3 Pengecut tetap Pengecut

Sebuah taxi berhenti dan Theo keluar dari mobil tersebut dan berjalan masuk kedalam aula untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh system.

"Lihat bukannya itu kakak kelas?"

"Iya benar!, bukannya dia kemarin dikeluarkan oleh aula Guardian?"

Beberapa ejekan mulai terdengar oleh Theo namun dia sekarang tidak peduli dan fokus untuk menyelesaikan misi apalagi waktu dia tidak banyak.

Pengirim surat tersebut hanya akan bertemu disebuah ruangan dan dapat dimasuki oleh orang-orang khusus.

"Kalau tidak salah pemegang kartu masuknya adalah antek-antek dari Zuan Hao dikeamanan kemarin!"

Theo memasukan kembali layar tablet miliknya yang berisi identitas pemegang kartu dan segera memasuki aula utama Guardian tersebut.

"Hei Theo kau berani datang kesini?"

Seorang lelaki dengan pakaian ketat milik prajurit Guardian datang, dia tampak membenci Theo dan mulai mendekatinya perlahan-lahan.

"(Tuhan memberkatiku!, belum apa-apa orangnya datang sendiri kepadaku!)"

Orang tersebut mendekat dan mulai merangkul Theo dengan erat,

"Heh kau berani merangkulku?, kau siapa dasar anjing sialan!" kata Theo melempar rangkulan orang itu.

"KAU!, ehkm... hei anak mudah kau seharusnya menghormatiku!"

"Hormat?, puih... kau sampah!"

Orang yang bernama Kang Liu tersebut segera marah dan mulai memukul Theo namun dia mencoba menahannya.

Bruk !

Theo terlempar kebelakang dan menahan tubuhnya dengan satu tangan agar tidak menatap kedinding.

"Sial dia sangat kuat!" kata Theo,

Theo yang tidak terima kalah segera maju dan mulai bertubi-tubi memukul kearah depan Kang Liu, "Hanya segini?, ternyata kau banyak omong!".

Kang Liu segera menahan satu tangan Theo dan melemparkannya kembali.

"Ugh... cengkramannya!" lirih Theo,

Kang Liu tidak memberikan kesempatan kepada Theo dan segera mendatanginya lalu memberikan sebuah tendangan keperutnya.

Theo terlempat kelangit dan Kang Liu menggunakan beberapa tehnik bela diri hingga mencapai atas Theo, dia memukulkan energi yang ada ditangannya mengenai Theo.

Bruk ! Boom !

Dalam sekejap pemenang telah ditentukan dan Theo ada dilantai yang tidak hancur, tetapi mulutnya mengeluarkan beberapa darah.

"System apa kau tidak ada cara lain?, aku bisa mati kali ini loh?" gumam Theo mencoba berdiri dari tempatnya.

"Hei apa kau sudah gila bergumam sendiri?, atau pukulanku kurang?"

Kang Liu berjalan dengan santai kearah Theo sembari membawa tablet kaca yang dari tadi dia pegang untuk mefoto wajah Theo saat meminta ampun.

[Anda dapat mengambil hadiah misi lebih awal dengan syarat tertentu]

"Benarkah?, kalau begitu ambil!"

[Selamat Mendapatkan:

• Universe Eye

• Waktu Misi 0.30 Detik]

"Sial jadi ada waktu tiga puluh detik lagi untuk menyelesaikan misinya!"

Theo kembali berdiri dan melihat dengan matanya yang berubah menjadi ungu layaknya tata surya, apalagi sekarang kegunaan mata tersebut membuat Theo terkagum-kagum.

[Nama: Kang Liu]

[Kekuatan: Menengah]

[Kecepatan: Rendah]

[Ketahanan: Rendah]

[Kultivasi: Kegelapan (Menengah)]

[Kemampuan : Gerakan Singa Agung (Tingkat 2), Tubuh Singa (Awal)]

[Mana: 43] [DC: 2.000 C]

"Kekuatan tingkat menengah?"

[Apakah anda ingin menyalin kekuatan tingkat menengah Kang Liu...]

"Ya pastinya!" kata Theo.

Dalam sekejap darah Theo bergerak cepat dan sebuah sensasi hangat terasa jelas pada tubuhnya.

"Inikah kekuatan menengah?" Theo dengan segera menghindari serangan Kang Liu yang tiba-tiba ada didepannya, lalu menendang area pertahanan terlemah yang dimiliki laki-laki.

Bruk ! Crack !

"T-Theo k..au kejam!" Kang Liu dengan mata yang melotot keatas jatuh kelantai sembari memegangi bagian bawah yang selama ini menjadi masa depan dan dia jaga bertahun-tahun.

"Tak kusangka sampai hancur!, benar-benar menakutkan!" kata Theo tanpa rasa bersalah mengambil kartu masuk yang ada diikat pinggang milik Kang Liu lalu segera pergi.

Disamping itu seorang pria yang melihat keduannya bertarung diaula tanoa dilihat satupun orang segera mendekat melihat Kang Liu.

Kembali Ke Theo !

Theo sampai disebuah lorong yang ujungnya adalah ruangan milik pertemuan pengirim surat dari keluarga Zuan berada dan menjadi tujuannya.

Beberapa saat kemudian Theo menghentikan lariannya, dia melihat wanita berambut pendek bewarna pirang beserta sekelompok murid lainnya tepat didepan lorong.

"Theo?" panggil wanita tersebut,

"Kau Xurin?!, bagaimana kabarmu?"

Bukannya jawaban yang Theo terima nanun sebuah tamparan dan tawa dari beberapa temannya langsung.

"Kau bertanya kabar?, hei Theo ini aku kembalikan cincin pacaran kita!"

Theo tetap terdiam dan mengambil cincin itu dengan menahan amarah lalu mencoba meninggalkan mereka, tapi salah satu teman dekat Theo dulu memegang pundaknya.

"Heh kau pergi sekarang?" kata Rio dengan maksud ingin mempermalukan Theo sekali lagi didepan orang.

"Lepasakan aku!" lirih Theo,

"Apa aku tidak dengar?" kata Rio,

[Pengunduran Waktu dimulai]

"BAJINGAN LEPASKAN AKU!"

Theo menendang kepala Rio hingga terpental beberapa meter, tentunya kepala Rio mengeluarkan darah.

Mereka semua terkejut dan beberapa diantaranya berlari ketakutan,

Theo berjalan sedikit demi sedikit mendekati mantan pacarnya yang ketakutan dan mengatainya.

"Hei apa kau akan memukul wanita?"

"Maaf aku mendukung kesetaraan gender yang sudah lama diterapkan!"

Bruk !

Theo memukul wajah mantan pacarnya yang memang kekuatannya bisa dibilang kuat karena berada ditahap kegelapan awal hanya saja dia pengecut dan selalu berani dibelakang orang yang kuat untuk dilindungi.

"Tsk!, pengcut tetap pengecut!"

Kata Theo meninggalkan mantan pacarnya yang terjatuh dan temannya Rio yang keritis ditambah pingsan.

[Sisa Waktu: 0.24 Detik]

avataravatar
Next chapter