webnovel

Prolog

"Naya cepet bangun udah jam 7 ini nanti kamu telat." Teriak Lili ibu dari Naya.

"Iya ma 5 menit lagi."

"Nggak ada 5 menit 5 menitan ayo cepet bangun." Teriak Lili sambil membuka selimut yang menutupi badan Naya.

"Iya Ma iya sabar."

Naya bersiap-siap untuk mencari pekerjaan di perusahaan. Sudah banyak sekali dia melamar pekerjaannya tetapi belum satu pun mau menerima dia sebagai sekertaris.

Karena hari ini sangat panas cuacanya jadi Naya memutuskan untuk beristirahat di salah satu cafe dekat kampusnya.

Sekarang Naya sedang berada di salah satu cafe yang bisa di bilang cukup terkenal karena rasa americano di sana sangat lezat.

Selang beberapa menit Naya keluar dari cafe tersebut lalu tiba tiba di jalan Naya menabrak seseorang karena Naya hanya fokus kepada handphone nya.

"Brukk"

"Aduh maaf kak nggak sengaja." Jelas Naya lalu langsung meninggalkan tempat itu sambil berlari.

"Iya gp-." Jawab Vano yang terpotong akibat larian Naya.

"Yah keburu lari." Batin Vano

"Eh gantungan ini kaya nggak asing."

Vano mengambil sebuah gantungan tas berbentuk kelinci yang terjatuh di tanah.

#Flashback 10thn yang lalu.

"Naya aku punya hadiah buat kamu sebagai hadiah perpisahan kita." Vano memberikan sebuah kotak kecil berwarna merah kepada Naya.

"Makasih hiks Vano emang kamu nggak bisa y tetep tinggal di sini hiks nanti aku nggak ada temen main hiks." Naya mengambil kotak pemberian Vano dan langsung membukanya dan terlihat sebuah gantungan kelinci yang sangat lucu.

"Kamu suka nggak hadiahnya?" Tanya Vano yang di bales anggukan saja oleh Naya karena dia masih menangis.

Melihat Naya yang menangis tiada henti Vano pun memeluk Naya tujuannya untuk menenangkan gadis tersebut.

#Flashback selesai.

"Gantungan ini sama persis kaya gantungan yang aku kasih sebagai hadiah perpisahan dulu ke Naya."

"Jangan jangan."

Vano kembali melanjutkan aktivitas nya hanya jalan jalan di sekitar kantor tujuannya untuk membeli americano tetapi malah di buat galau oleh gantungan ini.

"Aku harus mencari tahu tentang gadis ini." Gumamnya dan langsung menelepon sekertaris andalannya yaitu Ragas.

"Halo gas sibuk nggak?"

"Nggak pak emangnya ada apa ya?" Tanya Ragas.

"Aku mau minta bantuan kamu mencari tahu tentang gantungan ini"

"Maksud bapak?"

"Aku akan menjelaskannya di kantor ketika aku sampai nanti."

"Baik pak kalo begitu saya tutup teleponnya."

Ragas langsung mematikan teleponnya sepihak tanpa menunggu respon dari atasannya lagi.

Gimana ceritanya bagus?

Kalo rame author bakal lanjut:)

Menurut kalian lucu nggak gantungannya?

Oh iya buat pembaca sekalian boleh dong ya minta paket lengkapnya aja kalo nggak paket lengkap juga gpp kok tapi vote + komen di cerita ini aja Author udah seneng.

Jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian ya :)

bye bye para pembaca tersayang:)

Next chapter