1 Episode 1

Terasa angin berhembus kencang. Suasana amatlah tenang sekali. Tapi tiba-tiba....

Darrr...

Suara mendobrak pintu dengan kencang terdengar amatlah jelas sekali. Lima prajurit Korea masuk ke dalam rumah itu dan mencari para musuh mereka. Sedangkan prajurit yang lain mencari para musuh di dalam hutan yang sangat besar dan lebat sekali.

Tampak dari salah satu prajurit itu, ada seorang prajurit wanita cantik yang memimpin para pasukan nya. Prajurit wanita itu pun membagi tugas kepada para pasukan. Setelah itu ia dan beberapa rekan nya kembali berjalan perlahan-lahan mencari musuh mereka. Prajurit wanita itu bernama Kyung-Hu yang berpangkat sebagai Letnan satu.

Kyung-hu memberhentikan langkah nya. Ia pun bersembunyi di balik pohon besar sekali. Sedangkan para pasukan nya terus berjalan dan meninggalkan Kyung-hu. Kyung-hu bersiap-siap untuk menembak musuh dari jarak jauh. Ia pun menyiapkan senapan nya dan duduk dengan posisi siap menembak.

Tak lama kemudian Kyung-hu melihat lima musuh nya keluar dari tempat persembunyiannya. Ia pun melepaskan peluru yang ada di dalam senapan nya. Tapi saat ia sedang menembak, tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dan membawa dia pergi dari sana.

Kyung-hu berusaha untuk melepaskan genggaman dari orang yang membekap nya, tapi sayang usaha nya tidak berhasil karena orang itu menggenggam nya dengan erat. Orang itu membawa Kyung-hu masuk ke dalam semak semak. Ia pun melepaskan genggaman nya supaya Kyung-hu bisa bebas.

Kyung-hu langsung bernafas lega saat di dalam sana. Ia pun langsung mengambil pistol dari kantong celana nya dan mengacungkan pistol itu ke arah orang itu. Pria itu pun hanya tersenyum melihat tingkah laku nya Kyung-hu yang lucu. Kyung-hu mulai perlahan-lahan menurunkan pistol nya. Seketika pria itu langsung melempar pistol kyung-hu ke atas dan menangkap nya. Kyung-hu hanya terdiam saja saat itu. Ia pun mundur perlahan-lahan karena ia takut kalau sampai nyawa nya hilang ditangan pria itu.

Pria itu memegangi tangan Kyung-hu dan menarik tangan Kyung-hu. Kyung-hu langsung berusaha melepaskan genggaman tangan nya supaya ia bisa ia kabur dari pria itu.

"Nae son-eul noh-a la nappeun namja." kata Kyung-hu memohon kepada pria itu untuk melepaskan genggaman tangan nya.

"Ha bad guy? I'll tell you, I'm an Indonesian soldier on duty here." jawab pria itu.

"Oh, yes? show me proof that for example you are a soldier." jawab Kyung-hu meminta bukti kepada pria itu.

Pria itu melepas jaket hitam nya. Ia pun menunjukan tanda pangkat nya dan lain nya. Kyung-hu pun percaya kalau misalnya dia adalah seorang prajurit tentara Indonesia.

"Do you believe that for example I am a soldier?." tanya pria itu.

"Believe. but how can we be assigned to the same place, because you're from Indonesia while I'm from Korea." jawab Kyung-hu.

"I don't know. oh yes what is your name ?introduce my name, Ibrahim." jawab Ibrahim sambil mengulurkan tangannya untuk salam perkenalan.

Kyung-hu hanya tersenyum saja saat melihat itu. Ia pun membungkuk kan badan nya dan kembali duduk seperti biasa lagi.

"My name is Kyung-hu. Nice to meet you." jawab Ha-neul.

"Nice to meet you to." jawab Ibrahim.

"Hu can you speak Korean?." tanya Kyung-hu.

"Can." jawab singkat Ibrahim.

Saat Kyung-hu ingin berbicara lagi dengan Ibrahim, walkie talkie milik nya berbunyi. Ia pun berdiri dari sana dan mengangkat telepon dari teman nya itu yang menelepon nya dari walkie talkie milik nya. Ibrahim memakai helm perang nya dan pergi meninggalkan Kyung-hu untuk kembali bertugas melawan musuh.

Tak lama kemudian Kyung-hu mematikan telepon nya. Ia pun membalikkan badan nya karena ia ingin mengobrol dengan Ibrahim. Tapi sayang saat ia melihat nya, Ibrahim sudah tidak berada di sana lagi. Kyung-hu memutuskan untuk pergi kembali bertugas. Ia pun mengambil tas ransel serta helm perang nya. Setelah itu ia pun memakai nya dan pergi bertugas melawan musuh.

SKIP =>

Malam hari...

Para prajurit Korea memutuskan untuk beristirahat di tempat peristirahatan nya yang sudah tersedia. Para prajurit masuk ke dalam ruangan nya masing-masing karena mereka ingin membasuh diri nya yang kotor. Sedang kan Kyung-hu masih duduk di halaman tempat peristirahatan sambil memandangi tempat peristirahatan prajurit yang ada di sebelah nya. Ia merasa heran prajurit dari mana yang berisitirahat di sana. Kyung-hu memutuskan untuk pergi ke sana dan masuk ke dalam tempat peristirahatan itu.

Saat ia sedang mau masuk ke sana,dua prajurit yang menjaga tempat peristirahatan itu memberhentikan langkah Kyung-hu karena ia ingin mengetahui untuk apa Kyung-hu datang ke sini.

"Good night. Greetings, our respect." kata salah satu prajurit itu sambil hormat kepada Kyung-hu.

Kyung-hu juga hormat kepada prajurit itu. Setelah itu ia pun menurunkan tangan nya dan kembali berdiri tegak.

"Good night, too. hmm can I come inside?." tanya Kyung-hu.

"Can. but do you have an appointment with our captain?." jawab prajurit itu.

Kyung-hu merasa bingung karena dia harus jawab apa. Dia kan tidak mengenal kapten para prajurit itu. Kyung-hu memutuskan untuk berbohong kepada para prajurit itu.

"Yes I have an appointment with your captain. then let me in." jawab Kyung-hu.

Setelah itu dua prajurit itupun mengizinkan Kyung-hu masuk ke dalam tempat peristirahatan para prajurit. Kyung-hu masuk ke dalam tempat prajurit itu. Para prajurit yang ada di dalam sana melirik ke arah Kyung-hu karena kecantikan Kyung-hu yang alami dan sangat wow. Tapi Kyung-hu tidak perduli dengan mereka. Ia pun masuk ke dalam salah satu ruangan yang ada di paling depan dan paling besar.

Kyung-hu memandang ke arah foto foto yang dipajang di dinding yang ada di dalam ruangan yang ia masuki saat ini. Di sana ia melihat foto seorang prajurit sedang berselfie dengan para tentara di setiap negara tapi sayang nya prajurit itu menggunakan penutup wajah jadi wajah nya tidak terlihat sama sekali di foto itu.

Saat sedang memandang foto, tiba tiba pemilik ruangan itu datang dan menghampiri Kyung-hu. Kyung-hu langsung membalikkan badan nya saat mendengar suara seorang pria yang berdiri di belakang nya. Betapa terkejutnya dia saat melihat pria itu.

Karena pria itu adalah Ibrahim, pria yang tadi membekap mulut Kyung-hu di hutan tadi saat ia sedang bertugas.

"Are you here to rest?." tanya Kyung-hu.

"Yes, I and other Indonesian soldiers rest here. oh yeah how come you can here what are you doing?." jawab Ibrahim.

"I just wanted to get acquainted with the soldiers here but apparently this is your place." jawab Kyung-hu dengan sikap yang seperti nya agak malu-malu.

"Oh so you want to know the soldiers here, so just follow me so you know the soldiers here. and just eat here. Surely you haven't eaten yet?". jawab Ibrahim.

Kyung-hu hanya tersenyum sambil mengangguk angguk kan kepala nya. Setelah itu Ibrahim memegangi tangan Kyung-hu karena ia ingin mengajak Kyung-hu keluar dari ruangan nya. Kyung-hu terdiam saat melihat Ibrahim membalikan badan nya. Ibrahim membalikkan badan nya. Ia pun melihat ke arah tangan nya yang sedang memegangi tangan Kyung-hu. Ibrahim langsung melepaskan pegangan tangan nya sambil berkata "Sorry". Setelah itu Ibrahim menyuruh Kyung-hu untuk berjalan lebih dulu saja biar dia yang dibelakang nya.

Kyung-hu pun berjalan lebih dulu dari Ibrahim. Sambil berjalan, Kyung-hu tersenyum karena ia mengingat kejadian yang tadi. Setelah itu Kyung-hu dan Ibrahim datang ke meja makan. Para prajurit yang tadi nya mengobrol, langsung terdiam saat melihat Kyung-hu dan Ibrahim yang ada di sana. Para prajurit berbisik sambil melirik ke arah Kyung-hu karena Kyung-hu cantik sekali. Ibrahim menghampiri para prajurit. Ia pun berdiri dengan posisi istirahat di tempat.

"Semua berhenti berbisik. Silahkan menyantap makanan yang akan datang." kata Ibrahim dengan nada prajurit nya yang tegas.

Kyung-hu menghampiri Ibrahim. Ia pun merangkul Ibrahim di depan para prajurit. Kyung-hu mendekati telinga Ibrahim dan berbisik kepada Ibrahim.

"What you say to all of them?." tanya Kyung-hu berbisik kepada Ibrahim.

"I told them not to talk about you." jawab Ibrahim berbisik kepada Kyung-hu.

Kyung-hu hanya mengangguk angguk kan kepala nya saat mendengar perkataan nya Ibrahim. Ia pun berhenti merangkul pundak Ibrahim. Kyung-hu mendekati para prajurit yang sedang makan. Prajurit duduk dengan sikap tegak sambil memandangi wajah Kyung-hu. Kyung-hu duduk di meja makan dan melirik kepada prajurit yang ada di sana.

"Modu annyeong je ileum-eun gyeonghu-ibnida. naneun hangug gun-in-ibnida". kata Kyung-hu dengan nada suara imut nya.

Para prajurit melirik ke arah teman samping nya. Ia pun langsung berteriak karena mendengar suara cute Kyung-hu yang sangat menggemaskan sekali. Ibrahim berteriak menyuruh para prajurit untuk duduk di tempat nya masing-masing. Para prajurit kembali duduk di bangku nya dan menunggu makanan nya datang. Kyung-hu turun dari meja dan menghampiri Ibrahim. Ia pun mencubit pipi Ibrahim dengan ekspresi wajah gemas nya itu. Ibrahim hanya terdiam saat melihat Kyung-hu seperti itu. Seketika ia langsung menarik kaki Kyung-hu dan menggendong nya.

Ibrahim membawa Kyung-hu ke tempat meja makan para prajurit wanita. Kyung-hu duduk di kursi yang kosong. Ia pun tersenyum kepada para prajurit wanita yang melirik nya terus menerus. Ibrahim mengambil piring, sendok, dan garpu. Ia pun meletakkan alat makan itu di meja Kyung-hu. Sehabis itu ia pun pergi dan duduk di meja makan tempat prajurit pria. Kyung-hu hanya terdiam saja saat melihat hal itu.

Tak lama kemudian salah seorang prajurit wanita Indonesia mendekati Kyung-hu. Ia pun duduk di sebelah Kyung-hu dan mengajak Kyung-hu mengobrol.

"Hi Kyung-hu, I heard that you are a Korean soldier. nice to meet you, hopefully we can be friends. oh yes introduce my name Emma." kata salah satu prajurit wanita itu.

"hello, Emma, ​​nice to meet you. yes I am a Korean soldier." jawab Kyung-hu.

"I noticed you were very close to Ibrahim. do you like Ibrahim?." tanya Emma menggoda Kyung-hu.

"Oh no I have no feelings with him. I was only a close friend with Ibrahim, after all, I knew him just this afternoon." jawab Kyung-hu dengan wajah polosnya.

"Oh, I see. I will give you info. if you want to be Ibrahim's lover, you have to be able to speak Indonesian and read Indonesian books." jawab Emma sambil memberikan buku bahasa Indonesia ke Kyung-hu.

Kyung-hu mengambil buku bahasa Indonesia itu. Ia pun langsung menyimpan nya di dalam kantong baju nya. Kyung-hu berterima kasih dengan Emma. Tak lama kemudian makanan datang. Para prajurit langsung bersiap untuk menyantap makanan itu. Sedang kan Kyung-hu terlihat hanya memandang makanan itu saja karena ia tidak tau cara memakan nya.

Ibrahim langsung berhenti makan saat melihat Kyung-hu belum makan makanan nya sedikit pun. Ia pun berdiri dari tempat duduk nya. Ia pun berjalan menghampiri Kyung-hu. Seketika ia langsung mengambil makanan itu dan menyuapi Kyung-hu. Kyung-hu terdiam saat melihat Ibrahim seperti itu. Para prajurit wanita yang melihat itu berhenti makan dan memandangi mereka berdua.

Kyung-hu membuka mulut nya perlahan-lahan. Ibrahim langsung memasukan makanan ke dalam mulut Kyung-hu. Sehabis itu Kyung-hu mengunyah makanan itu. Emma hanya tersenyum melihat hal itu karena ia sudah tau kalau mereka berdua pasti sudah ada rasa saling suka di dalam diri nya. Tapi mereka belum mau mengungkapkan nya.

"Sudahlah Ibrahim gak usah buang buang waktu deh mendingan kamu tembak aja dia sekarang. Nanti keburu di ambil orang lain loh. Dia kan cantik. Sudahlah pepet dia, jangan biarkan para pria menjadi kan nya jadi kekasih hati tuh." celetuk Emma kepada Ibrahim.

Ibrahim hanya terdiam saat mendengar perkataan itu. Para prajurit wanita melirik tajam ke arah Emma karena hampir semua prajurit wanita yang ada di sana ada rasa suka dengan Ibrahim kecuali Emma. Emma tidak ada rasa sedikitpun kepada Ibrahim karena ia bersaudara dengan Ibrahim. Bukan adik kakak ya tapi sepupu. Emma hanya tenang saja melihat para prajurit wanita yang melirik nya.

"Kenapa? gak suka ya aku bilang seperti itu. Kalian semua tidak pantas dengan sepupu tampan ku ini. Dia itu cocok nya dengan wanita Korea ini. Baru mereka berdua cocok. Jadi jangan dekati Ibrahim ya." celetuk Emma.

"Emma jangan seperti itu. Kalau kamu seperti itu saya turunkan pangkat mu loh." jawab Ibrahim.

Emma menarik tangan Ibrahim menjauh dari tentara wanita itu serta dari Kyung-hu. Kyung-hu tidak peduli dengan hal itu. Ia tetap makan makanan yang di sajikan oleh Ibrahim karena ia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan.

Ibrahim dan Emma berkelahi di depan ruangan nya Ibrahim. Para prajurit mengintip dari jauh. Kyung-hu berdiri dari tempat duduk nya. Ia pun memutuskan untuk menghampiri Ibrahim dan Emma yang sedang berkelahi.

"Ibrahim, Emma. What are you doing? look at the soldiers peeking." kata Kyung-hu berbicara kepada Ibrahim dan Emma.

Ibrahim dan Emma langsung memandang ke arah prajurit yang sedang mengintip mereka berdua. Para prajurit langsung bubar saat melihat Emma dan Ibrahim memandangi mereka. Emma langsung berlari kembali ke meja makan. Sedang kan Ibrahim masih berada di depan ruangan nya bersama Kyung-hu. Kyung-hu memutuskan untuk pergi dari sana. Tapi saat ia pergi, Ibrahim memegangi tangan kanan nya. Kyung-hu memberhentikan langkah nya. Ia pun memandang ke arah Ibrahim.

"Don't be mad because I don't want to be far from you." kata Ibrahim sambil memegangi tangan Kyung-hu.

Kyung-hu memerhatikan tangan Ibrahim. Seketika Ibrahim langsung melepaskan pegangan tangan nya. Kyung-hu tersenyum saat melihat hal itu. Ia pun mendekati Ibrahim perlahan-lahan.

"Hmm yeah. I'm not angry. Yes, I'm going to go first, because I want to rest, see you tomorrow." jawab Kyung-hu.

Ibrahim hanya tersenyum saja saat mendengar perkataan nya Kyung-hu. Setelah itu Kyung-hu pergi meninggalkan Ibrahim. Ibrahim masih tetap berdiri di sana sebelum Kyung-hu masuk ke dalam tempat peristirahatan nya. Tiba tiba Emma daya dan mengejutkan Ibrahim dengan berkata "cie cie gih buru pacaran". Ibrahim langsung terkejut saat mendengar perkataan nya Emma. Ia pun membalikkan badan nya dan mendekati Emma.

"Hmm kenapa sih kamu ini kok kaya nya senang banget kalau aku dekat dengan nya?" Tanya Ibrahim.

"Karena aku bisa meramal kalau misal nya kalian itu saling suka satu sama lain." jawab Emma.

"Oh kamu bisa meramal. Coba tebak aku sedang ngomong apa?". jawab Ibrahim sambil menantang Emma.

"Aku sebenarnya memang cinta dengan Kyung-hu tapi aku belum berani mengungkapkan nya." kata Ibrahim dalam hati.

"Ah aku tau kamu bilang Aku sebenarnya memang cinta dengan Kyung-hu tapi aku belum berani mengungkapkan nya ya kan." jawab Emma.

"Oh tidak ya sudah aku mau istirahat dulu see you letter." jawab Ibrahim.

"Gawat kalau misalnya dia bisa meramal kalau begini mah." kata Ibrahim dalam hati nya sambil berjalan.

Emma hanya tertawa saja melihat tingkah laku nya Ibrahim yang sangat ketakutan karena ia bisa meramal isi hati nya Ibrahim. Sehabis itu Emma masuk ke dalam untuk memakan makanan nya.

Di tempat Kyung-hu...

Tampak Kyung-hu sedang duduk di kursi sambil memerhatikan tempat peristirahatan para prajurit Indonesia. Ia tersenyum saat mengingat kejadian waktu ia bersama Ibrahim selama seharian ini. Tak lama kemudian teman dekat nya Kyung-hu masuk dan mengejutkan Kyung-hu. Tapi sayang usaha nya tidak berhasil karena Kyung-hu sudah tau kalau ada teman nya yang masuk.

"Wae nollaji anhseubnikka?." tanya rekan Kyung-hu.

"Nan imi nega naleul nollagehago sip-eohandaneun geol algo." jawab Kyung-hu.

"Dangsin-eun heungmilobji anhseubnida." jawab rekan Kyung-hu.

"Dodaeche mueos-i. o ye, indonesia-eoleul hal su issseubnikka, indonesia-eoleul galeuchyeojuseyo". jawab Kyung-hu.

"nee" jawab singkat rekan Kyung-hu.

Kyung-hu memeluk rekan nya dengan sangat erat sekali karena teman nya ingin mengajarkan nya bahasa Indonesia. Teman nya Kyung-hu merasa heran dengan sikap nya Kyung-hu. Tapi ia tidak perduli, yang penting ia bisa melihat teman nya bahagia.

Kyung-hu melepaskan pelukan hangat nya. Sehabis itu rekan nya Kyung-hu keluar dari ruangan nya Kyung-hu karena ia ingin melakukan sesuatu. Kyung-hu kembali duduk di kursi nya sambil memandangi tempat peristirahatan para prajurit Indonesia.

"Ibrahim, if you know that I loved you when we first met." kata Kyung-hu.

Keesokan hari nya...

Satu.. dua.. tiga terdengar suara prajurit yang menggetarkan orang orang yang ada di sana. Kyung-hu keluar dari tempat peristirahatan nya. Ia pun berjalan mendekati pagar perbatasan antara tempat peristirahatan nya para prajurit Korea dengan tempat peristirahatan nya para prajurit Indonesia. Kyung-hu memandangi wajah setiap para prajurit yang sedang berlari. Tapi ia merasa heran mengapa Ibrahim tidak ikut di barisan para prajurit itu. Kyung-hu memutuskan untuk masuk ke dalam dan mencari Ibrahim.

Ia pun melewati setiap ruangan yang ada di dalam tempat peristirahatan nya para prajurit. Saat sedang berjalan, terdengar suara orang sedang latihan tembak menembak. Kyung-hu langsung berlari ke arah suara itu berasal. Ia pun membuka pintu nya. Karena ia berlari terlalu kencang, ia tidak sengaja menabrak pria yang ada di depan nya. Kyung-hu jatuh di atas pria itu. Ternyata pria itu adalah Ibrahim yang sebenarnya tadi ia mau mengambil pistol.

Kyung-hu membuka mata nya. Ia pun langsung buru-buru berdiri dan merapikan baju nya. Ibrahim hanya tersenyum saat melihat tingkah laku nya Kyung-hu yang sangat menggemaskan. Emma melepaskan perlengkapan tembak menembak nya. Ia pun mendekati Ibrahim dan merangkul Ibrahim.

"Hu kaya nya saudara sepupu ku ini sedang jatuh cinta nih dengan tentara Korea cantik." celetuk Emma.

Ibrahim melepaskan rangkulan dari Emma. Ia pun melirik tajam ke arah Emma.

"Kamu ini jangan membuat ku kesal deh, aku paling gak suka dengan watak jahil mu ini. Bisakah jangan mengganggu hidup ku yang indah ini, hmm bisa gak?." jawab Ibrahim.

"Ah memang benar kan kalau misal nya saudara ku ini sedang jatuh cinta dengan nona Korea. Sudah deh gak usah jadi pengecut gara gara kamu malu menyatakan cinta mu kepada seorang wanita yang sangat kamu cintai." jawab Emma.

"Emma, dari dulu kamu mau pacaran sama siapa saja aku tidak pernah mengganggu. Tapi kenapa kalau misal nya aku dekat sama wanita seperti Kyung-hu kamu selalu menggangu ku." jawab Ibrahim.

"Karena aku ingin melihat saudara ku bahagia dengan orang yang dicintai nya. Maka nya deh aku selalu mengusik hidup mu karena aku hanya ingin kamu bahagia Ibrahim saudara ku." jawab Emma.

"Sudah deh gak usah bergombal kepada ku. Aku tau kalau misal nya kamu itu serakah." jawab Ibrahim.

"Iya ini beneran. Karena aku mencintaimu tapi kita adalah sepupu jadi aku ingin melihat sepupu ku bahagia bersama orang lain dibandingkan bersama aku." jawab Emma sambil memegangi pipi nya Ibrahim dengan kedua tangannya.

Kyung-hu merasa cemburu saat melihat hal itu. Ia pun langsung berlari keluar dari sana. Ibrahim langsung menyingkirkan tangan Emma dari wajah nya. Ia pun mengejar Kyung-hu yang sedang terbakar api cemburu. Kyung-hu masuk ke dalam tempat peristirahatan nya. Tapi sebelum masuk, ia Sempat berpesan dulu dengan para prajurit Korea yang ada di depan supaya mereka tidak mengizinkan prajurit Indonesia masuk. Sehabis itu Kyung-hu langsung masuk ke dalam ruangan nya.

Ibrahim memasuki wilayah peristirahatan para prajurit Korea. Para prajurit Korea yang ada melihat Ibrahim, langsung memberhentikan langkah Ibrahim dan mengusir Ibrahim untuk pergi dari wilayah peristirahatan mereka. Tapi karena Ibrahim memiliki watak yang keras kepala, ia pun tetap kekeh dengan pendirian nya yaitu masuk menemui Kyung-hu. Ibrahim langsung memukul dua prajurit Korea itu dan berjalan masuk ke dalam tempat peristirahatan.

Tak cuma dua prajurit saja, Ibrahim juga memukul para prajurit yang menghalanginya di dalam tempat peristirahatan itu. Ia pun mendobrak pintu ruangan Kyung-hu. Ibrahim menghampiri Kyung-hu dan menggendong nya keluar dari ruangan itu. Kyung-hu memukul tubuh Ibrahim supaya Ibrahim melepaskan nya tapi Ibrahim tetap berjalan keluar dari area peristirahatan prajurit Korea.

Mereka berdua pergi masuk ke dalam hutan supaya mereka tidak di ganggu oleh para prajurit. Ibrahim menurunkan Kyung-hu. Kyung-hu duduk di bawah pohon besar. Ia pun bernafas dengan lega karena ia Sempat capek memukul mukul Ibrahim. Ibrahim duduk di samping Kyung-hu. Ia pun memberikan sebuah botol minuman ke Kyung-hu karena ia kasihan melihat Kyung-hu yang terlihat sangat lelah sekali.

Tapi Kyung-hu menolak karena ia masih kesal dengan sikap nya Ibrahim yang bermesra-mesraan di depan nya tadi. Ibrahim memutuskan untuk bersenderan di pohon sambil merakit sesuatu dari sebuah ranting, bunga, dan daun.

"Are you angry with me?." tanya Ibrahim.

"Do you think." jawab singkat Kyung-hu dengan nada dingin.

"like you are angry with me because you see me romantic with Emma right. I'll tell you, Emma is my cousin." jawab Ibrahim.

"Is that true? yes, even though she is your cousin, but almost all women will be annoyed to see their loved ones being romantic with other people." jawab polos Kyung-hu.

"Ha a loved one?". jawab Ibrahim terkejut saat mendengar perkataan nya Kyung-hu.

"Yes a loved one means that I love you, eh not my intention is not like that." jawab Kyung-hu tampak seperti orang menutupi sesuatu.

Ibrahim tersenyum saat mendengar perkataan nya Kyung-hu. Ia pun mendekati Kyung-hu. Ibrahim memegangi tangan Kyung-hu, ia pun mengangkat tangan Kyung-hu sambil masih memegangi nya.

"Oh you love me, If I make you my lover now, how do you want it or not?." tanya Kyung-hu.

"Do you love me?." tanya Kyung-hu.

"Yes I love you. Do you want to be my lover?." tanya Ibrahim.

"Yes, I want to be your lover." jawab Kyung-hu sambil tersenyum.

Ibrahim langsung memeluk Kyung-hu dengan sangat erat sekali karena ia tidak menyangka kalau impian nya menjadi kekasih hati Kyung-hu akan terwujud. Kyung-hu mengelus-elus dengan erat sekali. Tiba-tiba saat sedang berpelukan, walkie talkie milik Ibrahim berbunyi suara Adzan. Ibrahim langsung melepaskan pelukan nya saat mendengar suara Adzan. Ia pun pergi sebentar untuk mengambil air wudhu. Sedang kan Kyung-hu masih berada di sana menunggu Ibrahim yang sedang pergi sebentar.

Tak lama kemudian Ibrahim datang. Ia pun mengelar sejadah yang ia bawa tadi. Ibrahim memulai sholat. Sedang kan Kyung-hu masih duduk di bawah pohon. Ia merasa heran apa yang dilakukan Ibrahim mengapa pakai ada acara sujud dan menundukkan badan nya. Tak lama kemudian Ibrahim selesai sholat. Ia pun berdoa sebentar setelah itu ia menyimpan sajadah nya di kantong baju nya dan kembali duduk di samping Kyung-hu.

"What did you do just now?." tanya Kyung-hu.

"I was carrying out one of the worship in Islam called the Sholat." jawab Ibrahim.

"Oh okay?" jawab singkat Kyung-hu.

Ibrahim mengambil tangkai, daun, dan bunga yang sudah ia rakit menjadi sebuah mahkota dan gelang. Ia pun memakai kan dua alat itu di tubuh Kyung-hu. Kyung-hu tersenyum melihat tingkah laku nya Ibrahim. Karena sudah dua hari dia merasa sangat nyaman sekali berada di dekat Ibrahim. Ibrahim kembali duduk sehabis ia memakai kan alat yang ia rakit ke tubuh Kyung-hu.

Seketika Kyung-hu langsung memeluk Ibrahim dengan sangat erat sekali. Ia pun bersikap seperti kucing yang ingin di manja oleh pemilik nya. Ibrahim mengelus-elus kepala Kyung-hu saat melihat perilaku Kyung-hu yang sangat menggemaskan sekali seperti kucing imut.

Tiba tiba...

Darrr...

Suara tembakan terdengar dengan jelas sekali. Ibrahim dan Kyung-hu menutup kedua telinga nya saat mereka mendengar suara tembakan yang sangat keras sekali. Ibrahim langsung mengambil walkie talkie nya. Ia pun menghubungi para prajurit untuk datang ke Medan Perang dan jangan lupa bawa perlengkapan milik nya.

Begitu pula juga dengan Kyung-hu. Ia menelepon teman teman nya untuk datang ke Medan Perang juga. Ibrahim mengintip dari balik pohon. Ia pun melihat bahwa segerombolan musuh ada di belakang pohon nya. Ibrahim kembali bersembunyi di balik pohon. Ia pun menyuruh Kyung-hu untuk lari keluar dari Medan Perang tetapi Ibrahim tetap di belakang nya. Kyung-hu tidak setuju dengan ide nya Ibrahim. Ia ingin berlari bersama menuju area tempat peristirahatan nya para prajurit. Ibrahim mencari ide lain.

Ia pun mendapat ide yang kelihatan nya sih gak masuk di akal yaitu memanjat pohon dan bersembunyi terlebih dahulu di atas pohon. Kyung-hu memanjat pohon lebih dulu dari Ibrahim. Setelah itu Ibrahim memanjat ke atas pohon sehabis Kyung-hu memanjat. Mereka berdua duduk di atas pohon. Sambil duduk, Ibrahim terus memerhatikan para musuh karena ia takut mereka menyerang ia dan juga Kyung-hu. Kyung-hu juga memerhatikan musuh dengan teropong yang ia bawa.

Saat sedang bersembunyi, Kyung-hu bersin dengan suara yang sangat kencang. Para musuh langsung menghadap ke atas pohon tempat Kyung-hu dan Ibrahim bersembunyi. Ibrahim menutup mulut Kyung-hu supaya Kyung-hu tidak bersin lagi. Tak lama kemudian prajurit Indonesia datang. Emma langsung memukuli musuh yang ingin melukai saudaranya serta kekasihnya.

Emma berteriak dan menyuruh Ibrahim dan Kyung-hu turun ke bawah. Mereka berdua turun ke bawah dan menemui Emma serta empat prajurit yang ada di sana menemani Emma. Emma pun memberikan tas ransel yang berisi Alat menembak milik Ibrahim serta baju perang milik Ibrahim. Ibrahim ingin memakai baju tentara nya itu tapi ia kasihan melihat Kyung-hu yang hanya memakai baju tentara yang tidak tebal seperti bukan untuk berperang.

Ibrahim memutuskan untuk memakai kan baju milik nya ke Kyung-hu. Jadi ia hanya memakai sebuah baju kaos dalaman baju tentara yang tipis dengan celana tentara serta tas ransel nya.

Setelah itu mereka berjalan bersama-sama dengan perlahan-lahan karena takut ada musuh yang ingin menghabisi nyawa mereka.

"Emma." panggil Ibrahim.

"Iya Ibrahim ada apa?." tanya Emma sambil mendekati Ibrahim.

"Begini saja kamu, Aditya, Dimas, Bayu, dan Putra pergi ke arah sana saja, jadi kalian gabung dengan para prajurit lagi. Nah sedang kan aku pergi ke sana berdua dengan Kyung-hu karena aku ingin menyerahkan Kyung-hu ke prajurit tentara Korea oke. Nanti palingan kita bertemu di Medan Perang saja ya." jawab Ibrahim.

"Oh oke laksanakan. Aku tau kalau bisa ya sudah sampai ketemu." jawab Emma.

Setelah itu Emma dan rekan lain nya pergi ke tempat para prajurit Indonesia berkumpul di dalam hutan sana. Ibrahim dan Kyung-hu berjalan perlahan-lahan menelusuri hutan. Mereka berdua sangat lah berkerja sama melawan musuh. Kyung-hu bersembunyi di balik semak-semak. Ia pun menembak para musuh dari semak-semak. Sedangkan Ibrahim berkelahi dengan musuh menggunakan tangan kosong nya.

Sehabis itu Ibrahim kembali mendekati Kyung-hu. Mereka berdua kembali berjalan menelusuri para musuh sekaligus mencari prajurit Korea. Tapi tampak Kyung-hu memberhentikan langkah nya karena ia merasa sangat lelah sekali berlari terus menerus. Ibrahim mendekati Kyung-hu.

"Why did you stop?." tanya Ibrahim.

"I'm tired Ibrahim, let's rest under the tree." jawab Kyung-hu.

"Okay." jawab singkat Ibrahim.

Setelah itu Ibrahim dan Kyung-hu beristirahat sejenak di bawah pohon. Kyung-hu tampak lelah sekali. Ibrahim mengambil daun besar yang ada di sana. Ia pun mengipasi Kyung-hu dengan daun itu. Tapi Kyung-hu kasihan dengan Ibrahim. Ia menyuruh Ibrahim untuk duduk di sebelah nya saja. Ibrahim duduk di sebelah nya. Kyung-hu meminum minuman yang tadi di berikan oleh Ibrahim. Sedang kan Ibrahim hanya memerhatikan Kyung-hu saja karena ia tidak merasa lelah sedikitpun. Kyung-hu menyimpan minuman nya. Ia pun ikut ikutan memerhatikan Ibrahim saja.

"Why keep staring me? I'm beautiful huh." kata Kyung-hu sambil memandangi wajah Ibrahim.

"Because your face is cute and beautiful." jawab Ibrahim.

"Already, do not seduce continue, because we are on duty." jawab Kyung-hu.

"Hahahaha yeah i like to seduce you because you're funny." jawab Ibrahim sambil tertawa.

Kyung-hu hanya tersenyum mendengar perkataan nya Ibrahim yang penuh keromantisan. Kyung-hu kembali bersenderan di pohon. Ia pun memainkan gelang yang dirakit oleh Ibrahim dari daun, tangkai, dan bunga. Ibrahim juga kembali bersenderan di pohon. Ia pun memejamkan kedua mata nya terlebih dahulu.

Sehabis itu ia membuka mata nya. Betapa terkejutnya Ibrahim saat melihat bahwa musuh ingin menembak ke arah Kyung-hu. Ia pun langsung menolong Kyung-hu dengan melindungi Kyung-hu. Peluru itu mengenai punggung belakang Ibrahim. Ibrahim mengambil pistol yang ada di kantong nya. Setelah itu Ibrahim membalikkan badan nya dan menembak ke musuh yang menembak mereka.

Kyung-hu dan Ibrahim berdiri dari sana. Mereka berdua langsung berlari dengan kencang sekali. Sepanjang perjalanan mereka berdua harus melawan banyak sekali para musuh. Kyung-hu menggunakan sebuah pisau untuk melawan para musuh. Sedang kan Ibrahim hanya menggunakan tangan kosong saja melawan para musuh.

Darah musuh mengenai baju Kyung-hu. Terkadang Kyung-hu terbaret terkena pisau. Ibrahim dan Kyung-hu kembali berlari. Mereka berdua bersembunyi terlebih dahulu di balik pohon. Ibrahim melihat luka Kyung-hu. Ia pun langsung mengambil obat dan perban untuk mengobati luka Kyung-hu. Setelah itu mereka kembali berlari lagi dengan kencang untuk keluar dari area sana. Lagi lagi mereka berhenti di tengah jalan karena suatu masalah. Kyung-hu berteriak kesakitan karena Ibrahim memegangi luka nya yang sakit.

Prajurit Korea mendengar suara teriakan Kyung-hu. Mereka semua langsung berlari ke arah suara Kyung-hu berasal. Akhirnya Ibrahim dan Kyung-hu menemukan prajurit tentara Korea. Beberapa prajurit tentara Korea wanita mendekati Kyung-hu dan membawa Kyung-hu menjauh dari sana. Sedangkan prajurit pria Korea masih berada di sana. Mereka mendekati Ibrahim sambil membawa alat-alat tajam. Ibrahim mundur perlahan-lahan saat melihat para prajurit itu mendekati dia dengan lirikan tajam dan dengan membawa barang tajam.

Mereka memukuli Ibrahim dengan menggunakan senjata. Ibrahim sangat berhati-hati berkelahi dengan mereka karena mereka semua seorang prajurit dan juga membawa barang tajam. Kyung-hu ingin menghampiri Ibrahim tapi ia gak bisa karena ia di tahan oleh para prajurit wanita.

Ibrahim berhasil mengalahkan para prajurit Korea. Ia pun berdiri sambil memandangi wajah Kyung-hu yang sedang sedih karena tidak bersama nya. Ibrahim tersenyum melihat Kyung-hu. Ia pun mengangkat tangannya dan mengacungkan jari jempol nya ke Kyung-hu supaya Kyung-hu terlihat bahagia.

Tiba-tiba saat ia sedang seperti itu, salah satu prajurit bangun dari jatuh nya. Ia pun mengambil alat pemukul bola kasti. Seketika prajurit itu langsung memukul Ibrahim dari belakang. Ibrahim langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri. Para prajurit yang jatuh berdiri. Salah satu prajurit menginjak tubuh Ibrahim. Kyung-hu mencoba untuk berlari ke sana tapi tetap saja ditahan teman nya. Para teman nya membawa Kyung-hu ke tempat peristirahatan nya para prajurit Korea.

Kyung-hu meneteskan air mata nya sambil berteriak memanggil nama Ibrahim. Ia benar-benar sangat sedih sekali karena tidak bisa menyelamatkan Ibrahim. Apa lagi yang membuat Ibrahim seperti itu karena ulah pasukan tentara Korea yang di pimpin oleh Letnan satu Kyung-hu.

avataravatar