4 Siapa Hyemi?

Seorang lelaki yang memiliki kulit berwarna tan itu sedang duduk dikursi dan dikelilingi oleh teman-temannya berjumlah 6 orang.

Ke-tujuh remaja lelaki itu sering disebut dengan *DREAM* oleh teman-temannya disekolah.

Bisa disebut ke-tujuh lelaki itu adalah kumpulan lelaki tampan yang ada disekolahnya sehingga keberadaan mereka sangat dielu-elukan dan diidolakan oleh para gadis disekolahnya.

"Minhyun hyung, apa benar jika Lucas bersama teman-temannya yang sudah mengeroyokmu di Seoul kemarin?."

Lelaki yang duduk tepat didepan lelaki berkulit tan itu mengangguk, "Iya. Tiba-tiba saja mereka mendatangi aku ditempat kerja dan mereka mengeroyok ku di gang kecil dekat cafe tempatku bekerja. Lucas menitip pesan pada ku jika mereka menantang kita balapan motor di Seoul minggu depan."

"Kalau begitu kita terima saja tantangan mereka dan pergi ke Seoul minggu depan. Aku sudah tidak sabar melihat ekspresi kekalahan mereka." ujar lelaki berkulit tan itu sambil menekuk jari jemarinya yang terasa pegal itu.

"Yak Donghyuk-a, coba kau pikirkan lagi jika kita menerima tantangan mereka begitu saja maka kita akan sulit untuk menang karena Minjae-" Lelaki yang diketahui bernama Jeno itu melirik temannya yang baru saja ia sebut tengah duduk di sampingnya, "Minjae sedang cidera kaki dan dia tidak akan mungkin bisa mengendarai motor untuk saat ini." lanjutnya.

"Tapi jika kita tidak menerima tantangan Lucas dan teman-temannya, kita akan dianggap takut dengan mereka."

Donghyuk mengangguk dan membenarkan perkataan Chonlo, "Benar kata Chonlo, kita harus menerima tantangan mereka jika kita tidak ingin dibilang pengecut oleh Lucas dan teman-temannya."

"Tapi Minjae sedang terluka, Donghyuk-a. Apakah kita memiliki harapan untuk bisa menang dari Lucas dan teman-temannya?." tanya Ronjun.

"Kali ini aku yang akan melawan mereka."

Semua atensi *DREAM* tertuju pada Donghyuk selaku ketua genk mereka.

"Tidak bisa begitu Donghyuk-a, aku saja yang akan melawan mereka." kini Minhyun yang mengajukan diri.

Donghyuk menatap tajam lelaki bernama Minhyun itu, "Hyung (Bang), aku yakin sekali jika kau pasti tidak akan bisa mengikuti balapan itu. Kau di Seoul untuk bekerja jadi aku tidak mungkin melibatkanmu dalam balapan kali ini."

"Namun dengan mereka mendatangi aku kemarin, mereka sudah melibatkan aku secara tidak langsung, Donghyuk-a." sentak Minhyun.

Donghyuk menggelengkan kepalanya, "Meski begitu, aku tetap tidak akan mengijinkanmu untuk ikut balapan ini. Kau pasti tahu apa yang membuatku melarangmu ikut balapan selain aku yang tidak ingin melibatkanmu kedalam masalahku dengan Lucas." ujar Donghyuk sambil memberi tatapan yang hanya bisa diketahui maksudnya oleh Minhyun.

Donghyuk beranjak dari tempat duduknya lalu menepuk pundak Minhyun sekali, "Kau harus menjaga dirimu sendiri, Hyung."

Bola mata Minhyun bergerak mengikuti pergerakan Donghyuk yang menjauh dari tempat duduknya, "Jika kau yakin bisa mengalahkan Lucas, aku tidak bisa melarangmu untuk tidak ikut balapan ini." ujarnya.

"Sebentar." ucapan Songji sebagai yang termuda diantara ke-tujuh remaja lelaki itu mengundang atensi ke-enam teman-temannya yang lain.

"Aku menjadi penasaran kenapa kau Hyung," Songji menunjuk Donghyuk menggunakan tangannya, "Kenapa kau selalu melarang keras Minhyun hyung untuk ikut dalam setiap balapan. Bukankah semua anggota DREAM harus menunjukkan skillnya."

Donghyuk yang sedari tadi menatap keluar kelasnya kini menoleh pada anggota termudanya itu, "Kau tahu bukan jika aku dan Minhyun hyung sudah berteman sejak kecil, aku tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya maka dari itu, aku mencoba untuk tidak membuat semuanya menjadi runyam."

Songji memilih untuk menghela napasnya lalu menatap semua teman-temannya, "Hyung, sebenarnya apa yang kalian berdua sembunyikan dari kami semua dibalik hubungan persahabatan kalian?." tanya Songji pada Minhyun dan Donghyuk.

"Maja (Benar), aku pun ingin mengetahuinya. Aku merasa kalian sedang menyembunyikan sesuatu dari kami semua tentang persahabatan kalian." imbuh Chonlo.

Donghyuk mendecak, "Mck, ini bukan waktu yang tepat untuk membahas hubungan persahabatan antara aku dan Minhyun hyung. Yang terpenting sekarang adalah kita harus mencari alasan yang tepat untuk bisa pergi ke Seoul."

"Bagaimana jika kita meminta ijin untuk berlibur bersama." usul Minjae yang sedari tadi hanya diam.

Ucapan Minjae mendapat tatapan sinis dari ke-enam temannya.

"Hwahhh jika kakimu itu tidak sedang cidera, maka aku akan langsung menendangnya." ungkap Jeno sambil mengepalkan tangannya ingin memukul Minjae.

"Bukankah kau tahu jika sekarang ini kita sedang serius, jadi jangan mengajak kita untuk bercanda, Minjae-ya. Yang benar saja kita meminta ijin untuk pergi liburan pada kedua orangtua kita, mereka tidak akan mengijinkan kita untuk pergi." imbuh Ronjun.

Minjae hanya bisa terkekeh mendengar ungkapan protes dari teman-temannya, lelaki itu memang senang melihat teman-temannya kesal.

Lelaki yang memiliki gigi mirip kelinci itu memang tipe orang yang introvert, namun ketika suasana hatinya sedang baik maka Minjae akan lebih kocak dari Donghyuk yang terkenal sebagai anggota DREAM yang pecicilan dan banyak bicara.

"Bukankah seminggu lagi kita akan mendapat jatah libur panjang setelah minggu lalu kita ujian semester." ucap Jeno.

"Ah Maja." sahut Chonlo.

"Geuraeseo wae? (Lalu kenapa?)." tanya Minhyun pada Jeno.

"Bagaimana jika kita meminta ijin pada orang tua kita masing-masing bahwa kita ingin bermain ke rumah Minhyun hyung yang berada di Seoul, orang tua kita sudah tahu bukan jika Minhyun hyung memiliki rumah di Seoul?."

Perkataan Jeno diangguki oleh semua anggota DREAM termasuk Minhyun sendiri.

"Wah idemu itu boleh juga Hyung, dengan begitu orang tua kita pasti akan mengijinkannya." sahut Songji.

"Tapi bagaimana denganmu, hyung. Apa kau mengijinkan kami semua untuk berkunjung ke rumahmu?." tanya Ronjun pada Minhyun.

Lelaki yang menempelkan jari telunjuk didagunya itu mengangguk, "Boleh"

"Assa (YES!)." pekikan senang dari Songji, Chonlo, Jeno dan Ronjun bersamaan.

"Yeye kita akan ke Seoul, aku ingin bertemu dengan Ji Sun Woo."

Ucapan Chonlo mengundang atensi Minjae "M-mworago? Ji Sun Woo? Wait wait... Bukankah Ji Sun Woo adalah ibu dari Junyeong?."

Chonlo langsung mengajak Minjae untuk tos dan langsung disambut baik oleh lelaki introvert itu, "Wahh ternyata kau juga tahu Ji Sun Woo, Hyung." lelaki yang sering dijuluki kepala besar oleh anggota DREAM itu merangkul pundak Minjae.

Ia bangga memiliki teman yang se-frekuensi dengannya.

"Siapa Ji Sun Woo?." tanya Ronjun pada Chonlo dan Minjae.

Kedua lelaki itu saling berpandangan lalu menatap Ronjun secara bersamaan, "Ji Sun Woo yang berperan sebagai wanita yang diselingkuhi oleh suaminya di drama itu" jawab Chonlo.

Ronjun meraih camilan yang dibawanya dari rumah itu dan melemparkan isinya pada Chonlo, "Yak! Jika saja aku tidak ingat kau adalah anak orang kaya pasti aku akan memukulmu sekarang, Chonlo-ya."

Ke-enam remaja lelaki itu hanya bisa tertawa melihat reaksi Ronjun yang terlihat sangat kesal pada Chonlo.

Sebenarnya mereka semua sudah mengetahui jika Chonlo dan Minjae sedang membicarakan tentang drama yang sedang booming dan menjadi pembicaraan saat ini.

Salahkan saja Ronjun yang terlalu serius menanggapinya, bukankah lelaki itu juga pernah menonton drama yang dimaksud Chonlo dan Minjae bersama dengan ke-enam temannya? Apa Ronjun lupa? Haha.

Bahkan umurnya masih sangat muda untuk menjadi seorang yang pelupa.

"Aku hanya mengingatkan saja jika tujuan kita ke Seoul bukan untuk bertemu dengan para pemain drama A World of The Merried Couple, kita pergi ke Seoul untuk menerima tantangan Lucas dan teman-temannya." ucap Donghyuk.

"Yasudah kalau begitu, aku ingin ke kelas karena sebentar lagi bel masuk sudah berbunyi, Hyung" ujar Songji yang mendapat anggukan dari para hyung-hyung nya.

Lelaki yang masih berada dikelas 10 itu segera bergegas meninggalkan kelas teman-temannya dan berjalan menuju ke kelasnya.

Setelah kepergian Songji ke kelasnya, Jeno, Ronjun, Chonlo dan Minjae duduk di tempat duduknya masing-masing.

Tersisa Donghyuk dan Minhyun yang masih duduk di tempat duduk yang sebelumnya.

Keduanya saling melempar tatapan yang hanya mereka berdua saja yang mengetahuinya.

"Apa semuanya akan baik-baik saja jika anak-anak DREAM berkunjung ke rumahmu yang ada di Seoul, Hyung?"

Minhyun melirik Donghyuk dengan ekor matanya "Apa kau tidak nyaman jika anak-anak DREAM berkunjung ke rumahku?."

Donghyuk mengabaikan pertanyaan Minhyun dan memilih untuk beranjak dari tempat duduknya dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, "Bagaimana dengan Hyemi?" tanyanya sambil menoleh pada Minhyun.

Siapa Hyemi??

avataravatar
Next chapter