3 -2- So, I decided to go...

"Halo Tha..."

"Iya Cha, ada apa lagi?!" Thalita mengangkat telepon dari Acha, sahabatnya.

"Tha... lu beneran mau berangkat ke Turki besok lusa?!" Acha mendadak terkejut.

"Iya... nape deh?!" jawab Thalita heran. "Lu kan dah tahu kalo gue mau pergi ke Turki!"

"Tha... gue pikir lu Cuma mau liburan aja ke Turki tapi lu beneran kerja di Turki? Ini udah fixed jadinya?!"

"Iya Cha... udah fixed! Gue kerj jadi Quality assurance di Perusahaan provider Halloturk! Gue aja ga nyangka bakal dapet panggilan sampe interview! Ini kan kesempatan bagus banget Cha!" ujar Thalita senang.

"Tha.... lu sekarang udah ga benci lagi sama Turki?"

Thalita sejenak terdiam. "Cha... asal lo tahu ya, bokap gue aja ga tahu kalo gue ke Turki buat kerja... dia tahunya gue Cuma mau liburan doang!" ujarnya.

"Lu gila apa?! Bisa- bisanya lu ga jujur ke Bokap lu kalo lu mau kerja di Turki?!" Acha semakin keheranan.

"Ya mau gimana lagi, Cha... gue ga bisa jujur sekarang ke Bokap gue! Dia pasti bakal sedih kalo sampe tahu gue bakal kerja jauh di Turki!"

Batin Thalita. Gue harus pergi dari Jakarta, lebih tepatnya di Indonesia, gue mau banyak melupakan kenangan di sini.

"Lo pergi bukan karena Rayhan kan?!" terka Acha.

"Apaan sih Cha..."

"Tha, Rayhan pasti sedih karena lu ga bisa hadir di hari bahagianya dia..."

"Cha... gue udah pamit kok sama Rayhan dan minta maaf ke dia karena ga bakal bisa ngadirin pernikahannya dia..." ujar Thalita.

"Lo masih ada rasa ya sama Rayhan?" tanya Acha tiba- tiba.

Pertanyaan Acha sontak menohok Thalita.

Thalita telah hampir 7 tahun memendam rasa terhadap sahabatnya sendiri, Rayhan Putra Ramadhan, pria yang Ia kenal di tempat kuliahnya.

Rayhan akan segera menikahi tunangannya minggu depan yang merupakan penyanyi sukses dan terkenal yang bernama Villea Asyakilla. Rayhan telah 12 tahun berpacaran dengan Villea atau tepatnya saat Sekolah Menengah Pertama.

Thalita baru pertama kali menemukan apa itu cinta pertama saat berkenalan dengan Rayhan, dia memendam perasaan sukanya terhadap Rayhan selama ini.

Thalita sampai sekarnag belum pernah berpacaran sama sekali, bahkan dari SMP maupun SMA, Ia lebih fokus untuk mengejar pendidikan dan juga sibuk berorganisasi. Thalita juga punya banyak teman cowok namun Ia tak bisa mudah jatuh cinta dengan seorang Pria.

"Lo ngomong apa sih Cha..." Thalita membalikan kata- kata Acha. "Perasaan apaan emang?! Gue sama Rayhan murni sayang sebagai teman aja dari jaman dulu!" ujarnya membela diri.

"Udah lah Tha... gue juga tahu kalo lu emang ada rasa sama Rayhan... Sabar ya Tha..." ujar Acha.

"Ya duahlah terserah lo, gue bahagia kok Ray bahagia!" ujar Thalita.

Thalita sebenarnya memang belum bisa melupakan Rayhan, pria yang paling melekat di hatinya setelah sang Ayah adalah Rayhan.

**

Thalita bangun dari tidurnya dan Ia pun mengecek tempat tidurnya, takut darah mnstruasinya merembes ke kasur tempat tidurnya. Thalita yang gerakan tidurnya hyper active ini masih harus was was saat baru menstruasi di hari pertama karena sedang banyak- banyaknya, tak jarang jka harus menderita untuk mencuci kasur jika sampai arahnya tembus ke kasur.

"Alhamdulillah selamet..." ujar Thalita sembari langsung loncat dari tempat tidurnya. Ia hanya mengenakan tank top putih dengan celana tidur hitam, rambut panjangnya ia gerai begitu saja.

Thalita langsung ke toilet untuk mencuci muka dan menyikat giginya.

Ia pun bercermin di cermin wastafel kamar mandinya. Tampak freckles alami di wajahnya yang memiliki skintone cool dan juga rahangnya cukup tegas dimana sangat menegaskan garis keturunan Eropanya. Sang Ibu adalah orang Turki namun masih keturunan Rusia dari suku Tatar sehingga wajahnya sangat terlihat khas wajah suku Tatar. Tak jarang Thalita sering disandingkan dan disebut- sebut mirip dengan mantan pacar pemain bola terkenal dunia, Christiano Ronaldo, yang bernama Iirina Shayk yang juga keturunan suku Tatar. Namun Thalita sedikit lebih putih dan juga Thalita tentu tak setinggi Irina yang merupakan seorang model. Namun orang asing yang tak mengenal Thalita dan hanya melihat Thalita sekilas sering mengira jika Thalita adalah orang Arab asli yang tidak punya darah campuran Indonesia, ya karena Thalita berhijab maka mereka mengira Thalita orang Timur Tengah asli.

"Pok Tata..." Seorang pria menggedor kamar Thalita.

Thalita sontak kaget, Ia belum selesai menggosok giginya. "Bentar..." Thalita pun buru- buru menyelesaikan gosok giginya dan berkumur- kumur.

Ia pun berlari ke pintu kamarnya dan membukakan pintunya.

"Ape sih Dul?!" Thalita kesal karena kebrisikan yang dibuat oleh sang Adik, Rizky Abdullah Assegaf, adik Thalita satu- satunya.

Cowok berkulit putih dengan wajah yang lebih kelihatan khas Arab ini adalah adik kandung Thalita dan berbeda 4 tahun dengan Thalita, jika di rumah, panggilannya adalah Abdul sedangkan di lingkungan luar rumah, jelas dipanggil Rizky.

"Lu mau ke Turki tapi ga ke tempat Anne (Mama)?"

"Maksud lu ape deh Dul?!" Thalita tak mengerti.

"Ini Anne nelpon gue, Pok... terus gue bilang ke Anne kalo Pok Tata mau ke Turki dan Anne gatau kalo lu mau ke Turki! Jadi lu ga bilang sama Anne?" tanya Abdul lagi.

"Dul, gue capek... udah ya... gue ga mau bahas itu!" ujar Thalita sembari mengusir Sang Adik keluar dari kamarnya.

Thalita pun buru- buru menutup pintu kamarnya kembali.

Abdul hanya menahan frustasi karena diabaikan oleh sang Kakak. "Semua cewek sama aja!" gerutunya. "Ga Mpok gue, ga cewek gue... semua sama!"

**

Pergi ke tanah Turki, bertemu dengan sorang Pria muda berusia 32 tahun yang tampan dan sukses serta berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya di Turki, bernama Furqan Atagul.

Sang Ibu, Nyonya Burcu Palali Atagul sudah sangat menekankan Putra semata wayangnya tersebut untuk menikah.

"Putraku Furqan, kau tidak lihat Anne (Ibu) semakin lama semakin menua, bahkan Anne harus mengecat merah rambut Anne agar terlihat lebih muda! Kalau tidak, Abimu bisa melirik wanita lain nanti!" keluh sang Ibu.

"Anne... Abi tidak akan berani melirik wanita lain selain Anne... percaya pada putramu ini!" ujar Furqan sembari membetulkan kancing pergelangan tangannya.

"Kau mau wanita yang mana? Anne akan lamarkan wanita itu untukmu... mau yang secantik dan sksi seperti Irina Shayk atau kau suka yang pintar nan cantik seperti anaknya Bill Gates itu?!" goda Sang Ibu lagi.

"Anne... Kau tak perlu repot- repot mencarikanku jodoh! Kelak aku akan menemukan sendiri wanita pujaan belahan jiwaku!"

"MasyaAllah.... Putra Anne memang yang terbaik... InsyaAllah... InsyaAllah... Kau pasti akan menemukan wanita pujaan hatimu itu!" ujar Burcu sembari tersenyum menatap Putranya.

**

avataravatar
Next chapter