webnovel

"Lucy"

"kamu kan Lucy?! kenapa kamu nelpon aku malam malam??" (Zainy)

"hehehe kok kamu gitu sih... aku kan kangen sama kamu~" (Lucy)

"yaudah terserah kamu aja.Terus kenapa kamu nelpon aku??" (Zainy)

" hmm... apa ya tadi?? oh iya aku mau ngabarin kamu kalau besok aku akan datang~ jadi tolong jemput aku ya sayangku~" (Lucy)

"apa?! besok kamu mau datang ke sini??!! dalam hati 'aduh... gimana ini,si Vino tinggal disini aja udah ngerepotin apalagi si Lucy, makin ribet nanti.'(Zainy)

"iya besok aku mau datang jadi jangan telat jemput ya~" (Lucy)

"eh ta- *panggilan berakhir* uhh.. gimana ini *gumam* (Zainy)

saat itu kepalaku sakit karena memikirkan si Lucy yang akan tinggal disini,bisa-bisa dia ngamuk liat Vino ugh.. aku harus jelaskan pada Lucy dulu baru kenalin dia sama si Vino,saat aku sedang memikirkan cara agar Lucy tidak mengamuk tiba tiba ada suara barang jatuh dari arah gudang.Dan saat itu juga aku sadar kalau Vino gak ada di dekat aku,mungkin Vino ada di gudang pikir ku dan ternyata memang benar si Vino ada di gudang.

"kenapa kamu di sini??" (Zainy)

"emm... tadi aku mau ke kamar mandi tapi aku nyasar ke gudang kak.. maaf kak..đŸ˜« (Vino)

"hhh.. yasudah lah ayo kita keluar." (Zainy)

setelah aku dan Vino keluar dari gudang aku langsung menunjukkan kamar tidur nya Vino dan langsung menuju kamar ku untuk tidur.

#Skip# *paginya*

"uhh.. sudah jam berapa ini?" *melihat jam*

"hmm... baru jam 05 : 45, hari ini aku gak ada kelas pagi jadi ngapain ya?? oh iya! aku hampir lupa kalau hari ini Lucy akan datang."

"harus cepat cepat nih pesawat nya landing jam enam."

aku pun langsung bangun dan mandi secepat mungkin agar tidak telat soalnya bandara nya jauh dari sini.saat aku turun dari tangga aku mencium aroma makan kesukaanku yaitu "Nasi goreng" tapi setelah aku pikir-pikir kan gak ada pelayan yg datang jam segini,aku penasaran jadi aku diam diam melihat siapa yg memasak nasi goreng

"eh? Vino kamu yang masak nasi goreng ini??" (Zainy)

"ehehe iya kak,ayo kak sini sarapan sama-sama,aku udah siapkan punya kakak" (Vino)

"oh makasih ya,rupanya kamu bisa masak ya." *sambil makan* (Zainy)

"hehehe iya kak,aku diajarin ibuku untuk masak supaya mandiri." (Vino)

"hmm gitu rupanya,pantesan aja rasanya enak sekali" *sambil tersenyum* (Zainy)

"deg!! dalam hati 'kenapa sih hati aku suka berdebar kalau liat kak Zainy? kayaknya aku suka deh sama kak Zainy tapi kan kak Ziany laki laki, masa aku udah jadi homo sih.. gak!. gak mungkin aku suka kak Zainy,mungkin ini cuma rasa kagum aku aja terhadap kak Zainy. ya mungkin ini cuma rasa kagum' " *gelisah* (Vino)

"sudah jam berapa ya ini? *melihat hp* hah?! sudah jam 06 : 27 bisa terlambat ni aku kalau tidak bergegas!" (Zainy)

"eh kakak mau kemana? inikan masih terlalu pagi kak ke kelas." *bingung* (Vino)

"aku ada urusan penting,tolong kunci rumah ya kalau kamu mau keluar." *sambil menyalakan motor* (Zainy)

"emm iya kak... *sambil melihat Zainy sampai tidak terlihat lagi* (Vino)

#Skip# di bandara

saat aku tiba di sana aku langsung menelpon Lucy untuk menanyakan keberadaan nya dimana,tapi saat aku sedang menelepon nya ada perempuan yang menanyakan kan nomor teleponku

"ah.. maaf tapi aku tidak bisa memberikannya." (Zainy)

"ahh.. apakah kamu punya pacar?" (Cewek)

"uhh.. kalau pacar.. " (Zainy )

saat aku ingin mengatakan kalau aku tidak punya pacar ada seseorang yang merangkul ku dari belakan dan orang itu bilang kalau dia adalah....

bersambung...

Next chapter