9 -8- Dilla dan Dilraba

Di sebuah apartemen berukuran studio yang letaknya di tepian selat Bosphorus, seorang wanita sedang mempacking semua barang- barangnya, semua baju dan barang- barang berharganya ia packing menjadi satu.

Ia mendumel dalam hati. Bagaimana ini, aku harus pindah kemana? Aku sudah tidak punya uang namun aku harus pergi dari sini segera! Benar- benar aku harus menginap di hotel kelas melatikah?

Wanita bernama Adilla Murray tersebut baru saja diusir oleh pemilik apartemen tersebut karena Adilla sudah 3 bulan tak membayar sewa apartemen tersebut sehingga harus pergi dari apartemen tersebut.

Adilla Muray, wanita blasteran Inggris-Turki ini tinggal di adalah seorang pekerja freelancer sebagai seorang translator dan sudah biasa menjelajahi berbagai belahan dunia sejak kecil, Ia menghabiskan masa kecilnya di Inggris, kota Durham sampai usia 18 tahun dan pindah ke Korea untuk mengambil kuliah disana yaitu di Yonsei University dan lulus di tahun 2015, lalu setelah lulus ia memutuskan travelling sekaligus mencari kerja di beberapa negara seperi ke China, Taiwan, Hongkong, Thailand, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Pada akhirnya Ia pun menjatuhkan pilihannya di Istanbul untuk menetap sementara, selain karena Istanbul adalah negara Ibunya, Ia ternyata sangat cocok dengan kehidupan di Turki maka ia pun memutuskan untuk menetap di Istanbul.

Wanita cantik berkulit putih yang memutuskan berhijab saat berusia 17 tahun ini masih belum bisa mengatur keuangannya, walaupun gajinya sangat besar sebagai translator namun ia kerap kali travelling ke negara- negara Eropa sehingga uangnya pun langsung habis sebelum sempat disimpan. Ia baru satu tahun setengah tinggal di Turki, sebelumya ia juga pernah paling lama bekerja menetap di suatu negara yaitu 7 bulan, yaitu Ia tinggal di Beijing, China namun ternyata ia masih belum betah dan akhirnya Ia melabuhkan pilihannya ke Turki.

Apa aku harus minta uang ke Kakakku? Tidak mungkin... jangan... aku malu pasti kalau meminta ke dia!

Adilla membaca sebuah pesan Line dari seseorang.

[Dilla, aku sudah perjalanan menuju Istanbul! Aku sudah matikan Hpku sekarang! Sampai jumpa di Istanbul!]

Dilla membaca pesan dari temannya yang berasal dari China yang bernama Yasemin Memet.

Batin Dilla. Ada apa Yasemin ke Istanbul? Ini mendadak sekali!

Dilla tentu sangat penasaran akan maksud dan tujuan Yasemin ke Istanbul. Ia selama 7 bulan tinggal China, Ia satu apartemen dengan Yasemin Memet seorang editor majalah Vogue China. Yasemin adalah adalah lulusan jurusan jurnalistik Universitas Tianjin. Ia pertama kali bertemu Dilla adalah di tahun 2013 dimana Yasemin sedang travelling ke Korea dan Dilla menjadi guide dalam tour Yasemin di Korea. DDilla tentu menjelaskan dalam bahasa Inggris karena saat itu Yasemin ikut tour ke Korea bersama teman- temannya yang merupakan orang- orang Eropa yang fasih berbahasa Inggris, Yasemin tentu juga sangat fasih berbahasa Inggris.

Dilla selama kuliah sesekali memang mengambil pekerjaan part time untk menambah uang saku dan salah satunya adalah menjadi tour guide bila waktunya senggang.

Tak sengaja saat berada di toilet, Dilla mengumpat dengan mengunakan bahsa Turki, hal tersebut didengar oleh Yasemin dan Yasemin mengerti umpatan yang dilontarkan Dilla. Dilla pun berbincang- bincang dengan Dilla menggunakan bahasa Turki dan mereka ternyata cukup nyambung dan sampai akhirnya bertukar kontak telepon.

Dilla sendiri tentu sangat fasih berbahasa Turki karena Ia selalu diajak bicara dengan Ibunya yang sli Turki dan juga Ia punya banyak teman Turki di Inggris, bagaimana tidak, Ia bersekolah di Sekolah Islam sejak secondary school di Kota Lanchester yang mana ia tinggal di asrama selama masa sekolah karena letaknya tentu cukup jauh dari Kota Durham, tempat tinggalnya bersama kedua orang tuanya, Ia dan Kakak perempuannya yang hanya berbeda setahun bersekolah tersebut selama 5 tahun.

**

Seorang wanita berpakaian tanktop merah yang pas badan dengan padanan hotpants jeans robek- robek dengan rambut hitam panjang tergerai baru saja terbangun dari tidurnya di dalam pesawat.

Ia pun sadar jika pesawat sudah mendarat dan clingukan ke kanan dan ke ke kiri karena semua orang sudah pada turun, ia pun baru saja mulet, tidurnya sangatlah nyenyak bagaimana tidak ia selama 5 jam terlelap tidur dari Bandara Abu Dhabi, tempat pesawatnya transit hampir 3 jam sebelum sampailah ke Bandara Istanbul. Ini adalah kebiasaan Yasemin dimana ia adalah orang yang cepat terlelap tidur,termasuk di pesawat apalagi jika perjalanan panjang.

Ini adalah kali pertamanya kalinya Yasemin pergi ke Turki.

Yasemin Memet adalah gadis beretnis uyghur yang asal aslinya berasal dari daerah Xinjiang, tepatnya di daerah Urumqi. Ia sampai usia 18 tahun masih tinggal di Xinjiang sampai akhirnya kuliah di Universitas Tianjin yang berada di Kota Tianjin.

Yasemin memiliki wajah cantik khas orang uyghur yang mana suku tersebut pernah dinobatkan sebagai salah satu suku dengan orang- orang tercantik di dunia. Wajahnya tak terlalu beda jauh dengan orang- orang Turki yang juga punya banyak bersuku Uyghur seperti Yasemin.

Yasemin berasal dari keluarga Uyghur China yang mana sehari- hari lebih banyak menggunakan bahasa Turki daripada Bahasa Mandarin. Bahkan Yasemin baru belajar Bahasa Mandarin saat kuliah karena ia lebih fasih berbahasa Turki dan Inggris, sampai sekarnag pun emang bahasa Mandarin Yasemin masih belum sebagus itu sehingga lebih sering berbicara dengan Bahasa Inggris. Tak heran, saat kuliah ia mengambil jurusan jurnalistik dengan study mendalam internasional issue, dimana para mahasiswanya juga kebanyakan dari luar China yang juga masih belajar Bahasa Mandarin.

Selamat tinggal Yasemin Memet, sekarang namaku adalah Dilraba Azimova. Batin Yasemin sembari tersenyum menatap ke depan.

Yasemin pun melangkahkan kaki dan menggeret kopernya, Ia sudah membawa alamat apartemennya di Istanbul yaitu di daerah Kota Besiktas.

Ia pun telah sampai di Apartemen Conrad Besiktas yang merupakan salah satu apartemen termahal di Turki dengan biaya sewa sebesar 60 ribu lira pertahunnya.

Yasemin memberikan semua dokumennya kepada pemilik apartemen dan tertulis jelas semua passpor dan ID card Yasemin telah berubah nama menjadi Dilraba Azimova dan kewarganegaraan Yasemin di paspornya adalah Kazakhastan.

"Bu Sarifa, saya adalah Dilraba Azimova!" ujarnya sembari mengulurkan salam perkenalan.

"Selamat datang di Turki Nona Dilraba, semoga anda betah tinggal di Istanbul, teruatama di Apartemen ini!"

"Terimakasih Bu Sarifa! Saya mau langsung istirahat saja ya Bu Sarifa, saya masih jetlag karena penerbangan dari Aktobe dan Istanbul sekitar 7 jam."

"MasyaAllah... silahkan Nona Dilraba, saya mengerti!" ujar Sarifa sang manager marketing dari apartemen tersebut mebiarkan Yasemin untuk beristirahat.

Yasemin alias Dilraba pun langsung melompat ke atas tempat tidurnya dengan kegirangan. Apartemen mewah dengan segala kelengkapan dalamnya tersebut kini menjadi tempat tinggal Dilaraba setidaknya sampai setahun ke depan.

**

avataravatar
Next chapter