12 Part 12

Setiap malam freya duduk di sofa memeluk kakinya mengarah ke depan jendela kaca yang luas memperlihatkan banyak bintang dan bulan yang jarang sekali terlihat.

"bulanpun tau ia tak akan di lihat karena banyaknya bintang jadi ia memilih menghilang dan ketika tak ada satupun bintang, bulanpun datang kembali menerangkan langit malam" batin freya

Freya duduk sendirian , akhir akhir ini sam tidak menemui freya.

Freya di kurung di kamar itu, tampa ponsel, tampa laptop dan freya tidak di berikan izin menonton tv, ia dilarang melihat dunia luar walau dari tv sekalipun.

Freya berhenti kuliah, sam memberhentikan kuliah freya padahal sebentar lagi mereka wisuda.

🎭🎭🎭

Keesokan harinya freya muntah muntah entah apa yang terjadi freya hanya mengeluarkan air dan freyapun telat datang bulan

Dari situ ia berfikir bahwa ia hamil

Freya menekan tombol panggilan kepada pelayannya, pelayan pribadi  freya datang menghampirinya

"Selamat pagi nona, apakah ada yang bisa saya bantu untuk nona?" tanya si pelayan yang bernama cessi

"cessi, tolong kau belikan aku testpack untuk ku"kata freya

"baiklah nona" cessi pergi keluar tak lupa mengunci pintu

Freya duduk sendirian merenungi semuanya

"aku tidak ingin anak darinya, kenapa si pria sialan itu menanam benih padaku" batin freya

"jika ternyata aku hamil, ini akan menjadi rahasia besar, aku harus menyembunyikannya lalu menghilangkannya sebelum ia melihat dunia" batin freya memberontak, mengelus perutnya perlahan dan menaikkan sudut bibirnya

"Bukankah ayahmu tak memberi ku melihat dunia dan sekarang korban ayahmu tak akan memberimu melihat dunia" batin freya tertawa sinis

Beberapa menit kemudian cessi masuk ke kamar freya, memberikan testpack pada freya.

"cessi, tolong kau sembunyikan bahwa aku menyuruhmu membeli testpack, jangan ada yang tau" ucap freya pelan

"iya nona, saya akan menyembunyikan ini dari semuanya"

Jawab cessi, lalu keluar.

Freya masuk kekamar mandi, ia mengeceknya ternyata hasilnya positif, ia bergegas menyembunyikan bekas testpack tersebut, ia berjalan ketempat ia duduk sebelumnya

Freya duduk Membelakangi pintu kamar, menghadap jendela.

Tiba tiba seseorang masuk kedalam kamar, freya tak menghiraukan siapa yang datang ia tetap duduk menghadap depan.

Seseorang itu mendekati freya,

"ku dengar dari cessa kau tidak mau makan" mendengar suara itu freya terkejut

Freya menoleh lalu menjawab "tidak berselera"

"dan ku dengar dari pelayan lain, dari semalam kau tidak makan"

"kau brisik sekali sam! Apa pedulimu aku makan atau tidak" jawab freya ketus

"kenapa kau yang emosi!!!" bentak sam

"kau terlalu banyak bicara kepala ku pusing! Astaga sialan!" freya berdiri dari duduk nya berjalan melewati sam

"sepertinya ada yang kau sembunyikan dari ku?" sam merasa aneh tidak biasanya freya bertingkah seperti ini

"aku? Menyembunyikan sesuatu? Hahaha! apa yang harus ku sembunyikan?" freya tertawa keras

"aku harus cepat menghilangkan anak ini, sebelum pria sialan ini mengetahui nya" batin freya.

"sebentar lagi cessa akan membawakan mu sarapan" ucap sam yang baru saja akan melangkah namun terhenti karena ucapan freya

"izinkan aku pergi" kata freya cepat

Sam berbalik "kemana?"

"hanya sebentar, keluar sebentar saja, cessa akan menemani ku keluar" freya

"aku akan mengantarmu" jawab sam datar

"tidak aku bisa pergi bersama cessa"freya

"aku akan mengantarmu freya!" sam menekankan setiap kata.

"jangan memaksa ku sam, aku ingin pergi bersama cessa" mohon freya

"jangan mengaturku dan sekarang kau boleh keluar kamarmu" jawab sam datar meninggalkan freya sendirian

Setelah beberapa menit cessa mengantar sarapan milik freya, lalu bergegas pergi tapi freya melarangnya.

"cessa kau temani aku makan dan setelah itu ajak aku berkeliling" freya

"baiklah nona" jawab cessa

Setelah memakan sarapan, cessa membawa freya menjelaskan sedikit tentang mansion mewah yang sepi sunyi, pelayan yang terus bekerja tampa banyak bicara, tak ada suara orang bicara semuanya senyap

"kenapa sepi sekali apa pria sialan itu tidak punya keluarga?  Dan ada apa dengan semua orang disini, jika seperti ini bukan kah aku harus membuat keributan" batin freya tersenyum sinis

Freya dan cessa ke dapur, freya menyuruh cessa mengambilkan minum untuknya, freya pura pura minum lalu menjatuhkan gelas tersebut membuat semua orang menoleh, dalam diam pelayan lain membersihkan nya tampa banyak bicara

"kenapa semua orang disini membisu" batin freya

"nona kau tidak apa apa?" tanya cessa khawatir

"tidak, cessa kau boleh pergi, aku bisa sendiri" freya

"tidak nona, aku harus menemani mu" cessa

"kau lanjutkan saja pekerjaan mu" freya

"tapi nona, jika aku pergi dan tak mengawasimu tuan akan memecatku, apalagi jika kau pergi dari sini nona mungkin aku akan mati" mohon cessa

"tenang lah cessa aku tidak perlu di awasi dan aku tak akan pergi" freya mengatakan nya dengan santai

Cessa pergi melanjutkan pekerjaan sedangkan freya berjalan menelusuri mansion itu, setelah sampai ke ujung freya melihat ruangan yang rapi penuh rak buku, pintunya sedikit terbuka.

Freya masuk kedalam, ia melihat lihat beberapa lukisan indah, dan ada meja kerja, ia membuka laci melihat album yang tak ada debu sedikit pun.

Freya melihat lihat ternyata ada foto sam semasa kecil,  dan beberapa cerita lucu yang di tulis ibu sam, foto sam yang memeluk erat ayahnya, setelah akan sampai akhir freya melihat foto dua anak remaja yang tersenyum bahagia, anak laki laki itu merangkul anak perempuan yang tersenyum lebar.

"aku pernah melihatnya,  tapi dimana?" freya bertanya pada dirinya sendiri ia membalikan foto itu dan tertulis  "Sam Dan Alicia Selamanya"  setelah melihat itu freya membalik balikan foto foto yang terdapat wajah alicia, terlihat tulisan di foto terkahir "Sam akan menikahi Alicia"  freya mengambil kedua foto tersebut ia menimpan dalam bajunya lalu membenarkan album tadi menaruhnya di tepat semula.

Freya keluar dari ruangan tersebut, ia berjalan dengan langkah besar, berjalan melewati semua pelayan itu dengan terburu buru, memasuki kamarnya, mengeluarkan foto yang dibawanya.

Rasa kesal muncul dalam hatinya, freya merobek satu foto yang ada tulisan menikah ia memisahkan wajah alicia dan sam menjadi dua, lalu merematnya melempar kesembarang arah.

Freya mengambil foto yang di lemparnya tadi, ia memasukan foto itu ke dalam tempat sampah.

🎭🎭🎭

Freya dan sam pergi keluar, freya sebenarnya ingin pergi membeli obat untuk mengeluarkan anak itu tapi karena ada sam freya tak jadi pergi,

"kau ingin kemana?" tanya sam

"hanya ingin berjalan jalan" jawab freya

"alasan, padahal kau ingin bertemu pria lain" sam fokus kedepan

"untuk apa aku bertemu pria lain"  freya menoleh ke sam

"ya bisa jadi, kau punya otak yang licik" sam mulai memancing emosi

"terserah, dan jika aku bertemu pria lain itu bukan urusan mu" freya kembali melihat keluar jendela

Tiba tiba sam memberhentikan mobilnya.

"itu memang bukan urusan ku, ingatlah satu hal kau adalah gumpalan kertas yang terbuang, berhentilah melawan sialan!" sam menoleh ke freya, mendengar kata kata dari sam yang begitu menyakitkan freya diam sejenak lalu keluar dari mobil.

"gumpalan kertas tak wajar berdekatan dengan kertas utuh yang menjadi buku" jawab freya

avataravatar
Next chapter