dewa.

"Nani the fak??"

"Selamat atas kelahiran dewa baru" suara itu terdengar bergema.

---------------

avataravatar
Next chapter