3 Tiga

Untuk kesekian kalinya, Airell menghela nafas. Satu per-satu, ia membuka kancing kemejanya. Hari ini begitu melelahkan, karena banyak sekali pekerjaan yang dilimpahkan sang kakak kepada dirinya.

"Lo harus belajar lebih giat, karena gue gak mau rambut gue doang yang rontok mikirin perusahaan." Kata Arvian saat datang ke ruangan milik Airell dengan membawa tumpukan kertas dokumen yang tebalnya sekitar 5 sentimeter.

Saat dirinya hendak menolak, Arvian lebih dulu memotong ucapannya. "Habis ini gue bakal pergi ke Jepang selama tiga hari, buat ketemu para kolega. Jadi, selagi gue berjuang. Gue harap lo juga berjuang, gue bertaruh buat gait investor disini lo harus bisa ngurus perusahaan dengan baik. Ngerti?!"

Detik itu juga, mau tidak mau. Si bungsu, hanya bisa mengangguk pasrah. Bahkan sekarang ia tahu, bagaimana kakak nya itu mengurus perusahaan. Lelah dan pusing.

Usai melucuti pakaiannya, Airell pergi ke kamar mandi. Ia menjatuhkan tubuhnya ke dalam bathtub yang berisi air hangat. Ah, tubuhnya mulai rileks sekarang.

Setelah berendam selama sepuluh menit, cewek itu membersihkan tubuhnya. Kemudian, memakai bathrobe dan pergi ke luar dari kamar mandi.

Seperti biasa, Airell mengambil baju tidur kali ini bermotif rillakuma. Cewek itu memiliki sekian banyak stok baju tidur yang tersusun rapi di lemarinya. Mulai dari yang baru, hingga yang dipakainya beberapa kali.

Dasar orang kaya! Suka menimbun!

avataravatar