10 Masuk Sekolah

Setelah satu minggu semenjak kejadian pertengkaran itu Arsen tidak menemui Sasha, bahkan untuk mengabari Sasha pun tidak. Dua hari yang lalu Arsen berangkat kuliah keluar negri. Tidak, dia tidak memberitahu Sasha. Tapi Kaila adiknya Arsen yang memberitahu Sasha, itu juga Sasha yang penasaran sama status sosmed milik Fellicia yang disana tertera 'hati hati dijalan❤' ia yakin jika statusnya itu pasti untuk Arsen. Dan pada akhirnya ia nanya keadaan Arsen pada Kaila. Dan benar saja Arsen telah berangkat, bahkan Kaila kira Arsen kakanya itu mengabari Sasha untuk kepergiannya, ternyata untuk sekedar pamitan juga tidak.

Hati Sasha sedang tidak baik. Mengapa Arsen tidak mengabari nya kalo ia sudah pergi keluar negri untuk kuliah. Dan kenapa sama Fellicia dia memberi tahu nya. Apa iya Sasha sudah dibuang oleh Arsen. Apa benar Arsen sudah tidak menyayanginya lagi. Apa benar hubungannya sudah berakhir. Dan.. Apa Arsen sama Fellicia ada hubungan lagi. Sasha menggeleng gelengkan kepala. Ia harus bisa berfikir positif.

Dan setelah sekian lamanya Sasha libur sekolah, kini ia sudah memasuki hari dimana ia pertama kali ia masuk sekolah. Ia sangat merindukan suasana sekolahnya yang setiap harinya suka ramai.

Pukul 06:45 ia sudah siap untuk berangkat sekolah, ia pergi diantarkan oleh supir pribadinya yang sudah disediakan ibunya sejak kemarin. Uang jajan Sasha tidak seperti orang kaya yang lainnya. Ia hanya dikasih lima belas ribu per harinya. Apalagi sekolahnya full time sampai pukul 15:15 sore.

Setelah 15 menit diperjalan akhirnya ia tiba dipekarangan sekolah, ia langsung turun dari motor dan langsung menuju kedepan gerbang yang sudah dipenuhi dengan kerumunan siswa. Karena setiap hari Senin didepan gerbang selalu ada guru BK dan perwakilan osis untuk melakukan rajia yang tidak mematuhi tata tertib sekolah. Sasha menerobos kerumunan siswa dengan santai, sehingga ia lolos dari rajia tersebut, karena ia tidak memakai dasi, bahkan kaos kaki yang harusnya dipake untuk wanita itu putih ia malah memakai dengan kaos kaki berwarna pink. Ia berlari menuju kelasnya.

Kelas Sasha kosong, bahkan kelas lainnya pun kosong. Hanya ada beberapa siswa saja. Karena siswa yang lainnya sudah berbaris dilapangan untuk melakukan upacara. Ia melihat jam sportnya dengan merk Alexander Christie atau dengan lambang huruf AC. Ia lihat sudah pukul 07:05 tandanya ia sudah telat, karena upacaranya dilakukan pukul 07:00. Ia berlari secepat mungkin menuju lapang. Ia langsung memasuki barisan kelasnya dan langsung ikut berbaris. Dan benar saja upacaranya sudah dimulai. Untung saja ia tidak ketahuan oleh guru dan anggota osis yang sedang berjaga jaga, kalo ketahuan ia pasti sudah dipisahkan dilapangan khusus untuk yang kesiangan.

Ia memegang bahu teman didepannya sambil menunduk dengan nafasnya yang tidak bernafas dengan normal.

"Kenapa kamu bisa telat Sha?" tanya seorang wanita yang bahunya dipegang Sasha. Wati.

"Baru aja masuk sekolah udah telat lo" ucap Viya Sasha sambil menoleh kearah Sasha.

"Sengaja hhe" ucap Sasha sambil melihatkan deretan giginya.

"Kebiasaan lo Sha. Jangan disamain sama waktu kelas 10, lo itu baru naik ke kelas 11" ucap Vita yang berada disamping Sasha.

Sasha tidak peduli. Ia hanya tersenyum pada ketiga temannya. Ia menoleh ke kiri, ke kanan, kebelakang. Ia melihat anggota osis sedang masuk kedalam barisan upacara untuk memeriksa siswa yang tidak memakai dasi dan kaos kaki berwarna.

Deg.. Deg.. Deg..

Jantung Sasha berdegup kencang. Ia takut ketahuan anggota osis. Dalam hatinya ia merapalkan do'a doa'a agar gidak ketahuan. Dan benar saja Sasha tidak ketahuan, bahkan diperiksa juga tidak.

Sasha menghela nafasnya lega.

Setelah 1 jam lamanya, kegiatan upacarapun selesai. Semua barisan dibubarkan. Sasha dan ketiga teman dekatnya itu langsung menuju ke kelas nya.

Saat tiba didalam kelas ia langsung duduk di bangku nya yang terletak dibagian kedua dari depan. Ia duduk dengan Vita. Sedangkan Viya duduk dengan Wati di bangku depan dengan barisan yang dekat dengan tembok.

"Libur sekolah lama lo makin kurus aja Sha" ucap Vita sambil duduk di bangku nya dengan mengahap kearah Sasha.

"Biasa aja gaada perubahan" ucap Sasha sambil menghadap ke arah Vita lalu tersenyum.

"Justru ada perubahan. Dulu waktu kelas 10 kamu gemukan, tapi setelah libur panjang lo malah kurus, orang orang aja pada makin gemuk. Tuh liat si Fitri aja makin gemuk" ucap Vita tertawa sambil menunjuk kearah Fitri yang sedang berbincang dengan temannya diluar kelas.

"Iya ya si Fitri makin gemuk aja. Palingan dia makan anak gajah kali" ucap Sasha becanda, namun wajahnya datar datar saja.

"Iya kali ya" ucap Vita sambil tertawa. Ternyata Sasha masih aja suka becanda. Tapi hebatnya Sasha, walaupun ia suka becanda tapi wajahnya tidak pernah melihatkan kalo ia sedang becanda. Sasha suka ikutan tertawa kalo temannya tertawa karena Sasha.

Guru mata pelajaran pun datang, ia tidak memberi tugas, ia hanya perkenalan diri dan membahas tentang mata pelajaran yang baru. Karena cara belajar di SMK itu beda. Pertama waktu kelas 10 hanya belajar dasar dasar nya saja tentang jurusannya masing masing. Sedangkan sekarang Sasha sudah kelas 11, jadi yang dibahas nya bukan hanya dasar dasarnya saja, melainkan puncaknya. Dan nanti kelas 12 tinggal pemantapannya saja.

Disini Sasha jurusan Accounting. Yang dibahas pasti tentang uang ghaib. Ya uang ghaib, karena nominalnya ada dan uangnya tidak ada hhe. Bahkan hitungannya sampai miliyaran. Bayangkan saja menghitung uang ratusan juta sama miliyaran sedangkan uangnya ga ada. Ghaib bukan? Hhe

Setelah pukul 9:15 waktu mata pelajaran pertama itu habis, dan akhirnyapun istirahat.

"Mau ke kantin ga Sha?" tanya Wati sambil menghampiri bangku Sasha.

"Eumm... lagi ga mood. Nitip aja gapapa kan?" jawab Sasha. Ya emang mood Sasha ini benar benar sedang tidak baik. Mengingat masalahnya dengan Arsen, membuat Sasha ingin terus menangis. Namun ia menahannya. Karena ia tidak mau sampai menangis disekolah.

"Boleh. Mau nitip apa?" jawab Wati.

Ohh iya Wati ini bertubuh tinggi, hitam manis, kurus tapi tidak terlalu kurus sih. Tapi karakter Wati ini baik, lugu, pinter, pendiem, rapih, selalu taat sama tata tertib yang ada disekolah.

"Udahlah ikut aja. Jangan ada titip titippan" ucap Viya.

Viya ini orangnya emang aga sensian, tomboy, tingkat halunya sangat tinggi, dan tidak tau malu, tapi dilain sisinya dia baik ko, pengertian lagi. Viya ini memiliki kulit hitam, tapi tidak terlalu hitam sih, dan tubuhnya aga pendek dari Wati.

"Yu ikut aja Sha, siapa tau lo ketemu sama si Cakra. Kan udah lama ga ketemu" ucap Vita sambil menarik narik tangan Sasha.

Vita ini bertubuh gemuk dengan kulitnya berwarna sawo matang. Dia tuh orangnya banyak ngomong, suka curhat, centil, suka bohong, munafik dan bisa disebut fackgirl atau kehausan cowo, karena pacarnya suka ganti ganti, siapa aja yang nembak pasti diterima. Bagus kalo cowonya pada ganteng, ini kaya kucing nyebur di got, ehh.

"Cakra?"

"Siapa?"

Wati dan Viya saling menatap. Ia bingung karena baru mendengar nama Cakra. Siapa Saha, kan pacar Sasha Arsen.

"Iya Cakra, kelas 11 TKR 1. Dan dia bukan siapa siapa aku. Aku cuma sedikit kagum dan ngefans aja sama dia. Karena hampir mirip sama Arsen" jawab Sasha jujur dan menjelaskan, karena ia takut Viya dan Wati salah paham.

Sasha benar, ia hanya memiliki rasa kagum dan ngefans sama Cakra. Karena tadi pagi setelah bubar upacara ia melihat Cakra, ia langsung kagum karena wajahnya yang mirip dengan Arsen. Ia jadi teringat sama Arsen, dan ia jadi merindukannya. Dan Kenapa Sasha tau nama dia? Karena Cakra itu satu sekolah sama Sasha waktu SMP, dan siapa yang tidak kenal sama dia di SMP, hampir semua orang tau karena kenakalan dan ketampanannya. Namun kalo dibandingkan sama Arsen tetap saja kalo Arsen yang paling tampan.

"Yang mana sih?" tanya Viya.

"Kamu sama Wati pasti bakalan tau, karena dia waktu SMP satu sekolah sama kita" jawab Sasha.

"Ohhhh si Cakra yang nakal itu?" tanya Viya, yang dibalas anggukan dengan Sasha.

"Ohh si Cakra" jawab Wati sambil mengangguk nganggukan kepalanya.

"Udah gih nanti keburu bel masuk. Aku nitip minuman Caffucino sama gorengannya si Ateu aja" ucap Sasha sambil memberikan uang lembar 10rb nya itu.

Si Ateu itu pemilik warung dikantin yang memiliki gorengan yg paling enak. Karena itu warungnya sering ramai. Dan siswa SMK disini sering menyebutnya dengan sebutan Ateu.

"Yaudah yu Wat buruan, istirahatnya kan cuma 20 menit nanti keburu bel" ajak Vita jengkel karena waktu istirahatnya yang sebentar. Mereka bertigapun pergi.

"Sendirian aja princes" ucap seorang wanita yang baru saja masuk kedalam kelas.

Sasha hanya tersenyum. Wanita itupun tersenyum setelah mengambil sesuatu dari dalam tasnya, lalu beranjak pergi lagi meninggalkan kelas.

"Ehh Indira.."panggil Sasha pada wanita yang baru saja beranjak keluar.

Ya wanita itu Indira, teman sekelas Sasha, dan dia itu juara bertahan di sekolah ini sekaligus sekretaris di kelas Sasha.

"Iya Sha?" tanya Indira sambil membalikkan badannya.

"Mau kemana?"

"Ke perpus. Ayo mau ikut"

"Ohh, ngga deh lain kali aja. Kirain mau kemana hhe" ucap Sasha sambil tertawa kecil. Indira tersenyum lalu pergi lagi.

Viya, Wati dan Vita pun datang membawa makanan mereka.

"Lo pasti nyesel Sha ga ikut ke kantin" ucap Vita sewot sambil memberikan pesanan Sasha.

Sasha mengernyitkan dahinya.

"Ada si Cakra" ucap Viya datar.

"Iya Sha, lagi kumpul sama temen temennya" ucap Wati.

Sasha hanya tersenyum. Ia takut jika melihat Cakra, karena ia takut teringat sama Arsen. Bukan, bukan sama Arsen nya, tapi sama rasa sakitnya.

Mereka bertigapun memakan makanannya masing masing. Setelah selesai, tidak lama bel pun berbunyi. Semua siswa masuk kedalam kelas.

"Heyy teman teman sekarang guru mapel bakalan aga telat masuk" ucap Indira si Sekretaris. Semua siswa bersorak senang, hanya Sasha yang terlihat biasa aja. Ohh iya dikelas Sasha hanya wanita saja ya. Karena jurusannya Accounting.

Sasha membuka ponselnya. Tidak ada notifikasi. Ia membuka Facebook, tapi sama aja tidak ada pesan. Ia mengskrol beranda nya. Ia menstalking Facebook seseorang wanita yang sangat ia ketahui kalo wanita itu dekat dengan Arsen. Ia melihat semua statusnya bahagia. Dan.. Ada Arsen juga yang mengomentari foto wanita itu dengan memujinya.

Sasha termenung. Seketika tubuhnya mematung. Hatinya sangat sakit.

"Apa benar dia sudah mengakhiri hubungan ini.." batin Sasha.

Matanya memerah dan mulai berkaca kaca.

Vita yang melihat keadaan Sashapun khawatir.

"Kenapa Sha?" tanya Vita sambil memegang tangan Sasha.

"Ini.." ucap Sasha sambil memberikan ponselnya pada Vita.

"Ini.. Siapa?" tanya Vita.

Sasha menghembuskan nafasnya. "Kakel" jawab Sasha.

"Lalu.."

"Dia selingkuhan Arsen" ucap Sasha memotong pembicaraan Vita.

"Wahh gila nih orang, gatau malu" ucap Vita kesel.

"Gue bingung Vit sama hubungan gue ini.." ucap Sasha sambil menatap kosong ke depan.

"Bingung kenapa?" tanya Vita. Sashapun menceritakan semuanya tentang Arsen dan Fellicia. Vita sangat terlihat kesal dengan Fellicia kakel nya itu.

Tiba -tiba datang Iva dan dan Tita temen sekelas Sasha.

"Ada apa Sha?" tanya Tita dan Iva. Sasha diam lalu menghembuskan nafasnya. Air matanya turun secara perlahan. Namun Vita yang tau keadaan hati Sashapun segera menceritakannya pada Iva dan Tita.

Iva dan Tita yang sudah tau pun merasa benci pada kakel nya itu.

"Udah Sha sabar. Nanti juga ada karma nya" ucap Tita.

"Iya Sha, lagian kan banyak yang mau sama lo" ucap Iva yang diangguki Tita dan Sasha.

Namun tetap, Sasha tidak memiliki hati lagi untuk orang lain. Ia sangat mencintai Arsen, sangat.

Setelah itu guru pun datang dan menjelaskan materi yang akan dipelajari. Begitu juga selanjutnya sampai bergantian guru mapel yang lain.

Pukul 15:15 bel pulang pun berbunyi. Semua siswa bergerombolan menuju parkiran. Beda dengan Sasha, Wati, Vita dan Viya. Mereka berjalan tidak menuju parkiran, justru mereka berjalan sampai berhenti di halte yang dekat dengan sekolah, karena mereka semua tidak membawa kendaraan sendiri, melainkan dijemput.

Setelah ketiganya sudah pada pulang, tinggal Sasha sendiri di halte. Ia sudah menelpon telpon rumah tapi tidak ada yang mengangkat telponnya. Terpaksa Sasha pulang dengan berjalan kaki sendirian. Ia ingin naik ojeg, namun uangnya tersisa empat ribu, mana cukup untuk bayar ojeg menuju kerumahnya kan. Jadi Sasha terpaksa jalan kaki sendirian yang cukup membutuhkan waktu 1 jam menuju rumahnya. Biar uangnya ia tabung untung kepentingan lain.

avataravatar
Next chapter