2 Apa Yang Terjadi?

"Kalian akan pergi?" Chanyeol membalik tubuhnya begitupun dengan Sehun, mereka melihat Jaehyun yang sudah mengenakan pakaian rapi. "Ah ... ya Hyung, apa Hyung ingin ikut?" Tanya Chanyeol, Sehun langsung menatap tajam adik tirinya itu.

"Bukankah katamu hanya kita berdua saja?" Ujar Sehun pelan, Jaehyun yang mendengar perkataan Sehun itu kemudian tersenyum kecil.

"Manis sekali." Gumamnya pelan.

"Ah ... aku sedang ada kegiatan lain, tidak bisa ikut. Aku harus ke rumah bibi Ssoyoung." Jawab Jaehyun, berjalan melewati dua kakak beradik itu.

"Ah ... baiklah Hyung! aku pergi dengan Sehun Hyung saja kalau begitu." Jawab Chanyeol, ia langsung menggeret tangan kakaknya itu berniat segera pergi dari sana. "Kenapa kalian tidak ikut saja ke tempat Bibi Ssoyoung? Nenek kalian dan ... Ayah kalian ada disana juga." Chanyeol menatap bingung ke arah Jaehyun, iya juga jika diingat-ingat ... Chanyeol sendari tadi tidak melihat kehadiran Neneknya maupun ayah Sehun.

"Tapi dia bukan Ayahku, dia pamanku." Ujar Chanyeol kemudian, Sehun hanya diam tidak mau berkata-kata kepada Chanyeol.

"Kukira kalian pasangan Suami dan Istri." Ujar Jaehyun kemudian, ia sedikit memincingkan matanya.

"Ya terserah." Sehun mengecek ponselnya kemudian, ia merasa terganggu karena ponselnya terus saja bergetar.

"Ah kukira aku tidak bisa pergi denganmu Chan, Erryl memintaku untuk bertemu dengannya. Dia ingin mengembalikan sesuatu sepertinya." Bibir Chanyeol melengkung ke bawah mendengar perkataan Sehun, dan ... siapa katanya? Erryl? Chanyeol tidak suka dengan wanita itu.

"Aku ikut kalau begitu!" Sehun menghela napasnya pelan, menatap adiknya itu dengan pandangan yang sulit di artikan oleh Chanyeol. "Aku kan hanya mengambil buku, kenapa kau perlu ikut?" Chanyeol kembali marah, tapi ia tidak terlalu menampakkan hal itu. "Aku pergi dengan Jaehyun Hyung saja!" Chanyeol gantian mendekati Jaehyun, dengan kesal ia meraih lengan kokoh Jaehyun dan menggeret ya keluar pagar, berniat pergi ke kediaman nenek Ssoyoung.

"Hah ...." Sehun hanya menghela napasnya pelan, sembari tangannya bergerak menutup dan mengunci pintu rumah. Sehun berniat pergi menemui teman sekelasnya itu, bodohnya ia ... Ia tidak menyadari kalau Chanyeol adiknya itu sangat teramat tidak menyukai Erryl.

"Hyung ... Sehun Hyung jahat ya?" Mereka berdua sampai di kediaman nenek Ssoyoung dengan cepat, karena rumah mereka hanya berjarak beberapa langkah saja, dengan di pisah oleh jalanan ber-aspal.

"Iya ... kenapa dia tidak mau mengajak Chanyeollie yang imut ini ya?" Jaehyun mencubit salah satu pipi Chanyeol, dan Chanyeol yang di perlakukan seperti itu hanya tertawa pelan.

"Sehun Hyung kan suka ... dia suka di goda oleh Erryl Noona." Jawab Chanyeol asal, mereka berdua yang saat ini sudah duduk bersebelahan di lantai beralaskan karpet tertawa bersama, dengan Chanyeol yang sudah menyender di pundak Jaehyun dengan nyamannya.

"Kau ingin sesuatu?" Tanya Jaehyun, Chanyeol langsung mendongak dan menoleh.

"Aku minta teh punya Hyung saja ...." Hari ini sebenarnya ada acara kecil di tempat Ssoyoung, hanya acara berkumpul biasa dengan saudaranya ... Chanyeol dan keluarganya juga di ajak, karena memang mereka masih ada hubungan kekerabatan.

"Jaehyun! astaga ... aku tidak menyangka kau sudah sebesar ini." Chanyeol melihat ke depan, seseorang mengajak Jaehyun mengobrol. "Ah ... kita sudah lama tidak berjumpa HunJung, bagaimana kabarmu sekarang?" Chanyeol mendengar beberapa suara tawa juga setelahnya, tapi Chanyeol merasa mengantuk juga. Saat suara semakin lama semakin mengecil, Chanyeol merasakan tubuhnya di rengkuh dan di bawa ke dalam pelukan yang hangat, tak lama ia tertidur lelap.

.

"Hmh ...." Chanyeol mulai membuka kelopak matanya, kepalanya bergerak kecil dengan menoleh kesana-kemari. Ia berada di kamar milik Sehun sekarang, tapi Chanyeol tidak menemukan keberadaan Sehun di mana pun.

Chanyeol perlahan mencoba bangun dari ranjang milik Sehun, pergerakannya menimbulkan decitan pelan pada benda yang ditindihnya itu. "Hyung?" Suara Chanyeol yang terdengar serak karena baru saja bangun tidur itu terdengar pelan, hingga mungkin tidak bisa di dengar dengan baik.

"Ah, sudah bangun kau rupanya." Chanyeol menoleh ke arah pintu, Sehun masuk ke dalam kamar dengan membawa susu hangat di tangannya.

Chanyeol langsung merentangkan kedua tangannya ke arah Sehun, dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Sehun menghela napasnya, ia meletakan gelas susunya di atas meja kecil, lalu mendekati Chanyeol di atas ranjang DNA memeluknya.

"Kenapa tidur di pangkuan Jaehyun huh?" Tanya Sehun, terdengar dengan ketara sekali kalau ia tidak suka.

"Mengantuk ... aku tidak tau kalau ada di pangkuan Jaehyun Hyung." Jawab Chanyeol, matanya kembali mencoba terpejam. Tapi, dengan tamparan kuat pada pantatnya, Chanyeol kembali membuka matanya lebar.

"Mandi dahulu, Hyung tidak mau tidur dengan orang yang tidak mandi." Chanyeol mengangguk pelan, ia akan berpindah dari ranjang sebelum Sehun menghentikannya.

"Hyung yang mandi dulu, kalau kau ingin cepat ... pakai saja kamar mandi di tempatmu." Bibir Chanyeol melengkung ke bawah, tapi ia tetap menuruti apa yang dikatakan oleh Sehun kepada dirinya.

"Tapi Hyung cepat ya?" Sehun hanya bergumam sebagai jawabannya, ia mengambil beberapa pakaian di dalam lemari pakaiannya, kemudian langsung memasukki kamar mandi seorang diri.

"Hyung pasti lama ...." Chanyeol kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang, ia mengambil salah satu guling dan memeluk guling itu dengan erat.

"Guling Sehun Hyung sangat bulat ...." Rasanya ... seperti guling itu belum pernah digunakan sama sekali, Chanyeol jadi betah memeluknya berlama-lama.

Tapi ... apa kiranya alasan guling itu terasa utuh? biasanya kan ... guling apalagi yang di pakai oleh pria akan terasa kempes, seolah tak berisi. Lagipula Sehun punya guling pribadi, yang hak patennya dimiliki oleh dirinya sendiri, guling Sehun adalah Chanyeol.

Chanyeol mulai bosan, setelah beberapa lama ia menunggu, ia memutuskan untuk benar-benar bangun dari ranjang, ia mendekati pintu kamar mandi Sehun lalu mengetuknya pelan.

"Hyung masih lama ya?" Tanya Chanyeol dengan suaranya yang agak keras, tak lama terdengar suara deheman dari kamar mandi, syukurlah Sehun tidak meregang nyawa.

Chanyeol mulai menempelkan telinganya pada daun pintu kamar mandi Sehun, seketika suara gemericik air memenuhi Indra pendengarannya.

Pipi Chanyeol seketika memerah samar, otaknya bekerja seperti sedang memutar sebuah video, ya ... video dimana menampakkan beberapa tetes air yang melewati tubuh kakaknya. "Sehun Hyung keren sekali pasti ...." Chanyeol bergumam, tapi seketika wajahnya menjadi kosong, ia baru saja menyadari apa yang ia pikirkan saat ini.

Chanyeol langsung menjauhkan kepalanya dari daun pintu, namun kemudian ia malah membenturkan kepalanya dengan keras di daun pintu beberapa kali, Sehun yang kaget karena suara gedoran yang keras itu langsung buru-buru menyelesaikan acara mandinya, ia membuka pintu kamar mandi tersebut dengan cepat. "Kau gila ya?!" Tanya Sehun dengan sedikit berteriak, Chanyeol hanya menampakkan senyuman lebarnya.

"Hehehe ...." Tak lama kemudian, Chanyeol jatuh pingsan dalam pelukan Sehun, bodoh sekali.

Padahal Sehun masih sangat basah, dengan handuk sedang yang hanya melilit bagian pinggang ke bawahnya saja.

avataravatar