1 Sehun Hyung Marah

Chanyeol membuka perlahan matanya, entah mengapa selama semingguan ini ... ia merasakan perasaan yang buruk sedang menghantuinya, ia tidak mengerti dengan apa hal yang kiranya ... menimpa dirinya itu.

Chanyeol merasa sangat lelah, bahkan untuk sekedar duduk di ranjangnya saja ia merasa sangat tidak bisa, atau mungkin lebih bisa di sebut, malas.

Chanyeol malas untuk bangun, apalagi perasaannya yang sangat tidak enak sekarang ini, membuat dirinya enggan melakukan apapun. "Chan, bangunlah ...." Pintu kamarnya di ketuk agak keras, yang membuat Chanyeol mau tidak mau harus bangun.

Jika di tanya, ia tidak sekolah ... karena hari ini memang hari Minggu, jadi ia libur. Dan hari ini, adalah tugasnya untuk bersih-bersih rumah.

"Iya, sebentar!" Teriak Chanyeol tidak terlalu kuat, sejenak ia memegang dadanya dimana perasaan aneh itu terus keluar, Chanyeol langsung turun dari ranjangnya dan bergegas keluar.

Di luar, ia melihat sepupu tirinya bersama pamannya yang sedang memakan sarapannya, Chanyeol mendekat kemudian duduk di sebelah sepupu tirinya.

"Hyung, akan membantuku lagi kan?" Orang yang dipanggil Hyung oleh Chanyeol itu menoleh, lalu mengangguk pelan.

Tangan besarnya terangkat mengelus rambut Chanyeol yang tebal dan lembut itu.

"Kau harus membayarnya nanti, oke?" Chanyeol mengangguk pelan, bibir tebalnya membentuk senyuman kecil, namun terkesan lucu di mata kakaknya.

"Iya nanti, hehe ...." Chanyeol menerima mangkuk kecil berisi nasi yang di berikan oleh neneknya, untuk selanjutnya ... ia makan dengan tenang. Juga, sesekali menoleh ke arah kakaknya yang juga sedang menikmati sarapannya.

"Nanti cepat bersihkan rumahnya oke? Halmeoni rasa akan ada tamu yang datang nanti." Chanyeol mengangguk, sedikit berdehem.

"Siapa yang akan datang kemari, Halmeoni?" Kakak Chanyeol bertanya, si nenek yang sedang mengisi sebuah mangkuk dengan Nasi terhenti. "Tetangga kita, Ssoyoung Halmeoni kedatangan saudara-saudaranya ... tapi ia tidak memiliki cukup tempat bagi semua orang, ia terpaksa meminta tolong kepada Halmeoni ...." Jawab nenek mereka, Chanyeol hanya mengangguk mendengarnya.

"Jadi, Halmeoni belum mengenalnya?" Kini paman Chanyeol yang bertanya, sialnya ia baru hari ini juga mengetahui hal ini.

"Hm, cepatlah makan ... dan kita bergotongroyong membersihkan tempat ini." Chanyeol langsung menambah kecepatan makannya, hingga dirinya sendiri tersedak dan harus di bantu oleh kakaknya.

.

Butuh sedikit waktu yang lebih lama dari perkiraan Chanyeol untuk membersihkan tempatnya, setidaknya ... ia bekerja sama dengan anggota keluarganya, alhasil ia tidak terlalu kelelahan.

"Kapan dia akan datang, Halmeoni?" Tanya Chanyeol yang baru saja keluar dari kamarnya, ia baru saja berganti pakaian sehabis mandi.

"Halmeoni tidak tahu, mungkin sebentar lagi." Ujar nenek Chanyeol yang bernama Yoora itu, Chanyeol hanya menghembuskan napasnya pelan, ia hanya sedikit berharap kalau ia akan punya teman baru.

Jika dipikir-pikir lagi, sepertinya perasaan tidak enak Chanyeol terjadi karena hal ini, mungkin ia terlalu gugup akan kehadiran orang baru di rumahnya, yah ... mungkin.

"Permisi ...." Suara seorang wanita menggema di depan rumah keluarga Chanyeol, nenek Chanyeol langsung saja menghampiri pintu depan. "Ssoyoung-ah?" Chanyeol membungkuk hormat pada dua orang di hadapannya itu, sementara kakak dari Chanyeol entah mengapa merasakan perasaan yang tidak enak.

"Yoora-ya, aku membawa keponakanku hehe .

.. maaf merepotkan mu." Mata Chanyeol berbinar melihat orang yang di sebut sebagai keponakan dari nenek Ssoyoung itu.

"Namaku Jung Jaehyun, salam kenal." Ujar pria yang sepertinya jauh lebih tua dari Chanyeol maupun kakaknya, Park Sehun.

"Hyung kau tentara? Hyung keren sekali ...." Sehun, kakak sepupu Chanyeol itu berdecih, ia terlihat tidak suka Chanyeol mengagumi maupun memuji orang lain selain dirinya.

"Silahkan masuk, nak Jaehyun." Ujar Nenek Yoora, dan pemuda itu berjalan dengan santai memasuki rumah, dengan seragam tentara masih melekat pada tubuhnya.

"Dia baru pulang dari wajib militer, dan berkunjung kemari. Maaf kalau merepotkan ya? hahaha ...." Nenek Ssoyoung pergi setelahnya, Chanyeol dan Sehun melihat beberapa bunga' imajinasi berterbangan saat nenek Ssoyoung pergi.

"Nah perkenalkan, Namaku Yoora ... dia anakku namanya Park Bumjae, yang ini cucuku namanya Chanyeol, yang satunya Sehun. Kuharap kau betah tinggal di sini, Jaehyun-ah!" Jaehyun membungkuk.

"Maaf merepotkan, tapi ... mohon bantuannya." Ucap pria itu dengan sopan, Sehun langsung pergi begitu saja setelahnya sementara adik tirinya itu sudah mendekati Jaehyun, dan sibuk mengaguminya.

"Hyung, apa wajib militer itu sulit?" Tanya Chanyeol, Jaehyun langsung menoleh ke arah anak itu. "Lumayan, tapi kau akan terbiasa seiring berjalannya waktu." Jawab Jaehyun, yang membuat mata Chanyeol terlihat semakin berbinar.

"Hyung kemari, kamar Hyung disini!" Jaehyun dengan sedikit terburu mengikuti langkah kaki Chanyeol menuju sebuah ruangan.

"Maaf, kami hanya punya ini ... Hyung tak masalah kan?" Tanya Chanyeol, yang di angguki oleh Jaehyun.

"Iya, tidak apa. Terima kasih ya, Chanyeol?" Chanyeol tersenyum senang, ia mengangguk.

"Apa Hyung sudah makan?" Tanya Chanyeol, lagi. "Iya sudah, kau sudah makan kan?" Chanyeol mengangguk, lagi.

"Kalau begitu, biarkan aku berganti pakaian dahulu, oke?" Chanyeol berdehem, ia segera keluar dari kamar yang ditempati oleh Jaehyun, yang bisa di bilang akan menjadi teman barunya.

"Sehun Hyung, kau dimana?" Chanyeol mulai berkeliling di sekitar rumahnya, ia baru menyadari kalau Sehun tiba-tiba saja tadi menghilang.

"Hyung?" Chanyeol memasukki kamar kakaknya itu, benar ternyata bahwasanya Sehun berada di kamarnya, sedang memainkan ponsel miliknya.

"Hyung, kau ini ... aku mencari mu kemana-mana, ternyata kau ada disini." Chanyeol mendekati kakaknya yang sedang berbaring di ranjang itu, ia lalu ikut berbaring di sebelahnya, namun seketika Sehun mengalihkan tubuhnya membelakangi Chanyeol. "Ish, Hyung!" Chanyeol menarik-narik lengan atas Sehun, tapi hal itu tidak terlalu berhasil, mengingat Sehun yang masih betah pada posisinya yang membelakangi Chanyeol.

"Hyung ...." Chanyeol terus saja mengguncang tubuh kakaknya itu, namun hal itu tidak pernah di gubris sama sekali oleh Sehun, yang terjadi ... Sehun kini malah memakai earphone miliknya.

"Hyung kenapa sih?" Tanya Chanyeol, masih betul ingin menyerah mengganggu kakaknya itu.

"Minggir, jangan menganggu." Chanyeol mendengus kesal mendengar hal itu, kakaknya ini kenapa? padahal tadi ia masih baik-baik saja, sebelum ... ah ... Chanyeol mengerti sekarang.

"Padahal aku ingin mengajak Hyung bertemu dengan Jaehyun Hyung." Ujar Chanyeol, membenahi posisinya menjadi duduk di ranjang Sehun. "Tidak perlu, sudah lihat tadi." Jawab Sehun ketus, yang membuat Chanyeol tertawa dalam hati.

"Tadi aku mengantar Jaehyun Hyung ke kamarnya." Ujar Chanyeol, melirik ke arah Sehun kembali, ia melihat pipi kakaknya itu yang mulai mengeras. "Aku juga berniat mengajaknya jalan-jalan, dan mengajak Sehun Hyung juga ... tapi sepertinya Hyung tidak berminat." Chanyeol menurunkan kakinya dari ranjang, ia ayun-ayunkan kakinya itu.

"Tidak minat." Sehun semakin fokus dengan layar ponselnya, namun tidak dapat di pungkiri kalau dirinya juga mulai penasaran dengan apa yang di ucapkan oleh Chanyeol.

"Aku akan mengajaknya ke kedai Bubble Tea, dan memesan Tiramisu juga ... hehe ... sayang sekali Sehun Hyung sedang marah, jadi tidak mau ikut." Lengan Chanyeol langsung di tahan oleh Sehun, kakak dari Chanyeol itu sudah melepaskan earphone miliknya. "Denganku saja, jangan ajak orang itu." Chanyeol langsung cekikikan, ia memeluk kakaknya itu dengan erat.

"Hyung cemburu ya? xixi ...." Sehun langsung memukul pipi pantat Chanyeol, hingga adik sepupunya itu mengeluh sakit. "Jangan asal bicara, mana mungkin aku cemburu dengan makhluk jelek sepertimu." Hina Sehun yang langsung mendapatkan gigitan keras di pundaknya, ia langsung memukuli pantat Chanyeol, hingga gigitannya terlepas. Sehun langsung menarik bibir Chanyeol dengan menggunakan jari Telunjuk dan Ibu Jarinya.

"Jangan jadi seperti anjing, atau Hyung akan menghukum dirimu yabg nakal ini, Park." Chanyeol melirik Sehun kesal, tidak suka karena kakaknya itu begitu jahat kepada dirinya. "Salah siapa mengatai diriku jelek tadi, aku kan tampan." Sanggah Chanyeol, Sehun hanya bisa menghela napasnya pelan mendengar perkataan Chanyeol yabg memuji dirinya sendiri itu.

"Semua orang juga tahu, kau itu cantik bukan tampan! bahkan orang' selalu salah mengira kalau kau adalah perempuan." Chanyeol langsung memeluk Sehun lagi, ia menenggelamkan wajahnya pada dada sang kakak.

"Aku selalu dikira istrinya Hyung." Ujar Chanyeol, saking nyamannya ia memeluk Sehun, tak lama ia segera tertidur di pelukan kakaknya itu.

avataravatar
Next chapter