13 Bab 13 - confusion

"Valery apa kamu tidak senang aku membawamu kesini? Apa kamu ingin pergi ketempat lain?" Tanya Sean yang bingung melihat Valery yang terus melamun di sepanjang jalan bahkan saat di taman pun dia masih melamun,

'apa yang sedang Valery fikirkan? apa dia teringat dengan Sona lagi? apa tadi malam aku berkata salah?' semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Jeon Sean tanpa henti.

"Tidak, Sean aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja" ucap Valery sedikit ragu, dia ingin bertanya tentang kejadian tadi malam, tapi dia masih harus menunggu waktu yang tepat.

"aku akan membelikanmu ice cream, jadi tunggu aku sebentar" Ucap Jeon Sean meninggalkan yang Valery dan pergi ketukang ice cream yang terletak tidak jauh dari tempat mereka.

Saat Ryui Valery mulai menikmati suasana ditaman diarah belakang seorang pria yang melangkah mendekatinya tanpa ketahui oleh Valery.

"Nona kamu ada disini, seperti kita memang berjodoh!" Pria itu langsung menempati kursi yang masih kosong disamping Valery. dan Dia adalah seorang pemuda yang beberapa hari yang lalu bertemu dengan Valery direstoran.

"..... " Valery hanya terdiam sejenak, beberapa detik kemudian dia menggesek tubuh sedikit menjauh dari pria itu.

"Kenapa wajahmu terlihat sangat murung?" ucap Jeon Karan yang tiba-tiba menarik dagu Valery tanpa seizinnya.

"maaf, bisakah anda melepaskan tangan anda!" ucap Valery sangat tidak menyukai sifat pemuda ini yang terlalu berlebihan. dia bahkan dengan beraninya menyentuh Valery, seakan-akan mereka adalah teman lama.

" Nona siapa namamu?"

"Valery" dengan kesal Valery melepaskan dagunya yang tadi sempat Karan pegang.

"Nama yang sangat cantik seperti orangnya, aku Karan"

"saya sudah tahu nama anda" Jawab Valery yang suara dinginya dan sifatnya yang cuek.

"Nona kamu terlalu formal dalam berbicara padaku! apa kamu sedang bersedih?, sendirian di taman dengan wajah yang murung apa kamu habis putus dengan pacarmu?" tanya Karan yang terus menatap Valery, dia mengajukan banyak pertanyaan tanpa memberi cela untuk Valery menjawab pertanyaan itu.

"Tidak! Aku hanya sedang ingin berjalan-jalan saja"

Pandangan Valery hanya tertuju pada Sean yang sedang mengatri di kedai Es Cream, dia terlihat sangat kesulitan saat para gadis mendekatinya. melihat itu membuat Valery ingin sekali tertawa. tapi dia sebisa mungkin untuk tidak tertawa di depan pemuda itu.

"benarkah? Tak apa jika ingin bercerita, kitakan ini sesama-sana orang korea untuk apa kamu malu bercerita padaku! lagi pula aku tak akan mengigitmu...." dengan sengaja Karan mendekat ke Valery saat mengucapkan kalimat terakhir tetap ditelinga Valery.

"..." Valery terkejut dengan cepat dia memundurkan langkahnya, degup Jantungnya mulai berdetak dengan kencang saat kata-kata itu terdengar jelas ditelinganya..

" baiklah sampai jumpa lagi nanti Nona Valery" setelah itu Karan pergi begitu saja, sepertinya pemuda itu sangat suka datang dan tiba-tiba lalu pergi begitu saja tanpa memberitahu.

Valery hanya melihat punggung Karan yang semakin menjauh, ada perasaan aneh didalam hatinya, entah kenapa dia merasa menyesal tidak menceritakan ceritanya pada Karan, setiap kali bertemu dengannya jantungnya selalu berdebar dan terkadang dia sedikit gugup.

"Ini!!" suara Sean yang tiba-tiba dari belakang bangku taman, mengejutkan Valery. Jeon Sean memberikan Valery sebuah ice cream coklat dengan butiran kacang.

Saat Valery menoleh kebelakang hidungnya bertabrakan dengan ice cream yang ada ditangan Sean dan itu membuat Sean tertawa.

"Kamu!!!!" Valery mencubit tangan Sean, tapi saat mencubit tangan Sean untuk sementara waktu Valery terdiam, entah kenapa tawa dari Sean membuat hati berubah menjadi tenang.

"Ahh, sakit Valery aku hanya sedang ingin membuatmu tertawa itu saja, kenapa kamu jadi mencubitku?" Sean berjalan kesamping, dan duduk disamping Valery.

"aku tidak mau ice cream itu!! Belikan aku yang baru!" Valery merajut, dengan melipat kedua tangannya didadanya dan memajukan bibirnya.

"ayolah! aku minta maaf, apa kamu tidak perduli denganku? aku harus mengantri demi membelikanmu ice cream! belum lagi aku harus menghadapi gadis-gadis yang berusaha meminta nomorku bahkan mereka juga meminta foto bersama, perjuangan untuk bisa membawa Ice Cream bukanlah hal mudah Valery"

"aku tidak perduli!!!" Ucap Valery yang pergi melangkah meninggalkan Sean begitu saja di taman bangku.

"Valey jangan tinggalkan aku" Sean mengejar Valery yang berlari

"ayo kejar aku kalau bisa" Valery membaik badannya untuk membuat ekpresi wajah mengejek kearah Sean, tapi dari kejauhan bisa di lihat jika Vakery akan terjatuh jika dia berjalan seperti itu, melihat itu Sean langsung berlari dengan cepat mendekati Valery.

"Valery!!"

Sebelum Valery jatuh, Sean sudah lebih dahulu memeluk Valery dan membuat keduanya jatuh secara bersamaan.

Valery sangat terkejut! dia tidak tahu bahwa dia akan terjatuh.

"Tidak!! aku tidak mau kamu kehilanganmu lagi, Son.. Valery" Sean memeluk erat Valery seperti seakan-akan dia akan kehilangan Valery.

"Sean tenanglah aku baik-baik saja " Ucap Valery yang memcoba memberitahu Sean jika dia baik-baik saja, lalu tatapan Valery bertemu dengan mata Sean yang terlihat sangat jelas dimata Sean ada sebuah kekhawatiran disana.

"Valery jangan lakukan itu lagi" dengan ekpresi yang sedih, Sean terus memeluk tubuh Valery yang berada di dalam pelukannya, entah apa yang dipikirkan Sean hingga dia terlihat begitu khawatir dan juga sedih.

Sean terus memeluk Valery dengan erat dia tidak memperdulikan banyak orang lain yang melihat mereka. yang berbaring di rerumputan.

"Sean! lihat aku! aku baik" Ucap Valery, dia meletakan kedua tanganya di pipi Sean, mencoba menyakininnya.

"baiklah, aku takkan melakukan itu lagi, berhentilah menunjukan wajah sedih seperti itu dihadapanku Sean!"

"Valery....." Sean menundukan kepalanya dan menjatuhkan tubuhnya ke Valery begitu saja.

"Ayo kita kembali! seperti kamu lelah" ucap Valery, dia mengelus punggung Sean.

"baiklah" jawab Sean, dia membantu Valery untuk bangun dan mengenggam tangannya, mereka berdua langsung kembali ke hotel ketempat sementara mereka tinggal.

note : Hai.... semua salam kenal, aku penulis baru di webnovel ini, untuk cerita ini aku murni nulis sendiri, jadi bolehkah aku minta kalian untuk terus dukung cerita ini, dengan cara vote dan komen? dengan memberikan vote dan komen itu dapat memberiku semangat dalam menulis cerita ini, dan jika cerita ini masih ada kekurangan aku akan terus mencoba untuk memperbaikinya, terima kasih

salam hangat MinYoongi.....

avataravatar
Next chapter