7 Kesempatan Kedua

"Apa? Kau bisa mendengarnya? Tunggu! kesempatan?"

"Ya, saat itu kau terbangun dengan kesadaran penuh. Alasannya, karena kau sudah melakukan satu kebaikan pertama dalam setahun, yaitu menyelamatkan anak kecil yang hampir tertabrak mobil."

Jadi saat itu aku bisa bangkit dari kematian karena satu kebaikan yang hanya aku lakukan sekali dalam setahun?

"Lalu kebaikan-kebaikan lain mengapa tidak dihitung?" tanyaku mulai protes.

"Nah, kebaikanmu tahun lalu sudah disimpan sebagai bekalmu untuk tahap penghakiman."

"Tapi aku tak mau mati, aku ingin kembali hidup dan memperbaiki semuanya!" teriakku entah pada siapa.

"Jadi maumu bagaimana?"

"Tolong, beri aku satu kesempatan lagi."

"Kan sudah."

"Kalau begitu kesempatan kedua, bisa kan?"

Aku sedikit cemas ketika suara itu tidak lagi terdengar. "Hey, kau masih ada di sana? Aku mohon, masih banyak hal yang harus kuselesaikan di bumi!"

Tak lama, suara berdeham tersiar. Makhluk itu menunjukkan sosoknya yang terlihat seperti siluet putih saja.

Aku memicingkan mata, terlalu menyilaukan untukku yang hanya memiliki dua mata ini. Tiba-tiba sosok itu sudah ada tepat di depanku sekarang.

"Kau serius mau kembali ke sana? Kelakuan baikmu di masa lulu lumayan banyak loh." Nada bicaranya berubah, seperti seseorang yang sedang memohon padaku untuk pasrah saja menerima takdir.

"Tekadku sudah bulat, aku ingin kembali untuk hidup yang lebih baik," ucapku lagi menekankan kata-kata terakhir sebagai alasannya.

Kulihat siluet itu menjauh dan sedetik kemudian berbicara lagi, "Baiklah, karena ini murni dari kemauanmu sendiri. Akan kukabulkan. Tetapi, kau harus menyelesaikan semua persyaratan agar bisa 'Bangkit Kembali dari Kematian'. Caranya akan kuberitahu nanti setelah kau berada di sana. Jadi jangan lupa untuk menyelesaikannya tanpa terkecuali."

"Ada syaratnya? Bagaimana jika aku tak sanggup mengerjakannya?"

"Tentu saja kau akan mati, untuk yang ketiga kalinya."

Aku tertegun beberapa saat, karena pada dasarnya aku memang sudah mati. Jadi tak ada salahnya aku mencoba lagi, kan? "Oke, tidak masalah. Setidaknya aku bisa kembali walau hanya sementara," kataku menyetujui.

"Bagus, semoga kau tidak kesulitan di sana. Karena akan ada imbalan yang sepadan jika kau berhasil menyelesaikan persyaratannya sebelum tanggal 24 Desember."

Siluet putih menghilang begitu saja setelah menuntaskan kalimatnya. Tubuhku yang awalnya terasa ringan, kini sangat berat. Kelap-kelip yang menyilaukan perlahan membalutku dari pangkal kaki sampai ke kepala. Semakin lama jumlahnya kian banyak dan membutakan mata. Alhasil, tubuhku terbungkus seluruhnya oleh cahaya putih. Setelahnya, penglihatanku redup dan gelap seketika.

***

Mataku membeliak dengan napas yang tersengal-sengal, menghirup dengan rakus oksigen yang ada disekitarku saat ini. Aku kembali terbangun dengan ingatan yang sempurna. Tanpa ada yang terlupakan secuilpun.

Ketika mencoba duduk, jendela sistem tiba-tiba muncul tepat dihadapanku.

—————

PROFIL PEMAIN

Level (2/50)

Nama: Rio Joevan Yuliandri

Umur: 20 Tahun

Gender: Laki-laki

Hubungan: Berpacaran

Kepopuleran: 10%

Pendapatan

-Poin:

-Koin:

KELUAR -|- DETAIL PROFIL

—————

"Ini, apa?" tanyaku dengan alis yang berkerut.

Kutoleh kiri dan kanan, tidak ada siapapun. Tapi aku sangat mengenali kamar kost ini, tempat terakhirku beristirahat sebelum mati tertabrak mobil.

Ah, bahkan aku masih ingat rasa sakitnya, begitu cepat sehingga aku tak bisa berbuat banyak.

"Tapi ... kepopuleranku cuma sepuluh persen? Apa-apaan!" protesku sambil mengibaskan jendela sistem agar hilang dari hadapanku, namun sayangnya tak ada perubahan sama sekali.

Aku kembali menatap jendela tersebut dan mencoba untuk meng-klik ikon 'Detail Profil'. Dan lagi-lagi aku dibodohi, jariku menembusnya.

'Sebenarnya aku yang bodoh atau persegi transparan ini yang sedang mengerjai?' pikirku menggerutu dalam hati. Sambil sesekali meliriknya.

"Detail Profil," ucapku ragu-ragu.

Mendadak jendela sistem itu menjadi lebih panjang dan semua data pribadiku tercantum di sana.

—————

DETAIL PROFIL

Nama: Rio Joevan Yuliandri

Umur: 20 Tahun

Gender: Laki-laki

Hubungan: Berpacaran

Kepopuleran: 10%

Pendapatan

-Poin:

-Koin:

Keluarga:

Orang Tua 100% (2/2)

Pacar:

Juliana Adiyaksa 10% (1/5) *opsional

Mantan Pacar:

Christina Agustin 10% (1/5) *opsional

Sahabat:

Joan Adiyaksa 10% (1/5)

Teman:

10% (10/100)

KELUAR -|- KEMBALI

Catatan: Daftar profil akan bertambah jika persenan kepopuleran dan level Anda telah ditingkatkan.

—————

Aku menyipitkan mata, mulai curiga dengan apa yang akan muncul setelah aku menutup jendela sistem ini. Tiba-tiba profil tertutup begitu saja, diganti oleh jendela sistem yang lain.

—————

PESAN-PESAN

Satu {pesan} dari -sistem- belum dibaca.

—————

"Sistem? Apa mungkin syarat yang dimaksud adalah ini?"

Belum selesai aku mencerna kehadiran panel yang sering ada dalam game ini. Satu jendela sistem malah menyembul dari kananku, melayang-layang di depan mata.

[Peringatan: Tugas Harian harus segera diselesaikan agar Anda tidak perlu menerima -hukuman-.]

"Apalagi ini? Tugas harian?" tanyaku semakin tak mengerti apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Sebelum otakku penuh dengan banyaknya pertanyaan, aku membuka panel 'pesan-pesan' terlebih dahulu.

[Selamat, Rio! Anda sudah bergabung dalam permainan 'Bangkit dari Kematian'. Hanya orang-orang beruntung dan memiliki banyak kelakuan baik yang bisa mendapatkan kesempatan langka seperti ini.]

[Selama 24 hari Anda harus mengerjakan Tugas Harian yang akan diperbaharui setiap 24 jam sekali.]

[Jika Tugas Harian tidak selesai, maka Anda akan diberi hukuman sesuai tugas yang belum Anda kerjakan.]

Aku berkedip tak percaya setelah membaca semua paragraf yang muncul bergantian.

[Peringatan: Jangan lupa untuk menyelesaikan Misi Wajib Pemain. Karena MWP adalah syarat untuk Anda supaya bisa terus bermain dan mendapatkan hadiah spesial dari sistem setelah Anda menyelesaikannya.]

"Artinya, mau itu MWP atau Tugas Harian semuanya sangat penting dalam permainan ini," tuturku menyimpulkan dan langsung membuka jendela sistem selanjutnya.

—————

TUGAS HARIAN

Batas Waktu: Diperbaharui setiap 24 jam sekali.

Tersenyum (0/1)

Memberi Salam (0/1)

Membantu Orang Tua (0/1)

Membantu Anak-anak (0/1)

—————

MISI WAJIB PEMAIN

Batas Waktu: 24 Hari (1 Desember - 24 Desember)

Buat Pacarmu Nyaman (0/24)

Buat Teman dan Sahabatmu Senang (0/10)

Buat Ibu dan Ayah Bangga (0/1)

Buat Mantanmu Menyesal (0/5)

—————

"Seumur-umur aku bermain game, baru pertama kalinya, misi dan tugas bisa seaneh ini."

Kurebahkan tubuh ke kasur, sambil melirik jam dinding. Ternyata sudah lewat satu jam. Yang berarti Juliana sudah ada di depan pintu sekarang.

"Kak Rio! ...."

Nah kan betul. Bergegas aku melangkah ke pintu. Membukanya dan langsung tersenyum senang sebelum Juliana bertanya. "Wah, sayang. Kamu baik banget. Makasih loh, kotak sarapan dan makan siangnya aku ambil ya. Lagi laper nih!"

Juliana berkedip tak percaya, melihat kekasihnya begitu semangat pagi ini. Namun pada akhirnya dia tersenyum dan ikut masuk bersamaku ke dalam kamar kost. "Aku pengen liat kakak makan boleh ya?"

"Boleh!" seruku sambil tersenyum sangat lebar. Sebab bukan karena Juliana saja aku begini. Panel pemberitahuan yang tiba-tiba muncul itu juga berperan penting atas meningkatnya suasana hatiku saat ini.

[Tugas Harian 'Tersenyum' telah Anda selesaikan.]

[1Poin telah ditambahkan.]

[10Exp telah ditambahkan.]

avataravatar
Next chapter