10 bab 10 - meet you?

"Soory, Nona are you oke?" tanya laki-laki itu yang kini sedang memeluk Valery dengan sangat erat.

setelah keluar dari lift Valery sedang melihat-lihat nomor setiap kamar hotel, saat dia sudah menemukan kamarnya sebelum Valery sampai di kamarnya saat dijalan dia sempat melamun dan menabrak seorang pemuda, Valery hampir terjatuh jika pemuda itu tidak menarik tubuhnya .

"l'am fine and thank you," Valery mencoba mendorongnya agar pemuda itu melepaskan pelukannya. entah kenapa tubuhnya tiba-tiba begitu tegang berada dipelukannya? hanya dengan melihat wajah itu saja sudah membuat jantung Valery berdebar begitu kencang? tidak! bahkan tatapan prias itu mampu membuat Valery terdiam.

"i'am sorry, where are you from?" pemuda itu melepaskan pelukannya dan bertanya pada Valery yang sepertinya wajahnya bukan asli penduduk paris.

"i'am from korea" Valery saat gugup karena dia masih belum pandai dalam bahasa inggris, bagaimanapun caranya dia hareus segera kembali.

"oh, ternyata kamu orang korea, aku juga orang korea senang bertemu denganmu" pemuda itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Valery, awalnya Valery ragu tapi dia akhirnya membalasnya.

Pemuda itu menarik tangan Valery dan berbisik tepat ditelinganya

"namaku Karan, senang bertemu denganmu nona, sampai berjumpa lagi nanti" setelah mengatakan itu, pemuda itu pergi meninggalkan Valery begitu saja dengan semua kebingung yang dia tinggalkan pada Valery.

Tak ingin memikirkannya kejadian yang telah tejadi Dengan cepat Valery berlari menuju kamarnya, membuka pintu dan buru-buru menutupnya, jantungnya berdetak begitu kencang, tapi Valery tidak ingin memikirkannya Valery menutuskan untuk pergi menuju kamar mandi.

Saat Valery sedang menikmati acara mandi didalam yang sedang berendam dibak dengan banyaj buasa dan juga air hangat, Suara ketukan pintu tiba-tiba membuat Valery sedikit terkejut.

"Valery apa kamu didalam?" dan orang yang mengetuk pintu itu adalah Sean.

"Ya, ada apa Sean?" Valery baru beberapa menit berendam didalam bak oun harus menyudahi acaranya, karna Sean pasti akan menganggunya.

"Valery aku juga ingin mandi, tolong buka pintunya?" dengan nakal Sean terus mengetuk pintu dan merengek seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu.

"jangan harap!!" Valery langsung menyelesaikan acara mandinya dan memakai pakaian tapi sepertinya dia salah mengambil pakaian dia malah mengambil pakaian Sean, dengan terpaksa dia memakai meja putih milik Sean yang sangat kebesaran ditubuhnya.

Membuka pintu dengan sangat hati-hati melihat keseliling kamar yang tampaknya tidak ada siapa-siapa sepertinya, Valery dengan santai berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil pakaiannya

saat dia sedang memilih pakaianny, tanpa didugaannya sebuah tangan menariknya lengannya yang membuatnya berbalik arah dan tiba-tiba langsung memeluknya. itu membuat Valery hampir saja berteriak.

"Sean apa yang kamu lakukan membuatku takut saja! Lepaskan aku, aku mau mengambil pakaianku" dengdan sangat kesal Valery memukul dada Sran dengan tangan mungilnya. Vakery ingat jiak dia tidak memakai bra jadi dia berusaha untuk tidak membuat tubuhnya dekat dengan Sean.

"untuk apa mengunakan baju kalau kamu akan melepasnya juga" sudut bibir sean melengkung menunjukan senyuman yang jarang dia perlihatkan dan menarik Valery agar tidak ada jarak diantara mereka.

"ini bukan bajuku aku salah mengambil, bukankah kamu harus seharusnya mandi Sean?" Valery berusaha untuk membuatnya menjauh.

Mendengar itu Sean menatap Valery dari atas kebawah dia hanya memakai kemeja putih yang kebesaran dan juga tidak memakai celana.

"gadis yang nakal!! " menariknya kembali dia mencium Valery dengan cepat..

Ciuman yang cukup panjang dan juga mengairahkan membuat Sean tidak bisa mengendalikan dirinya apalagi akhir-akhir ini Valery sering membalas ciumannya, menurunkan tangannya dia membuka kancing baju Valery dan menurunkan ciumannya dari leher hingga kebahu Valery.

"Sean... Aku lapar "

Sean sempat terkejut dia baru saja ingat jika dia lupa memesan makanan untuk Valery dan dia melepakan ciumannya pada tubuh Valery. dengan perasaan tenang Valery menghela nafas lega.

"abis kita makan malam, aku masih butuh makanan penutup!"

"menu makan penutup apa yang kamu inginkan?" tanya Valery dengan serius, dia seperti tidak mengerti apa yang dimaksud dengan 'makanan penutup'

"dirimu!" setelah mengatakan itu Sean mencium daun telinga Valery dengan sangat lembut.

"kamu ingin makan apa? ingin memesan atau makan kita diluar" Sean bertanya, dia tidak merasas bersalag dengan aksi yang dia lakukan

"Ayo kita makan diluar, aku ingin melihat kota paris dimalam hari" ucap Valery. dia mulai mengambil pakaiannya dan berjalan kekamar mandi.

"baiklah aku akan mandi dulu hanya sebentar"

Valery berganti pakaian dan Sean bergegas mandi .

******

Jalanan kota paris dimalam hari benar-benar sangat indah, Valery dan Sean keluar hotel dan berjalan menuju kerestoran terdekat dengan hotel, Valery bilang dia ingin berjalan kali jadi mereka Memutuskan untuk mencari restoran terdekat, mereka keluar dengan bergandengan tangan seperti sepasang kekasih, cuacanya sedikit dingin saat malam hari, karena Valery lupa membawa atau membeli sarung tangan, Sean yang menyadari itu, dengan sangat romantis dia terus mengenggam tangan Valery secara bergantian.

dan behentilah mereka disebuah restoran yang tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang sedang makan.

"Valery kamu ingin memesan apa? aku tidak tahu makan kesukaanmu " Sean bertanya, Valery melihat menu makan dan dia bingung untuk memilihnya .

"Aku ingin spageti dengan minuman lemon tea"

Sean memanggil pelayan " aku ingin memesan 2 spageti, 1 lemon tea dan 1 wine 1995, itu saja " .

pelayan itu mencatat semua pesan mereka "baiklah pesanan Tuan akan datang dalam 10 menit" ucap pelayan itu setelah menulis semua, dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"apa kamu sangat menyukai kota ini Valery?"

"kota ini adalah tempat yang Sona ingin sekali dia kunjungi, dia bahkan ingin berkuliah disini," tanpa sadar Valery teringat dengan kenangan saat dia sedang berbicang-bicang dengan Sona, dia dan Sona membicarakan keinginan mereka dimasa depan.

"maaf, gara-gara aku kamu jadi teringat dengam Sona lagi, aku yakin dia pasti bahagia melihat dirimu sudah jauh lebih baik, jadi jangan bersedih Valery, aku ada disini untukmu" Sean memang pria yang sangat peka, tanpa Valery minta dia pasti akan langsung memberikannya. dengan sikap dewasa dia mampu menenangkan Valery,

"tidak apa-apa, aku sudah bisa mengihklaskan Sona, terima kasih untuk semua Sean, aku sangat menghargai kebaikanmu"

Sean hanya senyum tipis, Sean juga pernah bertanya pada Sona kenapa nanti dia akan melanjutkan kuliahnya dan Sona menjawab dia ingin berkuliah diparis, Sean sempat bertanya pada Sona apa alasan dia ingin berkuliah disana, tanpa diduga Sona menjawab karena dia ingin merasakan indahnya berlibur dengan kekasihnya.

Kenangan Sean dan Sona tidak terlaku banyak, tapi setiap hal yang dilakukan Sean selalu melibatnya dengan Sona, 'Sona, aku akan tetap mencintaimu' ucap Sean dalam hatinya.

avataravatar
Next chapter