8 BAB DELAPAN

MAKANAN PENGANTIN

Setelah aku panggil mereka mama sudah menyiapkan makanan untuk kami bertiga.

Kami bertiga duduk di samping mama, dan mama menyuapi kami bertiga dengan bergantian satu persatu dengan tanganya yang terlihat keriput pada setiap jarinya tersebut

Santapan yang lezat tadi telah selesai.

Aku segera mengurusi kedua adikku untuk mandi, menggunakan pakaian seperti pengantin dan kami bertiga pergi menemui bonso yang sekarang menjadi seorang pengantin untuk foto di keluarga bersama

Yang lain bergantian foto, aku dan mama melihat mereka yang bergantian foto, tak lama kami foto namun hanya di ijinkan 2 orang saja yang masuk di dalam kamar itu untuk foto

Kegiatan foto terus berlanjut. Aku tak melihat sosok dua orang yang berarti bagiku, aku terus mencari namun tak menemukan mereka... panggilanku bertambah besar maa.... mama pa....papa.. ku panggil dengan begitu keras namun tak ada yang mendengar suaraku itu.

Semua orang yang tadi banyak di dapur itu sudah tidak terlihat lagi

Semua masakan sudah selesai yang terlihat hanya peralatan dapur yang tergeletak di lantai dan terlihat kotor.. di area dapur itu

Namun kaki perlahan-lahan masuk kedalam rumah aku mendengar suara hentakan besar dari arah kamar yang terlihat oleh suara itu seperti suara tamparan yang begitu keras dan di ikuti dengan tangisan seorang wanita di dalamnya

Aku mendengar sosok seorang laki-laki sedang memarahi wanita paru baya itu tak lain mama dan ayahku yang sedang berada di kamar

aku tak tahu sebenarnya apa yang terjadi terhadap mereka berdua kenapa aku melihat mama mengeluarkan air mata, aku bertanya padanya sedangkan ayah ku memegang kepalaku dan mulai keluar dari kamar yang sempat aku berdiri dan melihat kejadian pertengakaran itu.

Ma. Kenapa menangis..???

Mama kenapa menangis..?? kenapa bapak marah-marah dengan suara besar ma,,,,!!!

Hmmm.. tidak apa-apa nak ??? kamu masih terlalu kecil dan suka banyak bertanya.....!!

Mama hanya sedih karena bibimu akan membawah makanan yang kamu sangat sukai pergi jadi kamu tidak akan bisa menikamatinya ataupun ingin memilikinya..

Setelah hari itu..aku mulai berpikir tentang tangisan mama yang ku dengar dan pertengkaran kecil yang ku lihat pada hari itu.

Mungkinkah seperti mimpiku yang pernah aku alami atau hanya kebetulan saja..

Beberapa bulan berelalu dengan cepat beberapa orang di rumah mulai mengantarkan pengatin baru kembali ke daerah suaminya yang dulunya tempat kelahiranku nama desanya longar apara.

Keberangkatan mereka kesana sangat lama hingga berbulan-bulan lamanya sampai ketika mereka kembali lagi ke tual aku sudah duduk di kelas 5 SD pada tahu 2005.

CAPTHER 9. PINDAH RUMAH

Rumah yang kami tempati sekarang ini merupakan milik orang lain yang di pinjamkan sementara untuk di tempati, pemilik rumah datang memberi salam dan memberitahu bahwa rumahnya ingin di jual jadi kami di minta untuk mengosonkan rumah tersebut tak lama kemudian pengirim pesan itu kembali.

Setelah kabar itu di sampaikan kepada eyang maaria dan keluarga yang lain.

Seluruh keluarga di suruh berkumpul di ruangan tengah, maksudnya ruangan tamu

Ayah dan mama, bonso miron dan bonso hanima, bibi sel dan om din.

Mereka duduk dan berunding mencari jalan keluar dan menemuan solusi..

Mereka bekerja dan mengumpulkan uang serta membangun rumah kecil di bagian belakang kompleks yang kami tinggal ini, masih sama lokasinya kompleks mangga dua hanya rumahnya di undurkan sedikit..

avataravatar
Next chapter