12 Butuh bantuan

"Mwohagosipoyo jigeum? (Apa yang ingin kau lakukan sekarang?)" tanya Dokyoung dari dalam kamarnya saat melihat adik perempuannya berjalan melewati kamarnya dari balik celah pintu kamarnya yang sedikit terbuka itu.

Mendengar kakak lelakinya yang seperti bertanya padanya, Gakyoung memutuskan untuk berjalan mundur lalu masuk ke dalam kamar Dokyoung "Aku ingin membantu Eomma untuk menyiapkan cemilan, ada apa kau memanggilku?"

Dokyoung menepuk kasur empuknya dan mengisyaratkan adik perempuannya untuk duduk disampingnya.

"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk mengobrol denganmu karena aku harus segera turun dan membantu Eomma didapur sebelum Eomma meneriaki namaku"

Dokyoung mendengus lalu menepuk kembali tempat disini ya "Duduklah disini sebentar saja, aku ingin membicarakan sesuatu hal padamu. Cepatlah!"

Dengan langkah kaki yang ragu-ragu, Gakyoung akhirnya duduk disebelah kakak lelakinya "Tidak biasanya kau mengajak aku mengobrol, biasanya kau hanya menggangguku saja"

"Gakyoung-a"

Gadis itu terkekeh lalu menganggukkan kepalanya "Baiklah - baiklah, apa yang ingin kau bicarakan padaku?"

"Apa kau tahu apa yang akan Eomma bicarakan denganku?" tanya Dokyoung.

Gadis cantik itu mengedikkan bahunya "Kalau kau bertanya tentang hal itu bagaimana aku bisa menjawabnya. Lagipula Eomma yang akan berbicara denganmu tapi kenapa kau menanyakannya padaku" cerocos Gakyoung membuat kakak lelakinya kesal.

"Aku sedang dalam mode serius saat ini jadi jangan mengajak aku untuk bercanda, aku benar-benar takut jika Eomma membahas hal lain diluar masa trainee ku di MS Entertainment"

Gakyoung menghela napasnya panjang "Aku tidak sedang bercanda, aku memang tidak mengetahui apa yang akan Eomma bicarakan denganmu. Memangnya kenapa jika Eomma membahas hal lain diluar masa trainee mu, apa kau menyembunyikan sesuatu dari Eomma dan Appa?"

"Menyembunyikan apa maksudmu?" Gakyoung mengedikkan bahunya "Mck, kau selalu saja berburuk sangka padaku"

"Lalu kenapa kau takut jika Eomma membahas hal lain diluar masa trainee mu itu"

Lelaki tampan itu membaringkan tubuhnya disamping Gakyoung yang tengah duduk disampingnya "Aku takut Eomma mengetahui jika aku sering membolos di jam kuliahku karena aku sibuk berlatih di agensi"

"Jadi selama ini kau sering membolos jam kuliahmu tanpa sepengetahuan Eomma?" gadis itu menoleh "Kenapa kau melakukan itu, seharusnya kau meminta cuti terlebih dahulu jika kau memang sibuk dengan kegiatan traineemu. Apa kau tidak khawatir reputasi Eomma sebagai aktris akan menjadi jelek karena dirimu" lanjutnya.

"Aku sengaja tidak memberi tahu Eomma tentang hal ini karena aku tidak ingin Eomma menyuruhku untuk mengundurkan diri setelah tahu aku sering membolos kuliah dan mengorbankan pendidikanku untuk menjadi idol"

Gakyoung menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan apa yang ada didalam kepala kakak lelakinya itu "Tapi tetap saja kau tidak boleh menyembunyikannya dari Eomma"

"Semuanya sudah terlanjur Gakyoung-a dan hanya kau yang tahu akan hal ini, aku mohon jangan memberi tahu Eomma"

"Hwahhh bagaimana ya jika Eomma mengetahuinya, sepertinya kau tidak akan diijinkan lagi untuk mengikuti trainee menjadi idol" gadis itu mengusap dagunya berniat menggoda kakak lelakinya yang sudah berani membohongi ibunya, dilirik Dokyoung lewat ekor matanya "Kenapa kau merelakan jam kuliahmu hanya untuk mengikuti trainee tidak penting itu-"

"Kau bilang masa trainee ku tidak penting, eoh?!" sungut Dokyoung ketika adiknya tampak menganggap remeh masa trainee yang sudah ia jalani selama beberapa bulan itu.

Dokyoung tidak habis pikir dengan pemikiran Gakyoung yang seakan menganggap menjadi seorang idol semudah apa yang ia bayangkan, padahal kenyataannya sangat sulit karena Dokyoung sedang menjalaninya sekarang lalu adiknya mengatakan bahwa apa yah dijalaninya itu tidak penting?

Yang benar saja.

"Memang"

Dokyoung menyibak rambutnya ke belakang lalu menghela napasnya "Apa kau lupa jika cita-citaku ingin menjadi Artis seperti Eomma dan Appa, ya meskipun kemampuanku dalam berakting masih kurang bagus tapi aku bisa belajar-"

"Tapi kau tidak setampan itu untuk menjadi pemain drama ataupun menjadi idol seperti yang kau inginkan"

Dokyoung menatap sang adik nyalang "Apa kau bilang? Aku tidak cukup tampan?" tunjuk Dokyoung pada dirinya sendiri lalu tertawa "Hwahhh... Kau meremehkan keturunan Lee Seojun dan Lee Seojin?"

"Kau pikir aku juga tidak keturunan Eomma dan Appa"

Dokyoung mengedikkan bahunya "Jika dirimu merasa keturunan Eomma dan Appa seharusnya kau tidak berkata seperti itu padaku, kau baru saja meragukan ketampananku"

"Apa kau tidak lihat akun media sosialku yang penuh dengan komentar yang mengatakan bahwa aku ini tampan dan pantas untuk menjadi trainee di MS Entertainment bahkan banyak orang yang menyarankan aku untuk menjadi pemain drama"

"Mereka hanya berkata bahwa kau pantas sebagai trainee, Dokyoung-a bukan sebagai idol. Mereka mengakui ketampananmu hanya sampai masuk trainee dan apa kau bilang tadi, menjadi pemain drama?" gadis itu tertawa "Itu tidak mungkin haha jadi jangan merasa berharap dan jangan menganggap bahwa dirimu itu tampan"

"Aku memang tampan!" sahutnya tidak terima.

"Ah terserah kau saja"

Dokyoung meraih kedua tangan Gakyoung membuat gadis cantik itu tersentak kaget "Aku mohon jangan katakan pada Eomma jika aku sering membolos kuliah, hmm"

"Aku tidak akan mengatakannya pada Eomma, lagipula apa untungnya untukku"

Dilepasnya genggaman tangannya pada tangan sang adik lalu memejamkan kedua matanya "Tapi aku yakin Eomma tidak akan membahas hal itu" kedua bola mata Dokyoung kembali terjaga mendengar perkataan Gakyoung.

"Eomma pasti akan membahas tentang masa traineemu yang terbilang cukup lama it-"

"Aku bahkan baru mengikuti trainee selama 3 bulan jadi itu tidak bisa dikatakan lama, bahkan sunbaenim (senior)ku banyak yang menjalani masa trainee sampai bertahun-tahun dan baru bisa debut akhir-akhir ini" potongnya.

Gakyoung mengedikkan bahunya "Ya, aku hanya menebak saja lagipula aku tidak tahu menahu mengenai hal itu. Ah sudahlah, aku ingin membantu Eomma menyiapkan cemilan"

Dokyoung mendorong tubuh Gakyoung agar segera pergi dari kamarnya "Pergi sana, kedatanganmu kesini sama sekali tidak membantuku"

"Kau bilang kedatanganku kesini tidak membantumu?" Gakyoung melipat kedua tangan didepan dada lalu menatap sinis kakak lelakinya "Baiklah, aku akan mengatakan pada Eomma bahwa kau sering membolos di jam kuliahmu"

"Yak!" Dokyoung menahan Gakyoung yang hendak pergi dari kamarnya "Bukankah tadi aku sudah memohon padamu untuk tidak mengatakannya pada Eomma"

"Kau ingin aku bantu bukan?" Dokyoung mengangguk "Lalu kenapa kau berkata bahwa kedatanganku tidak membantumu"

"Ah jadi karena itu, baiklah - baiklah aku tarik kata-kata ku tadi. Aku mohon jangan mengatakannya pada Eomma ya?"

"Baiklah, kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu aku tidak akan memberi tahu Eomma" ujar Gakyoung lalu pergi dari kamar kakak lelakinya tanpa pamit.

Langkah kaki Gakyoung langsung menuju ke dapur dimana sang ibu tengah sibuk memotong kue yang tadi sore dibuat dengannya itu.

avataravatar
Next chapter