7 You...!!?

Matahari sudah bersinar terang dan terasa hangat, cahayanya menembus jendela kamar yang gordennya sedikit sersingkap menjadikan wajah manis nan glowing yang sedang tertidur pulas semakin merona indah. Kemudian terlihat matanya mulai bergerak dan terbuka pelahan, tubuhnya menggeliat sesaat dan bangkit menuju kamar mandi.

Tidak lama, dia keluar dengan jeans dan blus sleeveless yang terlihat sangat cantik menutup tubuhnya yang indah semampai. Kemudian seperti biasa dia memoles wajah manisnya dengan make up tipis flawles yang melengkapi kemolekan itu, dengan sneaker kesayangannya dia melangkah keluar dari kamar menuju meja makan dan menyantap sandwich dan segelas susu yang sudah tersedia.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk kuliah, setelah kesialan yang menimpanya di museum, seharian penuh dia mengurung diri dikamar dan tidak mempedulikan Olivia yang morang maring menghkawatirkannya. Dia heran dan tak habis pikir kenapa pangeran itu bersikap aneh, padahal sebelumnya dia merasa kalau pangeran itu sangat baik dan lembut. Tapi dia memutuskan untuk tidak ambil pusing lagi toh semuanya sudah berlalu dan masalahnya dengan pihak museum juga sudah beres.

Kini pikirannya hanya difokuskan untuk belajar supaya bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu kemudian kembali ketanah air. Dia memang tidak pernah memikirkan hal lain, padahal karena kecantikannya sangat banyak pria yang sudah jatuh hati dan mengharapkan perhatiannya tapi gadis itu sama sekali tidak peduli.

Dengan wajah segar dia melangkah keluar apartemen menuju mini cooper birunya dan melaju.

Tak lama kemudian minicooper biru itu berhenti tepat di depan bangunan putih besar dan megah, rupanya bangunan itu adalah London School of Economics and Political science yang merupakan bagian dari universitas london yang dipilih tuan Irwan untuk mendalami ilmu ekonomi anaknya disana.

Alesha kemudian masuk gerbang menuju parkiran, memarkirkan mobilnya dan keluar menuju koridor yang mengarah ke ruang informasi.

" Hi..." tiba tiba terdengar suara serak dan seksi dari belakang, gadis itu menghentikan langkahnya dan berbalik. Dia melihat pria tampan dan tinggi berwajah arab,tubuhnya yang atletis terlihat nampak sangat jelas dibalik kaos hitam yang dipakainya. Kulitnya tidak hitam dan tidak putih, matanya hitam tajam layaknya mata elang, hidung mancung sempurna serta rambut hitam mengkilat. Bibirnya yang tipis tapi seksi tersenyum manis kearahnya.

" Hallo..." jawabnya singkat. " I'm meena, i can accompany you to walk around and find some information about this campus because I think you are new student here. of course, if you want to", ucap pria itu menawarkan bantuan, senyumnya bahkan terlihat semakin manis.

"And why do you think so?, apakah saya terlihat butuh bantuan?, ucapnya pedas balik bertanya tanpa terpengaruh daya tarik pria di depannya itu. Mendengar respon Alesha yang jutek tidak menyurutkan niatnya, dia bahkan semakin ingin mendekatinya. Tanpa ingin menunggu jawaban lagi Alesha langsung berbalik dan berniat meninggalkan tempat itu, tapi sebelum kakinya melangkah dengan cepat tangan pria itu menahan pergelangannya, sontak saja gadis itu terkejut dan menatap tajam pria di depannya itu sambil berusaha melepaskan tangannya.

" What are you doing..!!?"

" please,, saya cuma ingin membantumu".

"I said, saya tidak butuh bantuan. jadi lepaskan tangan saya sekarang juga atau saya akan berteriak!".

Mendengar penolakan Alesha, pria itu kemudian melepaskan genggamannya dan membiarkan gadis itu belalu.

Pria itu kemudian tersenyum dan melangkah pergi.

Sementara itu di istana, lady kate yang sedang santai menikmati tehnya di taman sambil membaca koran. Wajahnya yang masih cantik meski dengan umur yang tidak muda lagi tetap memberikan pesona yang selalu terpancar. Tapi tiba tiba keningnya berkerut, wajah berserinya berubah seketika melihat gambar yang ada di koran itu.

Rupanya gambar tersebut adalah George putranya yang sedang membopong seorang wanita, dalam gambar tersebut terlihat putranya itu sangat intim dengan wanita yang ada dalam dekapannya. Paparazi memang selalu ahli dalam menemukan sudut tepat dalam mendramatisir sebuah foto. Lady kate kemudian bankit dari tempat duduknya dan menuju chamber putranya.

Sementara itu George yang sedang bersiap untuk ke kampus terkejut melihat ibunya tiba tiba sudah membuka pintu dan masuk kemudian menghempaskan koran tadi ke meja tempat dia berada.

" Liat ini, kekonyolan apa lagi yang kau lakukan kali ini George!?" tanya ibunya sambil menopangkan jedua tangannya ke pinggang.

George dengan santai membuka dan melihat koran tersebut kemudian menutupnya kembali.

" Ini tidak seperti yang ibu pikirkan, aku hanya menolongnya". jawabnya sambil mengikat tali sepatunya dan mulai melangkah keluar.

" Dan sekarang kau sudah mulai tidak menghargai ibumu".

" Apa maksud ibu?, saya sekarang sedang buru buru. Ibu tidah usah khawatir, percayalah saya tidak melakukan apa apa." jawabnya sambil menggenggam tangan ibunya.

" Ok fine, ingat George kamu sudah bertunangan dan ibu harap tidak ada berita seperti ini lagi yang muncul kedepannya."

" I promise mom dan koran itu tidak akan pernah bisa memberitakan apa apa lagi". ucapnya sambil tersenyum dan mencium tangan ibunya kemudian pergi.

Sesampainya di kampus, dia langsung menuju loker khususnya dan mengambil semua keperluannya kemudian menuju perpustakaan tempat dimana dirinya biasa menghabiskan waktu. Memang, sebagai seorang calon raja dia dituntut untuk menjadi pribadi yang cerdas dan berintelektual tinggi. Dan hal itu sudah tertanam oleh orangtuanya sejak kecil, tak heran kalau dia hanya menyibukkan diri dengan buku buku dan jarang bersosialisasi terhadap orang lain ketika berada di kampus.

Diwaktu yang sama Alesha yang terlihat sedang berada di perpustakaan sibuk mencari referensi terkait tugas kuliahnya. Matanya yang indah bergerak kesana kemari mencari buku buku yang dibutuhkannya. Setelah mata bulatnya sudah melihat buku yang tersebut, tangannya mulai berusaha mengeluarkan buku itu dari susunannya. Akan tetapi ketika dia sudah berhasil mengeluarkannya, alangkah terkejutnya dia melihat sosok dibalik celah bekas buku tadi.

Jantungnya tiba tiba berdetak kencang dan badannya berkeringat dingin. ' Oh Tuhan,, kenapa aku harus melihatnya lagi, sebentar... kalau dia ada disini berarti dia.... oh crap,.!! matilah aku. Tidak..tidak aku harus kabur sekarang juga'. Pikirnya sambil berjalan cepat menuju pintu dan berusaha menutupi wajahnya agar tidak terlihat.

George yang tadinya fokus dengan handphone karena membalas pesan dari salah satu koleganya tiba tiba merasakan ada yang aneh, insting tajamnya itu memang sudah terlatih dari kecil. Dia merasa ada aura dejavu yang menyelimuti tempat dia berada tetapi belum yakin apa itu. Kepalanya mulai bergerak kesana kemari mencari sesuatu atau dalam pikirannya seseorang, mata coklatnya yang tajam mulai mengantisipasi kemungkinan apa yang akan dilihatnya tetapi dia tidak menemukan apapun. Karena penasaran dia kemudian melangkah keluar dari perpustakaan sambil berlari lari kecil dan yah... dia melihatnya.

Sosok yang belakangan ini sudah mengacaukan sistemnya, dan kali ini dia benar benar akan mendapatkan pelajaran. Sungguh gadis yang sangat gigih, nekat, bodoh, cantik... indah... menggoda... dan me... Oh my, apa yang dia pikirkan. Sambil menggeleng dia berusaha menghilangkan pikiran anehnya terhadap gadis itu kemudian berjalan menghampirinya.

Sementara Alesha yang mengintip dari balik persembunyiannya takut kalau kalau pangeran aneh itu mengikutinya merasa sudah selamat dari maut kali ini dan bisa bernapas lega meskipun pikirannya masih sangat khawatir bagaimana nanti kalau tanpa sengaja dia bertemu dengannya lagi, kenapa hari hari pentingnya harus selalu di isi oleh kesialan. Pertama di museum dan kali ini,bahkan hari pertamanya di kampus. Apa yang di...

" You...!!? pikiran Alesha terhenti seketika mendengar suara dari belakang. Dengan cepat dia membalikan badan dan betapa shocknya dia ketika melihat orang yang ada didepannya. Matanya terbelalak, jantungnya seakan berhenti berdetak...

avataravatar
Next chapter