1 I Have A Little Scorpion

Aku adalah seorang Gamer.

Aku memiliki enam teman sehobi di dalam timku yang bernama "Scorpion" yang temanku buat dan timku adalah tim yang cukup kompak saat bermain di Pertandingan-pertandingan E-sport ternama. Game yang timku sering mainkan adalah game bertema Tembak-tembakan.

Aku beserta timku juga tak jarang mendapat uang di perlombaan-perlombaan Game RPG yang kami ikuti dan uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tim Scorpion.

Setiap malam senin sampai kamis, kami "Tim Scorpion" selalu berkumpul di basemen kami untuk berlatih keras agar bisa menang di Perlombaan Game.

Aku bergabung dengan Tim Scorpion saat umurku 15 tahun. Sekarang umurku sudah 16 tahun. Waktu itu aku diundang bergabung karena Skill bermainku yang lumayan. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai bosan dengan keseharian dan timku sendiri.

Karena aku mulai berpikir bahwa, "Game itu digunakan untuk bersenang-senang bersama teman, bukan untuk hal seserius ini."

Sekarang, aku lebih memilih untuk lebih sering memainkan Game RPG yang lebih santai, seperti Game RPG Petualangan bertema Anime yang bernama "Isekai" yang dimana kita bisa bermain bersama teman untuk melawan dan mengalahkan Boss Game beserta pasukannya, bukan melawan player lain. Di game itu kita juga bisa Main sambil berteman akrab dan ngobrol santai tanpa harus berpikir cepat untuk mengalahkan lawan di game. Karena yang kita harus lawan bersama di game itu hanyalah komputer. Karena itu, aku meminta maaf kepada seluruh anggota timku dan memutuskan untuk mulai mengundurkan diri dari tim.

Sehabis keluar dari tim, kutinggalkan basemen Tim Scorpion itu sambil berharap timku tidak kecewa padaku. Saat sepulangnya aku dari Basemen, aku meminum teh yang ada di botol tasku sambil duduk dan menunggu bus datang di Halte bus.

Jarum jam jam tanganku sudah menunjukkan pukul 20:30. Saat ku menoleh ke kananku, tanpa kusadari, tiba-tiba saja ada seorang Gadis yang duduk di sampingku. Awalnya aku takut, tapi saat dia menoleh ke wajahku, aku seperti mengenalnya.

"Permisi... Mba... apa benar, mba adalah pemain E-sport terkenal itu yang namanya... Zessy kan?

"Kalo iya kenapa?"

"Waah! Mba adalah pemain idolaku! Perkenalkan, namaku Zero! dan mba?"

"Gausah terlalu formal. panggil saja aku Zessy. Salam kenal ya, Zero!"

"Ya!"

"Um... kalau kamu mengidolakan aku, berarti kamu itu gamer juga kan?"

"Yupp, kau benar!"

Seorang bernama Zessy itu tiba-tiba mendapat notifikasi dari "handphone"nya. lalu ia langsung berdiri cepat dan bergegas pergi seperti ada yang terjadi padanya.

"Um... Zessy boleh aku..."

"Oowh! Jadi disitu lokasinya!

Zero! Aku harus pergi."

"Eh!... Tunggu!"

"Bye Bye!"

"Padahal dia idolaku, tapi aku tidak sempat minta nomor teleponnya!"

Tampaknya aku baru saja melewatkan sesuatu yang merupakan kesempatan emas bagiku. Aku berharap bisa bertemu dengannya lagi. Tidak lama kemudian, aku melihat orang-orang berlarian ke arah Basemen yang baru kutinggalkan itu. aku bertanya ke salah satunya.

"Maaf, ini ada apa ya?"

"Ada banyak keributan disana! aku hanya penasaran dan ingin melihat."

Aku pun ikut berlari ke Basemen untuk melihat apa yang terjadi di tempat yang baru saja kutinggalkan itu. Saat aku sampai, terlihat banyak orang saling berkelahi. Tapi saat kuperhatikan lagi lebih dekat, mereka bukan sekedar berkelahi, melainkan bertahan dari orang-orang yang ingin menerkam mereka. Lalu orang-orang yang tergigit terkaman itu akan berubah seperti tidak sadarkan diri dan menerkam orang lainnya. orang-orang yang berusaha meredakan keributan itu juga terkena gigitan mereka.

"aku tahu ini, orang-orang itu adalah Zombie!"

"Aaagh! Tolong! Tolong...!"

Sudah banyak yang sudah menjadi zombie lebih cepat dari dugaanku. Aku pun bergegas untuk pergi. Tapi sayangnya semua jalan telah dipenuhi oleh para Zombie.

Tak lama kemudian, semua orang disini sudah terterkam oleh zombie-zombie itu lalu menjadi zombie seperti yang lainya dan Hanya tersisa aku seorang. Sungguh, ini lebih cepat dari dugaanku.

Aku mencari cara untuk lolos, tapi alhasil tidak ada yang berhasil. Tak lama, Zombie-zombie itu pun mulai mengerumuniku dan menggigit tubuhku. Tubuhku terjatuh dan aku hanya bisa pasrah pada keadaan sambil memejamkan mataku. Awalnya aku mengira aku akan ikut menjadi zombie. Tapi saat kubuka mataku, aku melihat semua zombie termasuk yang mengerumuniku tiba-tiba mati.

Saat di tengah kebingungan mengerumuni kepalaku, aku melihat seorang gadis yang sedang melihatku sambil memegang senapan. Ternyata harapanku terkabul, aku bertemu dengan gadis bernama Zessy itu lagi.

"Zero? Sedang apa kau disini?"

"Zessy! Terimakasih telah menyelamatkan nyawaku!"

"Menyelamatkanmu? Aku saja baru datang karena mendengar banyak yang meminta tolong di tempat ini."

"Eh? Lalu siapa yang membunuh para zombie ini?"

"Entahlah, aku tidak melihat orang yang selamat selain kau disini. Sekitar 120 zombie ini tidak mungkin membunuh dirinya sendiri. Itu berarti kau yang membunuh semua zombie di tempat ini!"

"Aku yang membunuh para zombie ini?!"

"Ya, mungkin saja! Aku pun masih heran denganmu, kau memiliki banyak luka bekas gigitan zombie di tubuhmu, tapi kenapa justru kau tidak menjadi zombie?"

Tak lama kemudian, munculah para zombie yang lebih banyak jumlahnya dan mereka mengepung kami. Tapi justru gadis bernama Zessy itu terlihat tidak panik sedikit pun dan malah tersenyum sambil menyiapkan senapannya, seperti hal yang sangat menyenangkan akan datang padanya.

Pada Perang dunia ke 2, di dalam Laboratorium Pemerintah, muncul mahkluk mematikan buatan manusia yang siap berperang di barisan tempur paling depan yang kini tidak banyak diketahui oleh dunia keberadaannya. yaitu Keturunan Xhan. Mahkluk bernama Xhan ini dulunya adalah manusia biasa yang akhirnya "dirakit" menjadi mahkluk berbahaya oleh orang-orang di dalam Laboratorium itu dan dijadikan senjata untuk kepentingan perang pada saat itu. Bahayanya Xhan ini terletak pada bakat yang mereka miliki. seperti bakat Xhan pertama yaitu Penembak Jitu dan Assassin Handal, mereka bisa menggunakan kecerdasan mereka untuk menembak dengan senapan atau memotong dengan katana ke target dengan kemungkinan kecil meleset. Dan salah satu Xhan lainnya yang bisa mengeluarkan ekor beracun layaknya ekor Scorpion(Kalajengking).

Saking berbahayanya mereka, Para Pemburu seperti "Mafia Elite" sampai jarang nyawanya selamat saat berurusan dengan Xhan. Para pemburu seperti Mafia Elite, ingin memburu mereka untuk diperjualbelikan di pasar gelap salah satu bagian anggota tubuhnya yang menjadi sumber Bakat Xhan. seperti, mereka ingin menjual mata Xhan pertama yang warna matanya bisa menyala dan salah satu Xhan lain yang memiliki ekor beracun uniknya.

Kini atau pada tepatnya di tahun 2019, entah penyebab pastinya,

Suatu sore,

avataravatar