6 BAB ENAM

STASIUN KOTA TUAL

Aku mengira kota itu seperti banyak bangunan yang berjejeran di setiap jalan, tapi yang kami datangi ini masih berbentuk hutan lebat, dan hanya ada pohon sepanjang jalan, memang jalanannya itu bagus menggunakan aspal, tapi masih jauh dari kota besar yang lainnya.

Beberapa tahun di dusun mangon aku tumbuh menjadi anak yang periang suka banyak menghabiskan waktu untuk membaca banyak buku, beberapa bulan berakhir aku mulai menyukai suasana sekolah baru, rumah baru dan teman-teman baru

Aku di daftarkan di sebuah sekolah dasar inpres mangon, dan duduk di bangku kelas 1 dengan banyak orang yang berbeda-beda dari berbagai suku.

Eyang maaria selalu mengantarkanku ke sekolah, dan selalu menungguku pulang sekolah setiap jam 10 pagi.

Jalanan dusun itu masih seperti hutan lebat yang jauh dari penghuni, ada beberapa kendaraan yang sempat lewat.

Selama aku sekolah 4 tahun berlalu begitu cepat aku mulai menduduki kelas 4 tahun 2004, kami sudah tidak lagi di rumah lama, kami mulai berpindah ke lokasi rumah baru tidak jauh dari rumah lama kami hanya saja kompleknya tidak jauh dari kompleks kami yang namanya mangga dua

Semua family berkumpul di sini, ayah dan ibu ada, bonso kalsum, tengah sel, om din dan bonso miro serta bonso hanima...

Bonso miro punya 2 putri yang pertama namanya ani dan yang ke dua namanya fani mereka berdua masih sangat kecil, aku sudah bersekolah namun mereka belum, rumah kami selalu ramai setiap sorehnya sebab eyangku suka mengajarkan orang membaca al quran, setelah beberapa bulan berlalu datang sebuah kabar lamaran kepada kedua adik ayahku itu, dan kami mendengar prianya hadir di rumah, sosok laki-laki berkulit putih, tinggi, orangnya tidak begitu besar badannya hanya saja sedikit kurus mungkin karena kurang makan kali. Itu pikiranku loh karena kami anak-anak di larang melihat hal seperti itu, namun aku tidak peduli aku mengintip dari jendelah luar untuk melihat sosok laki-laki itu. Lumayan juga.

Di sisi lain ke dua bibiku duduk di hadapan mereka dan tak lama aku mendengar laki-laki itu menyebut salah satu nama dari kedua bibiku itu tak lain bonso kalsum yang dia pilih sebagai pendampingnya..

avataravatar
Next chapter