4 BAB 4 Hari apes

Ke'esokan harinya 5:59

dimana arga masih molor di atas ranjang yang empuk,suara alarm sudah berbunyi dimana dia masih molor dia lupa hari ini masih hari yang melelahkan yaitu bersekolah.

"Hoaaaam,sudah pagi," kata dia yang sudah bangun dan mata dia masih meleg dimana dia duduk di atas kasur dia sambil mengumpulkan nyawa untuk bisa bangun pergi ke wc.

TOK... TOK.... TOK...

"Arga bangun,dah pagi," kata bunda dia yang lagi membangunkan arga padahal arga sudah bangun,kemdiyan arga berdiri menghampiri bunda dia.

"Arga sudah bangun bun," kata arga yang masih mengantuk.

"haaa ga kamu pergi ke kamar mandi cuci muka dulu sana sekaliankamu siap2,bunda suda buatkan kamu nasi goreng di bawah," kata bunda dia.lalu arga masuk kembali ke kamar dia untuk rapian.

6:20 hari selasa

arga yang tadik nya keliatan berantakan sekarang berubah penampilan dia yang sangat rapih yang dimana dia turun di lantai bawah.

"waaaa sekarang anak bunda keliatan cakep dan wangi,nah kamu duduk biar bunda sendo'in kamu nasi goreng,"kata bunda dimana semua makanan di atas meja sudah di siapkan oleh bunda.

"gaak sebelum kamu ke sekolah ingatan kamu bagimana?" tanya bunda.

"Hmmm arga masih belum terlalu ingat kejadian itu bun,"kata arga yang dimana dia sedang lagi terpaku di atas meja sesekali dia menyendok nasi ke dalam mulut dia.

"arga kadang ingin mengingat nya kepala arga sakit," kata arga.

"ya udah yang penting kamu selamat di kejadian kecelakaan pada waktu itu sama ayah kamu,dan bunda kadang sedih ketika ingat almarhum ayah kamu," kata bunda yang dimana perlahan-lahan bunda nangis dan sontak arga kaget melihat bunda dia sedih.

"eeh bunda kok sedih?" tanya arga yang menghampiri bunda dia.

"gak nak bunda cuman ingat almarhum ayah kamu,"kata bunda yang dimana dia melab air mata dia sendiri.

"haaah maaf arga bunda,mungkin bunda begini karena arga," kata dia dalam hati.

"nak kamu duduk kembali di meja kamu," kata bunda lalu arga kembali di meja dia melanjutkan makan dia.

Beberapa saat kemudian...

TRIIIIIINGGGG!!!

dimana arga sedikit lambat ke sekolah karena jarak antara rumah dia sedikit jauh dengan sekolah dia.

"Paaaaak! jangan di tutub dulu," kata arga dimana dia teriak ke arah satpam yang di kenal sangat ganas di kalangan siswa sebab patokan kayu dia yang di beri nama jaguar.

"Waaaaa argaaa ni bocah,maaf gaaak waktu penutupan gerbang sudah di tentuiin pukul 7:50 gerbang harus di tutub," kata si ecap satpam sekolah.

"waduh bisa gawat ni kalo sampai gak masuk dalam kelas,apa lagi do'i di dalam," kata arga dalam hati,lalu arga mikir cari cara biar dia bisa masuk ke dalam daan bola lampu menyala di atas kepala arga.

"ahahha," ketawa jahat arga.

"mang ecap,kan kemarin arga habis dari luar negri ni kebutulan arga beli oleh-oleh kue ni tapi masalah nya mang arga tidak bisa kasih kalo gerbang nya di tutub dan oleh-oleh ini bukan cuman buat mang ecap doang," kata arga.

"waaah serius," kata ecap yang senang mendengarnya.

"yaa tapi lama amat buka pintunya," kata arga dalam hati lagi.

"tunggu sebentar bia mang ecap bukaiin pintu gerbang nya," kata mang ecap dan ketika mang ecap mau buka pintu gerbang nya rencana arga gagal dimana guru bk dia bernama pak iwan datang melihat kondisi apakah ada siswa terlambat atau tidak dan ternyata feling guru bk memang selalu benar soal siswa terlambat.

"hentikaan mang mau apain kenapa mau di buka gerbang nya biarin aja dia di luar," kata pak iwan.

"mampus,ada pak iwan lagi,"kata arga dalam hati

"aaa ini pak katanya arga ada oleh-oleh dari luar negri untuk di kasih ke mang ecap dan untuk pak iwan," kata mang ecap yang melihat ke arah muka pak iwan tanpa dia sadari mereka berdua arga menghilang di tempat itu juga.

"benarkan arga lo mau kasih kami,looh tu bocah mana?" tanya mang ecap yang bingung.

"hadeh hosh-hosh capek lari sial ada aja pak iwan muncul," kata arga yang ngos-ngosan lari ke samping dinding sekolah.

"atau gua manjat dinding aja kali ya," kata arga yang lagi mikir.

dan keputusan arga memanjat dinding dimana ketika turun dia ada di belakang kantor kepala sekolah,arga berusaha manjat dengan sekuat tenaga dan dia berhasil naik ke atas dinding lalu dia loncat ke bawah seperti ninja yang menyusut dimana ada kepala sekolah di ruangan dia yang lagi nelfon.

BRUUUG!

arga menderat dengan indah di tanah makai bokong dia tak sengaja dia memegang ampas kucing di sebalah tangan kanan dia.

"duuuuft lumayan tinggi amat kalo turun,bokong gua mudahan tidak retak dan kok tangan gua kayak ada lembek-lembek," kata arga dimana dia melihat tangan dia dan waktu tidak bisa undurkan lagi.

"aaaaaargh ampas kucing,hueeeek," kataa arga yang ingin muntah.

"hueeeek,"kata arga dimana dia masih ada di semak-semak belakang kantor kepala sekolah dan suara keras dia sehingga kepala sekolah curiga ada yang aneh di belakang kantor dia.

"seperti ada orang,jangan-jangan ada siswa lagi madol ni," kata kepala sekolah lalu dia hentikan telfonan dia dan pergi ke arah belakang ruangan kantor dia.

"waduuuh kepala sekolah malah dengar lagi," kata arga yang sesekali dia ingin muntah lagi.

"hueeek," kata arga yang tak tahan dengan aroma dari ampas kucing.suara langkah kaki kepala sekolah kian mendekat ke arah dia dimana arga sembunyi di semak-semak yang sedikit lebat dengan tiarap.

"naaaah sekarang dimana siswa yang madol itu kalo saya ketemu degan dia awas saja wc kotor menumpuk di samping lab komputer,"kata kepala sekolah.

"ehh buset,huhuhu apes banget ni gua hari,"kata arga dalam hati.

"mana itu siswa,"lalu pak iwan menghampiri kepala sekolah dari belakang.

"pak,"sahut pak iwan lalu telinga arga tak asing dengar suara guru itu.

"tambah mampus aja gua ada pak iwan lagi kalo ketahuan keduanya tambah parah urusanya, pasti masuk BK ni gua" kata dia dalam hati.

ketika mereka berdua selesai ngobrol dan arga bisa menghirup udara kebebasan.

"fuuuuuh akhirnya mereka berdua pergi juga," kata arga yang masih tiarap di semak-semak.

BERSAMBUNG~

avataravatar
Next chapter