4 Luka

Terkadang luka yang dalam tergoreskan oleh orang yang kita sayang!

-Allisya Leshan Shaenette-

Kring... Kring... Kring

Tepat pukul 07.00 gadis cantik ini terbangun dari tidurnya akibat deringan jam nya yang berada diatas nakas.

"Egghhh... Berisik banget sihh" ucap gadis cantik itu dengan suara khas bangun tidurnya sambil mematikan jamnya yang sedang berdering.

Lalu ia beranjak dari kasur King size nya, kemudian gadis cantik itu menuju kamar mandi untuk melakukan ritualnya. Tak lama gadis cantik itu keluar dari kamar mandinya, lalu menuju ruangan pakaiannya dan segera memakai baju santainya. Lalu ia segera menuju ke lantai bawah untuk makan pagi.

Setiba dibawah gadis cantik itu melihat kearah dapur dan melihatkan seorang wanita paruh baya yang sedang menata makanan diatas meja.

"Pagii bii.." sapa gadis cantik itu kepada seorang wanita paruh baya yang ada disana.

"Pagi juga non Sasha.. silahkan makan dulu.." ucap seorang wanita paruh baya sambil tersenyum.

Ya seorang gadis cantik itu adalah Sasha, dan seorang wanita paruh baya itu asisten rumah tangganya atau pembantunya.

Sasha hanya menjawab dengan anggukan yang diikuti dengan senyumannya yang manis. Kemudian Sasha mengambil nasi dan lauknya, kemudian memakannya.

Tidak membutuhkan waktu lama, setelah makan Sashapun beranjak lagi menuju kamarnya yang berada dilantai dua itu. Tiba di dalam kamar Sasha mengambil I-Phone nya dan membuka panggilan untuk menelpon seseorang.

Tak lama mencari nomor seseorang Sasha pun langsung memanggilnya. Raut wajah Sashapun tiba tiba murung ketika melihat layar HP nya yang ada tulisan 'menunggu' disana. Sasha pun langsung mematikannya sambil mendengus.

"Kenapasih setiap ditelpon pasti menunggu, tidak menunggu pasti diriject, tidak dua duanya pasti ga aktif. Kenapa sih dia itu sekarang beda banget, ga kaya setahun kebelakang. Apa dia udah ga sayang sama aku?" ucap Sasha pada dirinya sendiri.

Setelah itu Sasha pun mengambil alih aplikasi pesan, dan mengirimnya pesan pada seseorang.

From: ArsennioAX❤️

Lagi telponan sama siapa? Ko menunggu?

Ya seseorang itu Arsen pacarnya Sasha. Sasha menunggu balasannya, tapi nihil, Tidak ada balasan apapun.

Kemudian Sasha mencoba mengirim pesannya lagi.

From:ArsennioAX❤️

Nanti jam 10 siang bisa ketemu ga?

Sasha yang ingin menyimpan Hpnya pun kembali lagi membuka Hpnya setelah ada pesan yang masuk. Tak lama dia membuka pesan yang tertera namanya disana adalah ArsennioAX. Ya pesan masuk itu dari Arsen pacarnya.

ArsennioAX❤️

G, lg sbk

                                      Ohh iya gapapa😊

                                               (read)

Sasha yang melihat pesannya hanya diread pun tersenyum simpul. Seakan akan melihatkan bahwa dia baik baik saja.

Setelah itu dia membuka aplikasi WAnya dan mengirim pesan ke Group yang berisi sahabat sahabatnya. Dan tidak lama sahabat sahabatnya pun langsung membalasnya.

                      PrincessHalu❤️

                                        AllisyaLesShan.

                  Nongkrong di Caffe biasa yu?

FriskaLvt.

Yu. Gue otw😘

KyraRosallie.

Otw mybe😘

SekarRamaniya.

Ayo, gue juga bete nih.

Gue otw ya😘

    (read)

Setelah itu Sasha pergi menuju lemari khusus tas nya, dia mengambil tas slempangnya, kemudian mengambil kunci mobil Sport nya yang berada di atas nakas dan beranjak pergi kebawah.

Setelah tiba dibawah Sasha bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang sudah beranjak ingin pergi.

"Bun.. mau kemana?" Tanya Sasha pada seorang wanita paruh baya itu. Ya wanita paruh baya itu Naura Shaenette bunda nya Sasha.

"Mau pergi ke tempat butik" jawab Naura bundanya Sasha.

Ya karna bundanya jarang ada dirumah karena urusan kerjaannya, kadang dia juga pergi keluar kota untuk mengontrol semua butik yang dia punya. Ayah nya pun sibuk dengan kantornya yang sudah mempunyai cabang dimana mana.

"Oh yaudah Bun hati hati ya, Sasha juga mau keluar dulu" ucap Sasha smambil mencium punggung tangan Naura, dan hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Naura.

Setelah itu Sashapun pergi ke Garasinya, lalu masuk kedalam mobil Sportnya kemudian pergi dari pekarangan rumahnya.

Seorang laki laki sedang berdiam diri di balkon kamarnya sambil menempelkan Hpnya pada telinganya, menandakan dia sedang menelpon seseorang. Tak lama tiba tiba tersambung dengan seseorang yang ditelpon itu.

"Hallo.." ucap seorang laki laki itu.

"Iya, Hallo.. Ada apa pagi pagi gini nelpon?" Ucap seorang wanita disebrang telpon.

"Gapapa, cuma kangen aja" ucap seorang laki laki itu sambil tertawa.

"Hhe bisa aja"

Hp seorang laki laki itupun tiba tiba berdenyut, menandakan ada telpon lain yang masuk. Setelah melihatnya tak lama sambungannya telponnya oun mati, tanpa ada niat ingin menelponnya balik. Kemudian menempelkannya lagi pada telinganya.

"Kamu lagi sibuk ga?" Ucap laki laki itu.

"Nggak, emang kenapa?"

"Cuma mau ngajak jalan aja, bisa kan?"

"Iya bisa, jemput aja ya"

"Oke, bye.. sampai ketemu"

Telpon pun ditutup secara sepihak oleh seorang laki laki itu. Kemudian saat ingin beranjak ada pesan yang masuk, kemudian dia membacanya tanpa ada niat membalasnya.

AllisyaLesShan.

Lagi telponan sama siapa? Ko menunggu?

Setelah ingin memasukan Hp kedalam sakunya tiba tiba ada pesan lagi yang masuk.

AllisyaLesShan.

Nanti jam 10 siang bisa ketemu ga?

Laki laki itu pun menimang nimangkan antara harus di balas atau nggak. Tiba tiba laki laki itu membalasnya.

                                              ArsennioAX.

                                                         G, lg sbk

Ya laki laki itu Arsen, pacarnya Sasha.

Tidak butuh waktu lama, tiba tiba ada balasan.

AllisyaLesShan.

Ohh iya gapapa😊

Setelah membacanya dia memasukan Hpnya kedalam saku celananya tanpa ada niat untuk membalasnya. Kemudian dia beranjak menuju kedalam kamarnya dan mengambil sebuah kunci mobil yang berada diatas kasurnya. Lalu ia beranjak untuk pergi.

Cukup 15 menit menuju tujuannya, Arsenpun tiba dipekarangan rumah bercat putih itu, ya bisa dibilang rumah itu sedikit besar, cuman tetap aja besaran rumah milik Allisya.

Tidak membutuhkan waktu lama kemudian pintu rumah itu terbuka, dengan melihatkan seorang gadis cantik yang memakai dres merah maroon dengan rambut yang dibiarkan tergurai.

Setelah tiba didekat mobil gadis itu langsung membuka pintu mobil dan langsung masuk. Kemudian mobil itupun pergi meninggalkan pekarangan rumah itu.

Didalam mobil itu hanya hening. Tak lama Arsen pun membuka suaranya.

"Mau kemana dulu Fel?" Tanya arsen sambil menoleh kearah Felicia yang berada disampingnya.

Ya gadis itu Felicia. Mungkin kalian bisa menyebutnya dengan orang ketiga.

"Emm kalo ke Mall dulu gimana? Sekalian aku mau Shoping" Jawab Felicia

"Boleh" kata Arsen sambil menganggukan kepalanya.

Setibanya diparkiran Mall merekapun turun dari mobil itu dan segera masuk kedalam Mall. Jangan lupa mereka sambil gandengan.

Beberapa jam kemudian mereka menghabiskan waktu di Mall. Merekapun segera kembali ke parkiran. Karena sudah ada beberapa paper bag yang dibawa oleh Arsen. Bukan punya Arsen, melainkan punya Felicia yang sudah membeli beberapa barang yang dia sukai.

Ketika sudah diparkiran merekapun masuk kedalam mobil. Kemudian meninggalkan pekarangan Mall.

Dijalan Arsen merasa lapar. Karena sudah mengelilingi Mall menemani Felicia Shopping, tanpa berhenti direstoran dulu.

"Fel kita makan dulu ke Caffe yu" ajak Arsen.

"Boleh, ke Caffe yang deket dari sini aja ya" jawab Felicia yang hanya dibalas amggukan oleh Arsen.

Setibanya di Caffe, mereka turun dari mobil, kemudian masuk dan mengambil meja yang paling tengah. Kemudian Arsen memesan makanan dan minuman, sedangkan Felicia hanya memesan minuman.

Setelah 10 menit, pesanan merekapun datang. Arsen mengernyitkan dahinya ketika tersadar saat melihat Felicia yang hanya pesan minuman saja.

"Kamu ga makan Fel?" Tanya Arsen.

"Nggak, aku ga laper" ucap Felicia sambil menggelengkan kepalanya.

"Makan dulu nih berdua sama aku, nanti kalo kamu sakit gimana?" Jawab Arsen penuh perhatian.

"Nggak ahh, kamu aja yang makan" jawab Felicia sambil menggelengkan kepalanya.

"Yaudah tunggu aku makan dulu ya" ucap Arsen sambil mengelus rambut Felicia.

Feliciapun hanya mengangguk sambil tersenyum.

Dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang menatap mereka dengan wajah cemburu dan hatinya yang sakit.

Tidak lama merekapun selesai, lalu beranjak untuk membayarnya. Kemudian mereka pergi.

                              •••

Hanya membutuhkan waktu 30 menit menuju Caffe, Sashapun akhirnya tiba disana, kemudian dia turun dari mobilnya dan segera masuk kedalam Caffe itu. Tak lama Sasha menemukan tiga sahabatnya di meja paling pojok yang dekat dengan jendela. Kemudian Sasha pun menghampirinya.

"Haii, maaf lama" sapa Sasha pada ketiga sahabatnya, kemudian duduk.

"Gapapa" kata ketiga sahabatnya barengan.

Kemudian mereka ngobrol sambil sesekali meminum minuman yang sudah dipesan oleh mereka tadi.

"Sha gimana sekarang" ucap Friska membuka obrolannya.

"Gimana apanya?" Jawab Sasha.

"Hubungan lo" ucap Friska yang diikuti anggukan oleh kedua sahabatnya.

Sashapun langsung menghela napas panjangnya. Kemudian kembali bersuara.

"Hem gimana ya? Aku juga bingung dengan dia, sekarang dia jadi beda. Sekarang dia kalo ditelpon sering menunggu, kalo nggak menunggu palingan dirijeck, diajak ketemu juga susah, bilangnya sibuk trus" ucap Sasha menjelaskan.

"Gimana kalo lo datengin aja kerumahnya" kata Kyra.

Ya karna Sasha memang sudah dekat dengan keluarganya Arsen. Dia juga kadang suka main kerumah Arsen, bahkan Sasha sama adiknya Arsen pun sudah sangat akrab, bahkan sudah dianggap kaka oleh adiknya Arsen.

"Iya nanti gue coba. Tapi gue takut dianya ga ada dirumah" ucap Sasha.

Karna waktu Sasha kerumahnya Arsen dianya gaada, jadi Sasha main dengan adiknya Arsen dan saling bercerita dengan adiknya Arsen.

"Lo telpon aja dulu adenya pacar lo, tanyain ke adenya" jawab Sekar yang diangguki setuju oleh kedua sahabatnya.

"Iya nanti gu.." omongan Sasha tiba tiba berhenti setelah melihat seseorang yang familiar baginya ada di dalam Caffe yang sama, dibagian meja paling tengah yang tidak jauh dari meja yang mereka tempati.

Friska yang sadar akan tatapan Sasha pun langsung mengikuti arah bola mata Sasha, kemudian berhenti di meja paling tengah yang diduduki oleh dua pasangan itu. Setelah itu Friska melihat ke arah Sasha yang sedang tersenyum dengan terpaksa.

"Lo gapapa kan Sha?" Tanya Friska yang hanya dijawab dengan anggukam oleh Sasha.

Setelah itu Kyra dan Sekar pun penasaran dengan apa yang dilihat  mereka berdua. Lalu keduanya  menoleh kearah meja yang di tatap Sasha, kemudian menoleh lagi kearah Sasha.

"Pertanyaan bodoh" ucap Sekar pada Friska.

"Siapa sih yang baik baik aja ketika ngeliat pacarnya sendiri makan dengan cewe lain, berdua lagi" Ketus Kyra.

Ya yang dimaksud pasangan itu adalah Arsen pacarnya Sasha, yang sedang makan bersama dengan wanita lain.

"Yaa maksud gue bukan gitu ogeb" ketus Friska.

"Lo mau diem aja Sha stelah lo tau dia makan dengan cewe lain" ucap Sekar dengan kesal.

"Biar gue aja yang labrak dia" ucap Kyra dengan wajah penuh emosi.

"Udahlah biarain aja, gue juga gapapa, lagian sebenarnya gue udah tau semenjak dia berubah ke gue, karna pirasat hati sama perkataan hati gue ga ada yang salah, karna gue selalu mencari informasinya" ucap Sasha sambil memegang tangan Kyra yang sudah ingin bangkit dari duduknya.

"Lo udah tau tapi lo diem aja Sha, lo bego atau gimana sih" ucap Kyra dengan kesal.

"Lo putusin ajalah cowo brengsek kaya dia, lagian kan cowo yang suka sama lo juga banyak Sha" ucap Sekar.

"Iya, lagian lo mau mau aja disakitin sama cowo brengsek itu" ucap Friska yang diangguki oleh Kyra dan Sekar. Sashapun hanya diam sambil menahan air matanya yang akan jatuh.

"Nih ya Sha, kalo dia beneran sayang sama lo, dia gak akan pernah nyakitin lo, ga akan pernah bohongin lo demi cewe lain" ucap Sekar dengan bijak.

Sasha hanya diam.

Tak lama Sasha beranjak ingin pergi. Karena pasangan yang berada dimeja paling tengah itu sudah hilang ntah kemana.

"Udah yu kerumah gue aja, nanti gue mau cerita sama kalian, jangan disini" ucap Sasha.

"Tapi gue ga bawa mobil" ucap Sekar yang diangguki oleh Kyra.

"Udah lo sama gue aja, biar Kyra sama Sasha" ucap Friska yang diangguki ketiga sahabatnya. Kemudian mereka beranjak pergi menuju keluar Caffe, sebelum keluar Sasha membayar dulu minuman yang dipesan teman temannya tadi.

               

                                 •••

Disinilah sekarang keempat gadis itu berada. Dikamar bercat biru muda yang begitu besar, dengan kasur King Size nya yang dibaluti Bad Cover berwana Biru Muda, ditambah dengan AC. Bahkan dikamar ini pun ada ruangan khusus untuk tempat lemari pakaian, lemari tas, lemari sepatu, meja berkaca khusus untuk jam tangan. Bahkan lemari lemarinya pun terbuat dari perak yang dipenuhi dengan kaca, agar melihatkan semua barang yang disimpan dilemari itu. Ya disinilah mereka, di kamar milik Allisya Qiana Shaenette.

Ketika mereka sedang asik bercanda tiba tiba Kyra yang inget dengan tujuan mereka ke sini pun membuka suara.

"Ehh Sha kan katanya lo mau cerita sama kita" ucap Kyra yang diangguki oleh Friska dan Sekar.

"Ohh iya kan lo mau cerita, kenapa gue lupa ya" ucap Friska bodoh.

"Iya Sha, ayo buruan cerita sama kita" ucap Sekar.

"Emm gimana ya gue bingung harus mulai darimana" jawab Sasha.

"Yaudah jadi gimana?" Ucap Kyra tidak sabar, yang diikuti anggukan dari kedua sahabatnya.

Sashapun menghela napasnya, lalu mulai membuka suaranya.

"Kalian tau kan setelah 1 tahun ini gue sama pacar gue ga ada masalah apa apa. Bahkan bisa dibilang baik baik aja" ucap Sasha yang diangguki sahabatnya. Kemudian Sasha membuka suaranya lagi.

"Tapi sudah satu bulan ini gue ngerasa ada yang aneh sama dia, entah itu sikapnya atau perlakuannya, serasa beda banget" sela Sasha, yang diangguki lagi oleh ketiga sahabatnya. Kemudian Sasha melanjutkan ceritanya lagi.

"Yang pertama gue sering gaenak hati lalu diikuti pikiran yang engga engga tentang dia. Yang kedua tiap gue nelpon dia kadang suka menunggu, kadang juga diriject. Tapi waktu 2 minggu yang lalu gue pernah nelpon dia pas lagi menunggu, gue kira gabakal diangkat, nyatanya diangkat, terus dimultipihak, dan ternyata cewe.." ucap Sasha melas.

Ketiga sahabatnya pun melotot gak nyangka pada cerita Sasha bagian akhir.

"Wah tuh anak gila apa, gak mikirin perasaan lo banget" ucap Kyra dengan mimik wajah yang kesal.

"Tau tuh orang, gapunya hati apa gimana sih" jawab Friska dengan ketus.

"Trus mereka ngomongin apa Sha" tanya Sekar penasaran, lalu diangguki oleh kedua sahabatnya.

"Ya biasa mereka saling bercanda dan tertawa" Jawab Sasha dengan tersenyum paksa.

"Trus lo diem aja ngedengerin mereka ngobrol hah?" Tanya Kyra dengan emosi. Bukan emosi pada Sasha, namun emosi pada pacarnya Sasha.

"Ya gue harus apa? Ya gue diem aja" jawab Sasha.

Lalu ketiga sahabatnya menggeleng geleng kepala tidak nyangka. Kemudian Sasha mulai bercerita lagi.

"Trus waktu gue kerumahnya, dia kan lagi dibelakang, Hpnya ada diatas meja, trus suara dering telpon berbunyi dari hp dia, pas gue liat nama kontaknya Miss pake emot love, karna gue penasaran otomatis gue angkat, lalu ada suara wanita, trus gue tanya dia siapa, tapi dia malah balik nanya dengan nada yang aga tinggi, otomatis gue kaget kan, gue diem aga lama, trus gue jawab aja bahwa gue adiknya. trus dia bilang ohh adiknya ya, tolong bilangin ya sama Kaka kamu nanti malam jadi kan kerumah aku, trus gue jawab iya nanti dibilangin, trus gue matiin.." ucap Sasha dengan mata yang menahan air matanya.

"Lo bego Sha, kenapa lo gabilang kalo lo pacarnya sih" ucap Kyra.

"Trus lo bilangin ke si Arsen gitu?" Ucap Friska.

Sasha hanya mengangguk.

Ketiganya menggeleng gelengkan kepala tidak percaya.

"Lo bilang apa sama dia?" Tanya Sekar.

"Gue bilang 'tadi ada yang nelpon, katanya jadi ga main kerumahnya' trus dia nanya 'siapa' gue jawab sambil nunduk kata gue 'yang nama kontaknya Miss' trus dia malah terdiam, lalu duduk disamping gue, lalu ngelus tangan gue trus dia ngomong 'dia cuma temen aku ko, jangan takut aku pergi' gue hanya menjawabnya dengan anggukan aja" ucap Sasha.

"Trus lo percaya gitu aja sama dia" ucap Friska.

"Ya gitu deh, tapi gue juga diem bukan berarti gue diemin dia, dibalik diemnya gue juga gue cari informasi tentang mereka" jawab Sasha.

"Ya lo emang harus gitu Sha, lo harus cari informasi yang sebenarnya" ucap Kyra yang diangguki Sekar dan Friska.

"Trus lo udah tau siapa dia?" Tanya Sekar.

"Gue tanya sama temen dia sekaligus sodara gue, katanya emang dia lagi deket tapi cuma TTM, trus katanya bahkan dia sering main kerumah cewe itu, dan... Katanya cewe itu juga suka sama cowo gue begitupun sebaliknya" ucap Sasha yang ditengah tengah pembicaraanya berhenti sejenak karena air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Gilaaaa" ucap ketiga sahabatnya dengan nada yang tinggi.

"Trus lo tau nama cewenya siapa?" Ucap Friska. Lalu diangguki oleh Sasha.

"Siapa?"tanya ketiga sahabatnya.

"Namanya Felicia" ucap Sasha dengan tenang. Tapi tidak dengan hatinya.

"Dasar pelakor gatau diri" ucap Kyra dengan kesal.

"Kenapa itu cewe ga mikir sih, padahal kan dia juga cewe, kenapa gitu ga mikirin perasaan lo" ucap Friska dengan tidak tenang.

"Emang ya masih ada aja gitu orang yang ngerebut pacar orang, gapunya hati apa.." ucap Sekar penuh amarah.

"Udahlah, lagian gue juga gapapa" jawab Sasha sambil tersenyum tipis.

"Aduh Sha lo itu bego atau bodoh atau gimana sih" ucap Kyra emosi.

"Sha jangan sampe lo ngerelain hati lo untuk disakiti trus kaya gini dong" ucap Friska dengan wajah kesal.

"Iya Sha, lo itu cantik, baik, pasti banyak deh cowo yang mau sama lo" ucap Sekar, yang diangguki Kyra dan Friska.

"Lo terlalu sabar jadi orang Sha" ucap Kyra.

"Kalo gue jadi lo gue udah bakal mutusin cowo sialan kaya dia" ucap Friska yang diangguki kedua sahabatnya.

"Gue juga" ucap Sekar yang setuju sama omongan Friska.

Sasha pun hanya terdiam sambil mengusap pipinya yang basah. Lalu ketiga sahabatnya pun memeluk Sasha dengan penuh rasa peduli dan kasian.

"Kalo lo ada apa apa lagi cerita sama kita oke, jangan sungkan" ucap Sekar lalu diangguki Friska dan Kyra.

"Iya, makasih banyak udah mau dengerin gue cerita" jawab Sasha sambil membalas pelukan ketiga sahabatnya.

avataravatar
Next chapter