10 part 10

Pagi yang begitu indah di sambut senyum cerah dari freya, meregangkan tubuh yang seakan akan mati rasa, menyadarkan diri tentang kemarin, hari ini, besok dan seterusnya, berfikir akan membuat hidup yang aman dan damai, menjadikan segala hal yang negatif menjadi positif, merencanakan untuk pergi sejauh mungkin, membuat seseorang sadar akan rasa sakit yang di dapatnya setiap hari.

"astaga!" freya terkejut melihat ranjangnya sendiri, ia bangun dari tidurnya, melihat apakah pakaiannya masih utuh atau tidak

"perasaan di balkon kenapa di ranjang" freya cepat mengambil hpnya dan memeriksanya

"astaga, pasti pria gila itu datang membersihkan cemilan ku memindahkan ku lalu memeriksa hpku, sungguh bodoh!"

Freya terus mengolok olok sam karena bagi freya sam adalah pria terbodoh.

Freya berendam air hangat di bathtub

Bersantai, membuat tubuh rilex.

Setelah selesai mandi freya mengganti bajunya ia mengenakan kemeja putih kebesaran, dan hanya celana dalam saja, hari ini freya tidak ada jadwal di kampus jadi dia akan tidur seharian,

Freya mengambil susu hangat di dapur lalu membawanya ke balkon ia berdiri menikmati pagi, menghirup udara segar, angin yang kencang berhembus membuat kemeja freya terangkat, freya tak peduli dengan itu, banyak orang berlalu lalang memperhatikan ke atas balkon.

🎭🎭🎭

Sam mengantar alicia yang akan pulang, ia mengantar sampai parkiran

"sayang aku akan kesini lagi" ucap alicia di dalam mobil

"tidak usah,  aku akan datang ketempatmu" jawab sam

"sampai jumpa, sayang" alicia melambaikan tangannya dari dalam mobil,

Sam yang akan masuk kedalam seketika kepalanya mendongak mata sam tertuju pada freya, bukan freya lebih tepatnya pakaian freya yang terangkat angkat karena ditiup angin.

Lalu mata sam tertuju pada orang yang berlalu lalang mendongakkan kepala melihat freya,

Sam masuk dengan terburu buru, masuk lift menekannya dengan terburu buru, sesampainya sam berlari masuk ke dalam, berjalan ke arah freya,

"kau terlalu menampakan diri" ucap sam yang mengeluarkan aura dingin

"hah" freya berbalik melihat sam duduk di belakangnya "aku? maksudmu?" freya tak mengerti dengan ucapan sam

"kau terlalu nampak untuk jual diri" sam menekan setiap kata berjalan ke arah freya, ia ikut freya

"pagi seperti ini banyak sekali orang orang yang mencari masalah, bukan?" freya

"apa kau memang menjual dirimu, dengan berdiri di situ, mempromosikan tubuhmu hanya mengenakan kemeja tampa bra dan kau mengenakan celana dalam tampa celana dan banyak sekali orang di bawah melihat ke atas" nada sam tak suka

"terserah kau mau bilang apa, aku tidak peduli, sedangkan sekarang aku menjual diriku padamu"  jawab freya dengan sinis

"tidak tau malu, jalang memang seperti itu tidak peduli dengan apapun" sam sinis

"tentu aku tidak malu, ya memang aku jalang jalanan yang kau pungut dan tentu kita hanya orang asing yang saling tak mengenal lalu di pertemukan"

Freya berjalan masuk

Mendengar itu sam ikut masuk kedalam, menarik freya dengan kasar, mendorong freya hingga punggungnya membentur dinding, mengurung freya dengan kedua tangan, lalu tampa berbicara sam melumat bibir freya dengan sangat kasar.

Freya terus mendorong sam,

"hentikan sam, aku tidak mau" ucap freya

"berhentilah berpura pura" jawab sam

"untuk apa aku berpura pura,  ya aku bilang tidak mau ya tidak mau" sinis freya

Sam tidak menjawab, ia malah membuka kancing kemeja freya, sam ingin menghisap kulit dada freya,  tapi freya mendorongnya dengan begitu kuat.

"berhenti sialan! Aku tidak mau, kenapa kau malah melakukan hal lain?" tanya freya

"karena aku mau" jawab sam

"lakukan saja dengan kekasih mu, menjijikkan!"

Sam tidak menjawab freya, ia baru saja akan keluar dari kamar freya tapi tiba tiba freya berkata

"aku akan membayar semua biaya hidup yang kau berikan padaku" ucap freya

Sam menoleh tatapan yang tajam aura yang dingin.

"setelah kau membayar apa yang kau lakukan? " tanya sam

"pergi jauh dan hidup bebas" freya berkata dengan sangat santai

Sam mulai tersulut emosi, sam maju perlahan mendekati freya, tatapan yang aneh, wajah datar itu, membuat freya tau bahwa sam akan marah,

"kau wanita sialan! yang ku jumpai dengan nyali yang besar,  sepertinya kau semakin melawan mungkin kau perlu hukuman" jawab sam dengan nada datarnya

Sam menarik freya, menyeret freya ke atas ranjang, freya terus memberontak namun sia-sia saja, sam memborgol kaki freya tapi tidak dengan tangannya.

Sam membuka celana nya hingga menampilkan sesuatu yang benar benar tegang

"tidak sam,  tidak lagi!!!" teriak freya

Sam merobek celana dalam freya, ia memasukkan miliknya kedalam milik freya yang kering, sam menahan tangan freya menggunakan tangan kirinya.

"aw!! Sakit sam, berhentilah aku tidak mau,  ini sungguh sakit, ku mohon" pinta freya

Sam tak memperdulikan freya, ia terus memaju mundurkan tubuh nya dengan tempo sangat cepat

Sam tak peduli apakah freya akan merasakan sakit di dalam sana.

Sam terus bermain dengan sesuka hatinya, memompa dengan sesuka hatinya, sam terus mendesah nikmat namun berbeda dengan freya ia mengeluarkan airmatanya tampa suara,

Sam terus fokus pada kegiatannya tidak fokus dengan wajah freya yang merah dan matanya terus mengeluarkan air mata,

Sam terus memompa milik freya melampiaskan hasrat yang menggebu gebu, nafsu yang sudah tak tahan, emosi yang terlampiaskan, sam marah mendengar kata pergi dari mulut freya.

Setelah semua terlampiaskan sam berhenti, ia berdiri memasang kembali celananya, melihat freya pasrah seperti orang yang putus asa

"dulu aku tidak percaya adanya cinta dan sekarang cinta memang tidak ada, di dunia ini hanya ada hasrat dan nafsu" freya berkata pelan untuk dirinya sendiri namun sam juga mendengar

Sam pergi ke dapur mengambil satu botol minuman alkohol dan kembali ke kamar freya.

Sam duduk di sofa depan ranjang meminum minumannya menonton freya yang berusaha membuka borgol di kakinya

Sam menuangkan minuman itu ke gelas dan membawanya untuk freya

"minum" ucap sam dingin

"tidak mau"

"minum" sam teruss menyuruh freya minum

Karena kesal freya menyentak gelas tersebut hingga jatuh ke lantai terpecah belah,

"kenapa kau selalu memaksa ku bajingan!!!" teriak freya

Begitupun dengan sam karena kesal ia mencengkram rahang freya dengan sangat kuat hingga membuat freya meringis

"dengar sialan! kau hanya wanita jalanan yang terlantar, seharusnya kau berterima kasih bukan malah meneriaki ku" sam

"aku tidak memintamu dan izinkan aku pergi agar bisa menebus apa yang sudah ku habiskan" jawab freya

"Kenapa kau selalu berkata ingin pergi sialan!!!" bentak sam di depan wajah freya,karena kesal ia menghempaskan barang yang ada di dalam kamar freya

"kenapa kau harus pergi!!!, sesuatu yang sudah menjadi milikku akan tetap menjadi milikku" bentak sam menggebu gebu

"Sam!!! kemarilah" teriak freya ia memanggil sam yang sudah lepas kendali, sam memajukan tubuhnya mendekati freya, dan tiba tiba freya memeluk sam "tenangkan dirimu, berfikirlah positif dan dengarkan ini aku bukan milikmu atau apalah itu dan biarkan aku pergi" freya masih berbicara seperti itu

Sam menghentakkan tangan freya yang melingkar di perutnya, lalu tak menjawab freya, sam melempar kunci borgol "buka sendiri" lalu pergi meninggalkan freya.

avataravatar
Next chapter