aku menangis tersedu-sedu, aku berada di bawah ujung pedang tiran yang tidak pernah aku tau parasnya dari awal aku datang ke masa ini. "kamu pilih mana putri? ayahmu mati dalam genggamanku atau kamu masuk ke dalam pelukanku?" "brengsek" jeritku dalam hati ayahku yang sedari tadi berkata "bunuh aku saja tapi tolong selamatkan putriku satu2nya dia tidak bersalah, kumohon!" " hahahhah....." tiran itu tertawa " (brengsek, brengsek, brengsek)" gumamku dalam hati sambil menangis tersedu "tidak ayah kumohon biarkan aku bersamanya aku tau ayah tidak bersalah, setelah ayah berhasil membuktikannya tolong jemputlah aku" "hiks hikshiks " ayahku menangis tersedu, lalu aku berusha menenangkannya " ayah tau kan aku putri siapa? aku memiliki seorang ayah yang hebat aku yakin ayah akan datang menemuiku" disaat bersamaan tangan tiran itu meraih tanganku dan memelukku dalam dekapannya. apakah aku akan berakhir dengan mengenaskan? apakah aku bisa berada dalam situasi dimana aku tinggal di kediaman sang tiran. atau apakah pada akhirnya kita malah akan jatuh cinta?