1 Benda Luar Angkasa

⚠️Breaking News⚠️

Seoul, Korea Selatan 10PM terjadi ledakan yang sangat dahsyat di Dream Forest, penyebab terjadinya ledakan sangat misterius karna pasalnya dalam hutan itu tidak ada pabrik apapun yang bisa menimbulkan ledakan. Disini kami sudah bersama ketua Dinas Perhutanan setempat untuk membahas soal ledakan misterius ini.

"selamat pagi tuan, bagaimana penjelasan atas semua ini?"

"untuk penyebab kami masih menelusurinya tapi disini dapat kita lihat ada lubang yang sangat besar serta adanya lempengan besi tapi besi ini sangat misterius seperti tidak buatan bumi"

"apakah ini ada sangkut pautnya dengan makhluk asing?"

"kami belum dapat memastikannya dan kami yakin ini semua ada penjelasan yang jelas"

"baiklah terimakasih atas tanggapannya tuan"

Demikian Breaking News hari ini untuk lebih lanjutnya bisa anda saksikan pukul 12 siang

"berarti ada kemungkinan makhluk luar angkasa itu ada?" ucap seorang gadis sembari mamakan camilannya.

"apa yang kau bicarakan itu Park Young-il?" tanya seorang yeoja yang sedang memasak.

"eonnie (kakak) ... Eonnie kau tau? Makhluk luar angkasa yang aku baca dibuku cerita itu nyata" ucap Young sembari berlari pada Haneul yang memasak.

"yak... Apakah tak ada hal yang kau bicarakan selain makhluk yang tak jelas itu?" tanya seorang yeoja yang baru keluar kamarnya.

"yak eonnie... Aku hanya ingin tau apakah benar mereka itu menyeramkan" rengek Young.

"kau pernah melihatnya?" tanya Haneul dan dijawab gelengan oleh Young.

"pergilah ketempat itu kalau kau mau tau" ucap Haneul lalu ia duduk untuk sarapan.

"eonnie" bentak Jane saat Haneul mengatakannya.

"ah nee (iya) itu ide yang bagus. Baiklah lain waktu akan kesana lagipula tempat ledakan itu tak jauh... Aku bawa untuk bekal ya eonnie. Aku pergi dulu annyeong" pamit Young sembari membawa sarapannya dan pergi.

"itulah eonnie hasil dari bicaramu, kalian berdua benar-benar tidak masuk akal. Kadang-kadang makhluk luar angkasalah, silumanlah, alienlah ya dan banyak lagi... Aku benar-benar akan gila jika berlama-lama disini" decik Jane lalu ia mengambil tasnya dan Haneul hanya tertawa mendengar adiknya yang kesal.

"aku ada pemotretan hari ini eonnie... Aku pergi dulu... Annyeong" ucap Jane lalu pergi.

"tapi masuk juga yang Young katakan, bisa jadi benda itu adalah UFO yang mendarat di bumi untuk menyerang bumi atau mengambil kekayaannya?" gumam Haneul menebak-nebak.

***

Young POV

Aku Park Young-il, kedua eonnieku sering memanggilku Young. Aku adalah anak terakhir dari 3 bersaudara, aku memiliki hobi menggambar dan menulis cerita baik itu fiksi maupun non fisik oleh karena itu eonnieku selalu mengatakan aku itu tukang halu. Aku kelas 11 namun aku sudah menjadi wanita sukses seperti kedua eonnieku.

Eonnie tertuaku Kim Haneul, kami memang beda marga dan aku tak tau kenapa hal ini terjadi, karna sejak kami kecil, kami sudah ditinggal oleh kedua orangtua kami tapi mereka juga meninggalkan banyak sekali harta dan membuat Haneul eonnie menjadi eonnie sekaligus orangtua bagi kami. Dia mempunyai perusahaan terbesar di Seoul dan dari sanalah kami bisa bertahan hidup, dia sebenarnya bersifat absurd tapi juga sangat handal untuk bersifat keibuan untuk kami. Dia juga seorang aktris yang sangat terkenal hal itu yang membuat ada orang tua atau tidak sama saja bagi kami.

Si "Sexy and Cute Human" adalah eonnieku yang kedua. Kim Ruby-Jane, dia adalah seorang model terkenal oleh karena itu bodynya sangat aduhai dan membahana membuat lelaki manapun tergoda tapi jika ada yang minat dengannya kalian harus daftar dulu ke eonnie pertama kami karena kekuasaan dipegang sepenuhnya oleh Haneul eonnie. Jane eonnie itu sangat cute, dan sexy-nya minta ampun, dia adalah manusia paling sempurna yang pernah kulihat, banyak wanita yang iri saat melihat kecantikannya tapi ingat setiap kelebihan ada kekurangan. Dia itu sangatlah galak, judes, dan ya pokoknya bodho amatlah oleh karena itu dia tak pernah punya kekasih kalaupun punya pasti laki-laki itu akan habis karenanya, dan dia lebih mementingkan karir daripada hati jadi halu sajalah yang mau jadi kekasihnya.

Saat ini aku baru pulang sekolah tapi aku teringat pada ucapan Haneul eonnie tadi pagi katanya kalau aku penasaran dengan makhluk itu aku harus mencarinya jadi aku meminta ahjussi (paman) untuk melewati tempat ledakan kemarin malam. Setelah sampai akupun segera turun dan memeriksa sekitar.

"jadi ini bekas jatuhannya?" gumamku sembari melihat sekitar.

"aku tak melihat apapun disini kecuali lubang yang dalamnya hanya 50cm saja" lanjutku.

"annyeeeooonnggg" sapaku.

"hello kenalkan aku Park Young-il atau Young bisakah kita berteman?" lanjutku.

"yak... Bodohnya aku, kalau dia makhluk asing tak mungkin dia mengerti pembicaraanku" gumamku, karena tak menemukan apapun lalu aku pergi menuju mobil.

"annyeeeooonnggg"

Deg

'i.. Itu suaraku tadi? Bagaimana bisa baru bergema sekarang? Ah jangan berfikir macam-macam Youngie, maju dan pulanglah' batinku kembali menuju mobil.

"Yyyooouuunnnggg-iiiilll"

"yak apa itu?" rengekku saat melihat perempuan berdiri di tempat jatuhnya benda misterius itu.

"AAAAAAAA..... AHJUSSI TOLONGGGGG " teriakku lalu supirku segera berlari kearahku.

"gwenchannayo (tidak apa-apa) nyonya?" tanyanya saat aku menutup mata.

"ah... Ahjussi... Ad... Ada... Perempuan" ucapku gugup lalu tanpa bicara ia segera membawaku pergi dari sana, jujur aku sangat takut sekarang.

"a... Aku tak mau kesana lagi" ucapku.

"tenang nyonya itu bukan apa-apa... Jangan difikirkan" ucap ahjussi tapi aku tak bisa tenang. Saat mobil sampai rumah aku segera berlari.

Ting tung ting tung

"Jane eonnie... Haneul eonnie" panggilku.

Brak brak brak

"eonnie pali (cepat)" ucapku terburu-buru dengan nafas tersengal.

"aigo Youngie, wae (kenapa)? Apa yang mengejarmu sehingga membuatmu seperti ini?" tanya Haneul eonnie, aku segera menarik tangan Haneul eonnie agar masuk ke dalam rumah.

"hiks eonnie hiks a... Aku melihatnya hiks aku takut" ucapku sembari memeluknya.

"takut apa? Melihat apa? Kau benar-benar kesana?" tanya Haneul dan aku mengangguk pelan.

"hiks dia hiks... Dia memanggilku eonnie hiks aku takut" rengekku.

"tenanglah Youngie, kau pasti sedang berhalusinasi lagi. Masuk dan mandilah" ucap Haneul eonnie lalu ia hampir pergi tapi aku tahan.

"hiks temani aku hiks aku takut" rengekku.

"yak... Park Young-il kau sudah dewasa, tak mungkin eonnie menemanimu di dalam sana" ucap Haneul eonnie.

"hiks tapi aku takut eonnie hiks mengertilah" ucapku

"yak... Baiklah kau mandi aku akan menunggu di luar kamar mandi" ucapnya dan aku mengangguk lalu segera masuk untuk mandi.

Setelah selesai mandi aku dan Haneul eonnie berkumpul di ruang keluarga sembari menonton film kesukaan kami.

"aku pulang" ucap seorang yeoja yang baru memasuki rumah.

"ah kau pulang juga Jane" ucap Haneul eonnie sembari memberikan makanan untuk Jane eonnie.

"ah nee eonnie... Tapi aku sepertinya harus pergi lagi membeli beberapa make up" ucap Jane eonnie.

"ah baiklah sekalian beli makanan Moglad ya" pesan Haneul eonnie untuk membeli makanan untuk anjingnya, aku hanya diam mendengar pembicaraan mereka.

"nee eonnie... Young kajja ikut eonnie nanti eonnie belikan makanan" ajak Jane eonnie dengan rayuan makanannya dan akupun menyetujui hal itu.

"eonnie kau tau tadi aku melewati bekas ledakan itu dan tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku" ceritaku saat kami di mobil.

"mwo jinja? Apakah itu dalam mimpi?" tanya Jane eonnie, ya begitulah dia selalu tak percaya dengan hal yang kubicarakan.

"yak... Aku tak bermimpi eonnie... Bahkan aku bersama ahjussi tadi" rengekku lalu Jane eonnie segera berbelok ke tempat itu.

"eon... Nie? Buat apa kita lewat sini?" tanyaku saat eonnieku melewatkan mobilnya ke tempat ledakan itu.

"aku hanya ingin tau apakah otakmu itu sehat Park Young-il" ucapnya lalu dia berhenti tepat di lubang itu dan ia keluar mobil.

"HEY... APAPUN KAU, KELUARLAH AKU TAK TAKUT. ASAL KAU TAU, ADIKKU ITU SUKA BERHALUSINASI DAN AKU TAK PERCAYA JIKA KAU ADA, OLEH KARENA ITU MUNCULLAH JIKA KAU MEMANG BENAR ADA TAPI JIKA TIDAK AKU AKAN MEMBAWA ADIKKU KE PSIKOLOG NANTI AGAR OTAKNYA DAPAT DIPERIKSA" teriaknya dan seketika aku merinding lalu menyusulnya.

"eonnie... Jangan buat masalah aku takut" rengekku tapi dia tak mendengarkan.

"WOY MAKHLUK LUAR ANGKASA... KELUAR KAU" teriaknya lagi.

"yak eonnie.... Kajja kita pergi" ucapku sembari menarik tangan Jane eonnie masuk mobil dan dia mulai menjalankan mobilnya.

"kau lihat tak ada apapun disini, kau hanya berkhayal Youngie" ucapnya lalu tak kusangka ada sesuatu yang melewati mobil kami dengan sangat cepat.

"AAAAA.... EONNIE APA ITU" teriakku sembari menyembunyikan wajahku ditubuh Jane eonnie karna ketakutan.

"tenanglah itu bukan apa-apa. Tunggu sini biar eonnie cek" ucapnya lalu ia membuka pintu.

"eonnie hiks hajima (jangan) hiks" tangisku, dia mengelus rambutku lalu perlahan keluar.

"tunggu didalam" ucapnya

Young POV end

----

Jane POV

Aku keluar perlahan untuk mengecek makhluk apakah yang tadi melewati kami.

"tunggu didalam" ucapku pada Young, dia mengangguk sembari menangis dan aku kembali berjalan dengan hati-hati.

"tak ada apapun disini lalu benda apa tadi?" gumamku terus memeriksa sekitar jujur disatu sisi aku lumayan merinding tapi disisi lain aku juga penasaran.

"szzzzz"

Tiba-tiba ada sesuatu yang berbunyi dibelakangku aku segera berbalik tapi tak menemukan apapun.

"hey siapapun kau keluarlah... Kami tak jahat" ucapku lalu aku kembali melihat sesuatu yang berlari didepanku.

"a... Apa itu?" ucapku bertanya-tanya.

"AAAAAAAA EONNIEEEE" tiba-tiba Young berteriak dari dalam mobil akupun segera berlari kearahnya.

"Young wae? Gwenchannayo (kau baik-baik saja)?" tanyaku khawatir saat melihatnya meringkuk dan menutup wajahnya.

"eonnie hiks" kini dia menangis akupun segera menutup pintu mobil dan memeluknya, kulihat wajah itu yang tadinya segar kini menjadi sangat pucat pasi.

"Park Young-il... Wae?" tanyaku tapi dia masih tak menjawab.

"Young kenapa badanmu tiba-tiba demam? Kau tak apa-apakan?" tanyaku saat merasakan tubuh adikku ini sangat panas.

"a.. Hiks aku takut hiks" tangisnya.

"yasudah jangan menangis lagi... Kajja kita pulang" ajakku lalu aku mereka melajukan mobilku dan pergi dari tempat itu.

Sesampainya kami di rumah Young yang masih menangis segera berlari keluar mobil, jujur aku masih tak mengerti kenapa dia berteriak tadi.

"HANEUL EONNIE HIKS" tangisnya memanggil Haneul eonnie.

"wae? Kenapa kau menangis?" tanya Haneul eonnie lalu Young segera memeluknya.

"ada apa Jane?" lanjut Haneul eonnie bingung dan aku menggeleng sebagai isyarat tak tau.

Jane POV end

avataravatar
Next chapter