5 Di Kota(1)

Kami sudah berjalan 3 jam, ku membuat keranjang kayu berisi kue sambil berteriak "dimana rumah nenek"

Kakek tertawa melihat ku.

"Tolong periksa perut nenek cucuku, perut nenek merasa tidak enak" ucap kakek meniru suara nenek namun gagal.

"Ngak ah, aneh"

"Ah..."

Kakek mengambil kue dari keranjang, aku juga, lalu kami duduk dan memakan nya.

"Stok makanan tak terbatas"

"Eheh.."

Setelah itu kami melanjutkan perjalan kami, aku melihat ada kargo lewat lalu ku berlari ke kargo itu.

"Pak pak ada jual buku?"

"Maaf dik kecil, kami tidak memiliki buku, sesampai di kota kamu bisa membelinya di toko buku, atau membaca nya di perpustakaan umum"

"Ooh trimakasih pak atas infonya"

"Dik kecil pintar ya, rajin lagi nih paman kasih gula batu"

"Trima kasih"

Aku mengambil gula batu itu, dia memberikan ku 4 butir.

Lalu ku berlari lagi ke kakek

"Kamu ini dah tahu tidak mungkin ada buku di pedagang keliling masih aja coba tanya, atau kamu mau makanan manis dengan memanfaatkan kepolosan dan keimutan mu itu?"

"Aah.. ngak ku hanya mencari informasi"

Aku mengambil satu gula batu lalu ku memasukan nya ke mulut sisanya ku masukan ke storage.

Setelah agak lama berjalan.

"Kota sudah dekat kan?" Tanya ku

"Iya, dari mana kamu tahu?"

"Ku melihat banyak bekas roda dan telapak kuda"

"Hmm pengamatan mu bagus juga, oh iya ku akan menjelaskan sistem keuangan dunia ini, mudah, kali 100 kali 100"

"Ooh.. ku paham tapi tolong sebutin tingkatan nya"

"Perunggu, perak, emas, orichalcum, adamantite"

"Ok ku ingat"

"10 adamantite itu senilai 1 holy gem"

"Ooh ok, harga yang paman itu kasih berapa?"

"Hm, 4 butir gula batu, 10 perunggu"

"Ooh ok, ku mengerti"

Ku dulu membeli gula batu sebungkus 1000 isinya 4 butir.

Tak lama kemudianku melihat sebuah dinding beton berwarna putih.

"Wow, pasti di dalam aman"

"Tidak, di dalam ada manusia yang lebih kejam dari monster kamu akan mengerti jika sebulan di sana"

"....."

Kami berdua berjalan ke gerbang, kami di berhentikan oleh petugas.

"Kalian dari mana?"

"Ku dan anak ini berasal dari gubuk di belakang gunung"

"Ooh baiklah silahkan masuk"

Kami memasuki gerbang.

"Apa ini? Kenapa tiap orang di tanya?, ku juga merasakan ada mesin di belakang mereka"

"Itu mesin pendeteksi kebohongan, mereka tidak mengijinkan orang dari kerajaan lain masuk, kurasa kamu tahu alasan nya"

"Iya ku tahu"

Tanah yang ku pijaki sekarang dimiliki kerajaan virius, beberapa tahun terakhir mereka sering berseteru dengan kerajaan tetangga, alasan nya tidak di ketahui.

"Nanti jam 5 sore datang ke penginapan yang ada di dekat gerbang barat, ini 1 orichalcum, belilah yang kamu suka, dan ingat jangan ditipu seperti anak kecil"

"Baik!"

Aku mengambil koin yang kakek berikan, ku pergi ke tempat yang terlihat seperti tempat berkumpul para petualang, ku masuk, lalu ke meja yang di depan.

"Ada apa dik kecil?" Tanya wanita berbaju pegawai.

"Ku mau menukar uang, tolong ubah ini menjadi koin emas"

"Ooh ok"

Dia mengambil uang ku lalu memberikan ku 100 koin emas, ku mengambil nya memasukan ke kantong kain.

"Trima kasih"

"Sama sama"

Aku keluar lalu jalan jalan, sekarang jam 9 pagi, masih ada 8 jam.

Aku berkeliling kota, lalu ku melihat apa yang ku cari

"Toko buku!!"

Ku berlari masuk ke toko buku.

"Selamat datang dik kecil"

Ku di sambut seorang wanita berumur 16 tahun dia memakai baju pelayan, dan dia memiliki ekor dan telinga kucing

"Ku mau membeli buku soal daftar sihir dan penjelasan serta cara kerja nya"

"Ooh ada, buku nya ada di pojok kiri"

Aku berjalan ke tempat yang dia beritahu, ku melihat tumpukan buku tanpa gambar menarik, putih polos namun ada tulisan di atas nya.

Daftar sihir elemental serta penjelasan, daftar sihir sehari hari serta penjelasan, daftar sihir kuno yang sudah tidak di pakai sekarang serta informasi, daftar sihir penyembuhan dan perlindungan serta penjelasan, daftar sihir fisik dan penjelasan, teknik sihir beruntun dan cara aktivasi otomatis sihir berikutnya(combo).

Aku mengambil semua buku buku itu, lalu membawa nya ke meja, wow ketebalan buku itu hampir setinggi diriku.

Pegawai itu terlihat terkejut.

Ku menaruh buku itu ke meja kasir.

"Berapa?"

"....."

"Huuh...?"

"Akhirnya..."

".....?"

"Akhirnya ada yang beli buku buatan ku"

"Ini buatan mu?"

"Iya, harganya 10 emas saja"

"Huuh baik.."

Aku memberikan 10 emas ke dia.

"Oh iya kalau mau laku tolong kasih sampul yang menarik orang hanya akan lewat jika begini sampulnya"

"Benarkah? Ku baru sadar"

"Heeh!?"

"Omong omong bagaimana cara kamu membawa semua ini"

"Ooh tolong rahasiakan dari orang lain"

Aku memasukan semua buku itu ke storage ku.

"Haah!? Sihir storage?"

"Ssst..."

"Ok, oh iya ini 2 buku catatan untuk mu, karena membeli di atas 5 emas"

"Ooh makasih"

"Kembali"

Aku keluar dari toko buku.

"Nyahahahaha sekarang ku beli apa"

Aku berjalan melewati toko buku itu lalu ku melihat ada buku yang menarik perhatian ku.

"Aah..!"

Aku masuk kembali, ku langsung memberitahu apa yang ku mau.

"Ku mau membeli buku yang di pajang itu"

"Lingkaran sihir, pola, arti dan semua pola sihir serta pengendalian mana tingkat lanjut?"

"Iya!"

"Baiklah sebentar"

Dia mengambil buku itu, lalu dia memberikan pada ku.

"Buku itu berwarna, jadi harga nya 30 emas"

"Baik ini"

"Trima kasih, ini 6 buku catatan lagi"

"Ooh ok"

Aku memasukan semua itu ke storage.

Lalu ku keluar dari toko itu, ku berjalan melewati toko buku itu, kali ini tidak ada yang....

"Aaah! Kenapa ku baru melihat nya!"

Aku masuk lagi ke toko buku itu, pegawai itu menyambutku lagi, ku berlari ke buku yang ku incar.

"Buku cara membuat pedang sihir?"

"Iyep"

"itu 20 emas"

"Ok!"

Aku membayar nya dan mendapat 4 buku catatan lagi.

Ku kemudian keliling kota tanpa membeli apa apa, ku masih ada sisa 40 emas.

Setelah hampir jam 5 ku ke gerbang barat ku melihat kakek bicara dengan salah satu penjaga.

"Kakek" teriak ku.

"Ooh Riala"

"Cucumu pak Dremia?"

"Aahah, dia sudah seperti cucuku sendiri"

"Ooh kelihatan imut"

Aku mengambil kantong kain lalu memberikannya pada kakek.

"Sisa 40 emas"

"Buset apa yang kamu beli?"

"9 buah buku"

"Hmm cukup murah"

Kami kemudian masuk ke penginapan.

"Kamar mu yang disana"

"Ok"

Aku masuk ke kamarku, aku mengeluarkan semua buku yang ku beli, tak lama kemudian kakek mengetok pintu ku membuka kan nya pintu.

"Ini semua buku yang kamu beli?"

"Iya"

Dia mengambil 1 buku lalu membaca nya.

"Ini cukup lengkap, dan juga dia menjelaskan secara rinci sihir sihir nya, dia pasti ahli sihir yang bagus"

"Kurasa tidak, dia bahkan tidak tahu kalau sampul itu menentukan buku itu laku atau tidak"

"... kurasa kamu benar"

Lalu kakek keluar dari kamar ku.

Aku membaca buku soal sihir sehari hari sampai agak malam, karena sangat banyak sihir, ku menuliskan nama nama sihir dan kegunaan nya di satu buku catatan.

aku kemudian memasukan buku ku ke storage.

"Haaah.. besok buat apa ya"

Kemudian aku tertidur

-------------

avataravatar
Next chapter