3 2·— Ini benar-benar Cinta

Kini seorang gadis terlihat cukup terkesan. Menurutnya, pemuda yang selama ini dia kenal tidak akan sesempurna tokoh dalam novel.

"Wahhh.." kagum Lyra.

Masion dengan nuansa modern serta penuh dengan kemewahan. Bahkan Adrian—kekasihnya sudah mendekor satu ruangan berisi Stray Kids.

"Ini kamarmu.. Kamu bisa melihat pemandangan kota ketika malam hari." Ucap Adrian setengah hati.

"Jika kamu ingin sesuatu, gunakan telfon diatas meja. Di sana sudah ada buku berisi nomor beberapa pelayan dan juga nomor telfonku." Lanjutnya.

Lyra mengangguk mengerti. Dia memasuki kamar seraya membawa koper. Disaat sang kekasih ingin menutup pintu,

"Kamu masih merajuk?" tanya Lyra membuat Adrian menghentikan pergerakannya.

"Untuk apa aku merajuk?" Adrian balik bertanya. Namun perlahan melangkah mendekat.

"Aku tau. Kamu memang dewasa seperti Bangchan, seram seperti Changbin, dan Tampan seperti Hyunjin. Tapi ingat! Terkadang kamu bersikap seperti I.N." Ungkap Lyra seraya menatap Adrian yang sudah berada tepat didepannya.

Sebuah senyum tipis terlihat di wajahnya, Adrian mengangguk dan berkata, " Ya, aku memang kekanak-kanakan. Aku memang terlalu sempurna serta berkekurangan secara bersamaan."

"Jangan seperti itu. Kamu membuat suasana menjadi tidak menyenangkan." Kata Lyra sedikit menggoda.

Adrian terkekeh lalu terdiam sesaat —mengusap pelan pipi mulus sang kekasih. Dia ingin menikmati keindahan yang tuhan suguhkan padanya. Bidadari yang selama ini ditakdirkan untuknya. Hanya untuknya!

"Aku sangat mencintaimu..." Gumannya lalu dibalas senyuman.

—×ו××—

Delapan pemuda sedang duduk berjajar dalam suatu ruangan. Mereka sedari tadi menatap makanan yang tersaji.

"Ahhh kenapa Seungmin lama sekali?" Celetuk Jisung tak tahan.

"Tunggu lah sebentar lagi." Ucap Minho menenangkan.

Sementara Jisung merasa lapar. Ada satu member yang kesakitan. Dia terus mengoleskan minyak pada bagian tubuhnya.

"Ssstt.." desis Hyunjin. Pemuda berdarah Busan disampingnya merasa tak tega melihat keadaan Hyunjin.

"Hyung.. Biar aku bantu." Tawar Jeongin. Dengan wajah penuh kesakitan Hwang Hyunjin segera memberikan Minyak tersebut.

Jeongin mengoleskan minyak dengan sangat telaten. Walaupun sempat terdengar desahan tak mengenakan, tetapi itu tak menjadi masalah.

"Pasti sakit sekali ya, Hyung? Sampai kau seperti ini." Iba Jeongin.

"Tidak juga, hanya sedikit menyakitkan. Tenang saja..." elak Hyunjin. Dia tidak ingin sang maknae khawatir.

Dalam beberapa menit seorang pemuda berjalan sambil membawa piring berisi telur goreng. Para member yang kelaparan sudah menyalakan mata seringala mereka.

"Ayo kita makan sekarang!!!" Seru sang dandy boy.

Terlihat suasana kekeluargaan yang sangat kental dalam Boyband tersebut. Terlebih lagi perkataan sang leader selama makan.

"Ini mengingatkan aku pada sebuah keluarga besar," ucap Bangchan penuh ketulusan.

Para member memperhatikan sang leader dengan berbagai ekspresi. Mereka tau bahwa Bangchan bukanlah sembarang Leader. Dia adalah pemimpin yang sempurna.

"Keluarga dengan 9 orang, 9 teman, dan 9 anak laki-laki." Lanjutnya.

"Ya! Jangan membuatku menangis. Cepat habiskan saja makananmu Hyung!" Seru Changbin—dibalas tawa oleh semua anggota tak terkecuali sang leader sendiri.

"Sebuah keberuntungan, karena kalian lah yang debut bersamaku." Ucap Bangchan lagi.

"Ya! Hyung!" Teriak Changbin keras.

—×ו××—

Suasana hening untuk beberapa saat, Adrian mengambil beberapa buah tas belanja dari samping sofa. Dia mulai berkata, "Mungkin kamu akan menyukai ini."

Merasa bingung, Lyra menatap sang kekasih lekat-lekat. Apa yang kali ini Adrian perbuat? Batin gadis itu tak mengerti.

"Ini untukmu." Dia memberikan semua tas belanja tersebut.

"Buka lah sayang.. ini hadiah untukmu." Lanjutnya seraya tersenyum simpul.

Lyra mengangguk dan tersenyum. Dia memilih tas belanja berwarna merah muda lalu membukanya perlahan. Matanya melebar, mulutnya menganga, serta tangannya gemetar ketika baju itu di keluarkan.

"Gucci?! Kamu serius?!" Tanya Lyra tak percaya. Adrian terkekeh serta mengangguk.

"Berapa uang yang kamu habiskan Adrian?!" Tanya Lyra lagi.

"Aku tidak tau. Karena yang aku beli hanya 1 Hoodie, 1 pakaian, 2 sepatu yang Hyunjin pakai."

Lyra terkejut bukan main dengan apa yang pemuda di hadapannya lakukan. Ini bukan sesuatu yang murah dan bisa diremehkan.

"Apa kamu tidak berpikir sebelum membeli ini semua?!" Bentak Lyra sambil membuka semua tas belanja.

"Bagaimana bisa aku berpikir? Jika itu semua untukmu aku tidak masalah sama kali." Adrian menjawab dengan santai.

"BURBERRY Vintage Check Cotton, CONVERSE Chuck Taylor All Star High Top, SACAI Logo Hoodie, dan Gucci Printed Cotton Twill Jacket. Itu semua tidak sebanding dengan kesetiaanmu padaku Lyra." Jelas Adrian pelan. Namun di balas tatapan tajam oleh sang kekasih.

"Tak sebanding?! Kamu gila? Berapa harga semua ini hah?!" Marah Lyra.

"Sekitar lima puluh juta." Lyra menepuk jidatnya ketika mendengar jawaban Adrian.

"Kenapa kekasihku sangat bodoh?" Batinnya sedikit menyesal.

avataravatar