17 Erisa vs Dariun

Mereka berdua saling berhadapan.

"ME mu itu kedua terbanyak dari ku ya" Tanya Dariun

"Ntah lah ku tidak melihat papan peringkat ku waktu itu"

"Kamu bahkan tidak memerdulikan itu"

"Karena ku tidak tertarik"

Dariun mengeluarkan rapier yang di pinggang nya.

Kemudian erisa mengeluarkan sebuah belati.

"Kamu seorang assasin?"

"Bukan, ku mage"

"Mage pengguna belati?"

"Emang nya kenapa? Ku barusan menemui mage pengguna pedang ganda"

"Ooh ku penasaran siapa orang itu"

"Heh kamu akan mengetahui nya nanti"

'Njer si Erisa ini niat nge bocorin, tapi mungkin dia sudah memastikan ucapan nya'

"Siapa mau serang duluan?"

"Kamu aja, belati mu perlu jarak yang lebih dekat"

"Oooh meremehkan belati ku?"

Belati nya kemudian bercahaya merah.

"Energy simetri"

Tiba tiba belati menjadi sebuah tongkat .

"Siapa bilang ini belati?"

"Heh, senjata yang keren"

"Oh iya? ini buatanku mau?"

"Mungkin ku ingin sebuah buku yang dapat menjadi pedang"

"Oh ku bisa melakukan, tapi setelah ini selesai"

"Ya, ku menantikan itu"

Erisa meluncur ke depan sambil memakaikan penutup mata.

Dia kemudian berhenti saat hampir dekat dengan dariun dan tiba tiba dari belakang nya ada sebuah celah dimensi.

"Scream!"

Tiba tiba celah itu mengeluarkan suara pekikan.

'Hah? Suara itu tak salah pernah ku dengar di dekat pintu nya cerberus'

Kening Xeion mengkerut.

"Ini bukan lah sihir manusia, apa dia campuran iblis dan manusia?" Ucap Xeion.

"Eh benarkah Xeion?" Tanya Zeno.

Ku berjalan ke belakang Xeion.

"Mungkin dia pernah terjebak dalam celah dimensi"

"Apa maksudmu?"

"Dia itu bisa menggunakan elemen ruang, kemungkinan dia pernah memasuki celah ke neraka lalu dia mempelajari semua hal yang disana"

"Mustahil, manusia tidak akan bisa bertahan disana segitu lama"

"Siapa bilang dia mempelajari semua hal di sana sekaligus, mungkin keluar dari sana jika sudah tidak kuat"

"Kalau begitu ku tanyakan saja pada dia"

Dariun menguatkan telinga nya dengan mana nya.

"Wow suara yang membisingkan"

"Yah berkat itu ku berhasil kan?"

Di kaki erisa ada sebuah lingkaran sihir.

"itu sihir kuno" ucap Crinea

"Eh yang benar Crinea?" Tanya Lawney

"Crinea benar, itu lingkaran sihir untuk membuat golem tanah" ucap ku.

"Hah? Golem tanah bisa di buat?" Tanya Zeno

"Kamu ini belajar apa sih?" Tanya Fierre

"Ku belajar ilmu pedang dan latihan fisik"

"Otak otot" ejek Lawney

"Berisik putri kegelapan"

Ku melihat lagi ke arena, golem yang dibuat Erisa berjalan ke arah dariun, Dariun menebas golem itu, tina tiba sebuah bola api sebesar kelereng berwarna biru meluncur ke badan nya, Dariun menghindari itu.

"Kombinasi serangan yang bagus"

"Trima kasih"

"Giliran ku?"

Tiba tiba dariun berada di depan Erisa, sebenarkan bukan tiba tiba tapi Fariun meluncur ke arah erisa dengan kecepatan yang gila.

Erisa tidak terlihat terkejut, tongkat nya berubah menjadi perisai dan Dariun berhenti meluncur

"Wow berapa macam jenis senjata yang bisa tercipta?"

"Sesuai yang ku mau"

Dariun menyarungkan rapier nya, lalu sarung pedang nya bercahaya, lalu dia menarik rapier nya.

Rapier nya berubah warna menjadi merah.

"Tebasan ke satu"

Dia menebas ke depan dengan cepat.

Lalu tercipta gelombang vertikal berwarna merah dan menghantam perisai Erisa, Erisa terdorong ke belakang.

"Tebasan ke dua!"

Dia menebas ke depan lagi, masih berefek sama tapi kecepatan gelombangnya meningkat?

Erisa terlontar ke belakang, Toru tiba tiba muncul di samping ku

"Riala apa mungkin erisa bisa menang"

"Tidak, dia tidak akan bisa menang dengan kemampuan nya yang sekarang, dan juga sihir original nya tidak cocok untuk pertarungan persahabatan seperti sekarang"

Erisa berdiri lagi, dia kemudian melepas penutup matanya.

Di belakangnya terbentuk 50 lingkaran sihir, lalu muncul bola dengan berbagai elemen.

Bola bola itu ditembakan ke Dariun.

Dariun masih berdiri dengan tenang.

"Tebas semua"

Dia memindahkan rapier nya dari kanan ke kiri, lalu tangan kiri nya menangkis habis semua bola itu, lalu dia memindahkan nya ke tangan kanan.

Sebuah lingkaran sihir besar terbentuk di belakang Erisa.

"Luminous rain!"

Lingkaran sihir itu bergerak ke atas lalu menyemburkan duri duri berbeda warna.

"Hoooh..."

Dariun membentuk sebuah lingkaran sihir di tangan kiri nya.

Lalu dia mengarahkan tangan nya ke atas.

"Magic canceler"

Lingkaran sihir di atas langit itu hilang begitu pula duri elemen nya itu.

Erisa memakai penutup matanya lagi.

"Ku tidak mengerti mengapa Erisa terus melakukan hal itu" ucap Dern.

Tiba tiba Erisa berada di samping dariun lalu dia erisa menembakan bola api ke perut Dariun, Dariun terlontar.

"Kau!"

Erisa tersenyum lebar.

"kau tidak bisa bergerak selama 10 detik setelah memakai magic canceler"

"Riala katamu Erisa tidak akan menang"

"Kan katamu kalau seperti itu terus"

"..."

"??"

"Ada apa? Tidak bisa bergerak?"

"Apa yang kau lakukan tadi?"

"Paralysis fire ball, cukup menipukan"

"Kau..."

Tiba tiba Xeion mengucapkan 1 kalimat.

"Cewe disini rada mengerikan"

"Ya.. ku beruntung bisa melawan sesama pria"

"Nantinya salah satu dari kalian juga melawan Erisa"

"Zeno benar, mampus kalian" Ucap Fierre

"Dern, kita harus bersyukur kalah dengan cara normal"

"Hahaha"

Erisa berjalan ke arah Dariun.

"Mau di lanjutkan?"

Tangan nya mengeluarkan 1 bola api lagi

"Hahaha ku mengaku kalah"

"Ok baguslah, omong omong laki laki team A ini pada pandai mengatur emosi"

"Kamu benar, mungkin karena disini tidak ada yang membanggakan nama bangsawan nya"

Tangan Erisa bercahaya lalu dia menyentuh punggung dariun, lalu Dariun bisa bergerak lagi.

"Baiklah, sekarang kamu mau yang seperti apa?"

"Ku ingin sebuah lencana yang dapat menjadi pedang"

"Mana lencana nya?"

"Ini"

"Ok selesai, coba di tes"

"Hah?"

Dariun mengambil lencana nya dan seketika lencana nya menjadi pedang.

"Tapi bagaimana bisa"

"Rahasia pabrik"

"Hei Riala kamu melihatnya?" Tanya Fierre

"Lihat apa?"

"Kamu benaran tidak melihatnya"

"Haah? Apa maksudmu?"

"Itu, seperti"

"Seperti?"

"Seperti aura pink pink di sekitar mereka"

"Benarkah?"

Aku melihat mereka berdua dengan serius.

"Aku melihat nya"

"Benarkah?"

"Jadi itu yang dia lakukan sehingga lencana itu bisa menjadi pedang"

"Haah?"

"Saat dia menyentuh nya, dia memasukan mana Dariun ke dalam lencana itu"

"Kamu mengecewakan ku riala"

"Oh iya, ku mendukung hubungan mereka"

"Ah kamu sadar?"

"Dari awal"

"Mari kita pantau hubungan mereka"

"Ya, oh iya Zeno keliatan nya serasi Lawney"

"Ah iya mereka terlihat mirip"

"Apa mereka mendengarkan ini?"

"Tidak mereka bertengkar lagi"

"Pemenangnya Erisa"

Tak lama kemudian Erisa dan Dariun masuk ke kursi penonton.

Lalu sekarang pertarungan Xeion dan Toru, siapa kah yang sial karena akan bertemu Erisa? Xeion atau Toru?

------------------

avataravatar
Next chapter