2 Bab 2 - accident

"Kakak Valery, ayo bangun nanti kamu bisa telat bekerja, eh tunggu kenapa tubuh kakak terasa panas" Sona terkejut saat dia memegang tangan Valery yang terasa panas dan dia mencoba menyentuh keningnya dan benar kakaknya terkena demam

"Sona, ternyata kamu sudah bangun?" tanya Valery dengan lemas entah kenapa hari ini dia merasa lemas.

"kakak kamu demam, hari ini istirahatlah dulu jangan memaksakan diri untuk bekerja, aku yang akan mengantimu untuk sementara" Sona begitu khawatir jika kakaknya mulai sakit

"aku tidak apa-apa, kamu harus terus belajar, Sona kamu akan ujian gunakan waktu yang ada untuk belajar, aku masih mampu untuk berdiri"

"tidaak!!!! Kakak jangan keras kepala, aku mohon untuk hari ini beristirahatlah, saat nanti aku bekerja aku juga akan belajar, untuk hari ini saja, bukankah kita sudah pernah melakukannya ini sebelumnya"

"baiklah untuk hari ini saja, besok tidak"

"siap, aku akan menyiapkanmu sarapan" Sona meninggalkan Valery dan menuju dapur untuk membuat sarapan dan setelah selesai dia memberikan pada Valery

"aku sudah sarapan, aku akan berangkat sekarang, ingat untuk istirahat yang cukup kakak" ucap Sona berpamitan pada Valery

"hati-hati dijalan, jangan lupa untuk membawa mantelmu" ucap Valery,. dia begitu lemas dan juga lesuh untuk bangun pun tubuhnya sangat sulit, dia memutuskan untuk tidur

*******

Disebuah perusahaan ternama yang sangat terkenal di korea selatan perusahaan ini masuk kedalam 3 terbesar dikota itu, bahkan perusahaan ini memiliki gedung tertinggi dengan 110 lantai dengan fasilitas yang sangat lengkap dan teknologinya tidak kalah canggih dengan jepang.

di perusahaan ini tingkat kedisiplinanya sangat tinggi dan karyawan disana harus melewati banyak tes dan ujian jika ingin bekerja, perusahaan ini bernama Grup Jeon, pimpinan perusahaan Grup Jeon ini masih berusia 24 tahun, dia menjalankan perusahaan ini sejak usia yang saat muda yaitu berusia 19 tahun.

Dia bernama Jeon Sean, seorang lelaki yang dikenal dingin dan disiplinnya membuat orang yang melihatnya akan selalu menundukkan kepalanya. Bukan hanya itu dia juga sangat tampan dan masuk kedalam 10 lelaki idaman di kota Seoul, kepintarannya sudah tidak bisa diragukan lagi dia memiliki IQ 173, Sean juga sangat fasih dalam bahasa inggris dan jepang.

Orang tuanya sudah meninggal saat usianya berusia 7 tahun dan kakeknyalah yang merawatnya hingga sekarang, dia juga mempunyai Adik yang sangat tampan dan tak kalah pintarnya yang berusia 18 tahun, dia masih kuliah di semester Akhir, namanya adalah Jeon karan tapi dia hanya fasih dalam bahasa inggris, dan tentu saja dia sangat populer dikalangan wanita.

***********

Waktu sudah menunjukan sore hari.....

Valery terbangun dan tubuhnya sudah merasa baikkan, ternyata dengan beristiharat seharian membuatnya cepat pulih, Tiba-tiba ponselnya berdering, Valery mengangkat teleponnya

"Hallo bisakah saya berbicara dengan Nona Valery?"

"Ya, dengan saya sendiri ada apa?"

"maaf sebelumnya, kami dari pihak rumah sakit mengabarkan bahwa Sona mengalami kecelakan, kami membutuhkan anda untuk melengkapi data pasien"

"kecelakan?? Tidak mungkin, ini pasti mimpi, Sona !!!!! "

Valery bergegas berlari menuju rumah sakit, Dalam perjalanan menuju rumah sakit membutuhkan waktu 20 sampai 25 menit

"Pasien bernama Sona berada dimana?" tanya Valery kepada salah satu suster disana

"pasien Sona sedang ada diruang UGD tolong harap anda menunggu diruang tunggu "

"tidak aku ingin melihat Adikku, Sona!!!" Air mata Valery sudah mulai berjatuhan

" Anda hanya boleh melihatnya, pasien sedang dalam masa kritis karena pendarahan yang begitu banyak"

"suster tolong tunjukkan jalannya aku ingin melihatnya"

"baiklah ikuti saya"

Sampai di depan UGD, hati Valery hancur melihat Sona yang terbaring di sana, dia menjatuhkan tubuh kelantai dia terlalu lemah untuk melihat Sona terbaring tak sadarkan diri

"Sona apa yang terjadi? kenapa bisa kamu seperti ini, bukankah kamu harusnya berhati-hati, kenapa Sona...."

Ruang UGD itu masih tertutup, didalam dokter dan asistennya sedang memeriksa Sona, banyak sekali darah yang keluar dari kepalanya, dan ini semakin membuat Valery sedih, dia menyesal telah menyuruhnya untuk bekerja hari ini, jika dia tahu semua akan seperti ini dia tidak akan membiarkanya bekerja namun takdir tidak akan bisa diubah oleh siapapun.

Valery hanya bisa berharap kepada tuhan agar Adiknya bisa selamat dan bisa kembali bersamanya.

Saat sedang menunggu diluar, akhirnya itu pintu terbuka dengan cepat Valery menghampiri dokter itu dan bertanya

"Dokter apa yang terjadi pada Adikku?"

"Apakah kamu wali dari pasien Sona? Jika benar tolong temui saya di ruangan saya ada sesuatu yang harus saya sampaikan"

"Baiklah dokter"

Didalam ruangan dokter itu, Valery tampak sangat gugup dan khawatir.

"saya akan menjelaskan tentang Adik anda, apakah kalian tidak memiliki orang tua?"

"orang tua kami sudah lama meninggal dan hanya akulah keluarganya"

"baiklah Adik anda mengalami benturan yang sangat keras pada otaknya dan cukup banyak mengeluarkan darah, untuk saat ini stok darah yang dimiliki adikmu sangat sedikit, untuk itu kami masih sulit untuk menemukannya" kata dokter

"apa yang harus aku lakukan untuk menemukannya dokter? Apakah Adikku masih bisa di selamatkan?" tanya Valery

"golongan darah Adik anda adalah AB+, dirumah sakit ini kami kehabisan darah itu dan harus mintanya pada bank darah, dan saat ini kita sedang menganalisis Adikmu karena ada kemungkinan yang akan terjadi pada Adikmu sepertinya gagar otak dan mungkin amnesia, kami akan melakukan operasi tapi resikonya sangat tinggi jika pasien tidak mampu, ini akan mengakibatkan koma pada pasein, kami dari pihak rumah sakit membutuhkan persetujuan untuk adikmu" dokter menjelaskan semua yang terjadi akibat dari kecelakan itu

"..." Valery hanya bisa terdiam mendengar semua penjelasan ini, hatinya hancur berkeping-keping,

"Nona Valery, apa golongan darah anda?" dokter bertanya

"golongan darah saya A dokter, berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan operasi dokter?"

"untuk biaya anda bisa bertanya di kasir, jika tidak ada pertanyaan lagi saya izin untuk memeriksa pasien lainnya" dokter itu meninggalkan Valery dan pergi untuk memeriksa pasien lainnya

"tuhan ujian apa yang kau berikan kepadaku, kenapa kamu harus memberikannya kepada adikku kenapa tidak padaku saja" Valery menangis lagi dia tidak bisa berhenti meneteskan Air mata.

Keluar dari ruangan itu Valery berjalan menuju kasir untuk menanyakan biaya yang dibutuhkan untuk operasi Adiknya.

Tibalah saat dia didepan kasir....

"Nona ada yang bisa saya bantu?" tanya suster yang menjaga kasir tersebut,

"Berapa biaya yang dibutuhkan untuk operasi pasien bernama Sona?"

"Sebentar yang Nona saya periksa dulu, harap tunggu sebentar" suster memeriksa data pasien bersama Ryui Sona

"Pasien bernama Ryui Sona berusia 17 tahun , untuk biaya operasi anda harus membayar 10 juta won dan itu belum biaya perawatannya, jadi silakan mengisi biodata anda dan registrasinya"

Mendengar nominal yang disebutkan itu membuat Valery semakin putus asa, bagaimana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam satu malam.

"Lalu kapan operasi itu dilakukannya?"

"operasi akan dilakukan jika anda sudah membayar biayanya dan semakin cepat anda membayar semakin cepat operasi dilakukan, jika tidak ada pertanyaan silakan mengisi registrasinya disana"

Valery berjalan keluar rumah sakit, dia terlihat sangat bingung, kemana dia akan meminjam uang sebanyak itu dan mendapatkannya dalam satu malam. Dia berjalan tanpa melihat arah tidak tahu tujuan untuk mencari sampai hari mulai malam.

langkah kakinya terhenti di sebuah klub malam tempat dia bekerja entah kenapa dia berjalan kesini, tanpa menunggu dia melangkah masuk kedalam .

"Valery kamu datang? " tanya Mei dia adalah teman yang memperkenalkan Valery pada pekerjaan diklub malam, dia saat baik kepada Valery.

"Ya, Mei aku ingin berbicara sesuatu padamu sangat penting bisakah kita berbicara diluar" jawab Valery dia menarik tangan Mei untuk keluar dari Klub malam .

"kata ada masalah apa yang terjadi padamu, aku akan siap membantumu"

Air mata Valery mulai berjatuhan lagi, dia tidak bisa berhenti untuk menangis jika mengingat apa yang terjadi pada Sona.

"why??? Tidak jangan menangis sayang, katakan padaku apa yang terjadi, aku tidak akan bisa mengerti jika kamu tiba-tiba menangis dan tak mengatakan apapun"

" Sona, Sona dia... dia kecelakan Mei dan sekarang keadaannya sedang kritis dan aku..." Valery tidak sanggup untuk melanjukan kalimatnya .

"apa?? Sona kecelakan?? Kenapa bisa terjadi? Dan siapa yang menabraknya? Katakan padaku lebih jelas Valery!"

"aku tidak bisa menjelaskannya sekarang aku membutuhkan bantuanmu Mei"

"baiklah. Aku akan membantumu Velary, bantuan apa yang kamu butuhkan?"

"aku membutuhkan biaya operasi untuk Sona sebanyak 10 juta won, apakah kamu bisa meminjamku uang?"

"apa?? Valery apa aku tidak salah dengar 10 juta won itu bukan yang uang sedikit! Dan bagaimana mungkin aku mempunyai uang sebanyak itu! Tapi aku punya cara untuk bisa membantumu mendapatkan uang itu!!"

"benarkah?? bagaimana cara mendapatkannya?"

"menjual diri"

"Mei!!! Apakah kamu sudah gila mana mungkin aku akan melakukan cara kotor untuk mendapatkan uang" Valery sangat terkejut dia bahkan memarahi Mei.

"Valery aku juga tidak ingin memberitahu cara seperti ini tapi kita tidak punya pilihan lagi, bukankah kamu bilang kamu membutuhkannya sekarang untuk biaya operasi Sona, dan kamu datang tepat waktu Velary karena Tuan Jeon Sean dan Tuan Choi Liu mereka sedang berada disini, kamu bisa mengunakan kesempatan ini untuk tidur dengan salah satu dari mereka dan minta uang" Mei mencoba memberi saran pada Valery walaupun harus dengan cara kotor seperti itu

Setelah mendengarkan saran itu Valery memutuskan untuk setuju, dia akan melakukan apapun untuk kesembuhan Sona walaupun tubuh dan nyawanya harus dia berikan, dia merelakan masa depannya hancur untuk bisa tetap bersama Adiknya yang sangat dia sayangi.

avataravatar
Next chapter