5 BAB LIMA

MAKAN MALAM

Makan malam telah selesai, magrib telah berlalu dan datanglah solat ishya.. aku termenung di depan pintu melamunkan dapat bersekolah di gedung yang besar-besar seperti impian yang ku harapkan,

Nak.. kenapa belum tidur.. apa yang kamu pikirkan nak

Ma.. suatu saat aku ingin bersekolah di gedung yang cukup besar dan mencapai cita-cita yang ku mau.

Bisa..asalkan kau harus belajar dengan sekuat tenagahmu sebab mencapai semua itu tidak lha mudah nak butuh perjuangan yang keras dan cita-cita serta perjuangan yang besar juga.

Iya ma.. tata paham.

Syukurlah kalau kamu paham nak??

Ayo masuk waktunya tidur

Larut malam itu membuat ku takut sekali bahwa aku akan menghadapi hidup yang di penuhi dengan darah, kebencian, amarah, lautan yang kosong tanpa arah tujuan kemana aku berlari dan pergi sebab malam itu semuanya tenggelam terbawah oleh pecahnya gempa serta tanah yang terbelah menjadi dua dan memisahkan mama dan ayah dengan sekali hempasan angin dan obak yang begitu besar. Aku terkejut dalam mimpi dan memanggil

aaaaayyyyyaaaaaaahhhh. Keringat jagung yang jatuh di pipihku membuat aku terbangun dan duduk berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada mimpiku tadi.. seperti sebuah kenyataan yang begitu besar dan nyata.

Mama terkejut dan bertanya kepadaku. Nak ada apa kenapa kamu duduk diam saja sendiri apa yang kamu pikirkan nak..

Aku memandang wanita itu dan memeluknya serta aku menangis..

Saat itu aku belum paham akan setiap mimpi yang aku alami

Melalui tidurku yang lelap aku terdengar suara azan yang di komandang di mesjid, tak lama kemudian fajar mulai menyinsing.. cahaya masuk kedalam kamar di mana aku membaringkan badanku

Tat..tata bangun udah siang nak

Waktunya bangun dan mandi serta bersihkan dirimu, rapikan pakaian mu sebentar soreh kita sudah harus ke kota.

Iya ma

Aku bangun serta menuju kekamar mandi untuk mandi pagi..

Setelah aku mandi di susul dengan fa yang sedari tadi main meski di marahi mama baru dirinya bergerak untuk mandi

Sehari mulai berlalu dengan cepat pukul 02.30. wit, kami menunggu kendaraan beroda 4 yang biasa di gunakan masyarakat sebagai transportasi darat bermigrasi antara kota dan pedalaman antara desa ke desa, dusun ke dusun.

Perjalanan cukup 4 jam lamanya kami berada di dalam bus yang kami naikin dari desa mastur hingga tiba di stasiun kota tual..

avataravatar
Next chapter