9 Hate really (9)

Enjoy it readers.

Vote dan komen jangan pelit ya

Makasih

"Hah aku akan berendam dan mendengarkan musik, lalu langsung tidur. Hoam lelahnya"

Hyukjae baru saja turun dari mobil Lamborghini abu abu Venenon nya, jam sudah berada di angka tujuh malam, dia mendesah lelah karena hari ini sejak pagi meeting beruntun di kantor tadi benar benar menguras habis hampir seluruh tenaganya.

Di tambah lagi karena ada masalah pengiriman yang terlambat di dept store jewelery cabang Jeju, membuat Hyukjae selalu marah marah seharian ini ke manager Yo dan sekertarisnya karena kerja mereka yang lambat.

"Hyung! Parkirkan mobilku ya. besok jangan bangunkan aku sebelum jam Delapan...hoam aku ngantuk"

"Nde tuan muda"

Hyukjae langsung berjalan naik ke undakan tangga di lantai dua, dimana letak kamar nya dan juga ruang makan sekaligus dapur pribadinya berada. Di lantai dua juga ada kolam renang mini dan ruang gym yang nyaman untuk Hyukjae gunakan.

Rumah Hyukjae itu memiliki tiga lantai dengan enam kamar utama lengkap dengan toilet di masing masing di setiap kamar, rumah yang cukup bagus dengan fasilitas lengkap dengan Tiga lantai nya.

Hyukjae membangun rumah itu sekitar tiga tahun lalu sejak dia mulai mengelola penuh operasional perusahaan, dan menjadi CEO.

Tujuan nya agar Hyukjae bisa hidup mandiri sekaligus menghindari ceramah dari sang ayah yang membuat telinga nya panas jika dia tetap tinggal di Mansion keluarga Lee.

Seharusnya memang hidup Hyukjae sudah sempurna, memiliki rumah mewah, punya banyak mobil, tabungan yang juga banyak, bahkan juga pekerjaan yang  mapan, dia hanya tinggal mencari istri saja, Itu menurut Lee Hana soal hidup anaknya.

kamar Hyukjae berada di lantai dua, dekat dengan kolam renang, dan balkon kecil yang nyaman, ada juga ruang duduk dengan sofa abu abu mewah, dan ruang makan pribadi nya, lalu lantai tiga menjadi ruang kerja nya sekaligus studio musik, dan ruang dance pribadi yang selalu di bersihkan Seo Harin setiap seminggu sekali saat dia kesini. Di lantai tiga Juga ada halaman luas dengan taman rooftop yang ada di rumah itu.

Lantai basement dari rumah Hyukjae adalah tempat parkir mobil sekaligus ruang tamu utama, ruang makan, dapur, beberapa kamar tamu dan ruangan meeting yang sering di gunakan Hyukjae menerima tamu bisnisnya di rumah.

Dengan bersungut dan melepas ikatan dasinya pria itu langsung membuka pintu kaca setelah memasukkan akses pasword dan langsung duduk dengan kasar di sofa abu abu dalam ruang keluarga, dia menghela nafas lelah.

"Hah aku ingin minum susu moodbosterku" Hyukjae berdiri dari sofa tadi, berjalan ke kulkas besar di ujung ruangan, mencari susu strawberry nya dan langsung menghabiskan sekotak minunan pereda lelah itu.

Setelah mendapat energinya lagi, dia segera masuk ke kamarnya tak jauh dari ruang duduk tadi melepasi jas dan kemejanya bertelanjang dada, lalu meletakkan semua barang nya di meja nakas. Ponsel dan dompetnya.

Dia membuka pintu kaca kamar dan menghirup udara malam yang segar dari balkon kamar, lalu Hyukjae kembali masuk dan berbaring di ranjang, dan menekan interkom di meja nakas.

"Ahjumma Jung!"

"Selamat malam tuan muda, apa anda sudah di kamar?"

"Hm...aku sudah pulang. hoam~...Ahjumma, apa kau sudah masak makan malam untukku? Aku mau makan bibimbhap malam ini"

"Nde tentu tuan muda, akan saya siapkan bibimbhap nya. Apa di bawa ke ruang makan atas saja makan malam nya?"

"Anni, aku akan turun setelah mandi. Siapkan saja di ruang makan bawah"

"Nde tuan muda. Baiklah"

Hyukjae menyambar batrobe di ruang ganti dan masuk ke toilet dengan pintu kaca setelah melepasi semua atribut di tubuh nya.

Selama setengah jam Hyukjae menghabiskan waktunya untuk bersih bersih tubuh, berendam lalu segera berganti pakaian kaos piyama putih rumahan, dan turun ke lantai bawah rumahnya dengan lift kecil.

Dengan penampilan yang sudah segar dan santai Hyukjae segera masuk ke ruang makan, duduk di kursi dengan antusias melihati menu makan malam. Ada telur gulung, sosis goreng keju, dan beberapa tusuk Dakochi juga sup asparagus, semua makanan kesukaan Hyukjae yang pasti sudah di siapkan pelayan nya.

"Ahjumma! Lho mana bibimbhap pesanan ku?"

"Iya tuan muda akan segera saya bawakan kesini, maaf, saya tadi masih di dapur belakang"

"Mana juga kopiku hm? Aigoo kenapa belum ada di sini juga"

"Nde sebentar saya buatkan dulu tuan muda"

Hyukjae mendengus sebal lalu melahap telur gulung dan dakochi itu, enak dan rasanya sepertinya lebih enak dari masakan ahjumma biasanya.

Seseorang baru saja masuk membawa semangkuk makanan berisi bibimbhap buatan nya, lalu Hyukjae yang reflek menoleh mengira itu pelayan Seo Hanrin yang masuk, namun dia langsung melotot kaget.

"Kau?!"

Hyukjae reflek berdiri dari kursi menunjuk wajah Park Nara yang juga kaget kenapa bisa ada pria kejam itu di rumah ini.

"Yak.....kenapa kau bisa ada di rumahku?!"

"Ini rumahmu?"

Nara bertanya bingung seperti orang linglung, dia juga tak kalah shok kenapa bisa bertemu Lee Hyukjae lagi, bukankah kemarin pegawai dari Lee Hana itu bilang jika Nara akan menjadi pelayan di rumah keponakan nya bernama Lee Taeyong, kenapa ini jadi rumah nya Lee Hyukjae.

"Yakk....jawab aku tolol!! Kenapa kau bisa ada di rumah ku?"

Nara masih menunduk ketakutan meremas tangan nya, dia di bentaki Hyukjae lagi dengan keras.

"Oh shit!! Kau membuatku ingin membunuh orang!"

"Tuan muda, maaf dia datang tadi pagi. Kata nyonya besar dia akan bekerja di sini menggantikan saya"

"Apa katamu!? Kenapa menggantikan mu?"

"Saya akan kerja di mansion lagi mulai besok, karena bibi Kim Seohan akan bekerja di rumah tuan muda Sungmin"

"Mwo?! Argh Eomma benar benar!??!"

Hyukjae memekik kaget lagi, dia langsung mencari ponsel merogoh kantong celananya, setelah yakin pasti ini ulah ibunya. Apa apaan ini, kenapa ibunya seenaknya mengganti pelayan tanpa persetujuan Hyukjae dulu.

"Halo~eomma!!"

"Jangan berteriak teriak begitu, telinga eommamu ini tidak tuli"

Hyukjae menghela nafas lelah lalu memijit dahinya, dan berusaha bicara dengan pelan dan lembut pada ibunya.

"Kenapa menelpon eomma?"

"Eomma~ kenapa dia bisa ada di sini?!"

"Nuguya?"

Lee Hana hanya menanggapi santai, sampai Hyukjae melotot pada Nara yang masih ketakutan berdiri di dekat nya.

"Pelacur sialan itu~ Ahk anni maksudku, pelayan yang sudah aku pecat kemarin itu, kenapa dia bisa di sini?" Hyukjae meremas ponselnya, karena ibunya malah terkekeh dengan santai di seberang.

"Dia itu pegawai eomma, jadi yang bisa memecat Nara hanya Eomma, sudah tak usah protes. Lagi pula ahjumma Jung akan pindah kesini mulai besok"

"Eomma...."

Hyukjae memekik masih merajuk dan menghentak hentakkan kedua kaki gemas menendangi kursi, dia juga menggeleng geleng dan menggoyang goyang bahunya dengan kesal, sikap kekanakan tuan muda nya ini membuat ahjumma ingin tertawa.

"Eomma tega sekali sih?! Aku kan hanya cocok di layani ahjumma Jung saja!"

"Jangan seperti anak kecil! Kau kan tahu di mansion sini kekurangan tenaga pelayan. Hyung dan noona mu akan punya bayi jadi ahjumma Kim akan pindah kesana"

"Eomma! Argh bawa pelayan lain saja kesini! Jangan pelacur ini...ahk maksudku~"

"Dia itu namanya Park Nara bukan pelacur!"

Lee Hana memarahi anaknya, sampai Hyukjae makin ngambek merengut, dan nyaris mencak mencak frustasi.

"Eomma, pokoknya aku tak mau tahu, bawa pergi pelayan sialan ini dari rumahku sekarang!!!"

"Lee Hyukjae! Jika kau tak mau menurut pada ibumu, jangan jadi anakku lagi. Apa kau jelas?!"

"Eomma~"

Hyukjae tak bisa membantah lagi, dia nyaris menangis jika ibunya sudah mengancam seperti ini, dan membuat pria tampan itu terpaksa mengangguk meski masih ngambek.

"Nde....arraseo"

"Mulai sekarang panggil Nara dengan benar. Awas saja jika kau berani mengusirnya lagi"

"Ndeeeee eomma"

"Besok sore sopir Song akan menjemput ahjumma Jung, jadi biar dia mengajari Nara apa saja tugasnya di sana sebelum ahjumma pindah kesini"

"Ndeee..."

"Ingat jadilah anak baik, eomma akan sangat marah kalau kau sampai jadi majikan yang kejam!"

"Ndeee.....ndeeee"

"Jangan lupa bersikaplah baik pada Nara, arra putraku sayang"

"Ndeeeee"

"Oke...jalja adeul sayang.....sampai jumpa"

"Ndeeeeee eommaaa jalja"

Hyukjae menelungkup wajah di meja, meremasi rambutnya dengan wajah frustasi.

"Hah hidupku akan seperti di neraka mulai sekarang....gara gara eommaku yang kejam argh....."

Ahjumma Jung menahan tawanya, dia tahu kenapa tuan muda nya merajuk seperti itu, tadi pagi Lee Hana sudah cerita semuanya saat membawa Nara kesini, bahkan ahjumma ikut bohong pada Nara jika ini rumah keponakan nyonya Lee.

*

*

Sore ini setelah Ahjumma Jung di bawa pergi oleh sopir kiriman ibunya, lalu Hyukjae di buat gemas lagi dengan isi pesan dari ibunya di LINE yang nyaris membuat tanduknya akan keluar semua, ah dia sudah mirip si setan Cho Kyuhyun saat ini.

jadilah anak baik, ingat eomma akan selalu mengawasimu hm~ Hanrin tetap akan datang ke rumahmu seminggu sekali untuk bersih bersih seperti biasa, tapi Nara dan Ahjussi Seok akan terus berada di rumahmu sepanjang hari, perlakukan para pegawai dengan baik Hyuk-ie jangan mempermalukan eomma. Arrasseo anakku.

Hyukjae melempar ponselnya ke kasur, dia mencak mencak dengan yakin di rumah ini hidupnya takkan tenang lagi mulai hari ini, masih dengan bersungut Hyukjae berjalan menuju tangga ke lantai tiga, lebih baik dia berada di studio musiknya menyibukkan diri sampai malam, daripada memikirkan si pelayan bodoh yang merusak hidupnya.

Di lantai atas pria itu berbalik menuju halaman belakang, tiba-tiba berubah pikiran jika sore begini lebih baik menghirup udara segar, dan duduk dengan santai di kursi kayu.

"Hah makhluk menyebalkan itu lagi?"

Hyukjae memicingkan mata mono nya kesal, kenapa si pelayan satu itu selalu ada saja di depan matanya setiap dia berusaha menenangkan diri, bahkan Park Nara yang belum menyadari ada Hyukjae juga di taman lantai atas itu masih sibuk mengangkat korden, jemuran sprei dan beberapa alas kain taplak meja yang sudah kering.

"Hah kau merusak pemandangan saja! Kenapa sih ikutan ada di sini?!" Nara berbalik kaget, lalu mengusap dadanya dan kembali sibuk memasukkan semua cucian kering kedalam bak plastik di dekatnya.

"Saya mengangkat jemuran"

"Kalau sudah selesai kerjaanmu pergi sana! Aku ingin sendirian di sini!"

"Nde, baik tuan muda"

"Cih...."

Hyukjae memajukan bibirnya kesal, dia menggerutu pelan tanpa suara terlihat menggemaskan karena ekspresi nya malah terlihat konyol.

"Hey...kenapa kau tak memakai seragam pelayan hah?! Bekerja di sini itu harus pakai seragam"

"Nyonya besar bilang saya tak perlu memakai seragam pelayan disini"

"Hah dasar eomma, selalu seenaknya. mentang mentang dia ibuku" Hyukjae menggerutu lagi sembari memijit dahinya, mengusir Nara dengan gerakan tangan dan gadis itu langsung cepat cepat pergi membawa bak cucian tadi.

"Aigoo jadi pria ketus sekali? Ckck~ dendam apa sih dia padaku?"

Nara geleng geleng lalu membawa semua cucian itu ke lantai bawah untuk dia setrika sebelum waktunya memasak makan malam.

*

*

Sudah seminggu Nara menjadi pelayan di sini, Hyukjae baru tahu jika pelayan itu akan pulang setiap jam sembilan malam, lalu datang lagi ke rumah Hyukjae setiap pukul tujuh pagi menyiapkan sarapan majikannya dan melakukan semua tugasnya.

"Kyu-a kau sudah melakukan tugas yang aku berikan kan? Mana laporan nya kok kau diam diam saja!?"

Hyukjae menelepon adik sepupunya itu, sudah dua bulan lebih, tapi janji Kyuhyun yang katanya akan membuat kapok pelacur bernama Kim Sunhee itu malah tak ada kabar nya sama sekali.

"Aigoo hyung aku sudah mencarinya bolak balik ke club malam, tapi banyak yang memberi info jika dia tak disana lagi, bagaimana ini?"

"Hah dasar tolol!! Pokoknya cari dia sampai ketemu, awas saja jika sampai kau gagal"

"Nde aku tahu....."

"Ck aku tutup dulu teleponnya"

Hyukjae mematikan gemas sambungan itu, dia memajukan bibirnya ketika melihat Nara mendekat lalu menghidangkan nasi goreng Kimchi makan malam majikan nya.

"Ini nasi goreng pesanan nya tuan muda, saya akan buatkan kopinya dulu"

"Nde...sana pergi!"

Hyukjae mengibaskan tangan nya, moodnya selalu buruk jika melihat pelayan bodoh si mantan pelacur itu mondar mandir di depan nya, selalu mengingatkan Hyukjae pada dendamnya ke Kim Sunhee yang sampai sekarang bisa hidup senang setelah hampir membuatnya jadi pria mandul.

"Ckck~ dia bodoh tapi masakan nasi goreng nya enak"

Hyukjae hampir melahap habis makanan di piring itu, jujur saja masakan pelayan itu memang enak, kerja nya juga cekatan, semua pekerjaan rumah yang biasanya di kerjakan ahjumma Jung juga bisa Park Nara kerjakan. Jadi Hyukjae tak bisa mencari alasan memarahi pelayan nya ini.

"Tuan muda maaf saya mohon ijin pulang sekarang, tadi adik saya menelepon"

Nara berpamitan dengan ragu, tanpa sadar Hyukjae melihat jam dinding dan ini masih jam tujuh malam.

"Jam kerja mu kan belum selesai, andwe enak saja! Kau baru boleh pulang jam sembilan malam seperti biasa!"

"Kali ini saja saya mohon, adik saya sakit. Saya harus membawanya ke dokter sekarang" Hyukjae menoleh gerah, ekspresi memelas dari gadis itu mengingatkan Hyukjae saat mereka berada di club malam dulu.

"Nhh....yasudah pergi sana! Hah dasar merepotkan"

"Jadi saya boleh pulang sekarang?"

Nara hampir menangis karena senang, dia membungkuk pada Hyukjae berkali kali dan bersiap mengambil jaket tebalnya.

"Sana pergi, awas jika kau ijin-ijin lagi!"

"Nde gamsahmanida, anda tinggalkan saja piring nya di meja, besok saya bereskan, saya permisi tuan muda"

Hyukjae hanya mengangguk malas lalu menyesap kopi espresso nya yang baru di hidangkan Nara tadi dimeja, rasanya enak sesuai seleranya, bahkan gadis itu paham sekali apa saja makanan kesukaan Lee Hyukjae, sampai selera kopinya sekalipun.

*

*

*

"Yak..Park Nara apa apaan kau ini hah?! Kolam renang nya ini?!"

Hyukjae meneriaki Nara dan melotot kesal begitu melihat banyak air tergenang di lantai ubin area kolam renang yang berada di dekat kamarnya, pagi ini Hyukjae ke tempat ini untuk jogging dan gym sudah mengenakan pakaian olahraga lengkap.

Namun dia malah melihat area kolam renang lantainya basah dan kotor, juga menemukan pelayan bodohnya ini malah basah kuyup seperti habis tercebur ke dalam kolam.

"Saya tidak sengaja....sssh~ tadi saya jatuh ke kolam....waktu mengepel lantai ini...ahk airnya dingin"

"Haish tolol!!! Kau itu mengepel lantai apa berenang hah?! Dasar Pelayan bodoh!!"

Hyukjae kesal dan memarahi gadis itu lagi, dia memejamkan mata melihat penampilan berantakan si pelayan, kaos putih yang dikenakan Nara memang cukup ketat dan tipis sampai membuat BRA hitam dan kulit tubuh dalamnya terlihat jelas, bahkan lekuk tubuh ramping nya tercetak jelas mampu menggoda nafsu pria manapun.

"Yak apa yang kau lakukan lagi argh!?"

Hyukjae berujar frustasi memalingkan wajah, bisa gawat jika kejantanan nya bangun karena ulah Park Nara, mood paginya langsung hancur karena pelayan bodoh ini.

"Anu....ahk saya mau mengepel airnya ini dulu"

"Argh tidak usah! Sana pergi cepat kau ganti baju dulu!"

"Nde...ba...baik tuan muda....maafkan saya"

Nara yang di bentak sekeras itu nyalinya langsung ciut dan terbirit birit pergi berlari ke tangga meninggalkan kain pel dan bak air tadi.

"Argh dasar!! Dia membersihkan atau membuat rumahku banjir hah?! Aigoo lantainya jadi kotor semua"

Hyukjae geleng geleng dan mendengus frustasi memarahi pusat tubuhnya yang benar benar bandel kali ini. Bangun saat di tuan tak ingin.

"Argh jebal, aku mohon kali ini saja" Pria itu mengacak acak rambut coklatnya, dia bisa batal gym jika tubuhnya kepanasan begini karena ulah pelayan bodoh itu.

*

*

*

Tbc.....

Kocak nya dan ribut nya mereka 🙌😂😂😂😂😂 gemesin 😂😂😂

Hyukjae ngamuk ekspresinya begimana???? Hahaha malah imut kale 😕😊😊

avataravatar