1 hujan pagi

hm hm hm~ (bergumam, mendengarkan musik)

BRAK! (pintu dibuka keras)

aku menoleh. "hei, lagi ngapain kamu? lagi halu kan? duh sia sia banget sih hidupmu kak haha. lagian idola mu itu nggak tahu kamu hidup atau nggak pfft" ucap Daiko, adik laki laki ku. yah, memang. aku sudah terbiasa di beginikan oleh adik, ibu, ayah, bahkan teman. "apa hidupmu itu sudah benar? ku pikir, dengan cara kau menertawakan ku begitu akan lebih sia sia. karena jodoh itu nggak ada yang tahu. sana keluar, mengganggu saja" ucapku biasa tetapi menusuk. lalu Daiko pun keluar dengan raut muka kesal. lalu ibuku masuk ke kamarku. "Oiri, kamu nggak sibuk kan? sana beli mayo di warung. lihat jalan, jangan jalan sambil memikirkan idola mu itu yang orang jepang" ucap ibu. aku menaruh hp ku diatas meja dengan sedikit keras. "kenapa kalau aku memikirkan idolaku bu? apa ibu juga akan berkata sama dengan Daiko?" ucapku kesal namun masih menahan emosi. "tapi Daiko itu benar, jelas ibu setuju dengan Daiko lah. orang ganteng disini aja banyak kenapa harus cari cari orang jepang? kau kan-" . "kalau jodohku ada di jepang memang kalian semua bisa apa?" belum selesai ibu bicara lalu kupotong pembicaraan nya. "apa?! cukup Oiri kau itu terlalu melihat kpop/membaca cerita cerita palsu. dasar" ucap ibu. namun aku tetap mengabaikan nya dan beli mayo di swalayan. saat mau memilih, ada temanku. aku tau, aku tau dia akan menertawakanku lagi. "eh Oiri tuh haha si tukang halu haha. mana rambutnya masih segitu lagi. eh kau juga nggak memakai riasan ya? haha" ucap Sora. aku diam. "kenapa diam? apa idola mu akan kesini melindungi mu? haha kurasa...enggak tuh. dasar tukang halu" ucap Naera (dibaca Naera ya bukan nera) lalu pergi. air mataku menetes. aku bahkan tidak peduli mereka akan bilang apa. aku akan menuruti kata hatiku sendiri. karena, kata hati diri sendiri tidak pernah berbohong. sebenarnya, aku menyukai idola dari jepang yang menjadi idola kpop sekarang ini. namanya Kairu. personel Xz 19. sering aku memimpikan Kairu. setelah aku membayar mayo, aku segera keluar dari toko. ternyata sudah hujan. mana aku enggak membawa payung. tohkan juga nggak tahu kalau akan turun hujan. aku mendongak ke atas langit yang bergemeritik hujan. dalam hati aku berkata "kapan aku dengan Kairu di pertemukan?". lalu aku nekat menerobos hujan. mayo nya sudah kumasukkan kedalam kantong jaket. aku terhenti di tengah jalan. air hujan membasahi rambutku yang sangat sangat sangatt pendek sampai sampai tidak bisa dikuncir/diapakan. aku menangis di tengah hujan. "kenapa semua orang begini kepadaku? apa karena aku jelek? dan karena aku sering berkhayal? tidak. mereka semua tidak tahu apa yang kurasakan. andai mereka di posisiku, pasti mereka akan begini. merasa sakit dihina karena terlalu berkhayal. tapi aku, aku berbeda dengan yang lain. aku bukan tipikal orang yang suka menyerah dan mundur. aku akan maju selagi aku masih bernafas. aku akan..membuktikan kepada semua orang. bahwa yang mereka katakan aku HALU adalah kenyataan. tunggu saja. TUNGGU SAJA KALIAN SEMUA!" teriakku sambil menangis

avataravatar
Next chapter